DISUSUN OLEH :
(Kelompok 2)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
A. Teknologi Pemrosesan Plastik..........................................................................................................3
B. Defenisi Polimer...............................................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................8
A. Bahan Baku Proses Pembuatan Botol Plastik...................................................................................8
B. Proses Packing...............................................................................................................................13
BAB IV........................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pewarna plastik..........................................................................................................11
Gambar 3.2 Produk yang akan didaur ulang.................................................................................11
Gambar 3.3 Pengaturan inisialisasi pada mesin inject..................................................................12
Gambar 3.4 Hasil Pelelehan Mesin................................................................................................12
Gambar 3.5 Proses Pencetakan pada mesin Inject.......................................................................13
Gambar 3.5 Packing Produk..........................................................................................................14
Gambar 3.7 Mesin Moulding.........................................................................................................14
iii
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plastik merupakan salah satu limbah yang menjadi problematik yang sangat serius
baik dan sangat sulit untuk terurai. Kemasan plastik saat ini mendominasi industri
makanan di Indonesia, menggeser penggunaan kemasan logam dan gelas. Hal ini
disebabkan karena kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna, kuat,
tidak bereaksi, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal), dapat diberi warna dan
harganya yang murah. Kelemahan dari plastik karena adanya zat monomer dan molekul
kecil dari plastik yang mungkin bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemas. Benda
plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari bungkus makanan, peralatan
elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Plastik sering
dibedakan dengan resin, karena antara plastik dan resin tidak jelas perbedaannya. Secara
alami, resin dapat berasal dari tanaman seperti balsam, damar, terpentin. Tetapi kini resin
sintesis sudah dapat diproduksi misalnya selofan, akrilik seluloid, formika, nilon, fenol
Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber
sintesis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara
kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi. Setiap jenis dan material plastik mempengaruhi
1
proses pembuatan dan teknologi yang dipakai dalam pembuatan plastik. Misal untuk
membuat part-part elektronik seperti casing handphone, gear pada printer, gelas plastik,
dan benda sejenisnya digunakan mesin injection, untuk membentuk sol sepatu digunakan
press rubber, sedangkan untuk membuat botol digunakan blow mold type injection. Kali
ini kita akan lebih dalam mengenal proses pembuatan plastik melalui teknologi injection
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja bahan baku yang digunakan pada proses produksi botol plastic?
C. Tujuan Penulisan
1) Apa saja bahan baku yang digunakan pada proses produksi botol plastic?
2
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang sama seperti proses produksi logam. Plastik dapat dicetak, dituang, dan
2010). Bahan baku plastik banyak dijumpai dalam bentuk pellet atau serbuk.
Plastik juga tersedia dalam bentuk lembaran, plat, batangan dan pipa. Metode
casting, thermoforming, blow molding dan lain sebagainya. (Firdaus dan Soejono,
2002).
komponen-komponen yang kecil dan berbentuk rumit. Ada dua proses pencetakan
dasar, yaitu cetak injeksi dan cetak kompresi. Dalam cetak injeksi, polimer
menggunakan panas dan tekanan untuk menekan polimer cair, yang dimasukkan
antara permukaan cetakan, sehingga membentuk pola yang sesuai. Cetak injeksi
3
Injection molding salah satu bagian besar dalam industry plastic dan
sebuah bisnis besar dunia dengan produksi 32% dari seluruh plastic. Berada di
B. Defenisi Polimer
Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang
sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti ‘banyak’,
dan mer, yang berarti ‘bagian’. Makromolekul merupakan istilah yang sinomim
dengan polimer (Stevens, 2001, hal 3). Pada dasarnya polimer secara umum digolongkan
1. Bahan Thermoplastik (Thermoplastic), yaitu akan melunak bila dipanaskan dan setelah
didinginkan akan dapat mengeras. Thermoplastik disebut juga plastic komoditi dan
sering dipakai dalam bentuk barang yang bersifat pakai – buang (disposable) seperti
lapisan pengemas (Stevens, 2001, hal 33). Contoh bahan thermoplastik adalah :
dapat dicetak sesuai yang diinginkan serta akan mengeras jika dipanaskan
dan tetap tidak dapat dibuat menjadi plastik lagi. Thermosetting disebut
juga plastic teknik, memiliki sifat mekanik yang unggul, dan daya tahan
yang lebih baik (Stevens, 2001, hal 33). Contoh bahan thermosetting adalah : bakelit,
4
3. Karet (Elastomer) yaitu polimer yang memperlihatkan resiliensi (daya
cepat (Stevens, 2001, hal 36). Contoh elastomer, yaitu : karet sintetis.
