Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH GINEKOLOGI

“KANKER ENDOMETRIUM”

Dosen Pengajar:
Rizki Pranadyan, dr. Sp.OG
Disusun oleh

Elok Dwi Alfani (P27824418012) Sisca Noviyanti R. (P27824418020)


Nailis’s Arifin (P27824418013) Aisyah Fairuz Z. (P27824418021)
Marselina Indi N.N (P27824418014) Dwi Nurhastutik (P27824418022)
Nurul Aini (P27824418016) Nabilatul M. (P27824418025)
Rafika Nur I.P. (P27824418017) Safita Andriani P. (P27824418026)
Meishafa Nanda M (P27824418019)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kanker Endometrium”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ginekologi di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Jurusan D4 Kebidanan Surabaya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yaitu Riski Pranadyan, dr. spOG yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Surabaya, 05 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4
1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................................................... 4
1.2.2 Tujuan Khusus .......................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ............................................................................................................................ 4
Untuk Mahasiswa...................................................................................................... 4
Untuk Pembaca ......................................................................................................... 4
BAB 2 ........................................................................................................................................ 5
TINJAUAN TEORI ................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Kanker Endometrium .................................................................................... 5
2.2 Etiologi ............................................................................................................................ 6
2.3 Gejala Kanker Endometrium ........................................................................................... 9
2.4 Patologi adenokarsinoma endometrium ........................................................................... 9
2.5 Stadium Kanker endometrium ....................................................................................... 10
BAB 3 ...................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................ 13
2.3 Kesimpulan................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karsinoma endometrium merupakan kanker ginekologi yang paling sering ditemukan
di Amerika Serikat dan di negara-negara maju lainnya. Kanker ini menurut American Cancer
Society (1) menempati urutan keempat setelah kanker payudara, kolon, dan paru. Prevalensi
karsinoma endometrium adalah 46% dari keseluruhan kanker ginekologi dan 11% dari
keseluruhan kanker pada wanita. Selama tahun 2011, terdapat sekitar 40.880 kasus baru di
Amerika dan 7.100 kematian terjadi karena karsinoma endometrium. Jumlah penderita
karsinoma endometrium di negara maju semakin meningkat sejak pertengahan abad ke-20.
Kanker serviks dahulu menempati urutan teratas, tetapi sejak diperkenalkan skrining kanker
serviks dengan pemeriksaan Pap’s smear maka jumlah penderita kanker serviks menurun
sehingga kanker endometrium makin bergeser ke atas. Faktor lain yang dianggap
berpengaruh terhadap meningkatnya kejadian karsinoma endometrium antara lain
meningkatnya angka harapan hidup wanita, pemakaian estrogen tanpa kombinasi progesteron
untuk kontrasepsi, dan terapi sulih hormon serta konsumsi makanan tinggi kalori dan lemak
atau penderita dengan obesitas (Pradjatmo & Pahlevi, 2013)

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini, adalah untuk mengetahui hal-hal
mengenai penyakit kanker endometrium
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian kanker endometrium
2. Untuk mengetahui etiologi dari kanker endometrium
3. Untuk mengetahui gejala dari kanker endometrium
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa
Agar mahasiswa mampu memahami mengenai penyakit kanker endometrium

1.3.2 Untuk Pembaca


Dapat digunakan sebagai bahan pengajaran di bidang pendidikan maupun di
bidang penelitian-penelitian.

