Anda di halaman 1dari 2

A.

Penyusunan Tes Kompetensi Berbahasa dan Bersastra


1. Tes Diskret
Menurut Oller (1979:37) Tes Diskret (discrete point test) adalah test yang
menekankan satu aspek kebahasaan pada satu waktu. Jika sebuah tes secar khusus
hanya dimaksudkan untuk mengukur salah satu kemamouan kebahasaan saja
misalnya fonologi, morfologi, sintaksis, atau kosakata. Jika sebuah tes secara
khusus hanya dimaksudkan mengukur salah satukemampuan berbahasa saja,
misalnya menyimak, membaca, berbicara, atau menulis tanpa mengaitkan
kemampuan yang lain.

Dasar pemikiran teori diskret berasal dari teori strukturalisme dalam linguistik
dan teori behaviorisme dalam psikologi. Teori Diskret beranggapan bahwa
keseluruhan sama dengan jumlah bagian – bagianya. Kenyataanya bahwa bahasa
merupakan kesatuan yang padu dari berbagai unsurnya dan tidak dapat dilepaskan
dari konteks pemakainya kurang mendapat perhatian dalam teori diskret.
2. Tes Integratif
Adalah tes kebahasaan yang berusaha mengukur beberapa aspek kebahasaan
atau kemampuan berbahasa pada waktu yang bersamaan (Oller, 1979:37).
Berikut merupakan contoh – contoh tes yang bersifat integratif, baik yang
menyangkut aspek kebahasaan dan berbahasa:
a. Menyusun kalimat
b. Manafsirkan wacana singkat yang dibaca atau didengar
c. Memahami bacaan yang dibaca atau didengar
d. Menyusun sebuah alinea berdasarkan kalimat – kalimat yang disediakan.
3. Tes Pragmatik
Menurut (Nurguyantoro, 1988) Tes Pragmatik muncul dikarenakan adanya
kelemahan dalam tes diskret. Tes diskret hanya memecahkan unsur kebahasaan
dan kemudahan yang diteskan secara terpisah dan hasilnya bersifat artifical.
Tes Pragmatik sendiri memiliki artian suatu prosedur atau tugas yang menentu
siswa menghasilkan urutan unsur yabg nyata, dan sekaligus menuntun peserta
didik untuk menghubungkan unsur – unsur bahasa tersebut dengan konteks
ekstralinguistik (Oller, 1979:12)
Berikut merupakan contoh – contoh tes pragmatik :
a. Dikte
b. Berbicara
c. Pemahaman parafrase
d. Jawaban pertanyaan.
e. Teknik Cloze
4. Tes Komunikatif
Pada saat ini sudah banyak di terapkan dalam sekolah yaitu pendekatan
komunkativ, pendekatan ini menekankan sebagaimana fungsi bahasa yang sebagai
fungsi komunikatif. Dengan demikian, pembelajaran bahasa dengan
konsekuensinya harus melibatkan berbagai aspek kebahasaan, dan inilah yang
disebut dengan pembelajaran bersifat whole language.
Menurut (Hyme, 1972) Teks Komunikatif merupakan tes yang ditujukan
untuk memahami dan mempergunakan bahasa dalam kegiatan komunikasi secara
faktual dan wajar sesuai dengan konteks pembicaraan. Kompetensi yang diujikan
biasanya meliputi kompetensi grammatkal, yang merupakan kompetensi yang
berkitan dengan berbagai unsur kebahasaan, kompetensi sosiolingual, yang
merupakan kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan memergunakan
bahasa sesuai dengan sosial kemasyarakatan, kompetensi kontekstual, yaitu
kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan mempergunakan bahasa sesuai
dengan situasi dan kondisi, dan komptensi strategik , yaitu kemampuan memilih
stategi komunikasi sesuai dengan efek yang akan ditimbulkan.

Anda mungkin juga menyukai