Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI PENYULIT KEHAMILAN

1.1 Pendahuluan
Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan resiko
tinggi dan komplikasi obstetric, yang dapat membahayakan kehidupan
ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai. Penduduk
Indonesia pada tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR 19,1
maka terdapat 4.287.198 bayi lahir hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH
berarti ada 9.774 ibu meninggalnpertahun atau 1 ibu meninggal tiap jam
oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas.
Dengan kesadaran dari ibu hamil bahwa kehamilan adalah salah
satu kodrat perempuan, besar kemungkinannya ia akan menerima
kehamilannya, dan akan merasa bahagia dengan kehamilannya.
Sehingga ibu peduli dengan kondisi keselamatan jiwanya dan janin
yang ada dikandungannya. Dengan kesadaran yang dimiliki ibu maka
asa kemungkinan untuk dapat dideteksikanya resiko dan penyulit dalam
kehamilan.
Deteksi dini pada ibu masa kehamilan, persalinan dari masa nifas
yaitu merupakan kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir,
bertindak seorang bidan dalam suatu mekanisme berupa memberikan
informasi secara tepat waktu dan efektif, melalui institusi yang dipilih,
agar masyarakan/ individu ( ibu selama masih reproduksi) di daerah
rawan atau dalam masa rawan sehingga mereka mampu mengambil
tindakan menghindari atau mengurangi resiko dan mampu bersiap –
siap untuk merespon secara efektif terhadap kelainan, komplikasi dan
penyakit yang lazim terjadi pada ibu masa kehamilan, persalinan, dan
masa nifas. ( Erni dan Lia, 2018)
1.1.3 Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu
Patologi kehamilan adalah penyulit atau gangguan atau
komplikasi yang menyertai ibu saat hamil. Patologi merupakan cabang
bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri – ciri dan perkembangan
penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik. Ahli
patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan
ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata pada
fisiologis tubuh. ( Anik Maryunani, 2016)
1.1.1 Pemeriksaan kehamilan dini ( Early ANC detection)
Konsep dasar pemeriksaan kehamilan dini merupakan hal pokok
yang harus diketahui seorang bidan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat bahwa semenjak seorang wanita merasa dirinya
hamil, harus segera melakukan pemeriksaan hamil. Beberapa wanita
pada awal kehamilannya berjalan normal tetapi cenderung berkembang
menjadi komplikasi yang beresiko dana tau telah memiliki resiko sejak
awal kehamilan. Pemeriksaan dini diperlukan untuk mendeteki faktor
resiko. Bidan professional harus dapat melakukan manajemen
kebidanan tepat dan benar.
Yang dimaksud dengan pemeriksaan kehamilan dini adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh seseorang wanita untuk pertama kali
ketika menyadari dirinya hamil dengan tujuan dilakukannya
pemeriksaan kehamilan secara dini adalah untuk mengetahui apakah
wanita tersebut benar – benar hamil, untuk menentukan usia kehamilan,
perencanaan penyuluhan dan pengobatan yang diperlukan, kemudia
melakukan rujukan dan kolaborasi bila kehamilan mengalami
komplikasi dan faktor resiko yang memungkinkan komplikasi terjadi.
Pembagian klien dalam klarifikasi penilaian deteksi dini :
1. Klien dengan kehamilan normal adalah seorang ibu yang sedang
hamil dan kehamilan dilalui dengan sehat dan tidak ada komplikasi.
2. Seorang ibu hamil atau klien dikatakan mengalami kehamilan
bermasalah jika dalam kehamilannya, klien mengalami masalah,
tetapi dengan bimbingan khusus dan pengawasan, masalah yang
dihadapi dapat diatasi seperti masalah keluarga, psikologi,
kekerasan dalam rumah tangga, dan finansial
3. Seorang ibu/klien dengan kehamilan resiko tinggi adalah klien yang
membutuhkan rujukan yang cepat ke Rumah Sakit untuk perawatan
khusus dana tau pemeriksaan.
Prisip detekti dini terhadap faktor resiko kehamilan sangat
diperlukan, walaupun secara evinden based dikatakan menurut
beberapa penelitian yang dilakukan, bahwa semua wanita selama kurun
reproduksi, terutama saat hamil selalu di waspadai mengalami resiko ,
walau kita ketahui bahwa kehamilan adalah sifatnya fisiologi artinya
semua wanita yang sehat dan telah menikah akan pengalami proses
kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologi dan tetap harus waspada
karena kehamilan beresiko jatuh kekeadaan yang membahayakan baik
terhadap diri si ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya.
Faktor – faktor resiko ada yang berhubungan dengan kehamilan saat
ini dan juga faktor diluar kehamilan. Faktor – faktor yang harus
diwaspadai dan berhubungan dengan kehamilan saat ini diantaranya :
perdarahan pervaginam; hipertensi dimana terjadi kenaikan systole 30
mmHg, diastole 15 mmHg; kenaikan berat badan (BB) >13kg atau <9kg
selama kehamilanatau kenaikan berat badan (BB) <1/2 kg/minggu pada
triwulan akhir kehamilan; odema ( terutama bengkak pada wajah dan
kelopak mata); pusing dan penglihatan berkunang – kunang; kehamilan
ganda (kembar); kematian janin dalam kandungan; usia kehamilan <37
minggu >42 minggu; ibu hamil dengan penyakit menahun; primigravida
kepala belum turun/masuk pintu atas pangggul pada akhir kehamilan; (
proteinuria protein dalam urine) positif 2 (++); muntah berlebihan;
riwayat kehamilan; persalinan dan nifas yang lalu banyak penyulit.
Faktor faktor diluar kehamilan yang harus di waspadai antara lain:
usia ibu <20 th atau >35th ; pendidikan ibu rendah khususnya
pengetahuan yang pengetahuan tentang kesehatan kurang; tinggi
badan ibu <145cm; sosial ekonomi keluarga rendah; paritas >5; ibu
mengidap penyakit infeksi atau menahun; jarak antara 2 kehamilan
kurang dari 2 tahun; riwayat kematian janin/bayi/ anak lebih dari satu;
persalinan preterm.
Deteksi dini tersebut dapat dilakukan dengan melakukan skirining
dengan melakukan antenatal care (ANC) secara teratur ketempat yang
memiliki kemampuan dan secara aspek legal boleh nelakukan praktek
antara lain: dokter ahli kandungan, bidan desa, bidan praktek swasta,
puskesmas dan Rumah Sakit.(Ai dan Lia, 2010)

Anda mungkin juga menyukai