4
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Kanker Endometrium


Pendahuluan Kanker endometrium adalah transformasi ganas dari stroma
endometrium dan atau kelenjar endometrium yang ditandai dengan membran inti sel
yang ireguler, nukleus atipikal, aktivitas mitosis yang meningkat, hilangnya pola atau
gambaran normal kelenjar, serta ukuran sel yang ireguler. Uterus merupakan organ
fibromuskular, yang terletak di pelvis, di antara rektum dan buli. Rerata ukuran uterus
pada orang dewasa adalah panjang 8 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm.
Ketebalan lapisan endometrium bervariasi selama siklus menstruasi, tapi pada
akhir menstruasi ketebalannya sekitar 2- 3 mm. Dinding uterus disusun oleh
miometrium, yang terdiri dari serat otot polos. Pembuluh darah utama yang
memperdarahi uterus adalah arteri uterine, yang memasuki uterus pada isthmus setelah
bersilangan dengan ureter. Drainase limfatik korpus uteri terutama ke kelenjar getah
bening obturator, iliaka interna, dan iliaka eksterna. Aliran limfatik dari fundus
mengiringi arteri ovarika dan drainasenya adalah ke kelenjar getah bening para aorta.
Menurut data World Health Cancer (WHO) tahun 2012, kanker endometrium
merupakan kanker peringkat ke-enam terbanyak yang diderita wanita Indonesia, dengan
insidens 6.475 kasus (4%). Di dunia, insidens kanker endometrium menempati
peringkat kelima tertinggi kanker pada wanita, yaitu sebanyak 319.605 kasus (4,8%).
Walaupun kanker ini umumnya menyerang wanita usia pasca menopause, tetapi
ada juga sebagian kecil pasien (5-30%) yang didiagnosis pada usia < 30 tahun. Jumlah
kematian yang disebabkan oleh kanker endometrium pada tahun 2011 adalah sebanyak
8.120. (Brohet, 2015)

5
2.2 Etiologi

Hingga saat ini, penyebab kanker endometrium masih belum diketahui secara pasti,
tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
Umumnya, faktor-faktortersebut menyebabkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh
meningkat atau paparan terhadap hormon estrogen menjadi lebih lama, sementara kadar
hormon progesteron di dalam tubuh menurun sehingga sel-sel pada lapisan dalam rahim
(endometrium) terus memperbanyak diri. Hal ini mengakibatkan terbentuknya kelenjar
baru pada endometrium. Apabila jaringan endometrium tumbuh tak terkendali, jaringan
ini akan menebal dan dapat membentuk sebuah massa yang akhirnya menjadi kanker.
Sel-sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh yang lain. Awalnya, kanker
akan menyebar ke lapisan otot polos rahim (miometrium), kemudian menyebar hingga
ke kelenjar getah bening. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
 Usia
Usia tua meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium dengan jumlah kasus
terbanyak pada wanita di atas 70 tahun. Hanya sekitar 5% kanker endometrium
ditemukan pada wanita berusia di bawah 40 tahun.
 Kondisi reproduksi
Kondisi reproduksi yang berhubungan dengan risiko kanker endometrium,
antara lain usia menarche (awal menstruasi) dini (<12 tahun) dan usia menopause
yang lambat (>52 tahun) karena terkait dengan paparan estrogen yang lebih
lama. Wanita mempunyai riwayat menarche sebelum usia 12 tahun mempunyai
resiko1,6 kali lebih tinggi daripada wanita yang mempunyai riwayat menarche setelah
usia lebih dari 12 tahun. Menstruation span merupakan metode numerik
untukmenentukan faktor resiko dengan usia saat menarche, usia menopause dari
jumlah paritas. Menstruasion span (MS) = usia menars – (jumlah paritas x1,5). Bila
MS 39 maka resiko terkena kanker endometrium sebanyak 4,2 kali dibanding MS <
29.
Menopause merupakan keadaan tidak adanya periode haid atau menstruasi
selama 12 bulan dan merupakan suatu kondisi normal ketika wanita telah memasuki
usia lanjut. Sebelum menopause, indung telur (ovarium) merupakan sumber utama
penghasil hormon pada wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Keseimbangan kedua
hormon ini berubah selama siklus haid setiap bulan, sehingga terjadi haid atau
menstruasi. Kondisi tersebut menjaga jaringan endometrium tetap sehat karena sisa

