Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cephalalgia atau sering dikenal sebagai sakit kepala adalah rasa sakit atau
nyeri pada bagian kepala yang bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Nyeri
bisa muncul di salah satu sisi kepala atau seluruh bagian kepala.
Berkaitan dengan hal itu, kami akan melakukan penelitian dari sakit kepala.
Dalam hal ini, kami akan menjelaskan dan meneliti tentang sakit kepala.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari cephalalgia?
2. Apa penyebab dari cephalalgia?
3. Apa gejala dari cephalalgia?
4. Apa saja jenis-jenis cephalalgia?
5. Bagaimana dampak dari penyakit cephalalgia?
6. Bagaimana cara mengatasi cephalalgia?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari cephalalgia.
2. Untuk mengetahiu peyebab dari cephalalgia.
3. Untuk mengetahui gejala dari cephalalgia.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari cephalalgia.
5. Untuk mengetahui dampak dari cephalalgia.
6. Untuk mengetahui cara mengatasi cephalalgia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Cephalgia adalah nyeri kepala atau sakit kepala. Cephalgia (baca : sefalgia)
berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata cephalo yang berarti kepala
dan algos yang berarti nyeri. Penggunaan istilah sakit kepala ini seringkali
disamakan dengan pusing, padahal pengertiannya di dalam dunia medis berbeda.
Pada saat pasien datang ke dokter seringkali pasien mengeluhkan pusing,
kemudian dokter menanyakan kembali gejala yang dirasakan seperti apa. Apakah
yang dirasakan itu sensasi kepala berdenyut atau seolah-olah kepala berputar?
Apabila yang dirasakan pasien itu seperti sensasi kepala berdenyut (orang awam
sering menyebut dengan istilah “nyut-nyutan”) maka gejala yang dirasakan pasien
itu disebut dengan nyeri kepala. Sedangkan apabila yang dirasakan pasien seperti
seolah-olah kepala berputar (orang awam sering menyebut dengan istilah
“keliyengan”) maka gejala yang dimaksud adalah pusing atau istilah medisnya
dikenal dengan vertigo. Mengapa dua jenis gejala ini perlu dibedakan? Karena
penyebabnya berbeda sehingga penanganannya pun berbeda. Pada kesempatan
artikel kali ini akan dibahas mengenai cephalgia atau nyeri kepala. Hampir semua
orang pasti pernah mengalami cephalgia. Ini merupakan jenis nyeri yang paling
umum terjadi dan menjadi penyebab utama alasan seseorang mengunjungi dokter.
Cephalgia dapat merupakan suatu penyakit tersendiri (murni karena adanya
gangguan di kepala) atau dapat merupakan suatu gejala dari penyakit lain. Hampir
pada semua penyakit, pasien mengeluhkan adanya sakit kepala.

B. Penyebab Cephalgia
Sakit kepala terjadi akibat aktifnya saraf nyeri di kepala. Kondisi ini dapat
dipicu oleh beberapa perilaku sehari-hari, seperti kurang tidur atau telat makan.
Sakit kepala juga dapat dipicu oleh sejumlah penyakit, antara lain sakit gigi,
infeksi telinga, migrain atau migrain pada anak, hipertensi, atau tumor otak.
Adapun penyebab cephalgia berdasarkan jenisnya:

1. Penyebab sakit kepala primer


Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa sakit kepala primer adalah
penyakit yang berdiri sendiri dan tidak dipicu oleh penyakit lain. Penyebab sakit
kepala primer adalah seperti akibat aktivitas berlebihan atau akibat daru masalah
pada struktur atau bagian kepala yang sensitif terhadap rasa sakit.

Bagian kepala yang sensitif meliputin pembuluh darah, otot, dan saraf di
kepala dan leher. Penyebab lainnya adalah karena adanya aktivitas kimia di otak.

2
2. Penyebab sakit kepala sekunder
Secondary headache atau sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang
disebabkan oleh penyakit lain. Sebelumnya sudah disebutkan beberapa tipe sakit
kepala ini berdasarkan penyebabnya seperti sakit kepala darah tinggi, sakit kepala
akibat kafein, sakit kepala karena perubahan hormon, dan seterusnya.

Dilansir dari Medical News Today, penyebab sakit kepala sekunder lainnya
adalah sebagai berikut ini:

 Mabuk akibat alkohol


 Tumor orak
 Pendarahan di otak atau sekitarnya
 Brain freeze
 Gegar otak
 Dehidrasi
 Glaukoma
 Influenza
 Penggunaan obat penghilang rasa sakit berlebihan
 Serangan panik
 Pukulan

Sakit kepala dapat menjadi indikasi penyakit serius. Maka dari itu, sangat
penting untuk mengetahui penyebab sakit kepala yang Anda alami untuk
mengetahui langkah medis apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit
cephalgia atau sakit kepala tersebut.

