Disusun Oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas evidence based nursing (EBN) ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa evidence based nursing ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
tugas evidence based nursing ini, supaya nantinya dapat menjadi evidence based
nursing yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
tugas evidence based nursing ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB 1
LATAR BELAKANG
TINJAUAN TEORI
1.1 Kanker
1.1.1 Pengertian
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal dan tidak terkontrol sehingga dapat
mengganggu dan merusak sel-sel jaringan tubuh lainnya. Penyakit kanker
merupakan penyakit kematian ke-4 teresar di Indonesia untuk penyakit tidak
menular. Kanker merupakan penyakit yang belum diketahui faktor penyebab
secara pasti. Tetapi dari beberapa faktor resiko yang ada. Faktor kebiasaan makan
merupakan faktor penyebab terbanyak dari penyakit ini. Kebiasaan makan yang
tinggi zat karsinogen merupakan pemicu munculnya kanker (kusuma, 2014). Dari
tahun ke tahun peringkat penyakit kanker sebagai penyebab kematian dibanyak
Negara semakin mengkhawatirkan . WHO memperkirakan kematian akibat
kanker lebih tinggi dibandingkan dengan kematian akibat AIDS, TB maupun
malaria (Nainggolan, 2011).
1.3 Kemoterapi
1.3.1 Pengertian
a. Terapi adjuvant
Kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat sendiri atau bersaman
dengan radiasi, bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastase.
b. Terapi neodjuvan
kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan massa
tumor, biasanya kombinasi dengan radioterpi
c. Kemoterapi primer.
Digunakan sendiri dalam penatalaksanaan tumor yang kemungkinan kecil
untuk di obati, dan kemoterapi digunakan hanya untuk mengontrol
gejalanya.
d. Kemoterapi induksi
Digunakan sebagai terapi pertama dari beberapa terapi berikutnya.
e. Kemoterapi kombinasi
Menggunakan 2 atau lebih agen kemoterapi.
1.4 Kecemacan
1.4.2 Pengertian
kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialamioleh setiap
manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupansehari-
hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana
seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak
jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005).
Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang
pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi
normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang.
Kecemasan bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain
dari berbagai gangguan emosi (Savitri Ramaiah, 2003:10).
Menurut Kaplan, Sadock,dan Grebb (Fitri Fauziah & Julianti
Widuri,2007:73) kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang
mengancam,dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai
perkembangan, perubahan,pengalaman baru atau yang belum pernah
dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti
hidup.Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialamisiapapun. Namun
cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan akan
menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya.
a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian
menimbulkan rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan
bentuk ketidakberanian terhadap hal-hal yang tidak jelas.
b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan
sering dalam keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat irritable,
akan tetapi sering juga dihinggapi depresi.
c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of
persecution (delusi yang dikejar-kejar).
d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak
berkeringat, gemetar, dan seringkali menderita diare.
e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan
tekanan jantung menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi.
Nevid Jeffrey S, Spencer A, & Greene Beverly (2005:164)
1.5.6 Evaluasi
a) Mengeksplorasi perasaan pasien
b) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan umpan
balik dari terapi yang telah dilakukan.
BAB3
PEMBAHASAN
Pada saat dilakukan intervensi terapi PMR, ada dua komponen utama yang
terjadi didalam tubuh, yaitu meregangkan otot dan merelaksasikannya, tujuan dari
gerakan PMR ini ada beberapa macam diantaranya menurunkan nyeri,
menurunkan tekanan darah, menurunkan kecemasan dan stress (Conrat & Roth,
2007). Hal ini terjadi dengan jalur neuromuscular afferent menginervasi formasi
retikuler, yang kemudian memproyeksikan hipotalamus posterior. Pengurangan
otot skeletal sat melakukan gerakan menyebabkan hilangnya nada ergotropik
hipotalamus, berkurangnya muatan korteks hipotalamus, sehingga mendominasi
system thropotropik melalui aktivitas timbal balik antara ergotropik dan
trhopotropik, sehingga terjadi promosi istirahat dan perbaikan dalam tubuh, yang
merupakan respon penurunan kecemasan dan stress (Congrat & Roth, 2007).
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selain itu pasien dapat diberikan terapi perilaku seperti terapi relaksasi
yang merupakan suatu metode terapi yang melalui prosedur relaksasi otot, agar
pasien secara sadar dapat mengendalikan aktifitas fisik dan psikis. Salah satu
terapi yang dapat mengurangi kecemasan yaitu Progressive Muscle Relaxation.
Terapi latihan Progressive Muscle Relaxation merupakan terapi yang terfokus
untuk mempertahankan kondisi relaksasi yang dalam. Terapi Progressive Muscle
Relaxation melibatkan kontraksi dan relaksasi mulai dari kaki kearah atas atau
dari kepala ke arah bawah.
4.2 Saran