Anda di halaman 1dari 62

A.

Antropologi dan Psikologi


Antropologi Psikologi
Adalah bagian dari ilmu antropologi yang
berkembang pesat sehingga sudah menjadi
suatu bidang ilmu sendiri.
Francis L. K Hsu mengusulkan Culture and
Personality atau Ethno-psychology
lanj. antropologi dan psikologi
Ember dan ember
Antropologi psikologi merupakan studi
yang dilakukan oleh para ahli antropologi
yang tertarik pada perbedaan psikologis
diantara dan di dalam suatu masyarakat
dan persamaan psikologis pada rentang
yang luas di masyarakat.
lanj. antropologi dan psikologi
Psikologi Lintas Budaya
Adalah studi yang dilakukan para ahli psikologi
terhadap dua atau lebih masyarakat.

James Danandjaja, mengemukakan bahwa


antropologi psikologi bersifat antar disiplin,
karena :
1. Teori, konsep dan metode penelitiannya
banyak meminjam dari berbagai disiplin ilmu
seperti antropologi, psikiatri, dan psikologi.
2. Para pendirinya berasal dari disiplin ilmu yang
bermacam-macam.
lanj. antropologi dan psikologi
Para pendiri dari antropologi
1. Ralph Linton
2. Margaret Mead
3. Cora Dubois
Para pendiri dari psikiater
1. Abram Kardiner
Para pendiri dari psikologi
1. W.H. R. River
2. Erik H. Erikson
3. Geza Roheim
B. Sejarah Perkembangan Ilmu
Antropologi Psikologi
Francis L. K. Hsu menerangkan bahwa ada
beberapa karya penelitian dapat digolongkan
ke dalam antropologi psikologi, yaitu :
1. Suatu karya yang dihasilkan oleh ahli
antropologi, yang mempunyai pengetahuan
baik mengenai konsep psikologi; atau karya
yang dihasilkan oleh seorang ahli dari disiplin
lain, yang mempunyai pengetahuan baik
mengenai konsep antropologi disamping
pengetahuan mengenai konsep psikologi.
2. Segala karya yang berkaitan mengenai
individu sebagai tempat atau wadah
kebudayaan
lanj.sejarah perkembangan ilmu
antropologi psikologi
3. Segala karya yang memberikan pengakuan serius
kepada kebudayaan sebagai variabel bebas maupun
variabel terikat yang berhubungan dengan
kepribadian
4. Segala karya dari seorang ahli antropologi yang mem
pergunakan konsep atau teknik tes psikologi yang
memberikan data tepat guna dalam bentuk yang
dapat dipergunakan oleh para ahli antropologi
5. Ruang lingkup antropologi psikologi sama dengan
pengkajian secara lintas budaya mengenai kepribadi
an dan sistem sosial budaya.
lanj. sejarah perkembangan ilmu
antropologi psikologi
a. Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai
budaya dengan pola pengasuhan anak pada
umumnya
b. Hubungan antara pola pengasuhan anak
dengan struktur kepribadian rata-rata
c. Hubungan antara stryktur kepribadian rata-
rata dengan sistem peran dan aspek proyeksi
dari kebudayaan
d. Hubungan semua variabel diatas dengan
perilaku menyimpang yang berbeda dari
suatu kolektif ke kolektif lain.
lanj. sejarah perkembangan ilmu
antropologi psikologi
Milton Singer membagi tiga kelompok
permasalahan besar dalam penelitian
antropologi psikologi, yaitu :
1. Kelompok hubungan kebudayaan dengan sifat
pembawaan manusia (human nature)
2. Kelompok hubungan kebudayaan dengan
kepribadian khas kolektif tertentu (typical
personality)
3. Kelompok hubungan kebudayaan dengan
kepribadian abnormal
C. Metode-Metode Dalam Penelitian
Antropologi Psikologi
Metode yang digunakan dalam penelitian
antropologi adalah etnografis berupa
wawancara dan pengamatan.
Antropologi psikologi membahas kebudaya
an yang overt, covert seperti nilai-nilai
atau dinamika psikologis suatu masyarakat
tertentu => metode etnografis belumlah
cukup.
lanj. metode-metode dalam penelitian
antropologi psikologi
Misal :
Deskripsi etnografis yang dilakukan oleh musafir,
pelaut, pendeta, pegawai pemerintah memberi ke
terangan mengenai watak dan kebudayaan yang hanya
didasarkan dari kesan yang diperoleh penulis dari
pengalamannya bergaul dengan beberapa warga
masyarakat tersebut. Bila seorang penulis memperoleh
pengalaman yang menyenangkan saat bergaul dengan
beberapa warga masyarakat tersebut, maka dalam
bukunya akan membahas mengenai kebudayaan warga
masyarakat tersebut dalam hal kebaikkannya dan
sebaliknya.
lanj. metode-metode dalam penelitian
antropologi psikologi
• Metode-metode yang dikembangkan dalam antropologi
psikologi
1. Metode eksak atau Metode Tes Proyektif
A. Kardiner dan R. Linton mengembangakn
metode eksak yaitu suatu metode yang
menganalisis watak individu dengan
menggunakan teknik tes-tes proyeksi. Para
antropolog menggunakan beberapa tes psikologi
untuk menganalisis kepribadian umum warga
masyarakat.
Contoh : TAT, HTP, DAP, SSCT
lanj. metode-metode dalam penelitian
antropologi psikologi
Sadli
Proyeksi berasal dari kata projection
dari aliran Psikoanalisa.
Sigmund Freud
Proyeksi adalah proses dimana
seseorang menganggap bahwa dorongan-
dorongan, perasaan-perasaan, sentimen
diri disebabkan karena orang lain atau
karena dunia luar.
lanj. metode-metode dalam penelitian
antropologi psikologi
G. Lindzey, memberikan beberapa penilaian sehubungan dengan
penelitian antropologi psikologi yang menggunakan metode
