Anda di halaman 1dari 7

ANATOMI GINJAL

Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi
untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur
kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada
manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan (lateral) tulang vertebra dan terletak
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain itu sepasang ginjal tersebut
dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria (bulibuli/kandung
kemih) dan uretra yang membawa urin ke lingkungan luar tubuh (Netter, 2014).

Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat sepasang


(masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan posisinya
retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm)
dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah
kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12), sedangkan kutub
atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. Adapun kutub bawah ginjal
kiri adalah processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka)
sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan vertebra L3. Dari batas-
batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri (Netter, 2014).
Ginjal terselubungi oleh suatu lapis jaringan fibrosa yang disebut hilum yang
tampak halus akan tetapi kuat. Lapisan ini menyelubungi ginjal dengan sangat ketat,
tetapi dapat terbuka dengan mudah. Di bawah lapisan tersebut maka dapat terlihat
ginjal dengan permukaannya yang halus dan berwarna merah tua. Di Tengah-tengah
ginjal terdapat rongga yang disebut sinus; rongga tersebut juga terlapisi oleh hilum
(Gray, 2014).

Jika ginjal dibagi dua atas dan bawah, dua daerah utama yang dapat
digambarkan yaitu korteks dibagian luar dan medula dibagian dalam. Medula ginjal
terbagi menjadi beberapa masa jaringan ginjal berbentuk kerucut yang disebut
piramida ginjal. Dasar dari setiap piramida dimulai dari korteks dan medula serta
berakhir dipapilla yang menonjol diruang pelvis ginjal yaitu sambungan dari ujung
ureter bagian atas yang berbentuk corong. Batas ujung pelvis terdiri dari kantong-
kantong dengan ujung terbuka yang disebut kalise mayor, yang meluas kebawah, dan
menjadi kalise minor yang mengumpulkan 120-150 gram (Prince, 2005). Bentuknya
seperti biji urine dari tubulus setiap papila (Guyton, 2011 ).
STUKTRUR MAKROSKOPIK GINJAL

Ada tiga area jaringan yang dapat dibedakan saat bagian longitudinal dilihat dengan
mata telanjang:

1. Kapsul fibrosa, mengelilingi ginjal


2. Korteks, lapisan jaringan yang berwarna coklat kemerahan tepat berada
dibawah kapsul dan diluar piramid.
3. Medulla, lapisan terdalam ginjal yang terdiri atas striasi (garis-garis)
berbentuk kerucut yang pucat (piramid renal).
Hilum merupakan batas medial ginjal berbentuk cekung (konkaf), tempat
masuknya pembuluh darah dan pembulih limfe ginjal, ureter, dan saraf.
Pelvis renal merupakan struktur yang berbentuk corong yang bekerja sebagai
wadah penampung urine yang dibentuk oleh ginjal. Pelvis renal memiliki sejumlah
cabang-cabang dibagian distal yang disebut kaliks, dan masing-masing kaliks
mengelilingi apeks pyramid renal. Urine dibentuk di ginjal melalui papilla di apeks
piramid ke kaliks minor, kemudian ke kaliks mayor sebelum melalui pelvis ke ureter.
Dinding pelvis terdiri dari otot polos dan dilapisi oleh epitelium transisional.
Peristalsis otot polos berasal dari sel pemacu di dinding kaliks yang mendorong urine
melalui pelvis dan ureter ke kandung kemih. Kemampuan ini merupakan sifat
intristik otot polos tidak di bawah kendali saraf (Nurachmah, 2011).

