Anda di halaman 1dari 67

3.1.

Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten yang berada di


Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Bandung terletak pada
1070 22’ – 1080 50’ Bujur Timur dan 60 41’ – 70 19’ Lintang Selatan dengan
batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan
Kabupaten Sumedang
Sebelah Timur : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut
Sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur
Sebelah Barat : Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur

Pada tahun 2012 wilayah administratif Kabupaten Bandung meliputi 31


Kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan dengan total area seluas
176.238,67 Ha. Wilayah administratif Kabupaten Bandung secara detail
ditunjukkan oleh table beikut ini
NoKecamatanJumlah Desa/ KelurahanLuas Wilayah

Administratif
Terbangun
(Ha)
(%) Terhadap Total
(Ha)
(%) Terhadap Total
(%) Terhadap
Luas Administratif

1
Ciwidey
7
4.846,92
2,75
573,57
2.65
11.83

2
Rancabali
5
14.837,00
8,42
587,42
2.71
3.96

3
Pasirjambu
10
23.957,64
13,59
500,94
2.31
2.09

4
Cimaung
10
5.500,02
3,12
539,61
2.49
9.81

5
Pangalengan
13
19.540,93
11.09
1.044,34
4.82
5.34

6
Kertasari
7
15.207,36
8,63
789,01
3.64
5.19

7
Pacet
13
9.193,96
5,22
771,98
3.56
8.40

8
Ibun
12
5.456,51
3,10
365,23
1.68
6.69

9
Paseh
12
5.102,90
2,9
357,95
1.65
7.01
10
Cikancung
9
4.013,63
2,28
1.413,68
6.52
35.22

11
Cicalengka
12
3.599,23
2,04
604,49
2.79
16.79

12
Nagreg
6
4.930,29
2,80
732,77
3.38
14.86

13
Rancaekek
13
4.524,83
2,57
1.150,27
5.31
25.42

14
Majalaya
11
2.536,46
1,44
715,68
3.30
28.22

15
Solokanjeruk
7
2.400,66
1,36
535,32
2.47
22.30

16
Ciparay
14
4.617,57
2,62
537,09
2.48
11.63

17
Baleendah
8
4.155,54
2,36
594,76
2.74
14.31

18
Arjasari
11
6.497,79
3,69
662,74
3.06
10.20

19
Banjaran
11
4.291,79
2,44
1.014,51
4.68
23.64

20
Cangkuang
7
2.461,06
1,40
952,66
4.39
38.71

21
Pamengpeuk
6
1.462,32
0,83
914,49
4.22
62.54

22
Katapang
7
1.572,46
0,89
865,38
3.99
55.03

23
Soreang
10
2.550,68
1,45
449,82
2.07
17.64

24
Kutawaringin
11
4.730,26
2,68
709,01
3.27
14.99

25
Margaasih
6
1.834,49
1,04
493,41
2.28
26.90

26
Margahayu
5
1.054,33
0,60
718,54
3.31
68.15

27
Dayeuhkolot
6
1.102,91
0,63
495,78
2.29
44.95

28
Bojongsoang
6
2.781,22
1,58
724,04
3.34
26.03

29
Cileunyi
6
3.157,51
1,79
622,63
2.87
19.72

30
Cilengkrang
6
3.011,94
1,71
397,90
1.84
13.21

31
Cimenyan
9
5.308,33
3,01
846,75
3.91
15.95

Total
270
176.238,67
100
21,681.78
100
32.88

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa Kecamatan Pasirjambu merupakan


kecamatan dengan wilayah terluas, sekitar 13, 59 % dari total luas wilayah
Kabupaten Bandung. Sedangkan Kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil
yaitu Kecamatan Margahayu, hanya meliputi 0,6 % dari total luas wilayah
kabupaten. Meskipun demikian, dalam hal wilayah terbangun, luas wilayah
terbangun perkecamatan menunjukkan pola yang berbeda. Meskipun Kecamatan
Margahayu memiliki luas wilayah yang lebih sempit dibandingkan kecamatan
lainnya, tetapi dalam hal persentase luas wilayah terbangun, Kecamatan Margahayu
memiliki persentase luas wilayah terbangun paling tinggi dibandingkan kecamatan
lainnya. Pada tahun 2011, persentase kawasan terbangun di kecamatan ini mencapai
68,15 %. Hal sebaliknya terjadi di Kecamatan Pasirjambu. Meskipun Kecamatan
Pasirjambu merupakan kecamatan dengan luas wilayah administratif terluas di
Kabupaten Bandung, tetapi dalam hal luas wilayah terbangun, kecamatan ini
memiliki persentase luas wilayah terbangun yang paliing rendah dibanding
kecamatan lainnya, sekitar 2,09 % terhadap luas wilayah administatif kecamatan

