Anda di halaman 1dari 20

MATERIAL TEKNIK

PROSES PEMBUATAN BOTOL PLASTIK

DISUSUN OLEH :

DWI INDAYANI SALAM


NURWAHIDATUN AISYAH
ABD. MALIK
SYARIFAH INDRIASARI
YULIANITA

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN R.I


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Material Teknik proses
pembuatan botol plastik
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya Tugas
Makalah ini berkat dukungan, bimbingan, dorongan dan bantuan dari segala pihak. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Material Teknik
yaitu Monita Pasaribu S.Si.,MT teman-teman kelompok yang sudah bekerja sama yang telah
memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Material Teknik ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Tugas Makalah ini. Semoga Tugas Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua terlebih kepada penulis. Aamiin.

Makassar, ………………………… 2019

(Kelompok 2)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
A. Teknologi Pemrosesan Plastik..........................................................................................................3
B. Defenisi Polimer...............................................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................8
A. Bahan Baku Proses Pembuatan Botol Plastik...................................................................................8
B. Proses Packing...............................................................................................................................13
BAB IV........................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pewarna plastik..........................................................................................................11
Gambar 3.2 Produk yang akan didaur ulang.................................................................................11
Gambar 3.3 Pengaturan inisialisasi pada mesin inject..................................................................12
Gambar 3.4 Hasil Pelelehan Mesin................................................................................................12
Gambar 3.5 Proses Pencetakan pada mesin Inject.......................................................................13
Gambar 3.5 Packing Produk..........................................................................................................14
Gambar 3.7 Mesin Moulding.........................................................................................................14

iii
1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Plastik merupakan salah satu limbah yang menjadi problematik yang sangat serius

baik dan sangat sulit untuk terurai. Kemasan plastik saat ini mendominasi industri

makanan di Indonesia, menggeser penggunaan kemasan logam dan gelas. Hal ini

disebabkan karena kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna, kuat,

tidak bereaksi, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal), dapat diberi warna dan

harganya yang murah. Kelemahan dari plastik karena adanya zat monomer dan molekul

kecil dari plastik yang mungkin bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemas. Benda

plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari bungkus makanan, peralatan

elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Plastik sering

dibedakan dengan resin, karena antara plastik dan resin tidak jelas perbedaannya. Secara

alami, resin dapat berasal dari tanaman seperti balsam, damar, terpentin. Tetapi kini resin

sintesis sudah dapat diproduksi misalnya selofan, akrilik seluloid, formika, nilon, fenol

formaldehida resin dan sebagainya.

Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber

alami, tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan dengan bahan

sintesis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara

kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi. Setiap jenis dan material plastik mempengaruhi

1
proses pembuatan dan teknologi yang dipakai dalam pembuatan plastik. Misal untuk

membuat part-part elektronik seperti casing handphone, gear pada printer, gelas plastik,

dan benda sejenisnya digunakan mesin injection, untuk membentuk sol sepatu digunakan

press rubber, sedangkan untuk membuat botol digunakan blow mold type injection. Kali

ini kita akan lebih dalam mengenal proses pembuatan plastik melalui teknologi injection

serta komponen-komponen yang ada pada injection machine.

B. Rumusan Masalah

1) Apa saja bahan baku yang digunakan pada proses produksi botol plastic?

2) Bagaimana proses pembuatan botol plastic?

C. Tujuan Penulisan

1) Apa saja bahan baku yang digunakan pada proses produksi botol plastic?

2) Bagaimana proses pembuatan botol plastic?

2
2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknologi Pemrosesan Plastik

Secara umum teknologi pemrosesan plastic banyak melibatkan operasi

yang sama seperti proses produksi logam. Plastik dapat dicetak, dituang, dan

dibentuk serta diproses permesinan (machining) dan disambung (joining) (Mervat,

2010). Bahan baku plastik banyak dijumpai dalam bentuk pellet atau serbuk.

Plastik juga tersedia dalam bentuk lembaran, plat, batangan dan pipa. Metode

pemrosesan plastik dapat dilakukan dengan cara ekstrusi, injection molding,

casting, thermoforming, blow molding dan lain sebagainya. (Firdaus dan Soejono,

2002).