6
jaringan akan meluruh bersama darah haid dan digantikan oleh jaringan baru. Setelah
menopause, indung telur akan berhenti menghasilkan kedua hormon tersebut, tetapi
sejumlah kecil estrogen akan tetap dihasilkan oleh lemak tubuh. Kanker endometrium
dapat terjadi pada wanita usia reproduksi dengan siklus haid yang tidak teratur.
 Wanita yang tidak pernah melahirkan
Selain itu, wanita yang tidak pernah melahirkan (nulipara) mempunyai risiko 3
kali lebih besar menderita kanker endometrium dibandingkan dengan wanita yang
memiliki riwayat sering melahirkan (multipara). Penelitian menunjukkan bahwa
25% penderita kanker endometrium tidak pernah melahirkan anak (nulipara). Hal ini
disebabkan kehamilan mengurangi paparan wanita terhadap hormon estrogen. Salah
satu penelitian menyatakan bahwa wanita yang sudah menikah, tetapi tidak pernah
melahirkan anak memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker endometrium
dibandingkan wanita yang tidak pernah menikah. Ketidaksuburan atau infertilitas juga
menjadi faktor yang berperan dalam hal ini. Hal ini terkait dengan paparan terhadap
hormon estrogen yang lama tanpa diimbangi dengan hormon progesteron yang cukup,
dan tidak mengelupasnya sisa jaringan endometrium setiap bulan ketika haid.
 Terapi sulih hormon
Penggunaan terapi sulih hormon, yaitu hormon estrogen dari luar (eksogen)
pada wanita menopause yang digunakan dalam jangka lama diperkirakan
meningkatkan risiko kanker endometrium sebesar 4,5-13,9 kali. Terapi sulih hormon
biasanya digunakan untuk mengurangi gejala yang timbul akibat menopause, antara
lain serangan rasa panas (hot flashes), kekeringan vagina, dan kekeroposan tulang
(osteoporosis). Akan tetapi, penggunaannya harus diberikan bersama dengan
progesteron atau derivatnya untuk menurunkan risiko kanker endometrium.
 Obesitas
Pada wanita obesitas dan usia tua terjadi peningkatan reaksi
konversiandrostenedion menjadi estron. Pada obesitas konversi ini ditemukan
sebanyak 25-20kali. Obesitas merupakan faktor resiko utama pada kanker
endometrium sebanyak 2sampai 20 kali. Wanita dengan berat badan 10-25 Kg diatas
berat badan normalmenpunyai resiko 3 kali lipat dibanding dengan wanita dengan
berat badan normal.Bila berat badan lebih dari 25 Kg diatas berat badan normal maka
resiko menjadi 9 kali lipat.
 Keturunan (genetik)

7
Riwayat keluarga yang menderita kanker endometrium atau riwayat pribadi
yang menderita kanker tipe lainnya (misalnya kanker usus besar dan kanker payudara)
juga dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
 Diabetes Melitus
Diabetes melitus dan tes toleransi glukosa (TTG) abnorml merupakan
faktorresiko keganasan endometrium. Angka kejadian diabetes melitus klinis
pada penderita karsinoma endometrium berkisar antara 3-17%, sedangkan angka
kejadianTTG yang abnormal berkisar antara 17-64%