WILAYAH ADMINISTRATIF KABUPATEN BANDUNG


Dari segi klimatologi, Kabupaten Bandung merupakan wilayah beriklim tropis yang
dipengaruhi oleh iklim muson. Rata- rata curah hujan di Kabupaten Bandung
berkisar 1.500 mm sd 4.000 mm per tahun, dengan curah hujan tertinggi rata- rata
terjadi antara Bulan Desember hingga Bulan Maret. Secara detail, kondisi curah
hujan di Kabupaten Bandung dari tahun 2006 sampai dengan 2010 ditampilkan pada
table berikut :
Bulan
Curah Hujan (mm)

2006
2007
2008
2009
2010

Januari
228
99
265
336
408

Februari
290
397
166
415
466

Maret
294
330
425
284
323

April
283
389
342
223
139

Mei
74
167
132
187
334

Juni
38
134
20
151
167

Juli
-
-
-
44
71

Agustus
-
-
80
-
211

September
1
8
45
39
426

Oktober
9
170
303
154
206

November
73
278
455
425
-

Desember
646
424
333
211
-

Berdasarkan topografinya, sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung merupakan


pegunungan atau daerah perbukitan dengan ketinggian yang bervariasi antara 500
m hingga 1.812 m di atas permukaan laut. Secara tidak langsung, kondisi topografi
Kabupaten Bandung inilah yang mempengaruhi iklim Kabupaten Bandung yang
cenderung sejuk dengan suhu berkisar antara 120 C hingga 240 C. Secara umum
topografi Kabupaten Bandung dapat dibedakan kedalam tiga jenis topografi yaitu
dataran, lereng/ punggung bukit dan Lembah/ DAS. Topografi tersebut cenderung
bervariatif untuk setiap wilayah. Informasi detail mengenai topografi setiap
kecamatan di Kabupaten Bandung disajikan pada tabel berikut :
No.
Wilayah Pengembangan
Kecamatan
Topografi Wilayah
Ketinggian (mdpl)
1
WP Soreang
1 Kec. Soreang
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
700-825

2 Kec. Kutawaringin
Dataran, Lereng/ Punggung Bukit
500-1.100

3 Kec. Katapang
Dataran
675 – 700

4 Kec. Rancabali
Lereng/Punggung Bukit
1.200 sd 1.550

5 Kec. Pasirjambu
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
1.000-1.200

6 Kec. Ciwidey
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
700 sd 1.200
2
WP Baleendah
1 Kec. Baleendah
Dataran
600 – 715

2 Kec. Dayeuhkolot
Dataran
600

3 Kec. Bojongsoang
Dataran
681 – 687

3
WP Banjaran
1 Kec. Banjaran
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
750 – 800

2 Kec. Pangalengan
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
984 - 1571

3 Kec. Cangkuang
Dataran, Lereng/ Punggung Bukit
700 – 710

4 Kec. Cimaung
Lereng/Punggung Bukit
765 – 1.057

5 Kec. Arjasari
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
550 – 1.000

6 Kec. Pameungpeuk
Dataran
650-675

4
WP Majalaya
1 Kec. Majalaya
Dataran
681 – 796

2 Kec. Ciparay
Dataran
678 – 805

3 Kec. Pacet
Dataran, Lereng/Punggung Bukit, Lembah/ DAS
700 – 1.116

4 Kec. Kertasari
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
1.250 – 1.812

5 Kec. Paseh
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
600 – 800

6 Kec. Ibun
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
700 – 1.200

7 Kec. Solokan Jeruk


Dataran
671-700

5
WP Cicalengka
1 Kec. Cicalengka
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
667 – 850
2 Kec. Nagreg
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
715-948