eksak dengan tes proyeksi :
1. Konsep kepribadian umum (basic atau modal personality
structure)
Belum menjadi konsep yang mantap karena masih banyak
individu dalam suatu kebudayaan yang memiliki kepribadian
menyimpang dari kepribadian umum yang ditentukan
berdasarkan data teknik proyektif
2. Proses perubahan kebudayaan yang makin lama makin cepat
dialami oleh hampir semua kebudayaan di dunia saat ini,
menambah keanekaragaman watak dari individu yang menjadi
warga dari suatu kebudayaan
lanj. metode-metode dalam penelitian
antropologi psikologi
3. Dalam rangka suatu masyarakat terdapat
beberapa jenis adat-istiadat pengasuhan anak
dan beberapa jenis proses enkulturasi dan
sosialisasi berdasarkan sub kebudayaan,
golongan sosial, golongan agama dll, maka suatu
masyarakat dapat memunculkan kepribadian
umum.
4. Hasil tes proyeksi harus dicocokkan dengan
data yang diperoleh dari metode-metode
etnografi kualitatif yang lain seperti data
penagalaman, pengamatan dan wawancara
Tes Proyeksi
• Draw A Person (DAP, atau
Goodenough Harris-Draw-
A-Person Test)
adalah sebuah alat tes
kepribadian proyektif
psikologis atau tes kognitif
digunakan untuk meng
evaluasi anak-anak dan
remaja untuk berbagai
tujuan.
lanj.tes proyeksi (DAP)
• Dikembangkan oleh Florence Goodenough tahun 1926
• Tes ini pertama kali dikenal sebagai tes Draw-A Man-
Goodenough
• Uji administrasi melibatkan administrator, meminta
anak-anak untuk melengkapi tiga gambar individu pada
potongan kertas terpisah. Anak-anak diminta untuk
menggambar seorang pria, seorang wanita, dan diri
mereka sendiri
• Tidak ada instruksi lebih lanjut diberikan dan anak
bebas untuk membuat gambar di mana cara dia mau
lanj.tes proyeksi (DAP)
• Tidak ada benar atau salah jenis
gambar, meskipun si anak harus
membuat gambar dari seluruh
orang setiap kali - yaitu kepala
berdiri, bukan hanya wajah
• Tidak memiliki batas waktu, sekitar
10 atau 15 menit untuk menyelesai
kan semua tiga gambar
• Tes ini sepenuhnya non-invasif dan
non-mengancam untuk anak yang
merupakan bagian dari daya
tariknya.
lanj.tes proyeksi (HTP)
• House Tree Person (HTP)
- Salah satu tes grafis yang
berguna untuk melengkapi tes
grafis yang lain, yaitu
mengetahui hubungan
keluarga
- Tes HTP umumnya memiliki
tujuan untuk mengukur
keseluruhan pribadi
- Waktu yang dipergunakan
dalam tes Psikologi normalnya
10 menit
lanj.tes proyeksi (HTP)
- Beberapa alasan digunakannya tes HTP, yaitu :
1. Ketiga objek tersebut paling dikenal oleh orang
2. Hampir semua orang tak menentang diminta
menggambar
3. Dibandingkan dengan objek lain, objek yang lebih
dapat menstimulir verbalisasi yang sifatya jujur
dan bebas.
- Instruksi yang digunakan dalam Tes Psikologi HTP
Gambarlah Rumah, Pohon dan Orang pada kertas yang
tersedia
Ada dua cara:
1. Diminta untuk menggambar dalam satu kertas
2. Masing-masing di gambar dalam kertas tersendiri
lanj.tes proyeksi
• Wartegg Test
- Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi
bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3
garis sejajar, kotak, dua garis saling
memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik
tersusun melengkung dan garis melengkung.
- Diminta menggambar kemudian menuliskan
urutan gambar yang telah dibuat, lalu
menuliskan nomor gambar mana paling disukai,
tidak disukai, sulit dan mudah.
lanj.tes proyeksi (Baum)
• Tes Baum (baum artinya
pohon)
• Contoh 1
Orang yang menggambar
pohon kecil dan di pojok
kertas termasuk tipe tak
percaya diri. Pohon kering
menggambarkan semangat
yang melemah dan tiadanya
akar menunjukkan perasaan
yang tidak tenang.
lanj.tes proyeksi (Baum)
• Contoh 2
Berlawanan dengan contoh 1, orang yang
menggambar pohon besar dan rimbun
termasuk tipe yang
penuh percaya diri dan puas akan dirinya.
Besaran batangnya dan pohon yang kokoh
menunjukkan rasa egois yang kuat.
• Contoh 3
Bila gambar dahan yang menunjukkan
hubungan dengan orang lain atau akar
yang menunjukkan kondisi psikologis,
tajam seperti menusuk, penggambarnya
termasuk tipe agresif dan kurang ramah.
lanj.tes proyeksi (Baum)
• Contoh 4
Orang yang menggambarkan
daunnya satu persatu dengan
baik adalah orang yang trendi
dan peduli pada penampilan nya.
Dahan yang menghadap ke atas
me nunjukkan bahwa dia tipe
terbuka dan dahan bagian
tengahnya yang men julang lurus
ke atas menunjuk kan dia idealis.
lanj.tes proyeksi (Baum)
• Contoh 5.
Buah menggambarkan
laba atau hasil. Tipe orang
yang optimis, tidak takut
gagal, dan berpikir positif
tentang pekerjaan,
pelajaran, atau percintaan.
Saat sedang menyukai
lawan jenis pun, banyak
yang menggambar buah.
lanj.tes proyeksi (Baum)
• Contoh 6
Orang yang menggambar
pohon cemara atau pinus
adalah orang yang egois.
Berlawanan dengan bentuk
dedaunan yang tampak
lembut yang menggambarkan
kebaikan hati pada orang lain,
daun yang menusuk meng
gambarkan orang yang
kurang bisa menjalin
hubungan baik dengan orang
lain.
lanj.tes proyeksi (Baum)
POIN UNTUK MENILAI KARAKTER