C. Gejala

Gejala sakit kepala adalah sakit atau nyeri di kepala, yang bisa menyebar ke
wajah, leher, dan bahu. Penglihatan penderita juga dapat menjadi buram, serta
lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
Segera periksakan diri ke dokter bila sakit kepala disertai muntah, leher kaku,
gangguan penglihatan, bicara kacau, atau kejang. Bisa jadi hal tersebut merupakan
gejala dari penyakit yang berbahaya.
Gejala chepalgia yang dibedakan berdasarkan tipe sakit kepala yang paling
umum terjadi:

1. Gejala tension headache


Tension headache atau sakit kapala tegang merupakan jenis sakit kepala yang
paling umum. Cephalgia jenis ini sering digambarkan dengan perasaan adanya
pita ketat di sekitar kepala. Rasa sakit muncul akibat mengencangnya otot-otot
leher dan kulit kepala. Gejala tension headache adalah sebagai berikut:

 Leher kaku
 Nyeri yang tumpul dan sakit
 Kulit kepala lebih sensitif terhadap rasa sakit

3
 Bahu terasa kaku
 Dahi terasa tertekan dan kencang dan rasa ini dapat meluas higga belakang
kepala.

Terkadang gejala tension headache mirip dengan migrain, namun tidak


menyebabkan gangguan penglihatan seperti migrain. Jenis cephalgia satu ini
umumnya berlangsung beberapa menit atau sebagian dapat bertahan selama
beberapa hari dan cenderung berulang.

2. Gejala cluster headache


Cluster headache adalah sakit kepala tidak berdenyut-denyut yang
menyebabkan rasa sakit menyiksa di satu sisi kepala atau di belakang mata. Sakit
kepala ini dapat berlangsung lama, yang dikenal dengan periode cluster yang bisa
berlangsung hingga enam minggu. Gejala cluster headache ditandai dengan:

 Rasa sakit muncul di bagian belakang mata


 Rasa sakit muncul di satu sisi
 Sakit kepala dapat menyebabkan mata berair dan hidung tersumbat
 Terjadi satu hingga dua jam setelah seseorang tidur.

Beberapa gejala cephalgia jenis ini juga mirip migrain, tapi umumnya cluster
headache tidak menyebabkan mual.

3. Gejala migrain
Migraine headache atau migrain atau dikenal juga dengan sakit kepala sebelah
adalah sakit kepala berat yang dapat menyebabkan jantung berdenyut-denyut.
Gejala migrain adalah sebagai berikut ini:

 Perasaan berdenyut di kepala


 Mual
 Rasa sakit di satu sisi kepala
 Sensitif terhadap suara dan cahaya
 Muntah

Sakit kepala migrain dapat sanagt parah hingga seseorang menjadi sulit
berkonsentrasi dan sulit untuk beraktivitas sehari-hari.

4. Gejala rebound headache


Rebound headache merupakan jenis cephalgia yang terjadi akibat seseorang
berhentuk mengonsumsi obat tertentu yang digunakan secara teratur untuk
mengatasi sakit kepala. Gejala sakit kepala rebound meliputi:

 Sifat mudah marah


 Mual
 Gelisah
 Kesulitan mengingat detail penting

4
Gejala dapat berbeda tergantung pada obat yang dikonsumsi. Sakit kepala ini
cendering terjadi seitap hari dan umumnya lebih buruk di pagi hari. Kondisi ini
dapat membaik dengan obat, tetapi dapat muncul kembali setelah obat habis.

5. Gejala thunderclap headache


Sakit kepala jenis ini adalah sakit kepala parah yang terjadi sangat dengan
sangat cepat. Kemunculannya dapat tiba-tiba dan dapat bertahan hingga lima
menit. Sakit kepala jenis ini dapat mengindikasikan masalah dengan pembuluh
darah di otak. Gejala dari thunderclap headache adalah durasinya yang pendek,
namiun sifatnya intens.