3 Kec. Cikancung
Dataran
600-1.200

6
WP Cileunyi
1 Kec. Cileunyi
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
600-700

2 Kec. Rancaekek
Dataran
608-686

7
WP Cimenyan - Cilengkrang
1 Kec. Cimenyan
Lereng/Punggung Bukit
750 – 1.300

2 Kec. Cilengkrang
Dataran, Lereng/Punggung Bukit
600-1.700

8
WP Margaasih- Margahayu
1 Kec. Margaasih
Dataran
600

2 Kec. Margahayu
Dataran
700

Ditinjau berdasarkan geologi wilayah, Kabupaten Bandung merupakan wilayah yang


berada dalam Kawasan Cekungan Bandung. Sekeliling kawasan cekungan bandung
tersebut dikelilingi oleh deretan pegunungan. Dibagian utara terdapat Gunung
Tangkuban perahu, sedangkan di bagian selatan terdapat Gunung Patuha – Malabar.
Dibagian barat cekungan, terdapat sederetan intrusi andesit dan dasit yang
membentuk punggung- punggung tidak teratur. Adapun di bagian timur Kawasan
Cekungan Bandung di apit oleh Gunung Krenceng dan Gunung Mandalawangi.
Morfologi Kabupaten Bandung yang merupakan bagian dari Cekungan Bandung
menjadikan Kabupaten Bandung tergolong potensial sebagai tempat akumulasi air
tanah. Tipe air tanah yang berada di Kabupaten Bandung dapat digolongkan kedalam
tiga klasifikasi yang meliputi Aquifer dengan aliran melalui Ruang Antar Butir, aquifer
dengan aliran melalui celah dan ruang antar butir serta aquifer dengan aliran melalui
rekahan, kekar, saluran dan rongga. Ditinjau dari nilai persentase, jenis aquifer yang
ada di Kabupaten Bandung yaitu jenis aquifer dengan aliran melalui celah dan ruang
antar butir dengan niilai persentase sebesar 63,16 % dari total jenis aquifer di
Kabupaten Bandung. Untuk aquifer dengan aliran melalui ruang antar butir dan
aquifer dengan aliran melalui rekahan, kekar, saluran dan rongga masing- masing
persentasenya sebesar 17,98 % dan 18,85 %.
No
Jenis Aquifer dan Produktifitasnya
Luas (Ha)
Prosentase (%)
1
Dengan aliran melalui ruang antar butir

Produktif sedang dengan penyebaran luas


31.099,95
17,65

Produktif sedang dengan penyebaran setempat


580,64
0,33

2
Dengan aliran melalui celah da ruang antar butir

Produktif tinggi
2.563,28
1,45

Produktif sedang
41.476,86
23,53

Setempat akuifer produktif


67.281,54
38,18
3
Dengan aliran melalui rekahan, kekar, saluran dan rongga

Produktif kecil dan setempat produktif


2.264,01
1,28

Air tanah langka


30.972,39
17,57

Luas Total (Ha)


176.238,67
100

Untuk air permukaan, sumber air permukaan di Kabupaten Bandung bersumber dari
sungai, mata air, danau dan rawa. Khusus untuk sungai, sebagian besar sungai di
Kabupaten Bandung merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Secara administratif DAS Citarum ini melintasi 10 Kabupaten/ Kota dengan daerah
hulu yang berlokasi di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Khusus dalam
lingkup Kabupaten Bandung DAS Citarum melingkupi empat Sub DAS yaitu Sub DAS
Citarik, Cirasea, Cisangkuy dan Ciwidey. Informasi detail mengenai kondisi DAS dan
Sub DAS di Kabupaten Bandung ditampilkan pada tabel 2.3 dan 2.4.

TABEL 2.3
KODISI DAS CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG
DAS
Panjang (Km)
Daerah Tangkapan (Ha)
Debit Rata- Rata
Debit (m3/ detik)

Citarum
268.130
268.130
14 milyar/m3/tahun
Debit air Citarum di Majalaya adalah Q50 = 3,505 m3/detik, Q80=0,764 m3/detik
dan Q90 = 0,69 m3/detik.
Debit air Citarum di Dayeuhkolot adalah Q50 = 5,105 m3/detik, Q80 = 1,24
m3/detik dan Q90 = 0,60 m3/detik
Debit air Citarum di Nanjung adalah Q50=33,975m3/deti, Q80 = 10,32 m3/detik dan
Q90 = 8,77 m3/detik

Sumber : Laporan Akhir Fakta dan Analisis Fisik, Sosial dan Ekonomi untuk RTRW,
2011

