Disusun oleh :
Audrey Suzanne Angelene (CA181111594)
Nadila Ika Mawarni (CA181112096)
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa, yang
telahmemberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Administrasi
Publik.Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. bapak Dr. Ir. A. H. Rahardian M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pengantar Administrasi Publik
2. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut
membantu kelancarandalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ 2
DAFTAR ISI.......................................................................................... 3
BAB I
A. PENDAHULUAN.................................................................................
latar belakang ................................................................................. 4
B. RUANG LINGKUP PENULISAN............................................................ 6
Rumusanmasalah................................................................
tujuan penulisan...................................................................
manfaat penulisan......................................................
BAB II
Kajian teorik administrasi negara ...................................................................7
BAB III
PEMBAHASAN...............................................................................................15
. definisi administrasi .................................................................................15
Definisi efisien.......................................................................................15
. dimensi administrasi ............................................................................16
. prinsip prinsip administrasi...................................................................16
Administrasi dan birokrasi..................................................................17
BAB IV
PENUTUP..............................................................................................
kesimpulan........................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Definisi dan cakupan administrasi publik bisa diidentifikasi melalui dua makna
publik yakni: 1. Lembaga; dan 2. Publik. Sejarah perkembangan ilmu
administrasi publik dan konteks kelembagaan bisa dimaknai bahwa administrasi
publik sebagai bagian dari ilmu ketatausahaan negara, administrasi publik
sebagai organisasi dan manajemen, serta administrasi publik sebagai
administrasi pemerintahan. Publik dalam administrasi publik diartikan dalam
konteks kelembagaan (institusi), sebagai lembaga negara/pemerintah, dalam
oganisasi pemerintah. Dengan demikian, ilmu administrasi negara (publik)
adalah studi tentang proses administrasi yang terjadi dalam institusi
penyelenggara negara, di semua cabang kekuasaan (eksekutif, legislatif, dan
yudikatif)
4
(pemerintah), private sector (pihak swasta/pelaku bisnis), civil society (NGO,
ormas, dan lembaga independen lain). Esensi perubahan ini telah menggeser
pemaknaan administrasi publik (sebelumnya disebut adminisitrasi negara) ke
domain aktor yang menjalankan pemerintahan yakni dari aktor tunggal (state) ke
multi aktor (state, private sector, civil society). Dalam konteks inilah, administrasi
publik sesungguhnya dapat dimaknai sebagai sebuah rangkaian administrasi
pemerintahan yang dilakukan oleh state dalam rangka memenuhi kepentingan
bersama. Pemahaman ini juga pada hakekatnya memunculkan kembali jiwa dari
ilmu administrasi negara yang sejak pertama kalinya memiliki tujuan melayani
kepentingan masyarakat banyak.
1. Tepat : kena sasaran, apa yang dikehendaki tercapai, atau apa yang
dicita-citakan menjadi kenyataan.
2. Cepat : tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu, selesai tepat
pada waktunya atau sebelum waktu yang ditetapkan.
3. Hemat : dengan biaya yang sekecil-kecilnya, tanpa terjadi
pemborosan dalam bidang apapun.
4. Selamat : segala sesuatu sampai pada tujuan yang dimaksud tanpa
mengalami hambatan-hambatan, kelambatan-kelambatan, ataupun kemacetan-
kemacetan.
5
Ruang Lingkup Penulisan
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat penulisan
6
BAB II
KAJIAN TEORIK
Schattschneider :
7
Teresa L. Baker :
Administrasi Negara
Gerald Caiden (1982):
8
administrasi adalah bagaimana orang mengorganisir diri mereka sebagai publik
secara kolektif dan dengan tugas dan kewajiban masing-masing memecahkan
masalah publik untuk mencapai tujuan bersama.
Public administration refers to the implementation of pronouncements made by
recognized public officials appointed to further collective interests. It includes the
organization of public affairs, social purposes and collective decision-making, the
management of public institutions, public offices and public property, and the
administration of the public officials, covering attitudes and behavior as wll as
actions
9
Glen O. Stahl (dalam Caiden 1982) :
Yeremias T.Keban (2004) :
Ilmu administrasi negara sejauh ini belum mampu menghasilkan teori yang
secara khusus dapat disebut sebagai teori administrasi negara. Selama ini, ilmu
administrasi negara mengadopsi atau meminjam teori-teori yang berkembang di
disiplin ilmu lain untuk digunakan menjelaskan aktivitas atau perilaku dalam
administrasi negara. Misalnya, motivasi dan partisipasi adalah konsep yang
dikembangkan ilmu psikologi dan ilmu politik, tetapi banyak dipakai dalam
literatur administrasi negara untuk menjelaskan fenomena administrasi negara.
