2
Nama Mahasiswa : Dedi Supriadi
NIM : 530027441
Jurusan : MM – Sumber Daya Manusia
UPBJJ : Jakarta
Tugas Mata Kuliah : Manajemen Operasi (EKMA5208)
Subyek : Diskusi 6
Nama Dosen : Dr. M. Riduan, S.E., M.M.
Rekan-rekan Mahasiswa,
Beberapa waktu lalu, kita dikejutkan dengan berita ditemukannya cacing pada ikan kaleng.
Untuk merefresh ingatan kita, silakan buka link di bawah ini:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180322202734-255-285177/waspada-cacing-
anisakis-parasit-dalam-ikan-kaleng
Jika Anda adalah seorang manajer produksi pada salah satu perusahaan tersebut, langkah
apa yang akan Anda lakukan?
Diskusikan dalam konteks pengendalian kualitas.
Nilai maksimal akan diberikan kepada para Mahasiswa yang aktif berdiskusi sesuai dengan
tuntunan Tips Mengikuti Tutorial Online, dalam waktu satu minggu setelah forum diskusi ini
diunggah, atau sampai dengan tanggal xx xxxxxxx 2019.
Selamat berdiskusi.
Salam,
Tutor
Pembahasan
A. Overview Kasus Penemuan Cacing Anisakis Pada Produk Ikan Kaleng Impor
Dalam berita yang dirilis oleh CNN Indonesia, disebutkan bahwa Balai Besar
Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru menemukan adanya produk
impor ikan makarel dari China yang terkontaminasi cacing anisakis. Cacing anisakis
merupakan cacing parasit yang menyerang ikan laut. Cacing tersebut masuk ke usus
inangnya, bereproduksi dan mengeluarkan telurnya ke laut lewat tinja inangnya.
Cacing anisakis adalah cacing yang lazim ditemui pada ikan-ikanan, keberadaannya
mengindikasikan bahan baku ikan yang terkontaminasi cacing tersebut. Untuk dapat
menginaktifkan cacing tersebut, perusahaan hanya perlu melakukan proses pemanasan
pada produk ikan kaleng, meskipun secara umum cacing anisakis tidak menimbulkan
risiko kesehatan yang serius.
Temuan adanya cacing anisakis pada produk ikan kaleng menunjukan bahwa
produsesn tidak menangani bahan baku secara higienis. Terdapat indikasi produsen tidak
mengikuti prosedur good manufacturing practice (GMP) sesuai dengan standart
operational procedure (SOP) dengan baik. Prosedur pendinginan maupun pemanasan
dapat membunuh parasit pada makanan laut. Center for Disease Control and Prevention
(CDC) Amerika Serikat merekomendasikan untuk memanaskan makanan laut setidaknya
pada suhu 63 derajat celcius. Selain itu, Joana Carmo, periset dan petugas medis di
Departemen Gastroenterologi Rumah Sakit Egas Moniz, Portugal mengatakan
pendinginan sebaiknya dilakukan hingga suhu -20 derajat celcius selama minimal 72 jam
untuk membunuh parasit.
D. Referensi
1. Buku Materi Pokok Manajemen Operasi Universitas Terbuka
2. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2012. Operations Management 10th Ed. Flexible
Version. Pearson Education.
3. https://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/sites/default/files/pdf/GMP.pdf