Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT

EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)


UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG
Hery Suliantoro, Novie Susanto*), Heru Prastawa, Iyain Sihombing, Anita M.
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

(Received: April 20, 2016/ Accepted: July 17, 2017)

Abstrak

Mesin reng digunakan untuk memproduksi atap baja ringan jenis reng V belum sepenuhnya bekerja
secara efektif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya downtime, penurunan kecepatan produksi mesin, dan
produk-produk yang tidak sesuai standard yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur dan mengetahui tingkat efektivitas mesin reng dengan menggunakan metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE), mengidentifikasi faktor penyebab six big losses dengan menggunakan
Fault Tree Analysis (FTA), dan memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan tingkat efektivitas
mesin. Dari hasil penelitian, OEE mesin reng mencapai rata-rata 57,55%, dan masih berada di bawah
nilai OEE ideal (85%). Usulan perbaikan yang direkomendasikan meliputi eliminasi six big losses,
mengembangkan program pemeliharaan, dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
maintenance dan operasional.

Kata kunci: Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses, Fault Tree Analysis (FTA)

Abstract

The reng machine, which is used to produce lightweight steel roof with a kind V reng, has not fully
worked effectively. This is indicated by the presence of downtime, speed losses, and produce products
that are not according to standards that have been determined. This study aims to measure and
determine the level of effectiveness of reng machine using Overall Equipment Effectiveness (OEE)
method, identify factors that cause six big losses by using Fault Tree Analysis (FTA), and proposes
improvements to increase the effectiveness of the machine. The result of research, OEE of reng machine
reached an average of 57.55%, and still was below the ideal OEE (85%). Proposed improvements that
recommended include the elimination of six big losses, develop a maintenance program, and provide
training to improve the ability of maintenance and operations.

Keywords: Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses, Fault Tree Analysis (FTA)

Pendahuluan Overall Equipment Effectiveness (OEE)


Sebuah mesin bekerja secara efektif apabila merupakan metode yang dapat digunakan untuk
mampu melakukan proses produksi selama jangka mengukur efektivitas mesin yang didasarkan pada
waktu yang telah disediakan tanpa mengalami pengukuran tiga rasio utama, yaitu : availability,
gangguan, bekerja sesuai dengan kecepatan yang performance efficiency, dan rate of quality (Saiful, et.al.,
ditentukan, dan menghasilkan produk-produk yang baik 2014). Dengan mengetahui nilai efektivitas mesin, maka
(sesuai standard yang telah ditetapkan). Supervisi bisa dapat dilihat seberapa besar kerugian yang
dilakukan melalui berbagai cara salah satunya melalui mempengaruhi efektivitas mesin yang dikenal dengan
menerapan Total Productive Maintenance (TPM) six big losses peralatan.
(Almeanazel, 2010; Limantoro & Felecia, 2006). Penelitian ini mengambil kasus produksi atap
Namun, sebuah mesin yang mengalami downtime, speed baja ringan pada CV. Ali Griya merupakan sebuah usaha
losses, atau menghasilkan produk yang cacat kecil menengah (UKM) yang bergerak dalam
menunjukkan bahwa mesin tidak bekerja secara efektif memproduksi atap baja ringan di daerah Banyumanik,
(Nakajima, 1988). Semarang. Atap baja ringan yang diproduksi terdiri dari
tiga jenis yaitu reng V, canal C, dan spandek.
------------------------------------------------------------- Berdasarkan tujuan operasinya dalam hubungannya
*)
Penulis Korespondensi. dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, diterapkan
email: nophie.susanto@gmail.com sistem produksi Make to Stock (MTS) di mana atap baja
ringan yang diproduksi akan ditempatkan sebagai