1. besar pohon secara keseluruhan = besaran kepercayaan diri si penggambar
● gambar keseluruhan besar : tipe orang yang percaya diri
● gambar keseluruhan kecil : tipe orang yang minder dengan dirinya sendiri
2. batang = besaran semangat
● besar : orang yang aktif dan enerjik
● kecil : orang yang pasif dan lesu
3. akar = kondisi psikologis saat ini
● menancap dengan mantap : keadaan yang tenang dan stabil
● tidak ada tanah atau tidak ada akar : keadaan yang tidak tenang dan stabil
4. dahan = hubungan dengan orang lain (I)
● dahan yang pendek atau tidak ada dahan : tertutup dan tak pandai berhubungan dengan
orang lain.
● Dahan yang panjang dan tumbuh memanjang ke atas : terbuka dan berpikiran positif
5. daun, bagian yang hijau = hubungan dengan orang lain (II)
● besar : penuh semangat dan ceria
● kecil : pendiam dan pemalu
● dedaunan yang tampak lembut : penuh toleransi dan baik hati terhadap orang lain
● dedaunan yang tampak menusuk : judes atau pelit pada orang lain
Tes TAT
• Thematic Apperception Test (TAT)
- Adalah suatu ukuran yang bersifat proycksi yang
diharapkan untuk mengevaluasi pola-pola dari
seseorang pemikiran, sikap-sikap, kapasitas penelitian,
dan respon-respon secara emosional kepada bahan-
bahan test yang rancu.
- Di dalam kasus dari TAT, bahan-bahan yang rancu
terdiri atas satu set kartu-kartu bahwa melukiskan
manusia menggambarkan di dalam bermacam
menentukan dan situasi-situasi.
- Pokok materi diminta untuk mengatakan kepada
pemeriksa suatu kisah tentang masing-masing kartu
bahwa meliputi yang berikut unsur-unsur: peristiwa
menunjukkan di dalam gambar;
lanj. tes TAT
Budaya, jenis kelamin, dan kelas
• Sejumlah besar dari riset belajar bahwa
sudah menggunakan TAT sudah menunjukkan
bahwa budaya, jenis kelamin, dan kelas harus
diperhitungkan ketika menentukan apakah
suatu respon yang spesifik ke(pada suatu
kartu kisah adalah "tidak biasa" pada
hakekatnya, atau apakah mungkin saja suatu
respon yang normal dari seseorang di dalam
kelompok tertentu.
lanj. tes TAT
• Sebagai contoh, kartu memberi label 6GF
menunjukkan seorang wanita yang lebih muda yang
didudukkan memutar terhadap sedikit banyak(nya)
manusia yang lebih tua yang sedang mendukung nya
dan merokok suatu pipa. Kebanyakan hal-hal
[jantan/pria] tidak bereaksi terhadap gambar ini
seperti(ketika menyiratkan keagresifan, tetapi
kebanyakan hal-hal wanita menganggap nya sebagai
suatu gambar sangat agresif, dengan nada tambahan
yang tidak enak dari yang mengganggu dan bahaya.
• Banyak peneliti mempertimbangkan; menganggap
perbedaan jenis kelamin di dalam respon-respon pada
kartu sebagai suatu cerminan/pemantulan ini ketidak
seimbangan yang umum dalam kuasa antara para laki-
laki dan perempuan di dalam masyarakat yang lebih
besar.
Tes Rorschach
• Tes Rorschach
diciptakan oleh
Hermann
Rorschach tahun
1921.
• Penggunaan
interpretasi
"desain ambigu"
untuk menilai
kepribadian
individu.
Tes Inteligensi (WISC)
• Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)
• Wechler (1949) menciptakan skala intelegensi pada
anak-anak yang di kembangkan berdasarkan skala W-B
(Wechsler-Bellevue Intelligence Scale) dan di
namakan WISC (Wechsler Intelligence Scale for
Children).
• Pada tahun 1974 di revisi menjadi WISC-R (huruf R
singkatan dari revised). Tes ini dipakai untuk
mengukur intelegensi anak-anak usia 6 sampai 16
tahun. WISC-R terdiri dari 12 sub tes yang
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu skala verbal
dan skala performan.
lanj. tes inteligensi (WISC)
SKALA VERBAL
• Information (Informasi)
• Comprehension (Pemahaman)
• Arithmetic (Hitungan)
• Similarities (Kesamaan)
• Vocabulary (Kosakata)
• Digit span (Rentang angka)
lanj. tes inteligensi (WISC)
SKALA PERFORMANSI
• Picture Completion (Kelengkapan gambar)
• Picture Arrangement (Susunan gambar)
• Block Design (Rancangan balok)
• Object Assembly (Perakitan Objek)
• Coding (Sandi)
• Mazes (Taman sesat)
• Penilaian berdasarkan skor. Pemberian skor pada sub
tes WISC-R berdasarkan benarnya jawaban dan
lamanya waktu dalam menjawab. Skor tersebut diter
jemahkan dalam angka standar melalui tabel norma,
sehingga diperoleh angka IQ deviasi untuk skala
verbal, angka IQ deviasi untuk skala performansi
dan angka IQ deviasi untuk skala keseluruhan.
lanj. tes inteligensi (WISC)
Berdasarkan skala, intelegensi dapat
digolongkan sebagai berikut:
• < 65 mental defective (keterbelakangan
mental)
• 66-79borderline (lambat belajar)
• 80-90dull normal (lambat belajar)
• 91-110 average (rata-rata)
• 111-119bright normal (di atas rata-rata)
• 120-127superior (superior)
• > 128very superior (sangat superior)
Tes EPPS
• Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
• Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling
mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk
mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan
motif seseorang.
Contoh:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja
yang saya kehendaki