Plastic Molding merupakan metode proses produksi massal yang

cenderung menjadi pilihan untuk digunakan dalam menghasilkan atau memproses

komponen-komponen yang kecil dan berbentuk rumit. Ada dua proses pencetakan

dasar, yaitu cetak injeksi dan cetak kompresi. Dalam cetak injeksi, polimer

leburan dikompresi ke dalam suatu ruang cetakan tertutup. Cetak kompresi

menggunakan panas dan tekanan untuk menekan polimer cair, yang dimasukkan

antara permukaan cetakan, sehingga membentuk pola yang sesuai. Cetak injeksi

umumnya lebih cepat dari pada cetak kompresi. (Stevens, 2001)

3
Injection molding salah satu bagian besar dalam industry plastic dan

sebuah bisnis besar dunia dengan produksi 32% dari seluruh plastic. Berada di

bawah ekstrusi dengan produksi 36%. Sedangkan untuk compression molding,

produksinya sebesar 6%. (Rosato, 2000)

B. Defenisi Polimer

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang

sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti ‘banyak’,

dan mer, yang berarti ‘bagian’. Makromolekul merupakan istilah yang sinomim

dengan polimer (Stevens, 2001, hal 3). Pada dasarnya polimer secara umum digolongkan

ke dalam 3 (tiga) macam, yakni : (Stevens, 2001).

1. Bahan Thermoplastik (Thermoplastic), yaitu akan melunak bila dipanaskan dan setelah

didinginkan akan dapat mengeras. Thermoplastik disebut juga plastic komoditi dan

sering dipakai dalam bentuk barang yang bersifat pakai – buang (disposable) seperti

lapisan pengemas (Stevens, 2001, hal 33). Contoh bahan thermoplastik adalah :

polistiren, polietilen, polipropilen, nilon, plastik fleksiglass dan teflon.

2. Bahan Thermoseting (Thermosetting), yaitu plastik dalam bentuk cair dan

dapat dicetak sesuai yang diinginkan serta akan mengeras jika dipanaskan

dan tetap tidak dapat dibuat menjadi plastik lagi. Thermosetting disebut

juga plastic teknik, memiliki sifat mekanik yang unggul, dan daya tahan

yang lebih baik (Stevens, 2001, hal 33). Contoh bahan thermosetting adalah : bakelit,

silikon dan epoksi.

4
3. Karet (Elastomer) yaitu polimer yang memperlihatkan resiliensi (daya

pegas) atau kemampuan meregang dan kembali ke keadaan semula dengan

cepat (Stevens, 2001, hal 36). Contoh elastomer, yaitu : karet sintetis.

Bentuk-bentuk polimer yang banyak digunakan dalam kehidupan, antara

lain serat, elastomer (karet) dan plastik. (Azizah, 2004).

1. Serat

Serat adalah polimer yang perbandingan panjang terhadap diameter

molekulnya kira-kira 100:1. Sifat serat ditentukan oleh struktur makromolekul dan

teknik produksinya. Supaya dapat dibuat menjadi serat, polimer harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

 Polimer harus linier dan mempunyai berat molekul lebih dari 10. 000,

tetapi tidak boleh terlalu besar karena sukar untuk dilelehkan atau

dilarutkan.

 Molekul harus simetris dan dapat mempunyai gugus-gugus samping yang

besar yang dapat mencegah terjadinya susunan yang rapat.

 Polimer harus memberi kemungkinan untuk mendapatkan derajat orientasi

yang tinggi, yang dengan cara penarikan mempunyai kekuatan serat yang

tinggi dan kurang elastik.

 Polimer harus mempunyai gugus polar yang letaknya teratur untuk

mendapatkan kohesi antar molekul yang kuat dan titik leleh yang tinggi.

Dengan ditemukannya beberapa macam serat sintetis, perkembangan

5
selanjutnya diarahkan pada memperbaiki cara pembuatan dan pengubahan bahan

serat untuk mendapatkan kualitas hasil akhir yang lebih baik. Serat poliamida

(nilon) mempunyai banyak jenis antara lain: nilon 66, nilon 6, nilon 610, nilon 7,

nilon 11 (krislan). Nomor yang ada di belakang nama nilon menunjukkan jumlah

atom karbon monomer pembentuknya.

2. Elastomer (karet)

Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi

atau reaksi kondensasi merupakan gabungan/ikatan bersama dari banyak rantai

polimer. Hal ini disebut ikatan silang, dan ikatan silang ini memberikan kekuatan

tambahan terhadap polimer. Pada tahun 1844, Charles Goodyear telah

menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang dipanaskan dengan belerang

dapat membentuk ikatan silang antara rantai-rantai hidrokarbon di dalam lateks

cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan pada ban dan bola-bola karet.

Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati dewa Romawi yang bernama

Vulkan. Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur

jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh

elastomer yang banyak digunakan adalah poli (vinil klorida), polimer

stirena-butadiena-stirena (SBS) merupakan jenis termoplastik elastomer.