6. Gejala sakit kepala alergi atau sinus


Sakit kepala alergi atau sinus terjadi akibat reaksi alergi. Sakit kepala ini
juga sering tertukar dengan migrain. Sakit kepala sinus atau alergi adalah jika
sakit kepala diberengi dengan gejala seperti berikut ini:

 Rasa sakit dan tekanan pada pipi, alis, atau dahi


 Rasa sakit yang bertambah ketika membungkuk ke depan atau berbaring
 Hidung tersumbat
 Kelelahan
 Sakit gigi bagian atas

7. Gejala sakit kepala hormonal


Sakit kepala hormonal adalah sakit kepala yang disebabkan oleh naik
turunnya hormon dalam tubuh. Wanita umumnya mengalami ini ketika
menstruasi, akibat konsumsi pil KB, atau akibat kehamilan. Sakit kepala
hormonal biasanya dibarengi dengan gejala:

 Nafsu makan menurun


 Kelelahan
 Jerawat
 Nyeri sendi
 Sembelit
 Koordinasi tubuh menurun
 Intensitas buang air kecil menurun

8. Gejala sakit kepala akibat kafein


Kafein memberikan pengaruh terhadap aliran darah ke otak. Hal ini
menyebabkan terlalu banyak kafein menyebabkan Anda sakit kepala. Sakit kepala
akibat kafein biasanya dibarengi dengan gejala seperti berikut ini:

 Kelelahan
 Cemas
 Sulit berkonsentrasi
 Menekan mood
 Mudah marah

5
 Energi menurun
 Tremor

9. Gejala sakit kepala darah tinggi


Sakit kepala memang dikenal sebagai salah satu gejala darah tinggi. Jika
mengalami sakit kepala akibat darah tinggi, gejala yang mungkin dirasakan adalah
sebagai berikut ini:

 Sakit di kedua sisi kepala hingga kesulitan beraktivitas


 Lelah dan kebingungan
 Gangguan penglihatan
 Nyeri dada
 Kesulitan bernapas
 Detak jantung tidak teratur
 Ada darah dalam utin
 Berdebar di dada, leher, dan telinga.

10. Gejala exertion headache


Exertion headache adalah sakit kepala yang terjadi dengan cepat setelah
melakukan aktivitas fisik yang intens, seperti berolahraga. Sakit kepala ini
umumnya tidak bertahan terlalu lama. Gejala dari exertion headache adalah
seperti:

 Sakit kepala di kedua sisi kepala


 Muntah
 Leher kaku
 Penglihatan ganda
 Hilang kesadaran.

11. Gejala post-traumatic headache


Post-traumatic headache atau sakit kepala pasca-trauma adalah sakit
kepala yang terjadi setelah adanya cedera kepala. Gejala sakit kepala ini terasa
seperti migrain atau tension headache. Gejala lain yang mungkin muncul adalah
seperti:

 Sakit leher
 Sakit kepala yang semakin kuat ketika bergerak, batuk, membungkuk, atau
menggerakkan kepala
 Penglihatan ganda
 Mata lelah
 Sulit berkonsentasi
 Gelisah
 Depresi
 Hilang selera makan
 Kesulitan mendengar
 Sulit tidur

6
 Gelisah
 Gangguan pendengaran
 Mual dan muntah
 Sensitif terhadap kebisingan
 Sensitif terhadap cahaya
 Telinga mendengung

D. Jenis jenis

Cephalgia adalah kondisi yang sangat umum sehingga jenisnya pun sangat
beraga. Secara umum cepalgia dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu primary
headache dan secondary headache, kedua jenis ini juga dibagi lagi menjadi
beberapa tipe yang berbeda.

1. Primary headache atau sakit kepala primer


Primary headache atau sakit kepala primer adalah kondisi sakit kepala
yang tidak dipicu oleh penyakit atau kondisi tubuh lainnya. Sakit kepala ini dapat
bersifat episodik yaitu yaitu terjadi sering atau sesekali dan dapat bertahan mulai
dari 30 menit hingga beberapa jam. Selain itu kondisi ini juga dapat bersifat
kronis, yang dapat muncul setiap hari dan selama berhari-hari atau bahkan hingga
satu bulan. Tipe sakit kepala primer yang paling umum adalah:

 Tension headache atau sakit kepala tegang


 Cluster headache
 Migrain

2. Secondary headache atau sakit kepala sekunder


Secondary headache atau sakit kepala sekunder adalah jenis cephalgia
yang dipicu oleh penyakit lain. Hal ini dapat diartikan bahwa sakit kepala yang
dialami merupakan gejala dari penyakit tertentu. Tipe sakit kepala sekunder yang
paling umum adalah:

 Rebound headache
 Thunderclap headache
 Sakit kepala alergi atau sinus
 Sakit kepala hormon
 Sakit kepala akibat kafein
 Sakit kepala darah tinggi
 Exertion headache
 Post-traumatic headache