Hasil :
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah
dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan
kewajiban-kewajiban
Kuesioner
• KUESIONER
• Berikut adalah model kuesioner dari contoh operasi variabel.
• Bagian I
Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang
berhubungan dengan identitasresponden.
Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda.
Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Usia saat ini : ...... Tahun
Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Status tingkat pendidikan : a. SD b. SMP c. SMU d. Sarjana
e. Lainnya (................................)
Kuesioner
Pekerjaan Anda saat ini:
a. Pelajar/mahasiswa
b. Pegawai Swasta
c. Pegawai Negeri
d. Wiraswasta
e. Lainnya (………)
Pendapatan/uang saku Anda per bulan:
a. < Rp. 150.000
b. Rp. 150.000 – Rp. 500.000
c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000
e. > Rp. 2.000.000
Kuesioner
• Bagian II
Pernyataan pada poin II (pernyataan yang berkaitan dengan
faktor internal merupakan tolok ukur pengaruh variabel
faktor internal terhadap keputusan pembelian shampo
Sunsilk. Oleh karena itu Saudara/Saudari dimohon untuk
memberikan tanda cek ( )pada salah satu kolom jawaban yang
sesuai dengan pilihan Anda).
Contoh: Sangat setuju, Sangat tidak setuju, Setuju, Netral,
Tidak setuju