3. Plastik

Meskipun istilah plastik dan polimer seringkali dipakai secara sinonim,

namun tidak berarti semua polimer adalah plastik. Plastik merupakan polimer

yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Umumnya setelah

6
suatu polimer plastik terbentuk, polimer tersebut dipanaskan secukupnya hingga

menjadi cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik

akan mengeras jika plastik dibiarkan mendingin.. Sifat plastik pada dasarnya adalah

antara serat dan elastomer. Jenis plastic dan penggunaannya sangat luas. Plastik yang

banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan film. Ditinjau dari penggunaannya

plastic digolongankan menjadi dua yaitu plastik keperluan umum dan plastic untuk

bahan konstruksi (engineering plastics). Plastik mempunyai berbagai sifat yang

menguntungkan, yaitu: (Azizah, 2004)

a. Umumnya kuat namun ringan.

b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan

berbagai zat kimia lain).

c. Merupakan isolator listrik yang baik.

d. Mudah dibentuk, khususnya dipanaskan.

e. Biasanya transparan dan jernih.

f. Dapat diwarnai.

g. Fleksibel/plastis.

7
3 BAB III

PEMBAHASAN

A. Bahan Baku Proses Pembuatan Botol Plastik

Proses produksi merupakan rangkaian kegiatan proses mengubah bahan dasar

menjadi bahan setengah jadi dan menjadi barang jadi. Produksi merupakan suatu

kegiatan pengolahan didalam suatu pabrik dan hasil produksi tersebut dapat berupa

barang konsumsi maupun barang industri. Suatu proses produksi pasti memerlukan

sumbar daya. Sumber daya yang digunakan merupakan modal utama untuk memulai

suatu proses produksi. Sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi yaitu

meliputi:

a. Material

Material meliputi segala jenis bahan bahan yang diproses oleh manusia dan

mesin hingga menghasilkan suatu produk yang siap dipakai oleh konsumen. Material

yang dipakai di PT. Supratik Suryamas meliputi Bahan baku yang digunakan oleh

perusahaan terdiri dari 3 jenis dan beberapa Variasi, yaitu :

1. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan mold adalah baja.

2. Bahan baku bagian produksi :

a. Polypropilen (PP)

b. PolyVinilClorida (PVC)

c. Polybutilen Terphalate (PBT)

8
d. High Density Polyethilene (HDPE) and Low Density Polyethilene (LDPE) untuk Blow

Molding

e. Linear Low Density Polyethilene (LLDP)

f. Haipet, merupakan bahan tambahan yang biasa digunakan untuk bahan campuran.

Pengaruhnya adalah membuat bahan semakin berat, perubahan warna bahan, dan

perbandingan harga dengan bahan dasar.

g. Pewarna, ada tiga macam : Granular, Powder, dan Liquid. Tetapi yang sering

digunakan di PT. Supratik Suryamas hanya pewarna Granular dan Powder.

Bahan baku pendukung Bahan baku ini digunakan untuk mengemas produk yang sudah

jadi. Berupa plastik bening, karton, dan kardus, disesuaikan dengan pesanan konsumen.

b. Manusia

Manusia Manusia merupakan komponen utama dan terutama dalam proses

produksi, tanpa manusia suatu proses tidak akan dapat berjalan atau berlangsung.

Manusia menjadi sumber dan tujuan akhir dari suatu produk. Manusia harus

merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan semua proses produksi karena di PT.

Supratik Suryamas hampir semua proses dilakukan dan dikendalikan oleh manusia.

Manusia berperan sebagai perencana, operator, quality control, dan teknisi dalam

proses produksi di PT. Supratik Suryamas.

c. Metode

Metode adalah cara-cara atau langkah yang digunakan untuk mengolah bahan

baku menjadi bahan jadi. PT. Supratik Suryamas tergolong perusahaan padat karya

9
maka metode produksi sebagian besar menggunakan tenaga manusia. Pada PT. Supratik

Suryamas ada beberapa proses yang menggunakan tenaga mesin namun mesin-mesin

tersebut tetap dalam kendali operator (mesin konvensional).

d. Money

(modal/dana) Dana yang dimaksud adalah uang yang akan dikeluarkan oleh

pihak perusahan untuk membeli bahan baku, biaya riset, membayar tenaga kerja,

membayar daya listrik, pajak, dan lain-lain.

e. Mesin

Mesin sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Pada proses produksi yang

terjadi di PT. Supratik Suryamas mesin yang digunakan meliputi mesin inject, mesin SMC

5000, Mesin Blow PET, dan PET automatic QUINCO, dan masih banyak jenis mesin

lainnya. Proses produksi mesin injection molding dan blow molding di PT. Supratik

Suryamas :

1) Pembuatan Mold (cetakan) Proses ini untuk menyesuaikan bentuk dari produk yang

akan dibuat oleh mesin injeksi sesuai dengan permintaan konsumen.

2) Penggunaan Mesin Mesin yang digunakan disesuaikan dengan berat produk yang

akan dihasilkan, karena tiap mesin injeksi berbeda tonase nya(berat maksimal

barang yang dihasilkan.