TABEL 2.4
KODISI SUB DAS CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG
SUBDAS
Luas (Ha)
Air Limpasan Permukaan
(m3/detik)
Cakupan Wilayah

Total
Di Kabupaten
Bandung
Di Kabupaten
Lain

Citarik
22.952
17.295
5.657
10,90
Kecamatan Cikancung
Kecamatan Cileunyi
Kecamatan Cilengkrang
Kecamatan Bojongsoang
Kecamatan Cicalengka
Kecamatan Nagreg
Kecamatan Rancaekek
Kecamatan Cimenyan

Cirasea
38.110
37.219
891
22,1
Kecamatan Kertasari
Kecamatan Pacet
Kecamatan Ibun
Kecamatan Majalaya
Kecamatan Paseh
Kecamatan Solokanjeruk
Kecamatan Ciparay
Kecamatan Baleendah

Ciwidey
22.169
-
-
12,3
Kecamatan Pangalengan
Kecamatan Cimaung
Kecamatan Arjasari
Kecamatan Pamengpeuk
Kecamatan Banjaran
Kecamatan Cangkuang
Kecamatan Baleendah

Cisangkuy
34.159
-
-
17,7
Kecamatan Rancabali
Kecamatan Ciwidey
Kecamatan Pasirjambu
Kecamatan Soreang
Kecamatan Katapang
Kecamatan Cangkuang
Kecamatan Kutawaringin

Sumber : Laporan Akhir Fakta dan Analisis Fisik, Sosial dan Ekonomi untuk RTRW,
2011

Pada dasarnya daerah aliran sungai bersifat lintas wilayah administratif. Meskipun
sebagian besar drainase wilayah Kabupaten Bandung hanya diliputi oleh empat sub
DAS yaitu Sub DAS Citarik, Cirasea, Ciwidey dan Cisangkuy, tetapi drainase
Kabupaten Bandung sebetulnya turut pula dipengaruhi oleh drainase Kota Bandung
dan Kabupaten Bandung Barat. Pengaruh tersebut terjadi melalui adanya aliran Sub
DAS Cikapundung dan Ciminyak. Sub DAS Cikapundung merupakan daerah aliran
sungai yang secara administratif sebagian besar berada di Kota Bandung. Sedangkan
Sub DAS Ciminyak yaitu daerah aliran sungai yang sebagian besar berada dalam
wilayah adminnistratif Kabupaten Bandung Barat. Kedua Sub DAS tersebut pada
kondisi di lapangan sebagian kecil sub DAS turut melintasi wilayah administratif
Kabupaten Bandung sehingga berpengaruh terhadap drainase Kabupaten Bandung.

PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI DI KABUPATEN BANDUNG

3.2. Demografi
Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi kedua
di Provinsi Jawa Barat setelah Kabupaten Bogor. Pada tahun 2011, persentase
jumlah penduduk Kabupaten Bandung sekitar 7,38 % dari total jumlah penduduk
Provinsi Jawa Barat dengan angka kepadatan penduduk sekitar 1.842 jiwa/ Km2.
Berdasarkan hasil Survey Sosial dan Ekonomi Daerah (Suseda) Kabupaten Bandung
tahun 2012, pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Bandung berjumlah
3.351.048 jiwa dengan struktur gender yang hampir seimbang antara penduduk
berjenis kelamin laki- laki dan penduduk berjenis kelamin perempuan. Persentase
penduduk Kabupaten Bandung berjenis kelamin laki- laki sekitar 50,84 %,
sedangkan persentase penduduk berjenis kelamin perempuan sekitar 49,16 %.
Meninjau perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Bandung dalam lima tahun
terakhir, trend perkembangan menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir
jumlah penduduk Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan dengan rata-
rata pertumbuhan sekitar 1,6 %. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung lima
tahun terakhir ditunjukkan oleh Gambar

GAMBAR GRAFIK PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN BANDUNG

Sumber: Hasil analisis, 2013

Jumlah penduduk Kabupaten Bandung tersebut dalam persebarannya cenderung


tidak tersebar merata di setiap kecamatan. Kecamatan- kecamatan yang memiliki
lokasi berdekatan dengan Kota Bandung cenderung lebih padat. Sebagai contoh,
Kecamatan Margahayu dan Kecamatan Dayeuh Kolot yang berbatasan langsung
dengan Kota Bandung dalam lima tahun terakhir merupakan kecamatan terpadat di
Kabupaten Bandung. Pada tahun 2012, Kecamatan Margahayu memiliki kepadatan
penduduk sekitar 11.607 jiwa/ Km2, sedangkan Kecamatan Dayeuhkolot pada tahun
yang sama memiliki kepadatan penduduk sekitar 10.388 jiwa/ Km2.