STRUKTUR MIKROSKOPIK GINJAL


Ginjal terdiri atas sekitar satu juta unit fungsional nefron, dan sejumlah kecil
duktus kolektifus. Duktus kolektifus mengangkut urine melalui piramid ke pelvis
renal menyebabkan piramid ini tampak bergaris-garis. Tubulus ditunjang oleh
sejumlah jaringan ikat, yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe serta saraf.
Nefron terdiri atas tubulus yang salah satu ujungnya buntu (tertutup) dan ujung
lainnya terhubung dengan tubulus kolektifus. Ujung yang buntu melekuk membentuk
kapsul glomerular yang berbentuk cangkir (kapsul bowman), yang hampir
membungkus seluruh kapiler arteri, dinamakan glomerulus. Di bawah kapsul
glomerulus, masih terdapat sisa nefron yang panjangnya sekitar 3cm dan terdiri atas :
1. Tubulus kontortus proksimal
2. Lengkung medulla (ansa henle)
3. Tubulus kontortus distal, bersambung ke duktus kolektifus
Unit duktus kolektifus, membentuk duktus-duktus lebih besar yang
menyalurkan urine ke kaliks minor
Setelah sampai di hilum, arteri renalis bercabang menjadi arteri dan arteriol
yang lebih kecil. Di kortek, arteriol, yaitu arteriol aferen, masuk ke tiap kapsul
glomerulus dan kemudian bercabang menjadi kumpulan kapiler, membentuk
glomerulus. Antara lengkung kapiler terdapat jaringan ikat sel mesangial yang
bersifat fagosit, dan merupakan bagian system makrofak-monosit. Pembuluh darah
yang keluar dari glomerulus adalah arteriol eferen. Arteriol ini kemudian bercabang
menjadi jaringan kapiler sekunder, dimana terjadi pertukaran antara nefron dan darah
di dinding kapiler yang berfungsi untuk mengatur komposisi darah dan menyuplai
nutrient serta oksigen ke jaringan setempat. Darah vena yang keluar dari kapiler ini
akhirnya meninggalkan ginjal di vena renalis, yang mengalirkan darah ke vena cava
inferior. Tekanan darah di glomerulus lebih tinggi dari pada di kapiler lainnya karena
diameter arteriol aferen lebih besar dari pada diameter eferen (Nurachmah, 2011).
Dinding glomerulus dan kapsul bowman (kapsul glomerulus) terdiri dari atas
lapisan tunggal sel epitelium gepeng. Dinding glomerulus lebih permeable dari pada
dinding kapiler lainnya. Bagian nefron lainnya dan tubuluh kolektifus dibentuk oleh
lapisan tunggal sel yang sangat khusus. pembuluh darah ginjal dipersarafi oleh saraf
simpatik dan parasimpatik. Adanya kedua cabang sistem saraf autonom ini
mengendalikan diameter pembuluh darah ginjal dan aliran darah ginjal dengan bebas
melakukan autoregulasi (Nurachmah, 2011).

DAFTAR PUSTAKA
Nurachmah, Elly dan Rida Angriani. 2011. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: Sagung Seto
Gray. 2014. Dasar-Dasar Anatomi. Singapore: Elsevier
Netter, Frank .H. 2014. Atlas Anatomi Manusia. Jakarta : EGC
Guyton, C.Arthur. 2011. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapore: Elsevier
Rangkuman ppt
Slide 1

ANATOMI GINJAL

Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi
untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur
kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada
manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan (lateral) tulang vertebra dan terletak
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain itu sepasang ginjal tersebut
dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria (bulibuli/kandung
kemih) dan uretra yang membawa urin ke lingkungan luar tubuh (Netter, 2006).

Slide 2
Slide 3

STUKTRUR MAKROSKOPIK GINJAL

Ada tiga area jaringan yang dapat dibedakan saat bagian longitudinal dilihat dengan
mata telanjang:

1. Kapsul fibrosa, mengelilingi ginjal


2. Korteks, lapisan jaringan yang berwarna coklat kemerahan tepat berada
dibawah kapsul dan diluar piramid.
3. Medulla, lapisan terdalam ginjal yang terdiri atas striasi (garis-garis)
berbentuk kerucut yang pucat (piramid renal).

Slide 4
Struktur mikroskopik ginjal
Ginjal terdiri atas sekitar satu juta unit fungsional nefron, dan sejumlah kecil
duktus kolektifus. Duktus kolektifus mengangkut urine melalui piramid ke pelvis
renal menyebabkan piramid ini tampak bergaris-garis. Nefron terdiri atas tubulus
yang salah satu ujungnya buntu (tertutup) dan ujung lainnya terhubung dengan
tubulus kolektifus. Di bawah kapsul glomerulus, masih terdapat sisa nefron yang
panjangnya sekitar 3cm dan terdiri atas :
1. Tubulus kontortus proksimal
2. Lengkung medulla (ansa henle)
3. Tubulus kontortus distal, bersambung ke duktus kolektifus

Slide 5
Dinding glomerulus dan kapsul bowman (kapsul glomerulus) terdiri dari atas
lapisan tunggal sel epitelium gepeng. Dinding glomerulus lebih permeable dari pada
dinding kapiler lainnya. Bagian nefron lainnya dan tubuluh kolektifus dibentuk oleh
lapisan tunggal sel yang sangat khusus. pembuluh darah ginjal dipersarafi oleh saraf
simpatik dan parasimpatik. Adanya kedua cabang sistem saraf autonom ini
mengendalikan diameter pembuluh darah ginjal dan aliran darah ginjal dengan bebas
melakukan autoregulasi.

Anda mungkin juga menyukai