Pernyataan Untuk Variabel Motivasi (X)1


Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan
untuk merawat rambut
Kuesioner
Pernyataan Untuk Variabel Persepsi (X)2
Saya membeli shampo Sunsilk karena manfaat shampo sesuai
kebutuhan.
Saya membeli shampo Sunsilk karena keamanan bahan pembuat
shampo.
Saya membeli shampo Sunsilk karenavariasi kemasan shampo
(bahan pilihan kemasan).
Saya membeli shampo Sunsilk karena merek shampo terkenal

Pernyataan Untuk Variabel Pembelajaran (X)3


Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari media iklan.
Saya membeli shampo Sunsilk karena pengalaman dari diri sendiri
(pernah memakai shampo Sunsilk)
Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari keluarga
Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari teman
Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari penjual toko
Kuesioner
Pernyataan Untuk Variabel Kepribadian (X)4
Saya membeli shampo Sunsilk karena yakin terhadap manfaat
shampo Sunsilk
Saya membeli shampo Sunsilk karena merasa pentingnya shampo
Sunsilk untuk pergaulan

Pernyataan Untuk Variabel Sikap (X)5


Saya membeli shampo Sunsilk karena kepuasan dalam pemakaian
Saya membeli shampo Sunsilk karena sesuainya harga shampo
Sunsilk
Saya membeli shampo Sunsilk karena mudahnya mendapatkan
shampo ditoko manapun
Kuesioner
Pernyataan Untuk Variabel Keputusan
Pembelian (Y)
Saya membeli shampo Sunsilk karena ingin
mencoba
Saya membeli shampo Sunsilk karena
popularitas merek shampo
Saya akan mengulangi membeli shampo Sunsilk