E. Cara mengatasi cephalalgia

Jika cephalgia adalah jenis sakit kepala sekunder, maka tentu


pengobatannya adalah dengan cara mengobati penyebabnya. Namun, jika
penyebabnya tidak didasari kondisi medis serius, berikut adalah pengobatan
cephalgia yang dapat dilakukan:

7
1. Terapi alternatif cephalgia
Pengobatan cephalgia dapat melalui beberapa terapi alternatif seperti berikut
ini:

 Biofeedback. Sebuah teknik relaksasi yang dapat membantu dalam


manajemen nyeri.
 Manajemen stres. Melalui kelas manajemen stres, Anda dapat belajar cara
mengatasi stres dan menghilangkan ketegangan.
 Terapi perilaku kognitif. Sebuah terapi bicara yang menunjukkan pada
Anda bagaimana cara mengenali situasi yang membuat Anda stes dan
cemas.
 Akupuntur. Terapi alternatif untuk mengurangi stres dan ketagangan
dengan cara memasang jarum halus ke area tubuh tertentu.
 Olahraga. Melakukan olahraga ringan hingga sedang yang dapat
meningkatkan zat kimia tertentu dalam otak yang bisa membaut Anda
lebih rileks dan bahagia.
 Terapi dingin atau terapi panas. Mengoleskan bantalan pemanas atau
menempelkan kompres es ke kepala selama 5 hingga 10 menit, lakukan
beberapa kali sehari.
 Mandi air hangat. Tujuannya adalah untuk membantuk merelaksasi otot
yang tegang.

2. Pengobatan alami cephalgia


Selain menggunakan terapi alternatif, Anda juga bisa menggunakan
pengobatan alami seperti vitamin dan herbal untuk mengatasi penyakit cephalgia
atau sakit kepala. Berikut adalah beberapa pengobatan alami untuk mengurangi
sakit kepala:

 Koenzim Q10. Menurut University of Minnesota, dosis 100 mg enzim ini


tiga kali sehari atau dosis tunggal 150 mg per hari dapat mengurangi
frekuensi sakit kepala migrain.
 Megnesium. Mineral ini diberikan melalui infus para pasien migrain parah.
Selain itu, pasien dengan tipe sakit kepala yang lain juga dapat dibantu
oleh suplemen magnesium.
 Vitamin B12. Menurut University of Minnesote, konsumsi 200 mg
vitamin B12 atau riboflavin dua kali sehari dapat membantu mengurangi
sakit kapala.
 Butterbur. Ekstrak tumbuhan ini terbukti dapat mengurangi frekuensi
migrain, namun harus waspada dengan reaksi alergi yang mungkin timbul,
karena terdapat beberapa laporan alergi pada tumbuhan yang sejenis
dengan butterbur.
 Air putih. Dehidrasi bisa menjadi salah satu penyebab sakit kepala.

3. Obat-obatan untuk penyakit cephalgia


Cephalgia atau sakit kepala juga bisa diatasi dengan berbagai obat-obatan.
Beberapa jenis obat-obatan bebas seperti aspirin, paracetamol, dan ibuprofen

8
sering kali dijadikan sebegai pilihan pertama untuk mengatasi sakit kepala,
bahkan lebih dulu dibandingkan pengobatan alami dan terapi altirnatif.

Jenis obat-obatan lain yang digunakan untuk mengatasi sakit kepala seperti
migrain kronis dan cluster headache adalah seperti:

 Beta-blocker (propranolol, atenolol).


 Verapamil.
 Methysergide maleate.
 Amitriptyline.
 Asam valproate.
 Dihydroergotamine.
 Litium.
 Topiramate.
 Aimovig.

F. CARA MENGATASI

Adapun cara untuk mengatasi sakit kepala adalah sebagai berikut :


 Memijat pelipis dan melakukan peregangan kecil.
 Beristirahat di ruangan yang gelap dan sunyi.
 Mengompres kepala dengan air panas atau es batu.
 Meminum air jahe.
 Kopi.
 Makan kentang rebus.

G. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian ini adalah hampir semua orang menderita


Cephalalgia.

H. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode analisis.

I. SIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang dapat disimpulkan bahwa sakit kepala dapat dialami
oleh semua orang dengan gejala tertentu.

9
BAB III
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan


partisipasi dari seluruh insan sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana
sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama rekan rekan, kami
ucapkan terima kasih.

Mengetahui,

Ketua Kelompok Guru Pembimbing

Yolanda Nur Fadillah Anzas Rua Usmana.M.,Pd

10

Anda mungkin juga menyukai