Dari segi jumlah rumah tangga, jumlah rumah tangga di Kabupaten Bandung dalam
lima tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, jumlah
rumah tangga di Kabupaten Bandung berjumlah 831.321 rumah tangga. Pada tahun
2012, jumlah rumah tangga tersebut telah meningkat menjadi sebanyak 876.545
rumah tangga. Banyaknya jumlah rumah tangga tersebut dapat digunakan sebagai
patokan untuk menentukan sarana dan prasarana sanitasi yang perlu disediakan
untuk melayani pendududk Kabupaten Bandung. Adanya trend peningkatan jumlah
rumah tangga di Kabupaten Bandung menunjukkan bahwa perlu adanya
penyeseuaian dalam hal peningkatan sarana prasarana pendukung sanitasi.

Ditinjau perkecamatan, jumlah rumah tangga di setiap kecamatan di Kabupaten


Bandung cenderung bervariatif. Pada tahun 2012, jumlah rumah tangga tertinggi
berada di Kecamatan Baleendah dengan jumlah rumah tangga sebanyak 59.020
rumah tangga atau sekitar 6,73 % dari seluruh jumah rumah tangga di Kabupaten
Bandung. Sedangkan Kecamatan yang memeiliki jumlah rumah tangga terrendah
yaitu Kecamatan Nagreg dengan jumlah rumah tangga sebanyak 11.780 rumah
tangga atau sekitar 1,34 % dari total jumlah rumah tangga di Kabupaten Bandung.

Dari segi tingkat pertumbuhan penduduk, dalam lima tahun terakhir, rata- rata
tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung sekitar 1,57 %. Kecamatan-
kecamatan yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi di Kabupaten
Bandung antara lain Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Bojong soang, Kecamatan
Baleendah dan Kecamatan Katapang. Data detail mengenai jumlah penduduk,
jumlah rumah tangga, kepadatan penduduk dan tingkat pertumbuhan pendududk
Kabupaten Bandung disajikan pada Tabel
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk Kabupaten Bandung
(Jiwa)
Jumlah Rumah Tangga
Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%)
Kepadatan Penduduk Kabupaten Bandung
(Jiwa/ Km2)

2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012

1
Ciwidey
80.407
81.863
73.026
74.260
74.772
20.847
19.992
20.137
20.640
20.915

1,81
-10,79
1,69
0,69
1.613
1.643
1.465
1.490
1.500

2
Rancabali
52.206
52.709
47.700
48.449
48.731
14.127
13.377
13.468
16.196
16.244

0,96
-9,50
1,57
0,58
355
359
324
330
332

3
Pasirjambu
81.914
82.766
79.958
81.297
81.858
22.129
20.894
21.042
21.566
21.829

1,04
-3,39
1,67
0,69
342
346
334
339
341

4
Cimaung
74.610
75.743
73.010
74.502
75.749
19.603
18.945
19.061
21.687
21.956

1,52
-3,61
2,04
1,67
1.357
1.377
1.328
1.355
1.378
5
Pangalengan
143.357
146.234
138.843
141.285
142.317
40.568
36.579
36.855
37.660
37.951

2,01
-5,05
1,76
0,73
734
748
710
723
728

6
Kertasari
70.399
70.927
65.714
66.659
66.995
20.265
17.712
17.819
18.195
18.610

0,75
-7,35
1,44
0,50
463
466
432
428
430

7
Pacet
104.701
105.797
101.116
102.970
103.821
27.752
25.345
25.541
26.235
26.621

1,05
-4,42
1,83
0,83
1.139
1.151
1.100
1.120
1.129

8
Ibun
75.920
76.709
75.776
77.321
77.910
21.286
20.033
20.205
20.817
21.057

1,04
-1,22
2,04
0,76
1.391
1.406
1.389
1.417
1.428

9
Paseh
117.993
119.727
119.570
122.206
123.371
31.274
29.861
30.140
33.652
33.800

1,47
-0,13
2,20
0,95
2.026
2.055
2.053
2.098
2.118

10
Cikancung
78.485
79.186
82.222
84.455
86.031
21.483
19.766
19.996
20.809
21.242

0,89
3,83
2,72
1,87
1.936
1.954
2.028
2.084
2.123

11
Cicalengka
108.063
110.312
109.111
111.374
112.412
27.695
26.415
26.658
30.955
31.226
2,08
-1,09
2,07
0,93
3.030
3.093
3.059
3.123
3.152

