id
NASKAH PUBLIKASI
NISYA HAPSARI
G0008139
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : R.Th. Supraptomo, dr.,Sp.An.
NIP : 19570308 198603 1 006 (...................................)
Pembimbing Pendamping
Nama : Isna Qadrijati, dr., M.Kes.
NIP : 19670130 199603 2 001 (...................................)
Penguji Utama
Nama : MH. Sudjito, dr., Sp.An.,KNA.
NIP : 19510917 197903 1 002 (...................................)
Anggota Penguji
Nama : H. Marthunus Judin, dr., Sp.An.
NIP : 19510221 198211 1 001 (...................................)
Surakarta,...................................
Muthmainah, dr., M.Kes. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SpPD-KR-FINASIM
NIP. 19660702 199802 2 001 commit to userNIP. 19510601 197903 1 002
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
NISYA HAPSARI
NIM. G0008139
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil : Data diuji dengan uji two-way ANOVA dan didapatkan hasil untuk
kelompok halotan (tekanan darah sistolik p = 0,077, tekanan darah diastolik p =
0,284, nadi p = 0,973, saturasi oksigen p = 0,56) dan untuk kelompok sevofluran
(tekanan darah sistolik p = 0,947, tekanan darah diastolik p = 0,402, nadi p =
0,968, saturasi oksigen p = 0,656) berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna
antara penggunaan anestesi inhalasi halotan dan sevofluran saat sebelum anestesi
berlangsung hingga menit ke-60 anestesi.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Results : This data analysed with two-way ANOVA and the result for halothane’s
group (systolic blood pressure p = 0,077, diastolic blood pressure p = 0,284, pulse
p = 0,973, oxygen saturation p = 0,56) and for sevoflurane’s group (systolic blood
pressure p = 0,947, diastolic blood pressure p = 0,402, pulse p = 0,968, oxygen
saturation p = 0,656). It means there is no significant difference between
inhalation anesthesy of halothane and sevoflurane from before anesthesy until 60th
minute anesthesy.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan taufik, hidayah, dan kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul
“Perbandingan Efektivitas Anestesi Inhalasi Halotan dan Sevofluran
terhadap Perubahan Hemodinamik (Tekanan Darah, Nadi, dan Saturasi
Oksigen)”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam
penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui
bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM., selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku ketua tim skripsi beserta tim skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. R.Th.Supraptomo, dr.,Sp.An., selaku Pembimbing Utama yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.
4. Isna Qadrijati,dr.,M.Kes., selaku Pembimbing Pendamping yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.
5. MH. Sudjito,dr.,Sp.An.,KNA., selaku Penguji Utama yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat.
6. H. Marthunus Judin, dr.,Sp.An., selaku Anggota Penguji yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat.
7. Para karyawan IBS (Instalasi Bedah Sentral) dan Residen spesialisasi
Anestesiologi dan Reanimasi RSU Dr. Moewardi Surakarta yang telah
membantu dalam pencarian dan pengumpulan data di penelitian ini.
8. Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan moral,
material, serta senantiasa mendoakan untuk terselesaikannya skripsi ini.
9. Teman-teman Wisma Maharani (Etika, Ica, Tutut, dan Thaniya) yang telah
memberi dukungannya.
10. Teman-teman mahasiswa angkatan 2008 yang selalu memotivasi penulis
dengan tawa dan semangat mereka.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
berkepentingan khususnya dan bagi pembaca umumnya.
commit to user
Nisya Hapsari
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................ vi
Oksigen)........................................................................................... 14
C. Hipotesis ............................................................................................ 23
A. Jenis Penelitian............................................................................... 24
B. Lokasi Penelitian............................................................................ 24
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
H. Sumber Data.................................................................................. 30
J. Jalannya Penelitian........................................................................ 31
C. Nadi .............................................................................................. 36
E. Kestabilan Hemodinamik.............................................................. 38
A. Simpulan .......................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................ 49
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
keadaan itu disebut anestesi. Dalam upaya menghilangkan nyeri, rasa takut
pembedahan. Kondisi optimal ini mencakup empat dasar unsur, yaitu: (1)
refleks vegetatif, (4) Pelemasan otot. Untuk itu diperlukan cara memilih obat
yang rasional dan teknik anestesi yang paling aman untuk penderita
titrasi dosis untuk menghasilkan respon yang diinginkan (Stoelting dan Miller,
2007).
