Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yuniar Rizka

Nim : PO.71.24.2.16.039

Prodi : DIV Kebidanan Tk.4

Absen 31-38 (kasus Kematian neonatal)

Meninggal, Bayi Evan Diduga Korban Malapraktik

Sumber:
https://yogyakarta.kompas.com/read/2013/03/21/14092996/meninggal.bayi.evan.d
iduga.korban.malapraktik.

Penulis : Neli Triana

Editor :Rusdi Amral

JAKARTA, KOMPAS.com — Bayi mungil, Evan, yang lahir pada Selasa


(19/3/2013) lalu meninggal dunia setelah disuntik vaksin. Evan yang lahir secara
normal, tetapi dengan berat prematur 2,2 kg di bawah berat normal, tiba-tiba saja
dberikan suntikan tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya. Menurut informasi
dari Satgas PA yang dihimpun dari keterangan kedua orangtua Evan, pihak rumah
sakit hanya memberi penjelasan bahwa itu vaksinasi biasa. Padahal bayi hanya
boleh disuntik jika berat badannya minimal 2,5 kg. Seusai disuntik, Evan
langsung mengalami panas tinggi dan tidak mau makan. Akhirnya Evan
mengembuskan napas terakhir pada Kamis (21/3/2013) pukul 08.30 saat berusaha
ditolong RS Sari Asih, Ciledug. Bayi Evan sendiri diinformasikan lahir di RS
Fatmawati, Jakarta Selatan. Kini Evan disemayamkan di rumah kontrakan kedua
orangtuanya di Jalan Prof Dr Hamka, Gang Sadeli, Kampung Gaga Masjid RT
05/RW 01 Larangan Selatan, Larangan, Tangerang. Hendri (ayah) rencananya
akan meminta pertanggungjawaban kepada pihak RS Fatmawati, Jumat
(22/3/2013). Kepada Kompas, Direktur Medik & Keperawatan RS Fatmawati Lia
Partakusuma menyatakan akan segera memberi penjelasan tentang kasus ini

Penyebab kasus kematian neonatal tersebut adalah


dimana pelanggaran kode etik profesi yaitu tenaga kesehatan tidak memberikan
informed consent dan penyampaian informasi yang jelas kepada pihak keluarga
pasien sebelum melakukan suatu tindakan medis. Dan tenaga kesehatan juga tidak
melakukan tindakan medis sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Dimana
bayi hanya boleh disuntik vaksinasi jika berat badannya minimal 2,5 kg.

Menurut pendapat saya, strategi yang harus dilakukan agar kasus tersebut
tidak terulang lagi yaitu:

1. RS Fatmawati Jakarta Selatan harus lebih meningkatkan mutu


pelayanan kesehatan tersebut yaitu dengan cara melakukan pembinaan
dan juga pengawasan yang terencana untuk membantu tenaga
kesehatan melakukan pekerjaan yang efektif. Komunikasi dan
pemantauan dari individu yang jabatannya lebih tinggi terhadap
individu yang diawasi juga sangat diperlukan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan tersebut.
2. Tenaga kesehatan seharusnya memberikan pelayanan sesuai standar
dan juga kode etik profesi , dimana apabila tenaga kesehatan telah
melakukan pelayanan sesuai standard dan kode etik profesi dan
terdapat kesalahan maka tenaga kesehatan tidak perlu takut karena
terdapat perlindungan hukum.
3. Memberikan peringatan dan sanksi yang tegas sesuai dengan hukum
yang berlaku kepada tenaga kesehatan yang melakukan pelanggaran
kode etik profesi tersebut.
4. Sebelum melakukan tindakan medis tenaga kesehatan harus
memberikan informed consent dan informasi yang jelas berupa
persetujuan tindakan medis agar keluarga tidak bingung dan keliru atas
kondisi pasien saat itu.
5. Dalam memberikan tindakan medis juga tenaga kesehatan harus
memberikan pelayanan sesuai SOP, dimana hal ini dapat mengurangi
resiko kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien.

Anda mungkin juga menyukai