12
Nagreg
48.822
49.652
47.865
48.980
49.478
12.519
11.364
11.478
11.543
11.780

1,70
-3,60
2,33
1,02
1.005
1.022
985
1.008
1.018

13
Rancaekek
164.612
167.183
166.460
170.325
171.929
50.414
41.525
41.940
43.390
43.526

1,56
-0,43
2,32
0,94
3.634
3.691
3.675
3.760
3.795

14
Majalaya
159.350
162.282
151.555
154.161
155.317
38.784
39.151
39.450
40.452
40.873

1,84
-6,61
1,72
0,75
6.284
6.399
5.976
6.079
6.125

15
Solokanjeruk
80.508
81.394
77.557
78.978
79.807
20.410
19.848
19.999
20.543
21.002

1,10
-4,71
1,83
1,05
3.353
3.390
3.230
3.289
3.324

16
Ciparay
150.813
152.643
151.011
154.072
155.594
41.365
38.295
38.380
39.536
39.896

1,21
-1,07
2,03
0,99
3.266
3.306
3.270
3.336
3.369
17
Baleendah
189.533
192.480
224.324
233.336
239.623
52.264
54.743
55.508
58.674
59.020

1,55
16,54
4,02
2,69
4.532
4.602
5.364
5.580
5.730

18
Arjasari
92.306
93.850
91.033
92.888
94.027
24.355
23.091
23.294
23.996
24.109

1,67
-3,00
2,04
1,23
1.421
1.444
1.401
1.429
1.447

19
Banjaran
112.388
113.243
114.475
117.016
118.247
29.704
28.231
28.444
29.383
29.936

0,76
1,09
2,22
1,05
2.618
2.638
2.667
2.726
2.755

20
Cangkuang
60.429
60.994
64.963
67.507
69.201
16.031
16.101
16.380
17.346
17.974

0,93
6,51
3,92
2,51
2.456
2.479
2.640
2.743
2.812

21
Pameungpeuk
66.559
67.140
69.566
71.276
72.520
17.651
17.081
17.257
17.890
18.359

0,87
3,61
2,46
1,75
4.552
4.591
4.757
4.876
4.961

22
Katapang
96.305
98.275
109.739
114.054
117.113
27.712
27.066
27.540
29.172
30.029

2,05
11,67
3,93
2,68
4.109
4.193
4.682
4.866
4.997

23
Soreang
102.690
104.746
104.388
107.198
108.890
26.491
26.163
26.470
27.535
27.921

2,00
-0,34
2,69
1,58
2.034
2.075
2.068
2.123
2.157

24
Kutawaringin
87.160
89.190
89.544
92.036
93.197
24.640
22.842
23.155
31.788
32.137
2,33
0,40
2,78
1,26
5.963
6.102
6.126
6.295
6.374

25
Margaasih
127.560
130.161
134.410
138.871
141.876
28.320
31.486
31.931
33.521
33.780

2,04
3,26
3,32
2,16
7.100
7.245
7.482
7.728
7.895

26
Margahayu
122.886
124.290
120.375
122.335
123.176
27.091
29.593
29.811
30.726
31.184

1,14
-3,15
1,63
0,69
11.655
11.788
11.417
11.607
11.687

27
Dayeuhkolot
120.251
121.224
113.334
114.577
114.670
26.734
30.759
30.912
31.401
31.853

0,81
-6,51
1,10
0,08
10.905
10.993
10.278
10.388
10.396

28
Bojongsoang
83.950
85.293
103.976
108.884
112.990
24.790
26.492
27.065
28.998
29.159

1,60
21,90
4,72
3,77
3.071
3.120
3.804
3.983
4.133

29
Cileunyi
132.969
134.323
164.095
173.114
180.290
37.010
39.670
40.612
40.612
41.068

1,02
22,16
5,50
4,15
4.211
4.254
5.197
5.482
5.709
30
Cilengkrang
42.941
43.598
46.620
48.247
49.302
11.661
12.093
12.275
12.918
13.325