Anestesi inhalasi adalah obat yang berupa gas atau cairan mudah
menguap, yang diberikan melalui pernafasan pasien. Campuran gas atau obat
anestesi dan oksigen masuk mengikuti aliran udara inspirasi, mengisi seluruh
rongga paru, selanjutnya mengalami difusi dari alveoli ke kapiler paru sesuai
dengan sifat fisik masing-masing gas. Konsentrasi minimal fraksi gas atau uap
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
dipakai sebagai satuan potensi dari obat anestesi inhalasi yang disebut dengan
lemah. Halotan secara langsung menghambat otot jantung dan otot pembuluh
terjadi akibat dua hal, yaitu (1) depresi langsung dengan miokard dan (2)
aliran darah ke otak dan otot bertambah (Zunilda dan Elysabeth, 2008).
dan pemeliharaan paling cepat daripada obat-obat anestesi inhalasi yang ada.
sistole, tekanan darah diastole, tekanan arteri rerata, laju jantung, dan saturasi
Pada penelitian yang dilakukan oleh Russell et al. tahun 2001 pada
darah rerata arteri dan penurunan 20 % pada saturasi oksigen arteri dalam
penurunan tekanan darah rerata arteri dan saturasi oksigen arteri terjadi hingga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik :
2. Manfaat Aplikatif :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Anestesi Umum
Senapathi, 2010).
(bebas nyeri = ”mati rasa”), dan relaksasi otot rangka (”mati gerak”).
tekanan parsial yang adekuat dari obat anestesi tersebut di dalam otak,
dari daya kelarutan dan tekanan parsial obat anestesi tersebut dalam
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
lain.
a. Periode Premedikasi
b. Periode Induksi
tubuh, yaitu:
dipilih oleh seorang ahli anestesi, misal secara inhalasi dengan halotan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
stadium yang sangat penting dan penuh risiko. Oleh karena itu,
dan dimulai sejak efek obat anestesi menghilang dari dalam tubuh.
dapat berkonsentrasi.
(Lubis, 1994)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
2. Anestesi Inhalasi
maka akan terjadi hipotensi, aritmia, dan bradikardi, hingga syok sirkulasi.
Tidak seperti kelarutan obat yang lain, anestesi inhalasi diserap dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
2008).
alveoli untuk dilakukan ekspirasi. Oleh karena itu, anestesi inhalasi yang
cepat dan pemutusan efek, yang membuat induksi inhalasi paling cocok
sama pada otak, pembuluh darah arteri, pembuluh kapiler paru, dan
berapapun obat yang masuk pada pasien melalui paru-paru dapat keluar
dengan cara yang sama. Oleh karenanya, selama pasien masih bernapas,
Pada penelitian ini, penelitian akan membahas tentang dua macam obat
a. Halotan
dengan soda lime, dan mudah diuraikan cahaya. Halotan merupakan obat
anestetik dengan kekuatan 4-5 kali eter atau 2 kali kloroform (Mansjoer
dkk. 2008).
miokardium, tetapi efek ini paling terlihat pada halotan dan enfluran.
bradikardia dan ritme nodus. Tidak seperti obat anestesi inhalasi lainnya,
2001).
b. Sevofluran
menguap, tidak mudah terbakar dengan bau khas ringan yang menyerupai
eter. Sevofluran stabil pada suhu kamar, memiliki titik didih sebesar
58,60C dan tekanan uap 157 mmHg, maka sevofluran dapat digunakan
tetapi lebih larut dibandingkan dengan desfluran (0,42) dan nitrous oxide
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Nitrous
Sevoflurane Desflurane Isoflurane Enflurane Halothane
Oxide
Vapour Pressure at
157 669 238 175 243
200C (mmHg)
Oil/gas partition
47,2 18,7 90,8 96,5 224 1,4
coefficient
Blood/gas partition
0,69 0,42 1,4 1,8 2,5 0,47
coeffitcient
2) Ventilasi alveolus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
aliran darah.