 Hipertensi
50% dari kasus endometrium menderita hipertensi dibandingkan dengan
1/3 populasi kontrol yang menderita penyakit tersebut, kejadian hipertensi padakegan
asan endometrium menurut statistik lebih tinggi secara bermakna daripada populasi
kontro
 Hiperplasia endometrium.
Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan yang berlebihan dari jaringanselaput
lendir rahim disertai peningkatan vaskularisasi akibat rangsangan estrogenyang
berlebihan dan terus menerus. Disebut neoplasia endometrium intraepitel
jikahiperplasia endometrium disertai sel-sel atipikal dan meningkatkan resiko
menjadikanker endometrium sebesar 23%
 Faktor lingkungan dan diet.
Faktor lingkungan dan menu makanan juga mempengaruhi angka
kejadiankeganasan endometrium lebih tinggi daripada di negara-negara yang
sedang berkembang. Kejadian keganasan endometrium di Amerika Utara dan Eropa
lebih tinggi daripada angka kejadian keganasan di Asia, Afrika dan Amerika
latin.Agaknya perbedaan mil disebabkan perbedaan menu dan jenis makan sehari-hari
dan juga terbukti dengan adanya perbedaan yang menyolok dari keganasan
endometrium pada golongan kaya dan golongan miskin. Keadaan ini tampak pada ora
ng-orangnegro yang pindah dari daerah rural ke Amerika Utara. Hal yang sama juga
terjadi pada orang-orang Asia yang pindah ke negara industri dan merubah menu
makanannya dengan cara barat seperti misalnya di Manila dan Jepang, angka kejadian
keganasan endometrium lebih tinggi daripada di negara-negara Asia lainnya
 Tumor memproduksi estrogen.

8
Adanya tumor yang memproduksi estrogen, misalnya tumor sel granulosa,akan
meningkatkan angka kejadian kanker endometrium.

2.3 Gejala Kanker Endometrium


Berikut gejala kanker endometrium, diantaranya:
 Perdarahan dari rahim pada wanita yang sudah menopause
 Gangguan menstruasi (siklus mentruasi tidak teratur)
 Rasa sakit pada saat menstruasi
 Perdarahan abnormal di luar siklus menstruasi
 Nyeri perut atau pinggul
 Rasa sakit yang parah dan terus menerus pada perut bagian bawah. Rasa sakit ini akan
bertambah pada saat berhubungan seks.
 Kembung atau cepat merasa kenyang
 Perubahan kebiasaan buang air kecil dan buang air besar
 Sakit punggung pada bagian bawah.
 Keluar darah pada saat buang air kecil dan terasa sakit.
 Keputihan bercampur darah dan nanah.

Apabila mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.


Adanya gejala tersebut, tidak selalu dapat disimpulkan mengarah ke kanker
endometrium, tetapi masih diperlukan beberapa pemeriksaan lanjutan

2.4 Patologi adenokarsinoma endometrium


Sebagian besar karsinoma endometrium timbul sebagai massa polipoid yang menjalar
seperti fungus di dalam rongga endometrium. Uterus seringkali membesar secara tidak
simetris. Invasi ke dalam miometrium terjadi secara dini.12 Secara mikroskopis,
sebagian besar karsinoma endometrium yang berupa adenokarsinoma berdiferensiasi
baik dengan kelenjar-kelenjar tak beraturan yang dilapisi oleh sel-sel silindris ganas.12
Adenokarsinoma endometrioid berdiferensiasi baik digambarkan dengan kelenjar
‘back-toback’ dengan sedikit atau tidak ada intervensi pada stroma dan sitologi 15 yang
atipia ( nukleolus menonjol). Sarang kelenjar dengan cribriforming ekstensif adalah
pola umum lainnya yang terlihat pada adenokarsinoma endometrioid.

9
Kanker endometrium ditentukan derajatnya berdasarkan derajat diferensiasi
histologiknya. Suatu varian histologik adalah adenokarsinoma serosa papiler. Jenis ini
menyerupai karsinoma serosa ovarium dan memiliki prognosis lebih buruk
dibandingkan dengan adenokarsinoma endometrium endometrioid.