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 105
persediaan dan selanjutnya akan dikeluarkan jika menghasilkan produk yang sesuai dengan standar
pesanan konsumen sudah diterima. (Saiful, et al., 2014). Formula yang digunakan untuk
Penelitian ini akan difokuskan pada mesin reng pengukuran rasio ini adalah:
yaitu mesin yang digunakan untuk memproduksi atap
baja ringan jenis reng V. Baja ringan jenis reng V adalah 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 − 𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡
𝑅𝑂𝑄𝑃 = × 100% (Pers. 3)
𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡
produk yang lebih banyak diproduksi dan dipesan
dibandingkan dengan produk lainnya, dan berdasarkan Nilai OEE diperoleh dengan mengalikan ketiga
data yang dikumpulkan terkait efektivitas mesin reng rasio utama tersebut (Saiful, et al., 2014). Secara
menunjukkan bahwa mesin ini belum sepenuhnya matematis formula pengukuran nilai OEE adalah:
bekerja secara efektif. Hal ini ditunjukkan dengan 𝑂𝐸𝐸 = 𝐴 × 𝑃𝐸 × 𝑅𝑂𝑄𝑃 (Pers. 4)
adanya data downtime, data penurunan kecepatan mesin,
dan data produk yang tidak sesuai spesifikasi. 2. Six Big Losses
Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengukur Terdapat enam kerugian peralatan yang
tingkat efektivitas mesin reng dengan menggunakan menyebabkan rendahnya kinerja dari peralatan yaitu
metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), equipment failure (breakdown losses), setup and
menganalisa penyebab six big losses mesin reng dengan adjustment losses, idling and minor stoppage losses,
menggunakan Fault Tree Analysis (FTA), dan reduced speed losses, process defect losses, reduced
memberikan rekomendasi perbaikan untuk yield losses (Saiful, et al., 2014).
meningkatkan efektivitas mesin reng. Breakdown losses yaitu kerusakan mesin/ peralatan
yang tiba- tiba atau kerusakan yang tidak diinginkan
Metode Penelitian tentu saja akan menyebabkan kerugian, karena mesin
Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tahapan kerusakan mesin akan menyebabkan mesin tidak
pengolahan data, yaitu tahapan menghitung tingkat beroperasi menghasilkan output (Saiful, et al., 2014).
efektivitas mesin reng dengan mengunakan metode Untuk menghitung breakdown losses (BL) digunakan
overall equipment effectiveness (OEE), dan tahapan rumus:
menganilis faktor penyebab six big losses mesin reng
dengan mengunakan fault tree analysis (FTA).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒
1. Overall Equipment Effectiveness (OEE) 𝐵𝐿 = × 100% (Pers. 5)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
OEE adalah hasil yang dapat dinyatakan sebagai
rasio output aktual dari peralatan dibagi dengan output
maksimum peralatan di bawah kondisi performa terbaik Setup and adjustment losses (SAL) yaitu kerugian
(Almeanazel, 2010). OEE didasarkan pada pengukuran karena pemasangan dan penyetelan (Saiful, et al., 2014).
tiga rasio utama, yaitu: availability (A), performance Untuk menghitung setup and adjustment losses
efficiency (PE), dan rate of quality product (ROQP) digunakan rumus:
(Saiful, et al., 2014).
Availability merupakan suatu rasio yang
menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑝 𝑎𝑛𝑑 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠
𝑆𝐴𝐿 = × 100% (Pers. 6)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
untuk kegiatan operasi mesin dan peralatan. Availability
merupakan rasio dari operation time, dengan
mengeliminasi downtime peralatan terhadap loading Idle and minor stoppage losses (IMSL) disebabkan
time (Saiful, et al., 2014). Maka, formula yang oleh kejadian-kejadian seperti pemberhentian mesin
digunakan untuk mengukur availability adalah: sejenak, kemacetan mesin, dan idle time dari mesin
(Saiful, et al., 2014). Untuk menghitung idle and minor
stoppage losses digunakan rumus:
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 − 𝐷𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒
𝐴= × 100% (Pers. 1)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑁𝑜𝑛𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝐼𝑀𝑆𝐿 = × 100% (Pers. 7)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
Performance efficiency merupakan suatu ratio
yang menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam
menghasilkan barang. Rasio ini merupakan hasil dari Reduced speed losses (RSL) yaitu kerugian karena
operating speed rate dan net operating rate (Saiful, et mesin tidak bekerja optimal (penurunan kecepatan
al., 2014). Formula pengukuran rasio ini adalah: operasi) terjadi jika kecepatan aktual operasi mesin atau
peralatan lebih kecil dari kecepatan optimal atau
kecepatan mesin yang dirancang (Saiful, et al., 2014).
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 × 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 Untuk menghitung reduced speed losses digunakan
𝑃𝐸 = × 100% (Pers. 2)
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 rumus:

Rate of quality product merupakan suatu rasio


yang menggambarkan kemampuan peralatan dalam

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 106
𝑅𝑆𝐿 Fault Tree Analysis (FTA) dilakukan dengan
𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 − 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
= mengikuti langkah-langkah berikut ini (NASA, 2002):
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
× 100% (Pers. 8)
1. Mengidentifikasi tujuan untuk FTA
2. Menentukan top event dari FT
Process defect losses adalah produk cacat yang 3. Menentukan ruang lingkup dari FTA
dihasilkan akan mengakibatkan kerugian material, 4. Menentukan resolusi dari FTA
mengurangi jumlah produksi, limbah produksi 5. Menentukan aturan dasar untuk FTA
meningkat dan peningkatan biaya untuk pengerjaan 6. Membangun FT
ulang (Limantoro & Felecia, 2013). Rumus 7. Mengevaluasi FT
penghitungan untuk process defect losses adalah: 8. Menginterprestasikan dan mempresentasikan
hasil

𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 × 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑑𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 Hasil dan Pembahasan


𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑑𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 =
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 1. Hasil Perhitungan OEE
× 100% (Pers. 9)
Hasil perhitungan nilai OEE mesin reng pada
periode 11 April 2016 – 30 Juni 2016 (12 minggu) dapat
Reduced yield losses adalah kerugian yang timbul dilihat pada tabel 1.
selama waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk Nilai availability mesin reng berada di antara nilai
menghasilkan produk baru dengan kualitas produk yang 77,81% hingga 81,97% dengan rata-rata 80,40%, dan
diharapkan. Kerugian yang timbul bergantung pada secara keseluruhan masih berada di bawah nilai
faktor seperti kondisi operasi yang tidak stabil, tidak availability ideal (90%). Dalam hal ini, mesin reng
tepatnya penanganan dan pemasangan peralatan ataupun masih mengalami breakdown dan waktu setup dan
operator tidak mengerti dengan kegiatan produksi yang adjustment yang lama, sehingga masih memungkinkan
dilakukan (Limantoro & Felecia, 2013). Rumus untuk meningkatkan nilai availability dengan cara
penghitungan untuk reduce yield losses adalah: menganalisis dan memperbaiki faktor breakdown losses
dan setup and adjustment losses mesin reng.
Nilai performance efficiency mesin reng berada
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 × 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 diantara nilai 75,93% hingga 81,07% dengan rata-rata
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 =
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 78,29%, dan secara keseluruhan masih berada di bawah
× 100% (Pers. 10)
nilai performance efficiency ideal (95%). Dalam hal ini,
mesin reng belum bekerja sesuai dengan kecepatan yang
3. Fault Tree Analysis (FTA) ditetapkan perusahaan, sehingga masih memungkinkan
Fault Tree Analysis (FTA) merupakan suatu teknik untuk meningkatkan nilai performance efficiency
analisis kegagalan deduktif yang menyediakan metode dengan cara menganalisis dan memperbaiki faktor idling
untuk menentukan penyebab dari suatu peristiwa and minor stoppage losses dan reduced speed losses
tertentu yang tidak diinginkan (U.S. Nuclear Regulatory mesin reng.
Commission, 1981). Nilai rate of quality products mesin reng berada
Berbeda dengan metode Seven Tools yang diantara nilai 90,68% hingga 91,67% dengan rata-rata
menggunakan pendekatan kuantitatif melalui 7 alat 91,42%, dan secara keseluruhan masih berada di bawah
grafis maka metode Fault Tree Analysis (FTA) adalah nilai rate of quality products ideal (99%). Dalam hal ini,
suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi mesin reng masih menghasilkan produk di luar
resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. spesifikasi perusahaan, sehingga masih memungkinkan
Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat untuk meningkatkan nilai rate of quality products
top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau dengan cara menganalisis dan memperbaiki faktor
kerugian dari kejadian puncak (Top Event) kemudian process defect losses dan reduced yield losses mesin
merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu reng.
kegagalan dasar (root cause).

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 107
Tabel 1. Overall Equipment Effectiveness Mesin Reng Periode 11 April 2016 – 30 Juni 2016

Availability Performance Rate of OEE


Weeks
Ratio (%) Efficiency (%) Quality (%) (%)
1 79,83 76,94 91,53 56,22
2 79,32 81,07 92,32 59,37
3 80,60 78,32 91,37 57,67
4 81,53 77,15 90,84 57,14
5 80,70 78,16 91,56 57,75
6 77,81 75,97 91,63 54,16
7 80,51 79,61 91,58 58,69
8 81,86 77,33 91,09 57,67
9 78,39 77,64 90,68 55,18
10 81,90 80,41 90,97 59,91
11 81,48 79,80 91,67 59,60
12 81,97 75,93 91,60 57,02
Rata-rata 80,40 78,29 91,42 57,55