maka tekanan parsial zat anestesi dalam otak akan cepat meningkat dan
sekitar 20% dan tekanan darah arteri sekitar 20-40 %. Curah jantung pun
Oksigen)
suatu induksi anestesi yang ideal. Tekanan darah dan frekuensi jantung
hal yang sebaiknya harus dapat dihindari khususnya pada saat induksi
lain : status fisik, umur, jenis kelamin, berat badan, kecemasan, nyeri,
jantung, saturasi oksigen, dan Mean Arterial Pressure (MAP). Jika ada
Tekanan darah diatur secara reflek oleh baroreseptor yang berada pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
jantung dan resistensi perifer total, yang diperantarai oleh pengaruh sistem
saraf otonom pada jantung, vena, dan arteriol. Penyesuaian jangka panjang
MAP adalah tekanan arteri rerata selama satu siklus jantung. MAP
Tekanan nadi di sini adalah selisih antara tekanan sistolik dan tekanan
dan curah jantung. Saturasi oksigen yang pada awalnya normal kemudian
menurun menjadi < 65-70 % adalah indikasi bahwa curah jantung tidak
O2 yang larut. Pada halotan yang memiliki koefisien darah/gas sebesar 2,4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
a. Usia
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin tidak banyak berpengaruh pada dosis dan efek dari
c. Jenis operasi
hemodinamik, tetapi hal itu juga dipengaruhi oleh sifat dari jenis obat
(Bisri, 1999). Selain itu, pada tindakan bedah hati, sevofluran lebih
(Collins, 1996; Healy and Cohen, 1995). Faktor ini termasuk variabel
d. Suhu tubuh
inhalasi halotan atau sevofluran, suhu tubuh akan semakin naik dan
e. Penyakit lain
ringan tekanan darah dan denyut jantung sebelum timbul nyeri (Price
& Wilson, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit
induksi anestesi inhalasi. Faktor ini termasuk variabel luar yang dapat
f. Obat-obatan
(Mansjoer dkk, 2008). Faktor ini termasuk variabel luar yang dapat
g. Hormonal
organ, sel-sel organ, atau sel yang tersebar, yang memiliki efek
h. Psikologis
i. pH darah
sel. Batas normal pH darah dalam tubuh adalah 7,28-7,42 (Price &
j. Volume darah
volume darah, maka akan berpengaruh pada volume sel darah merah
Volume darah termasuk salah satu variabel luar yang tidak dapat
k. Sensitivitas
B. Kerangka Pemikiran
Halotan Sevofluran
Simpatolitik Simpatomimetik
Sensitisasi jantung
terhadap Peningkatan
Depresi katekolamin curah jantung,
langsung volume
miokardium sekuncup, dan
Aritmia tekana arteri
ventrikuler rata-rata
Penurunan
curah jantung
dan tekanan Vasokonstriksi
darah perifer
Penurunan
Kadar Hb yang Kadar Hb yang
resistensi vaskuler
mengikat O2 mengikat O2
sistemik
Perubahan hemodinamik
= mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
hemodinamik (tekanan darah, nadi, dan saturasi oksigen) yang lebih stabil
daripada halotan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian.
Moewardi Surakarta.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
ASA I atau II
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
D. Teknik Sampling
E. Besar Sampel
zα x s 2 2
n=2 1,96 x 8,42
d n=2
4
= 34,044≈ 34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
(Kuswiyono, 2008).
d = tingkat ketetapan absolut dari beda nilai rerata, pada penelitian ini
1995). Jadi, total jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 68 pasien.
oksigen)
3. Variabel luar
obat anestetik dengan kekuatan 4-5 kali eter atau 2 kali kloroform
mudah menguap, tidak mudah terbakar dengan bau khas ringan yang
didih sebesar 58,60C dan tekanan uap 157 mmHg, maka sevofluran
Alat : Vaporizer
Satuan :%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
oksigen)
Rogers, 2006).
Satuan : mm/Hg
Satuan : kali/menit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Satuan :%
maksimal 1 jam.
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status Fisik
Subjek penelitian ini adalah pasien dengan status fisik ASA I dan II,
sampai sedang.
d. Suhu tubuh
e. Jenis operasi
f. Penyakit lain
g. Obat-obatan
H. Sumber Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
I. Instrumentasi Penelitian
1. Halotan
2. Sevofluran
3. Vaporizer
J. Jalannya Penelitian
Informed consent
Premedikasi anestesi
FENTANIL
Induksi anestesi
HALOTAN SEVOFLURAN
Uji
two-way Anova
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
suatu variabel (paparan atau perlakuan) yang sedang diteliti, dengan cara
(Murti, 2006).
(Sastroasmoro, 1995).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dengan menggunakan uji two-way Anova, dengan taraf signifikasi = 0,05 dengan
Sampel pada kelompok halotan terdiri atas 12 orang pria dan 22 orang
wanita, dengan usia 15-54 tahun. Sedangkan sampel untuk kelompok sevofluran
terdiri atas 10 orang pria dan 24 orang wanita, dengan usia 15-54 tahun. Masing-
Halotan Sevofluran
33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Halotan Sevofluran
sebesar 0,077 (p > 0,05) dan nilai p tekanan darah sistolik kelompok
sevofluran sebesar 0,947 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan
dari menit ke-5 hingga ke-60 rata-rata tekanan darah sistiolik kelmpok
sebesar 0,284 (p > 0,05) dan nilai p tekanan darah sistolik kelompok
sevofluran sebesar 0,402 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan
C. Nadi
hingga ke-60 rata-rata nadi kelmpok halotan tetap lebih tinggi daripada
kelompok sevofluran.