10
Sulit kita menemukan teori yang secara orisinil merupakan teori administrasi
negara. Konsep efisiensi dikembangkan ilmu ekonomi atau manajemen. Konsep
birokrasi, kelompok formal dan informal dari ilmu sosiologi. Karena itu, Caiden
(1982) menyatakan “Public administration has not yet develop a systematic body
of theory of its own. There are theories in public administration, but there are few
general theories of public administration…Meanwhile, public administration have
borrowed ideas, methods, techniques, and approaches from other disciples and
have applied them , with varying degrees of success , to public administration.
Sebagaimana dikatakan Caiden di atas, ilmu administrasi negara belum mampu
mengembangkan teorinya sendiri. Ada banyak teori dalam administrasi negara,
tapi sedikit sekali teori umum tentang administrasi negara. Yang disebut sebagai
teori administrasi selama ini sesungguhnya merupakan ide , konsep, metode
atau teori yang dipinjam dari ilmu lain.
11
tasks of improving the processes of government and aimed at achieving
politically legitimated goals by constitutionally mandated means.
Melihat karakteristik teori administrasi negara yang cenderung lintas disiplin,
Bailey (dalam Darwin, 1997) berpendapat bahwa semua teori (dari disiplin ilmu
mana pun) yang berguna untuk memberikan gambaran teoritis baik dalam
bentuk wawasan atau proposisi dalam rangka meningkatkan kualitas proses
administrasi pemerintahan adalah teori administrasi negara, atau paling tidak,
layak dimasukkan dalam literatur administrasi negara dan diterapkan dalam
praktek administrasi Negara
12
dilaksanakan satu departemen kurang begitu menimbulkan konflik peran
dibanding jika kegiatan dilaksanakan secara koordinatif.
Teori Normatif
Teori Asumtif
Teori asumtif menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya suatu realitas
sosial dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun. Menurut Bailey teori
administrasi lemah dalam menyatakan asumsi-asumsi dasar tentang sifat
manusia dan institusi. Tanpa asumsi yang jelas membuat teori menjadi utopis
atau ahistoris karena tidak jelas dasar berpijaknya.
Contoh teori asumtif dalam administrasi publik adalah Teori X dan Y dari
Douglas McGregor. Teori ini mengemukakan sua jenis asumsi yang berlawanan
tentang sifat manusia. Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya manusia malas
dan suka menghindari pekerjaan, sedang teori Y berasumsi bahwa manusia
memiliki kemauan untuk bekerja dan memiliki kemampuan untuk mengemban
tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Masing-masing asumsi ini
13
mempunyai implikasi dalam pengembangan teori manajemen atau
kepemimpinan dalam organisasi.
Teori Instrumental
Pertanyaan pokok yang dijawab dalam teori ini adalah ’bagaimana’ dan ’kapan’.
Teori instrumental merupakan tindak lanjut dari proposisi “jika – karena”.
Misalnya : Jika sistem administrasi berlangsung secara begini dan begitu, karena
ini dan itu atau jika desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas birokrasi,
maka strategi, tehnik, alat apa yang dikembangkan untuk menunjangnya.
Analisis kebijakan adalah contoh teori instrumentasl. Analisis kebijakan banyak
menyumbangkan atau mengaplikasikan tehnik baik kuantitatif – aplikasi regresi,
riset operasi, analisis biaya dan manfaat – maupun kualitatif (rasional maupun
intuitif) untuk menjawab pertanyaan ’bagaimana’ dan ’kapan’ Jawaban terhadap
pertanyaan ini berguna sebagai rekomendasi kepada pengambil kebijakan dalam
menentukan langkah-langkah konkrit dalam proses kebijakan publik.
14
BAB III
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
Pengertian efisien
Efisien adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan energi
yang sesuai tanpa pemborosan, namun efisiensi tidak melihat tujuan.
15
Organisasi bisa saja menjadi efisien namun gagal dalam mencapai apa
yang dicita-citakan. Untuk itu selain efisien, kita juga harus efektif.
Sedangkan dalam administrasi publik, Efisien berarti bahwa tujuan dari
pada administrasi adalah untuk mencapai hasil secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain bahwa pencapaian tujuan administrasi dengan hasil yang
berdaya berhasil guna dan berdaya guna.jelasnya yang dimaksud efisien
adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output atau
perbandingan antara pengeluaran dan keuntungan.