1,53
6,93
3,49
2,19
1.436
1.458
1.559
1.613
1.648

31
Cimenyan
96.921
98.926
104.212
107.355
109.834
26.346
26.254
26.594
27.796
28.163

2,07
5,34
3,02
2,31
1.833
1.871
1.971
2.031
2.078
Untuk meninjau kebutuhan sarana dan prasana di Kabupaten Bandung, perlu
diketahui kondisi jumlah penduduk Kabupaten Bandung lima tahun kedepan. Untuk
mengetahui prediksi jumlah penduduk kabupaten Bandung hingga tahun 2017,
dilakukan proyeksi penduduk dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(n1 = (o x (1+r)ⁿ
Dimana
n1 = Jumlah Penduduk pada Tahun ke-1
o = Jumah penduduk tahun berjalan
r = rata pertumbuhan penduduk (%)
ⁿ = pangkat tahun yang diinginkan

Data kependudukan terakhir di Kabupaten Bandung yang ada baru sampai


tahun 2012. Untuk penghitungan proyeksi penduduk sampai dengan tahun
2018, pokja sanitasi Kabupaten Bandung menggunakan data kependudukan
tahun 2012. Rincian penghitungan proyeksi penduduk hingga tahun 2017 dapat
dilihat pada tqbel berikut.
TABEL 2.6
PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN BANDUNG 5 TAHUN KEDEPAN
No
Kecamatan
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Bandung
(Jiwa)