0,973 (p > 0,05) dan nilai p tekanan darah sistolik kelompok sevofluran
sebesar 0,968 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan yang
D. Saturasi Oksigen
menit ke-5 hingga ke-60 rata-rata saturasi oksigen kelmpok halotan tetap
0,56 (p > 0,05) dan nilai p tekanan darah sistolik kelompok sevofluran
sebesar 0,656 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan yang
E. Kestabilan Hemodinamik
140
135.68
Kelompok Halotan
135
130 120.85
125 120.59
TDS (pm)
121.65
119.38 120.15 120.85 122.44 119.79 120 117.94
120 117.38
115 112.53
110
105
100
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
(awal) Menit ke-
didapatkan perubahan nilai tekanan darah sistolik kelompok halotan mulai dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
Kelompok Halotan
80 77.62
75
TDD (pm)
didapatkan perubahan nilai tekanan darah diastolik kelompok halotan mulai dari
Kelompok Halotan
95
91.56
90 89.62 89.82
Nadi (dpm)
80
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
(awal)
Menit ke-
didapatkan perubahan nilai nadi kelompok halotan mulai dari sebelum anestesi
hingga menit ke-60 anestesi sebesar -3,19 dpm (denyut per menit).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Kelompok Halotan
100
99.8
99.618 99.559 99.58899.58899.618 99.618
99.6 99.588 99.558 99.559 99.559 99.5
SpO2
99.529
99.4
99.2
99.088
99
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
(awal)
Menit ke-
didapatkan perubahan nilai saturasi oksigen kelompok halotan mulai dari sebelum
Kelompok Sevofluran
130 126.32
126.35 124.76 124.74
125 124.15 123.09 124.71 125.38
TDS (pm)
115
110
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
(awal)
Menit ke-
didapatkan perubahan nilai tekanan darah sistolik kelompok sevofluran mulai dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
Kelompok Sevofluran
80
78.5
78 76.5 75.94
77.36 77.44
76.5 76.35
TDD (pm)
76 75.74
74.32
74 73.06 73.53 73.12 73
72
70
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
(awal)
Menit ke-
dari sebelum anestesi hingga menit ke-60 anestesi sebesar 2,5 mmHg.
Kelompok Sevofluran
90
86.24 85.88
Nadi (dpm)
75
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
(awal)
Menit ke-
didapatkan perubahan nilai nadi kelompok sevofluran mulai dari sebelum anestesi
hingga menit ke-60 anestesi sebesar 2,42 dpm (denyut per menit).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Kelompok Sevofluran
100
99.8
99.6
99.4 99.206
99.088 99.059 99.147
99.2 99.118 99.088 99.029 99.029 99.147 99.088
SpO2
99 99
98.882
98.8
98.618
98.6
98.4
98.2
98
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
(awal)
Menit ke-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
induksi anestesi antara lain dipengaruhi oleh konsentrasi zat anestesi dan
pemindahan zat anestesi dari alveoli ke darah (Lennon, 1993). Oleh karena
anestesi inhalasi halotan dan sevofluran yang diberikan kepada sampel. Dosis
yang dipergunakan adalah dosis induksi 2-4 vol % untuk halotan dan 6-8 vol %
kepada sampel disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dari dokter
ahli anestesiologi.
komposisi obat, cairan, dan lemak tubuh serta pembeda yang lain. Akan tetapi,
obatan, termasuk obat anestesi, pada jenis kelamin yang berbeda. Penelitian
(Ciccone dan Holdcroft, 1999). Dalam penelitian ini pun tidak dibedakan
antara jenis kelamin pria maupun wanita, baik dari segi perlakuan maupun
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Komposisi tubuh berubah sejalan dengan usia, dimana hal ini akan
berbeda pada setiap individu dan diantara jaringan, yang juga dipengaruhi oleh
suhu tubuh, komposisi darah dan jaringan, predisposisi genetik, dan pengaruh
fisiologi lain yang belum diketahui (Vermeulen et al., 2002). Perbedaan usia
dalam kelarutan obat anestesi, sehingga dengan konsentrasi obat anestesi yang
sama belum tentu menimbulkan kedalaman anestesi yang sama pada setiap
pasien.