1. Serat
molekulnya kira-kira 100:1. Sifat serat ditentukan oleh struktur makromolekul dan
teknik produksinya. Supaya dapat dibuat menjadi serat, polimer harus memenuhi
Polimer harus linier dan mempunyai berat molekul lebih dari 10. 000,
tetapi tidak boleh terlalu besar karena sukar untuk dilelehkan atau
dilarutkan.
yang tinggi, yang dengan cara penarikan mempunyai kekuatan serat yang
mendapatkan kohesi antar molekul yang kuat dan titik leleh yang tinggi.
5
selanjutnya diarahkan pada memperbaiki cara pembuatan dan pengubahan bahan
serat untuk mendapatkan kualitas hasil akhir yang lebih baik. Serat poliamida
(nilon) mempunyai banyak jenis antara lain: nilon 66, nilon 6, nilon 610, nilon 7,
nilon 11 (krislan). Nomor yang ada di belakang nama nilon menunjukkan jumlah
2. Elastomer (karet)
Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi
polimer. Hal ini disebut ikatan silang, dan ikatan silang ini memberikan kekuatan
menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang dipanaskan dengan belerang
cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan pada ban dan bola-bola karet.
Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati dewa Romawi yang bernama
Vulkan. Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur
jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh
3. Plastik
namun tidak berarti semua polimer adalah plastik. Plastik merupakan polimer
yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Umumnya setelah
6
suatu polimer plastik terbentuk, polimer tersebut dipanaskan secukupnya hingga
menjadi cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik
akan mengeras jika plastik dibiarkan mendingin.. Sifat plastik pada dasarnya adalah
antara serat dan elastomer. Jenis plastic dan penggunaannya sangat luas. Plastik yang
banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan film. Ditinjau dari penggunaannya
plastic digolongankan menjadi dua yaitu plastik keperluan umum dan plastic untuk
b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan
f. Dapat diwarnai.
g. Fleksibel/plastis.
7
3 BAB III
PEMBAHASAN
menjadi bahan setengah jadi dan menjadi barang jadi. Produksi merupakan suatu
kegiatan pengolahan didalam suatu pabrik dan hasil produksi tersebut dapat berupa
barang konsumsi maupun barang industri. Suatu proses produksi pasti memerlukan
sumbar daya. Sumber daya yang digunakan merupakan modal utama untuk memulai
suatu proses produksi. Sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi yaitu
meliputi:
a. Material
Material meliputi segala jenis bahan bahan yang diproses oleh manusia dan
mesin hingga menghasilkan suatu produk yang siap dipakai oleh konsumen. Material
yang dipakai di PT. Supratik Suryamas meliputi Bahan baku yang digunakan oleh
a. Polypropilen (PP)
b. PolyVinilClorida (PVC)
8
d. High Density Polyethilene (HDPE) and Low Density Polyethilene (LDPE) untuk Blow
Molding
f. Haipet, merupakan bahan tambahan yang biasa digunakan untuk bahan campuran.
Pengaruhnya adalah membuat bahan semakin berat, perubahan warna bahan, dan
g. Pewarna, ada tiga macam : Granular, Powder, dan Liquid. Tetapi yang sering
Bahan baku pendukung Bahan baku ini digunakan untuk mengemas produk yang sudah
jadi. Berupa plastik bening, karton, dan kardus, disesuaikan dengan pesanan konsumen.
b. Manusia
produksi, tanpa manusia suatu proses tidak akan dapat berjalan atau berlangsung.
Manusia menjadi sumber dan tujuan akhir dari suatu produk. Manusia harus
Supratik Suryamas hampir semua proses dilakukan dan dikendalikan oleh manusia.