2.5 Stadium Kanker endometrium


Klasifikasi stadium kanker endometrium berdasarkan FIGO 2009

I : Tumor terbatas pada korpus uteri

IA : Tidak atau kurang dari setengah invasi myometrium

IB: Invasi mencapai sama atau lebih dari setengah myometrium

II : Tumor menginvasi stroma serviks, tetapi tidak meluas ke luar uterus

III : Tumor menyebar secara lokal dan/atau regional

IIIA: Tumor menginvasi serosa korpus uteri dan/atau adneksa

IIIB: Keterlibatan vagina dan/atau parametrium

IIIC: Metastasis ke pelvis dan/atau kelenjar getah bening para aorta

IIIC1: Kelenjar getah bening pelvis positif

IIIC2: Kelenjar getah bening para aorta positif dengan/tanpa kelenjar getah bening
pelvis positif

IV :Tumor menginvasi mukosa buli dan/atau usus, dan/atau metastasis jauh

IVA: Tumor menginvasi mukosa buli dan/atau usus

10
IVB: Metastasis jauh, termasuk metastasis intra abdomen dan/atau kelenjar getah
bening inguinal

2.6 Tipe adenokarsinoma endometrium

Sembilan puluh persen kanker endometrium adalah adenokarsinoma, sisanya adalah


karsinoma epidermoid, adenoakantoma, sarcoma, dan karsinosarkoma. Tipe histologi
kanker endometrium yang paling sering ditemui adalah endometrioid adenokarsinoma
(75% dari total kasus). Karakteristik tumor ini adalah terdapat kelenjar yang mirip
dengan endometrium normal. Dalam tumor ini, kelenjar ganas dilapisi oleh epitel
endometrium jinak yang bertingkat, sering memanjang.19 Adenokarsinoma
mempunyai dua tipe dengan patogenesis berbeda pada masing-masing tipenya. Tipe
pertama adalah estrogen dependen dan tipe kedua estrogen independen. Perubahan
genetik molekuler yang terdapat pada karsinoma endometrium tipe I dan tipe II juga
berbeda

 Tipe I estrogen dependen

Tipe I berhubungan dengan meningkatnya kadar estrogen dalam darah, yang


umumnya menyerang wanita pre dan perimenopause. 18 Karsinoma endometrium tipe
I ini cenderung terjadi pada usia antara 40 sampai 60 tahun (meskipun karsinoma ini
dapat terjadi pada wanita yang lebih muda, bahkan pada kasus yang jarang, pada usia
20 tahun) Pada anamnesis didapatkan riwayat terpapar estrogen dan berasal dari
hiperplasia endometrial atipikal. Tipe ini berdiferensiasi baik, minimal invasif,
sehingga memiliki prognosis yang baik. Pada beberapa kasus mungkin didapatkan
diabetes, penyakit hati, hipertensi, obesitas, infertilitas, dan gangguan menstruasi.

 Tipe II estrogen independen

Tipe II ini biasanya didapatkan pada wanita pasca menopause, kurus, atau wanita
dengan siklus hormonal yang normal. Karsinoma endometrium tipe II ini cenderung
terjadi pada usia yang lebih tua dan tidak memiliki riwayat hiperestrogenisme. Tipe II
ini lebih agresif dan mempunyai prognosis lebih buruk daripada tipe I. Tipe II ini
paling sering didapati pada wanita Afro-Amerika. Yang termasuk kanker
endometrium tipe II adalah:

o High grade endometrioid cancer

o Uterine papillary serous carcinoma


11
o Uterine clear cell carcinoma

12
BAB 3

PENUTUP
2.3 Kesimpulan

13
DAFTAR PUSTAKA

Brohet, K. (2015). Tatalaksana Radioterapi Kanker Endometrium Dengan Fokus Pada


Stadium Dini. Jurnal of the Indonesian Radiatiion Oncology Society, 6(1), 37–49.
Pradjatmo, H., & Pahlevi, D. P. (2013). Status gizi sebagai faktor prognosis penderita
karsinoma endometrium. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 10(1), 10.
https://doi.org/10.22146/ijcn.18838
https://kankere.com/article/content/kanker-endometrium-23 diakses pada 5 Maret 2020
pukul 11.30
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48413/Chapter%20II.pdf?sequence=4
&isAllowed=y diakses pada 5 maret 2020 pukul 18.40

14

Anda mungkin juga menyukai