Anda di halaman 1dari 4

Kasus Direktur dan Pilot Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kehilangan direksinya. Menteri Badan


Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberhentikan Dirut Garuda I
Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara karena kasus
penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Menjadi Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara menggantikan Pahala Mansury


dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda
Indonesia Tbk 12 September 2018.

Sebelum di Garuda, Ari Askhara tercatat sebagai Dirut Pelindo III sejak 4
Mei 2017. Di Garuda, Ari Askhara sejatinya bukan wajah baru. Sebelum jadi
Dirut Garuda, Ari menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT
Garuda Indonesia Tbk.
Sejak RUPSLB Garuda September 2018, Ari Askhara menjadi dirut di
Garuda setahun lebih. Selama jadi Dirut Garuda, inilah sejumlah kasus yang
menimpa maskapai ini dibawah kepemimpinan Ari Askhara.
1. Dugaan duopoli Garuda Indonesia dengan Lion Air
Awal tahun 2019, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan
pemeriksaan atas 2 maskapai penerbangan terkait indikasi praktik kartel
atau duopoli kenaikan tarif tiket pesawat dan biaya kargo. Mereka adalah
Garuda Indonesia Group, yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia dan
Sriwijaya Air serta Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air)
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan sejak Februari, pada 5 Juli lalu
KPPU memutuskan untuk menaikkan penyelidikan kasus kartel tiket
pesawat ke tingkat pemberkasan.
2. Rangkap jabatan direktur Garuda Indonesia
21 Januari 2019, KPPU mengumumkan hasil penyelidikan atas dugaan
pelanggaran rangkap jabatan direksi Garuda Indonesia di susunan komisaris
Sriwijaya Air.
Nama Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, Direktur Niaga
Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, dan Direktur Utama Citilink
Indonesia Juliandra Nurtjahjo juga menjabat sebagai Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi Sriwijaya Air, pasca Sriwijaya Air yang memutuskan
bergabung menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group.
Mereka dianggap melanggar pasal 26 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999
tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Dalam UU itu, seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau
komisaris dari suatu perusahaan pada waktu yang bersamaan dilarang
merangkap menjadi direksi atau komisaris apabila berada dalam pasar yang
sama, keterkaitan erat di bidang yang sama, dan menguasai pangsa pasar
yang menyebabkan terjadinya monopoli.
3. Garuda Indonesia diduga monopoli umroh
Akhir Maret 2019, Garuda dilaporkan oleh para pengusaha travel haji dan
umrah Kalimantan Selatan atas dugaan praktik monopoli tiket maskapai
Garuda kepada KPPU. Mereka protes terhadap kebijakan Garuda dalam
pembelian tiket pesawat Garuda tersebut saat gelar pertemuan dengan KPPU
Balikpapan di Hotel Rattan Inn Banjarmasin. KPPU kini masih menyelidiki
dugaan praktik monopoli ini.
4. Kasus laporan Keuangan Garuda
RUPSLB Garuda Indonesia 24 April 2019 menguak perseterundi
manajemen Garuda. Adalah laporan keuangan Garuda yang jadi soal.
Garuda Indonesia mencatat laba bersih sebesar US$809.850 di sepanjang
2018. Angka ini setara Rp 11,33 miliar. Capaian kinerja Garuda Indonesia
ini melonjak dibanding 2017 yang merugi US$216,5 juta.
Dalam RUPSLB Garuda, komisaris maskapai ini Chairal Tanjung dan Dony
Oskaria menolak laporan keuangan Garuda tersebut. Komisaris Garuda
keberatan dengan pengakuan pendapatan Garuda Indonesia atas transaksi
Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Konektivitas Dalam
Penerbangan, antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink
Indonesia, anak usaha Garuda.
Manajemen Garuda Indonesia yang dipimpin Ari Askhara sudah mengakui
pendapatan dari Mahata sebesar US$239,94 juta. Bursa Efek Indonesia
(BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turun tangan dalam laporan
keuangan Garuda ini.
Kemenkeu kemudian menjatuhkan sanksi kepada Akuntan Publik (AP)
Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto,
Fahmi, Bambang & Rekan, sebagai auditor laporan keuangan Garuda
Indonesia tahun 2018.
Garuda juga kena sanksi OJKdengan denda Rp 100 juta. Direksi Garuda
yang tanda tangan laporan keuangan Garuda Indonesia dikenakan masing-
masing Rp 100 juta. Secara kolektif direksi dan Komisaris Garuda Indonesia
minus yang tidak tanda tangan, dikenakan kolektif Rp 100 juta. Garuda
Indonesia juga diminta untuk menyajikan lagi (restatement) laporan
keuangan tahun buku 2018.
Garuda juga kena sanksi BEI berupa Peringatan Tertulis III dan denda
sebesar Rp250 juta.
5. Serikat pekerja Garuda ancam mogok
Bulan April 2019, sempat beredar pemberitahuan rencana pemogokan
karyawan Garuda Indonesia yang mengatasnamakan Serikat Karyawan PT
Garuda Indonesia (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG). Mereka
kecewa atas pernyataan pemegang saham Garuda Indonesia, Chairul
Tanjung yang menolak laporan keuangan tahun 2018 yang dinilai
menyebabkan harga saham Garuda Indonesia jatuh.
6. Seteru Garuda Indonesia dengan Youtuber Rius Vernandes
Berawal di tanggal 13 Juli 2019, Youtuber Rius Vernandes menunggah kartu
menu Garuda dalam bentuk secarik kertas dari kelas bisnis Garuda Indonesia
rute Sydney-Denpasar. Postingan menu Garuda ini membawa Rius
dilaporkan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE tentang
pencemaran nama baik. Adalahserikat karyawan Garuda Indonesia (Sekarga)
yang melaporkannya.
Atas pelaporan serikat pekerja Garuda ini, Rius lantas dipanggil oleh pihak
kepolisian Senin (17/9).Kasus ini akhirnya berakhir secara kekeluargaan
antara Garuda Indonesia dengan Rius. Laporan Rius di kepolisian dicabut.
Dirut Garuda Ari Askhara kemudian memperbolehkan Rius mengulas
penerbangan Garuda kelas pertama secara cuma-cuma.
Baca Juga: Terkait kasus onderdil Harley Davidson, Erick Thohir segera
tunjuk Plt Dirut Garuda
7. Peringkat Garuda Indonesia di dunia turun
Garuda harus rela peringkatnya dalam dunia penerbangan turun. World
Airline Awards dari Skytrax menempatkan kru kabin Garuda Indonesia pada
posisi kedua dalam kategori World's Best Cabin Crew, turun satu peringkat
dari tahun sebelumnya. Selain itu, Garuda Indonesia juga turun peringkat
pada kategori World's Best Economy Class Airlines di posisi 11 setelah pada
tahun lalu berada pada posisi 7.
8. Garuda dan selundupan Harley dan Brompton
Desember 2019, Dirut Garuda Ari Askhara terlibat dugaan menyelundupan
motor gede Harley dan sepeda Brompton. Dirut Garuda itu dipaksa
mengakhiri karirnya di Garuda oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Erick, pencopotan dilakukan berdasarkan bukti laporan dari komite
audit Garuda Indonesia pada tahun 2018. Audit Garuda itu menyebutm
adanya permintaan dari Direktur Utama Ari Askhara yang memberikan
instruksi untuk mencari Harley Davidson tipe klasik.

Anda mungkin juga menyukai