halotan adalah 0,077 (p > 0,05) dan nilai p untuk tekanan darah diastolik
kelompok halotan adalah 0,284 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat
perubahan yang bermakna pada tekanan darah sistolik maupun diastolik untuk
kelompok halotan dari sebelum anestesi hingga menit ke-60. Pada kelompok
sevofluran nilai p untuk tekanan darah sistolik adalah 0,402 (p > 0,05) dan
nilai p untuk tekanan darah diastolik kelompok sevofluran adalah 0,947 (p >
0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan yang bermakna pada tekanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
dapat secara langsung menghambat otot jantung dan otot polos pembuluh
2008). Penurunan tekanan darah terjadi akibat depresi langsung pada miokard
3. Perubahan Nadi
halotan sebesar 0,973 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan yang
bermakna pada nadi untuk kelompok halotan dari sebelum anestesi hingga
menit ke-60, sedangkan nilai p untuk kelompok sevofluran sebesar 0,968 (p >
0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan yang bermakna pada nadi untuk
sevofluran < 7,5% denyut jantung (nadi) tidak berubah secara nyata (Bisri,
1999). Pada penelitian yang dilakukan oleh Russell, et. al. (2001)
sevofluran.
4. Saturasi Oksigen
didapatkan nilai p untuk kelompok halotan sebesar 0,56 (p > 0,05), yang
berarti tidak terdapat perubahan yang bermakna pada saturasi oksigen (SpO2)
untuk kelompok halotan dari sebelum anestesi hingga menit ke-60 dan
didapatkan nilai p untuk kelompok sevofluran sebesar 0,656 (p > 0,05), yang
berarti tidak terdapat perubahan yang bermakna pada saturasi oksigen (SpO2)
(Hb) yang mengikat oksigen dalam tubuh. Selain itu, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Seo, K, et. al. (2000) menjelaskan bahwa perubahan
mulai dari sebelum anestesi hingga menit ke-60 anestesi. Hasil penelitian pada
kelompok sevofluran sesuai dengan teori yang pernah dikemukakan oleh Walpole,
kontraktilitas jantung secara ringan. Sistem vaskuler resisten dan tekanan darah
al., 2006).
disebutkan bahwa halotan memiliki pengaruh langsung terhadap otot jantung dan
otot pembuluh darah yang akan mendepresi miokardium dan menghambat refleks
baroreseptor (Schroeter, 2001). Pendapat ini pun diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dedhia dan Kudalkar (2004) yang menjelaskan bahwa pada
penggunaan anestesi halotan akan terjadi penurunan yang signifikan pada denyut
jantung (nadi) dan tekanan darah sistolik. Hal ini dikarenakan sevofluran memiliki
kelarutan yang rendah dalam darah dan sedikit mendepresi sistem respirasi dan
kardiovaskular.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
peneliti dalam mencatat nilai hemodinamik tiap 5 menit, (2)alat ukur untuk
mengukur nilai hemodinamik (bed side monitor) yang digunakan tidaklah sama di
setiap kamar operasi, (3)perbedaan dosis anestesi inhalasi yang diberikan pada
sebaiknya:
3. Alat ukur hemodinamik (bed side monitor) yang digunakan dalam penelitian
haruslah sama dalam hal model dan tahun pembuatannya, agar perubahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
nadi sebesar 2,42 dpm (denyut per menit), serta perubahan saturasi
B. Saran
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari obat anestesi, serta pilihan obat yang dapat digunakan untuk
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Daftar Pustaka
Becker, Daniel E., Rosenberg Morton.2008. Anesth Prog 55, pp: 24-131
Collins V.J. FluorinatedEther Anesthetic. In: Collins V.J, ed. Physiologic and
Pharmacologic Bases of Anesthesia. Chicago: William and Wikins; 1996,
pp: 687-711, 700-703.
Dobson M.B. 1994. Penuntun Praktis Anestesi. Jakarta: EGC, pp: 37-82
Dorland, 2005. Kamus Kedokteran Dorland 29th edition. Jakarta: EGC. pp:
1021, 1948, 2412.
Fox, Stuart Ira. 2006. Human Physiology 9th Edition. Boston: McGraw-Hill.
Pp: 448-54.
Guyton, Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC. pp: 210-22;
262-67.
Katzung, B.G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VI. Jakarta: EGC.
p: 407
Mansjoer Arief, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta: Media Aeculapus, pp: 245-7.
Morgan G.E., et al., 2007. Clinical Anesthesiology fourth edition. New York:
Lange Medical Books/McGraw Hill. pp: 157-163, 167-8, 173, 187-8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Russell, I. A., et. al. The Safety and Efficafy of Sevoflurane Anesthesia in
Infants and Children with Congenital Heart Disease. Anest Analg. 2001,
pp: 1152-8.
Seo, K, et. al, Sevofluran and Isofluran Reduce Oxygen Saturation in Infants
2000. Pp: 3-7
Sjamsudihajat R., de Jong Wim. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed.
2.Jakarta:EGC, p:240.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user