http:skripsistikes.wordpress.com
Tes SSCT
• SSCT (Sacks Sentence Completion
Test )
• Dibuat oleh Joseph M, Sacks dan
beberapa psikolog lainnya dari New
York Veterans Administration Mental
Hygiene Service.
• Berbentuk kalimat-kalimat tidak
sempurna yang harus dilengkapi oleh
testee sehingga menjadi kalimat yang
utuh (teknik proyektif: completion
task).
lanj. tes SSCT
• Asumsi dasar : Kalimat-kalimat tidak
sempurna (incomplete sentences) dapat
merangsang seseorang untuk memproyeksikan
keadaan/isi psikisnya sesuai dengan rangsang
yang terdapat/berkaitan dengan isi kalimat
tersebut.
• SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal
untuk suatu wawancara eksploratif lebih
dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa
menanyakan per item. Dapat dilakukan secara
individual/kelompok, dan berkisar antar 20-40
menit. Jawaban merupakn jawaban spontan.
Tes Army Alpha
• Army Alpha Intelegence Test
• Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi
kombinasi deretan angka dan deretan
bentuk. Soal satu soal kadang terkait
dengan soal sebelumya. Yang diukur
dalam tes ini adalah kemampuan daya
tangkap dalam menerima dan melaksana
kan instruksi dengan cepat dan tepat.
lanj. tes Army Alpha
Contoh:
• Narator akan mendiktekan soal sebagai
berikut : “Coretlah angka ganjil dalam
kotak dan coretlah angka genap yang
berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan
pada lembar jawaban akan diberikan
gambar sebagai berikut:
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
2. Metode Riwayat Hidup atau Biografi
Individual life history/human document
(sosiologi)/personal document (ilmu psikologi)
Data yang berisi keterangan apa yang pernah
dialami individu tertentu sebagai warga dari
suatu masyarakat yang dijadikan objek
penelitian.
Tujuannya untuk mencapai suatu pengertian
tentang suatu masyarakat, kebudayaan dan
tipe kepribadian suatu bangsa atau suku
bangsa melalui pandangan mata individu yang
merupakan warga dalam masyarakat.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
Koentjaraningrat menyebutkan mengenai manfaat metode
analisis riwayat hidup untuk penelitian antropologi psikologi,
antara lain :
1. Memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala-gejala
sosial dalam suatu masyarakat melalui pandangan dari warga
sebagai partisipan.
2. Untuk memperoleh pengertian mengenai masalah individu
warga masyarakat yang suka berperilaku menyimpang.
3. Memperoleh pengertian mendalam tentang hal-hal psikologis
yang tidak mudah diamati dari luar atau dengan metode
wawancara berdasarkan pernyataan langsung.
4. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai
rincian dari hal yang tidak mudah akan diceritakan orang
dengan metode wawancara berdasarkan pertanyaan langsung.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
3. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi
Isi impian (dream content) menurut
Psikoanalisa adalah gambaran, kesan dan ide
yang ditampilkan dalam impian.
Isi impian dibagi menjadi dua :
1) isi manifestasinya
Isi mimpi tersebut terjadi benar pada
sipemimpi
2) isi laten
Isi mimpi yang harus ditafsirkan lewat
teknik penafsiran mimpi
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
Psikonalisa
Penafsiran mimpi adalah proses pemberian
makna pada impian.
Cara yang digunakan adalah menyuruh pasien
melakukan asosiasi bebas mengenai mimpinya.
Beberapa simbol mimpi dianggap universal
sehingga dapat ditafsirkan dengan mudah.
Contoh : objek menusuk hati => merupakan
lambang phalic
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
John J. Honigman mengemukakan pentingnya
pengumpulan analisis mimpi :
1. Adanya asumsi bahwa mimpi-mimpi
menggambarkan perilaku standar dari suatu
masyarakat.
2. Mimpi mengungkapkan gagasan, perasaan,
dan keadaan motivasional yang sulit
diungkapkan secara verbal karena mimpi
adalah ketidaksadaran manusia.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
4. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklor
Ember dan ember mendefinisikan Folklor :
Semua adat dan pengetahuan seperti mitos,
cerita hikayat atau dongeng, takhayul, tebak-
tebakan dan permainan yang hidup dalam
masyarakat suatu kebudayaan tertentu.
Folklor bersifat lisan dan tulisan.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
Bentuk-bentuk folklor dapat dijadikan sebagai alat
analisis data kelakuan kolektif masyarakat.

Bentuk-bentuk folklor memiliki empat fungsi:


1. Sebagai sistem proyeksi
Contohnya adalah dongeng “Bawang Putih dan
Bawang Merah”, “Joko Kendil” yang sesungguhnya
merupakan angan-angan terpendam para remaja dari
kalangan jelata untuk dapat hidup senang melalui
pernikahan dengan keluarga bangsawan.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
2. Sebagai alat pengesahan budaya
Seperti adat kebiasaan.
Contoh : dongeng “Cecak yang
menghianati Nabi Muhammad SAW”
Seekor cecak berwarna kelabu
menyindir musuh Nabi Muhammad
dengan perkataan dalam bahwa Jawa
“Cek, cek, cek, Matamu picek”
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
3. Sebagai alat pedagogis
Contoh : peribahasa dari Minagkabau
“ Sehari selembar benang, lamo-lamo menjadi
selembar kain”.
Peribahasa yang mengandung pesan pada anak-
anak agar mereka pandai membagi waktu
dalam pekerjaan, mencicil dalam mempelajari
ilmu, mengumpulkan kekayaan.
Tidak ada pekerjaan yang berat, apabila
dilakukan sedikit demi sedikit.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
4.Sebagai alat pemaksa berlakunya norma
masyarakat dan pengendalian
masyarakat
Contoh : peribahasa Indonesia
“Seperti pagar makan tanaman”
digunakan untuk menyindir oknum alat
negara yang sering memeras rakyat yang
seharusnya ia lindungi.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
5. Metode Survei Lintas Budaya
Survei lintas budaya berhubungan erat dengan kajian-
kajian korelasional.
Penelitian ini menggunakan data-data sekunder dari
Human Relation Area Files (HRAF).
HRAF adalah sebuah sistem kartu.
HRAF mengandung data-data etnografi dari beberapa
ratus masyarakat dan kebudayaan yang berbeda.
Sistem kartu disusun sedemikian baik, sehingga
seseorang dapat dengan mudah mencari data yang
diinginkan setelah memplajari kodenya.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
H. E. Rivers membahas mengenai sampel dalam penelitian
lintas budaya :
1. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari
kebudayaan-kebudayaan yang terletak dalam satu
atau beberapa kebudayaan
2. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari
kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak
di seluruh dunia
3. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari
kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak
dalam satu benua
4. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari
kebudayaan-kebudayaan yang dipilih dari semua
daerah kebudayaan di seluruh dunia
D. Beberapa Penelitian Antropologi
Psikologi
1. Peran Jenis
Adalah tingkat perilaku, sikap-sikap atau peranan-peranan
sosial yang oleh masyarakat atau kebudayaan tertentu
dianggap cocok untuk jenis kelamin tertentu dan tidak cocok
untuk jenis kelamin lainnya.
Margareth Mead melihat mengenai konsep peran jenis.
Konsep peran jenis tidak berlaku universal.
Kebudayaan Arapesh => tidak ada perbedaan secara psikologis
antara pria dan wanita; kedua jenis kelamin ini umumnya
memiliki kepribadian yang halus, lembut dan pasif seperti yang
diharapkan seorang wanita didalam kebudayaan Eropa Amerika.
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi
Psikologi
Kebudayaan Mundugumor => Baik pria maupun
wanita pada kebudayaan ini memiliki
kepribadian yang keras, kasar, aktif dan
agresi.
Kebudayaan Tchambuli => Ada perbedaan yang
mencolok antara pria dan wanita secara
psikologis. Pria (feminim), wanita (maskulin).
Wanita mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
yang berat dan mendominasi kegiatan produksi
ekonomi, berkebun, serta mencari sagu. Pria
bekerja sebagai tukang atau seniman, mencari
ikan atau berburu.
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi
Psikologi
2. Oedipus Complex
Merupakan teori yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud.
Oedipus Complex adalah hasrat seorang
anak laki-laki untuk memiliki secara
seksual ibunya serta merasa iri terhadap
bapaknya.
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi
Psikologi
3. Motif berprestasi
Tokohnya adalah David McClelland.
Motif berprestasi diartikan sebagai suatu
keinginan berprestasi secara jitu dalam bidang
apapun, memahat, menjual polis asuransi,
pertanian, bukan semata-mata untuk
memperoleh uang, pengakuan sosial, akan
tetapi terdorong oleh keinginan untuk
memperoleh kepuasan karena keberhasilan
sendiri.
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi
Psikologi
David McClelland menetapkan beberapa kriteria manusia
yang memiliki N-Ach tinggi atau haus akan karya
unggul :
1. Mereka tertarik oleh kecemerlangan karya for its
own sake (demi kesenangan diri) dan bukan karena
ganjaran yang didapatkannya, baik berupa uang,
prestise ataupun kekuasaan.
2. Manusia yang cenderung pada pencapaian yang
sukses daripada menghindari kegagalan
3. Tertarik oleh tindakan alternatif yang secara
realistis memiliki peluang keberhasilan yang besar
4. Memiliki ketajaman dalam memilah situasi

Anda mungkin juga menyukai