Manusia berperan sebagai perencana, operator, quality control, dan teknisi dalam
c. Metode
Metode adalah cara-cara atau langkah yang digunakan untuk mengolah bahan
baku menjadi bahan jadi. PT. Supratik Suryamas tergolong perusahaan padat karya
9
maka metode produksi sebagian besar menggunakan tenaga manusia. Pada PT. Supratik
Suryamas ada beberapa proses yang menggunakan tenaga mesin namun mesin-mesin
d. Money
(modal/dana) Dana yang dimaksud adalah uang yang akan dikeluarkan oleh
pihak perusahan untuk membeli bahan baku, biaya riset, membayar tenaga kerja,
e. Mesin
Mesin sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Pada proses produksi yang
terjadi di PT. Supratik Suryamas mesin yang digunakan meliputi mesin inject, mesin SMC
5000, Mesin Blow PET, dan PET automatic QUINCO, dan masih banyak jenis mesin
lainnya. Proses produksi mesin injection molding dan blow molding di PT. Supratik
Suryamas :
1) Pembuatan Mold (cetakan) Proses ini untuk menyesuaikan bentuk dari produk yang
2) Penggunaan Mesin Mesin yang digunakan disesuaikan dengan berat produk yang
akan dihasilkan, karena tiap mesin injeksi berbeda tonase nya(berat maksimal
pewarnaan terjadi pada bahan baku yang akan digunakan. Jenis pewarna yang
10
Gambar 3.1 Pewarna plastik
Proses daur ulang dilakukan setelah semua produk yang gagal dikumpulkan lalu
dipisahkan menurut warna, setelah itu akan dihancurkan oleh mesin daur ulang menjadi
proses produksi
Sistem pendingin pada proses injeksi molding berfungsi untuk menjaga kinerja mesin
juga produktivitas mesin. Pendingin pada mesin ini terdapat 2 yaitu pendingin pada cetakan
dan pendingin pada oli. Pendinginan ini dilakukan melewati pipa-pipa yang ada pada mesin,
11
saat sirkulasi pendinginan suhu oli atau air pendinginan terjadi pada suatu tank pendingin
6) Inisialisasi
Saat akan memulai proses produksi, begitu menyala pertama kali suhu pada barrel akan
dipanaskan hingga mencapai default (200-220ºC). Alarm akan menyala jika suhu tidak
7) Pelelehan
Termoplastik (polimer) dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah
hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
12
Gambar 3.4 Hasil Pelelehan Mesin
8) Percetakan
9) Pendinginan
Setelah material memenuhi mold, maka waktu itu juga proses pendinginan dimulai.
Pendinginan dilakukan oleh air yang dilarikan pada pipa-pipa di luar mold.
B. Proses Packing
Botol plastik yang sudah lolos seleksi final, masuk ke pengerjaan packing tiap satu
pieces botol plastik dimasukan langsung ke dalam kantong plastik setelah proses
13
produksi, kemudian masuk ke dalam kotak khusus, artinya masing-masing botol sendiri-
sendiri sesuai permintaan pembeli. Botol plastik yang sudah dimasukan ke dalam kardus
(satu kardus
botol kecap
tergantung
jenis botol karena setiap kardus berisi produk yang berbeda-beda. Pada kartu kanban
dituliskan jumlah botol plastik, size, warna, dan nomor P.O. Karton box dibungkus
(dilapisi) plastik yang rapat dan untuk menghindari kemasukan air kemudian diikat kuat-
kuat. Karton box yang sudah berisi botol plastik siap untuk dikirim
14
4 BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Plastik adalah
polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul
berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum, terdiri dari polimer karbon saja atau dengan
oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Dengan kemampuan adaptasinya,
komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh
bidang industri. Botol jenis PET ini dorekomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, karena bila terlalu
sering dipakai jika di gunakan untuk air hangat atau panas akan mengakibatkan lapisan polimer
pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker
dalam waktu jangka panjang. Plastik dapat di golongkan berdasarkan sifat fisiknya, kinerja dan
penggunaannya, berdasarkan jumlah rantai karbonnya dan berdasarkan sumbernya. Berikut ini
adalah jenisjenis dari plastic PE (Poly Etylene Therephtalate); HDPE (high Density Polyethylene);
PVC (Poly Vinyl Clhorida); LDPE (Low Density Polyethilene); PP Polypropilene); PS (Polystirene)
15
5 DAFTAR PUSTAKA
Amri, Alfan., 2009. “Pengaruh Pendinginan Dalam Proses Injection Molding Pembuatan Acetabular Cup
Pada Sambungan Hip”. Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kartasura.
Domininghaus, Hans., 1993. “Plastics for Engineers: Material, Aplications, Processes”. Hanser Gardener.
New York.
Kazmer, David., 1992. “Simulation of the Blow Molding and Thermoforming Processes”, Proceedings of
Spot, M.F., 1951.”Design of Machine Elements (Second Edition)”. Maruzen Asian Ed. Tokyo
16