16
Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan mengelompokkan pekerjaan,
untuk maksud-maksud pengawasan berdasarkan : tujuan, proses,
langganan, tempat
Administrasi negara sebagai organ birokrasi negara adalah alat-alat negara yang
menjalankan tugas-tugas negara, di antaranya menjalankan tugas pemerintahan.
Pemikiran ini mengasumsikan bahwa pemerintah tidak selalu sama dengan
negara. Birokrasi dan Administrasi itu mempunyai hubungan yang sangat erat.
Setiap organisasi tidak akan lepas dari sebuah birokrasi dan administrasi.
Pengertian birokrasi
Secara etimologis, birokrasi berasal dari kata Biro (meja) dan Kratein
(pemerintahan), yang jika disintesakan berarti pemerintahan Meja. Tentu agak
'lucu' pengertian seperti ini, tetapi memang demikianlah hakikat birokrasi oleh
sebab lembaga inilah tampak kaku yang dikuasai oleh orang-orang di belakang
meja. Mengapa demikian ?
selain itu, birokrasi juga disebut sebagai badan yang menyelenggarakan Civil
Service (pelayanan publik). Birokrasi terdiri dari orang-orang yang diangkat oleh
eksekutif, dan posisi mereka ini 'datang dan pergi.' Artinya, mereka-mereka
duduk di dalam birokrasi kadang dikeluarkan atau tetap dipertahankan
berdasarkan prestasi kerja mereka.
17
Fungsi administrasi pemerintahan modern meliputi administrasi, pelayanan,
pengaturan, perizinan, dan pengumpul informasi. Dengan fungsi administrasi
dimaksudkan bahwa fungsi sebuah birokrasi adalah mengimplementasikan
undang-undang yang telah disusun oleh legislatif serta penafsiran atas UU
tersebut oleh eksekutif. Dengan demikian, administrasi berarti pelaksanaan
kebijaksanaan umum suatu negara, di mana kebijakan umum itu sendiri telah
dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan negara secara keseluruhan.
18
peningkatan efektivitas dan efisiensi pegawai hal ini sebagaimana dikemukakan
oleh Wakil Menteri Pendayagunaan sehingga motivasi yang dimaksud disini
tidak termasuk gaji. Pegawai yang memiliki motivasi tinggi akan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensinya dalam bekerja.\
19
pelayanan publik terburuk. Di sana, masyarakat yang mengurus administrasi
pertanahan harus melalui birokrasi yang panjang (berbelit-belit).
Melihat kasus di Provinsi Jawa Timur yang berdampak pada masyarakat dalam
mengakses informasi pada instansi perkantoran yang ada, sehinggah perlu
ditindak tegas agar hal-hal tersebut tidak berlarut-larut. Beberapa realitas
pelayanan publik yang lamban dan buruk menimbulkan kejenuhan masyarakat.
Beberapa langkah yang harus diambil oleh pihak pemerintah adalah mengambil
langkah strategis untuk dapat mengefektifkan kembali pelayanan yang ideal
dengan mengambil langkah :
2. Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan
sasaran dari visi-misi kepala daerah.
3.Kejelasan dan kepastian, mengenai tata cara,rincian biaya layanan dan tata
cara pembayaran serta jadwal waktu penyelesaian layanan tersebut.
20
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
21
REFRENSI PUSTAKA
http://izudinyusuf.blogspot.com/2013/03/teori-administrasi-negara.html
http://ragazzacorp.blogspot.com/2012/12/efisiensi-dan-efektivitas-
dalam.html
http://wuriantos.blogspot.com/2013/02/administrasi-publik-dan-
definisinya.html#.W842XtIzbIU
https://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi_publik
https://butuhcepat.wordpress.com/2015/06/21/contoh-makalah-
administrasi-publik/
administrasinegaraku.blogspot.com/2011/10/birokrasi-dan-administrasi-
negara.html
http://fitriasblog-fitria.blogspot.com/2012/08/birokrasi-dalam-sistem-
administrasi.html
https://www.kompasiana.com/febriyandi/55018256a33311be0b511bbf/
mewujudkan-proses-birokrasi-yang-efektif-dann-efisien-dalam-pelayanan-
publik-terhadap-masyarakat
http://pertaruhanhargadiri.blogspot.com/2010/07/administrasi-publik.html
22