Nilai OEE mesin berada di antara nilai 54,16% karena lantai produksi tidak nyaman. Penyebab metode
hingga 59,91% dengan rata-rata 57,55%, dan secara setting roll salah adalah karena operator kurang paham
keseluruhan masih berada di bawah nilai OEE ideal mengenai bagian, bentuk roll, dan fungsinya, atau
(85%). Dalam hal ini, perusahaan (CV. Ali Griya) karena operator kurang paham bagaimana cara setting
memiliki ruang yang besar untuk melakukan roll yang benar.
improvement untuk meningkatkan nilai OEE dengan Proses setting meja cutter lama disebabkan karena
cara meningkatkan nilai availability, performance operator kurang fokus saat setting meja cutter, atau
efficiency, dan rate of quality products. karena metode setting meja cutter salah. Penyebab
operator kurang fokus adalah karena operator sudah
2. Hasil Perhitungan Six Big Losses jenuh, atau karena lantai produksi tidak nyaman.
Hasil perhitungan six big losses mesin reng pada Penyebab metode setting meja cutter salah adalah
periode 11 April 2016 – 30 Juni 2016 (12 minggu) dapat karena operator kurang paham bagian meja cutter dan
dilihat pada tabel 2. fungsinya, atau karena operator kurang paham cara
Jumlah waktu yang hilang (total time losses) selama setting meja cutter yang benar.
proses produksi mesin reng pada periode 11 April 2016 Proses set up bahan baku/ uncoil lama disebabkan
– 30 Juni 2016 adalah sebesar 188,19 jam (42,45% karena proses pemindahan bahan baku/ coil lama, atau
terhadap loading time). Setup and adjustment losses karena proses pemasangan coil ke penyangga coil lama.
memiliki kontribusi terbesar dengan persentase sebesar Penyebab proses pemindahan bahan baku lama adalah
43,69% (82,22 jam), dan diikuti oleh idling and minor karena jarak tempat bahan baku/ coil ke penyangga coil
stoppage losses sebesar 31,23% (58,76 jam), process jauh, atau karena jumlah hand pallet truck terbatas.
defect losses sebesar 10,56% (19,88 jam), reduced speed Penyebab proses pemasangan coil ke penyangga coil
losses sebesar 9,88% (18,60 jam), breakdown losses lama adalah karena jumlah manual stacker terbatas, atau
sebesar 2,48% (4,67 jam), dan reduced yield losses yang karena operator kurang paham cara memasang coil.
memiliki kontribusi terkecil sebesar 2,16% (4,06 jam). Fault Tree setup and adjustment losses mesin reng dapat
dilihat pada gambar 1.
3. Fault Tree Analysis (FTA)
a. Setup and Adjustment Losses Mesin Reng b. Idling and Minor Stoppage Losses Mesin Reng
Setup and adjustment losses adalah kerugian yang Idling and minor stoppage losses terjadi ketika
diakibatkan oleh lamanya waktu setup. Ada 3 jenis produksi terganggu oleh kegagalan fungsi/ kerusakan
bentuk kerugian yang menyebabkan setup and yang bersifat sementara atau ketika mesin sedang
adjustment losses mesin reng, yaitu proses setting roll menganggur. Ada 2 jenis bentuk kerugian yang
lama, proses setting meja cutter lama, dan proses setup menyebabkan idling and minor stoppage losses mesin
bahan baku/ coil lama. reng, yaitu setting roll tidak pas, dan setting meja cutter
Proses setting roll lama disebabkan karena tidak pas.
operator kurang fokus saat melakukan setting roll atau Penyebab setting roll tidak pas adalah karena posisi
karena metode setting roll salah. Penyebab operator as roll berubah secara horizontal, posisi as roll berubah
kurang fokus adalah karena operator sudah jenuh, atau secara vertikal, atau karena operator kurang paham cara