2013
2014
2015
2016
2017

1
Ciwidey
75.946
78.349
82.098
87.376
94.454

2
Rancabali
49.496
51.062
53.505
56.946
61.558

3
Pasirjambu
83.143
85.774
89.878
95.657
103.405

4
Cimaung
76.938
79.373
83.171
88.518
95.688

5
Pangalengan
144.551
149.126
156.261
166.307
179.779

6
Kertasari
68.047
70.200
73.559
78.288
84.630

7
Pacet
105.451
108.788
113.993
121.322
131.150

8
Ibun
79.133
81.637
85.543
91.043
98.418

9
Paseh
125.308
129.273
135.458
144.168
155.846

10
Cikancung
87.382
90.147
94.460
100.533
108.677

11
Cicalengka
114.177
117.790
123.426
131.361
142.002

12
Nagreg
50.255
51.845
54.326
57.818
62.502

13
Rancaekek
174.628
180.155
188.774
200.911
217.186

14
Majalaya
157.755
162.748
170.534
181.499
196.201

15
Solokanjeruk
81.060
83.625
87.626
93.260
100.814
16
Ciparay
158.037
163.038
170.838
181.822
196.551

17
Baleendah
243.385
251.087
263.100
280.016
302.699

18
Arjasari
95.503
98.526
103.239
109.877
118.778

19
Banjaran
120.103
123.904
129.832
138.180
149.373

20
Cangkuang
70.287
72.512
75.981
80.866
87.417

21
Pameungpeuk
73.659
75.990
79.625
84.745
91.609

22
Katapang
118.952
122.716
128.587
136.855
147.940

23
Soreang
110.600
114.100
119.559
127.246
137.553

24
Kutawaringin
94.660
97.656
102.328
108.907
117.729

25
Margaasih
144.103
148.664
155.776
165.792
179.222

26
Margahayu
125.110
129.069
135.244
143.940
155.599

27
Dayeuhkolot
116.470
120.156
125.905
134.000
144.854

28
Bojongsoang
114.764
118.396
124.060
132.037
142.732

29
Cileunyi
183.121
188.916
197.954
210.681
227.747

30
Cilengkrang
50.076
51.661
54.132
57.613
62.280

31
Cimenyan
111.558
115.089
120.595
128.349
138.745

Jumlah
3.403.659
3.511.373
3.679.369
3.915.932
4.233.138

Ditinjau berdasarkan struktur usia, pada tahun 2012 sekitar 66 % penduduk


Kabupaten Bandung merupakan penduduk usia produktif dalam rentang usia 15
sampai dengan 64 tahun. Penduduk usia produktif ini di satu sisi bersifat potensial.
Namun di sisi lain hal tersebut menciptakan tantangan untuk dapat mengakomodir
penduduk usia proktif, seperti misalnya penyediaan lapangan pekerjaan, sekolah
menengah atas, perguruan tinggi, termasuk sarana didalamnya sarana dan
prasarana sanitasi yang memadai. Untuk penduduk usia nonproduktif, persentase
penduduk nonproduktif Kabupaten Bandung pada tahun 2012 yaitu sekitar 34 %
dengan komposisi usia 30 % berada dalam rentang usia 0 sampai dengan 14 tahun
dan 4 % sisanya berusia diatas 65 tahun. Seperti halnya penduduk usia produktif,
penduduk usia non produktif ini juga memerlukan dukungan sarana prasarana yang
dapat mengakomodir kegiatan penduduk dalam struktur usia tersebut.
Dari segi kualitas sumber daya manusia, kualitas penduduk Kabupaten Bandung
tergolong baik. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Kabupaten Bandung yang berada di atas rata- rata nilai IPM Provinsi Jawa
Barat. Tahun 2012, nilai IPM Kabupaten Bandung bernilai 75,24. Selain dilihat dari
nilai IPM, untuk meninjau kualitas manusia dapat digunakan beberapa indikatr lain
seperti angka melek huruf, rata- rata lama sekolah, nilai AHH (Angka Harapan
Hidup) dan nilai Angka Kematian Bayi (AKB). Pada tahun 2012 angka melek huruf
Kabupaten Bandung berkisar 98,69 %. Artinya hampir seratus persen penduduk
sudah terbebas dari buta huruf. Rata- rata lama sekolah penduduk pada tahun
yang sama sekitar 8,67 tahun. Meskipun hampir seluruh penduduk sudah
mengenyam pendidikan hingga level Sekolah Dasar, tetapi belum semua penduduk
mencapai wajar Sembilan tahun.

Dari segi kesehatan, nilai AHH Kabupaten Bandung pada tahun 2012 bernilai 70,28
sedangkan nilai AKB Kabupaten Bandung bernilai 34,05. Meninjau perkembangan
nilai AHH dan nilai AKB Kabupaten Bandung tujuh tahun terakhir, dapat diamati
bahwa terjadi peningkatan derajat kesehatan penduduk Kabupaten Bandung.
Dalam tujuh tahun terakhir, nilai AHH Kabupaten Bandung mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Sebaliknya dalam nilai AKB, dalam tujuh tahun terakhir terjadi
penurunan angka kematian bayi. Perkembangan nilai AHH dan AKB Kabupaten
Bandung ditunjukkan oleh Gambar
PERKEMBANGAN NILAI AHH DAN AKB KABUPATEN BANDUNG

Sumber: Laporan IPM Kabupaten Bandung, 2012

Meskipun perkembangan AHH Kabupaten Bandung secara keseluruhan cenderung


meningkat setiap tahunnya, namun jika ditinjau perkecamatan, masih terdapat
kecamatan- kecamatan yang memiliki nilai AHH dibawah rata- rata AHH Kabupaten
Bandung. Dengan mengklasifikasikan nilai AHH kedalam kategori rendah, sedang
dan tinggi, diperoleh hasil bahwa Kecamatan Cikancung, Kecamatan Solokanjeruk,
Kecamatan Pacet dan Kecamatan Kertasari termasuk kedalam kategori kecamatan
dengan nilai AHH rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka kecamatan- kecamatan
yang memiliki kategori AHH rendah tersebut perlu upaya penanganan sanitasi
secara lebih.

KLASIFIKASI AHH PERKECAMATAN TAHUN 2011


Klasifikasi AHH
Rentang AHH
Kecamatan

Rendah
< 65.37
Cikancung, Solokan Jeruk, Pacet, Kertasari.

Sedang
65.37 – 67.7
Cicalengka, Paseh, Cimenyan, Bojongsoang, Rancabali, Katapang, Arjasari,
Ciwidey, Kutawaringin, Margahayu.

Tinggi
>67.7
Dayeuhkolot, Cimaung, Ciparay, Nagreg, Pameungpeuk, Margaasih, Baleendah,
Cangkuang, Soreang, Pangalengan, Pasirjambu, Cilengkrang, Banjaran, Ibun,
Majalaya, Rancaekek, Cileunyi.

Anda mungkin juga menyukai