3) Penentuan warna Pewarnaan ditentukan oleh permintaan dari konsumen, proses

pewarnaan terjadi pada bahan baku yang akan digunakan. Jenis pewarna yang

digunakan adalah plamaster dan dairen

10
Gambar 3.1 Pewarna plastik

4) Proses Daur Ulang

Proses daur ulang dilakukan setelah semua produk yang gagal dikumpulkan lalu

dipisahkan menurut warna, setelah itu akan dihancurkan oleh mesin daur ulang menjadi

bahan kasar yang nantinya bisa digunakan kembali untuk

proses produksi

Gambar 3.2 Produk yang akan didaur ulang

5) Pengaturan sistem Pendingin

Sistem pendingin pada proses injeksi molding berfungsi untuk menjaga kinerja mesin

juga produktivitas mesin. Pendingin pada mesin ini terdapat 2 yaitu pendingin pada cetakan

dan pendingin pada oli. Pendinginan ini dilakukan melewati pipa-pipa yang ada pada mesin,

11
saat sirkulasi pendinginan suhu oli atau air pendinginan terjadi pada suatu tank pendingin

yang didinginkan oleh kompresor.

6) Inisialisasi

Saat akan memulai proses produksi, begitu menyala pertama kali suhu pada barrel akan

dipanaskan hingga mencapai default (200-220ºC). Alarm akan menyala jika suhu tidak

mencapai suhu default untuk meleburkan

polymer, sesudah itu mengatur kecepatan,

tekanan dan lainnya

Gambar 3.3 Pengaturan inisialisasi pada mesin inject

7) Pelelehan

Termoplastik (polimer) dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah

hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia

dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di

dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran

sekrup injeksi. plastik yang sudah meleleh

diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi

sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan.

12
Gambar 3.4 Hasil Pelelehan Mesin

8) Percetakan

Bahan cair yang sudah meleleh itu akan dihantarkan oleh

nozzle ke dalam sebuah mold (cetakan) yang terdapat pada

clamping unit. Pada saat ini juga proses pelelehan pada

barrel terus berlangsung.

Gambar 3.5 Proses Pencetakan pada mesin Inject

9) Pendinginan

Setelah material memenuhi mold, maka waktu itu juga proses pendinginan dimulai.

Pendinginan dilakukan oleh air yang dilarikan pada pipa-pipa di luar mold.

B. Proses Packing

Botol plastik yang sudah lolos seleksi final, masuk ke pengerjaan packing tiap satu

pieces botol plastik dimasukan langsung ke dalam kantong plastik setelah proses

13
produksi, kemudian masuk ke dalam kotak khusus, artinya masing-masing botol sendiri-

sendiri sesuai permintaan pembeli. Botol plastik yang sudah dimasukan ke dalam kardus

(satu kardus

botol kecap

berisi 100 pieces)

tergantung

jenis botol karena setiap kardus berisi produk yang berbeda-beda. Pada kartu kanban

dituliskan jumlah botol plastik, size, warna, dan nomor P.O. Karton box dibungkus

(dilapisi) plastik yang rapat dan untuk menghindari kemasukan air kemudian diikat kuat-

kuat. Karton box yang sudah berisi botol plastik siap untuk dikirim

Gambar 3.6 Packing Produk

14
4 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Plastik adalah

polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul

berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum, terdiri dari polimer karbon saja atau dengan

oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Dengan kemampuan adaptasinya,

komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh

bidang industri. Botol jenis PET ini dorekomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, karena bila terlalu

sering dipakai jika di gunakan untuk air hangat atau panas akan mengakibatkan lapisan polimer

pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker

dalam waktu jangka panjang. Plastik dapat di golongkan berdasarkan sifat fisiknya, kinerja dan

penggunaannya, berdasarkan jumlah rantai karbonnya dan berdasarkan sumbernya. Berikut ini

adalah jenisjenis dari plastic PE (Poly Etylene Therephtalate); HDPE (high Density Polyethylene);

PVC (Poly Vinyl Clhorida); LDPE (Low Density Polyethilene); PP Polypropilene); PS (Polystirene)

15
5 DAFTAR PUSTAKA

Amri, Alfan., 2009. “Pengaruh Pendinginan Dalam Proses Injection Molding Pembuatan Acetabular Cup

Pada Sambungan Hip”. Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kartasura.

Domininghaus, Hans., 1993. “Plastics for Engineers: Material, Aplications, Processes”. Hanser Gardener.

New York.

Kazmer, David., 1992. “Simulation of the Blow Molding and Thermoforming Processes”, Proceedings of

The International Industrial Engineering Conference. p.269-275. Chicago. IL.

Spot, M.F., 1951.”Design of Machine Elements (Second Edition)”. Maruzen Asian Ed. Tokyo

16

Anda mungkin juga menyukai