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 108
setting roll. Penyebab posisi as roll berubah secara disebabkan oleh karena penguncian mur meja cutter
horizontal adalah karena mur as roll kendor, dan disertai tidak benar, dan disertai dengan adanya getaran mesin
dengan adanya getaran mesin yang tinggi. Kendornya yang tinggi. Sedangkan perubahan posisi meja cutter
mur as roll disebabkan karena penguncian mur as tidak secara vertikal yaitu terjadinya kenaikan atau penurunan
benar, dan disertai dengan adanya faktor getaran mesin posisi meja cutter ke atas atau ke bawah, yang
yang tinggi. Sedangkan, penyebab posisi as roll berubah disebabkan karena mur penyangga meja cutter kendor,
secara vertikal adalah karena mur penyangga as roll dan disertai dengan adanya getaran mesin yang tinggi.
kendor, atau karena putaran gear as tidak normal. Faktor penyebab mur penyangga meja cutter kendor
Kendornya mur tersebut disebabkan karena penguncian adalah karena penguncian mur penyangga meja cutter
mur penyangga as tidak benar, dan disertai dengan tidak benar, dan disertai dengan adanya getaran mesin
adanya getaran mesin yang tinggi. Penyebab putaran yang tinggi. Fault Tree idling and minor stoppage losses
gear as tidak normal adalah karena mur setting gear as mesin reng dapat dilihat pada gambar 2.
kendor, atau karena bearing pecah. Faktor yang
menyebabkan mur setting gear as kendor adalah karena c. Process Defect Losses Mesin Reng
penguncian mur gear as tidak benar, dan disertai dengan Process defect losses adalah kerugian yang terjadi
adanya getaran mesin yang tinggi. karena disebabkan oleh adanya produk yang cacat
Setting meja cutter tidak pas disebabkan oleh selama produksi rutin. Ada 3 jenis bentuk kerugian dari
karena posisi meja cutter berubah secara horizontal, process defect losses mesin reng, yaitu lipatan sayap
secara vertikal, atau karena operator kurang paham cara terbuka, produk tidak sesuai dengan spesifiksai ukuran,
setting meja cutter yang benar. Perubahan posisi meja dan hasil cutting tidak rata.
cutter secara horizontal yaitu terjadi pergeseran meja Faktor yang menyebabkan lipatan sayap terbuka
cutter ke kiri atau ke kanan, yang disebabkan karena mur adalah karena setting jarak antara pasangan roll 5, 6, dan
meja cutter kendor, dan disertai dengan adanya getaran 7 tidak pas, atau karena coil/material tidak bagus.
mesin yang tinggi. Mur meja cutter yang kendor

Tabel 2 Persentase Six Big Losses Mesin Reng Periode 11 April 2016 – 30 Juni 2016
Persentase Persentase
Persentase
Total Time terhadap terhadap
No Six Big Losses Kumulatif
Losses (h) Loading Total Time
(%)
Time (%) Losses (%)
Setup and Adjustment
1 82,22 18,55 43,69 43,69
Losses
Idling and Minor
2 58,76 13,26 31,23 74,91
Stoppages Losses
3 Process Defect Losses 19,88 4,48 10,56 85,48
4 Reduced Speed Losses 18,60 4,20 9,88 95,36
5 Breakdown Losses 4,67 1,05 2,48 97,84
6 Reduced Yield Losses 4,06 0,92 2,16 100,00
Total 188,19 42,45 100,00

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 109
Setup and adjustment losses
mesin reng D

OR

Proses setting meja cutter Proses setup bahan baku/


Proses setting roll lama E1
lama E2 uncoil lama E3

OR OR OR

Metode setting meja cutter Proses pemindahan bahan Proses pemasangan coil ke
Operator kurang fokus E4 Metode setting roll salah E5 Operator kurang fokus E4
salah E6 baku/coil lama E7 penyangga coil lama E8

OR OR OR OR OR OR

Lantai Lantai Jumlah


Operator Operator kurang Operator Operator kurang Jarak tempat Jumlah hand Operator kurang
produksi Operator kurang produksi Operator kurang manual
sudah jenuh paham bagian, sudah jenuh paham bagian bahan baku/coil ke pallet truck paham cara
tidak nyaman paham cara setting tidak nyaman paham cara setting stacker
F1 bentuk roll dan F1 meja cutter dan penyangga coil terbatas F8 memasang coil
F2 roll F4 F2 meja cutter F6 terbatas F9
fungsinya F3 fungsinya F5 jauh F7 F10

Gambar 1. Fault Tree Setup and Adjustment Losses Mesin Reng

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 111
Idling and minor stoppage
losses mesin reng G

OR

Settingan roll tidak pas Settingan meja cutter


H1 tidak pas H2

OR OR

Posisi as roll berubah Posisi as roll berubah Posisi meja cutter berubah Operator Posisi meja cutter berubah
Operator
secara horizontal H3 secara vertikal H4 secara horizontal H5 kurang paham secara vertikal H6
kurang paham
cara setting
cara
AND OR AND meja cutter I2 AND
setting roll I1

Mur penyangga as roll Putaran gear as tidak Mur meja cutter Mur penyangga meja
Mur as roll kendor H7 Getaran Getaran Getaran
kendor H8 normal H9 kendor H10 cutter kendor H11
mesin tinggi mesin tinggi mesin tinggi
AND I3 AND OR AND I3 AND I3

Mur settingan
Penguncian Getaran Penguncian Getaran gear as kendor H12 Bearing Getaran Penguncian mur Getaran
mur penyangga Penguncian mur
mur as tidak mesin tinggi mesin tinggi pecah I6 mesin tinggi penyangga meja mesin tinggi
as tidak meja cutter
benar I4 I3 I3 AND I3 cutter tidak I3
benar I5 tidak benar I7
benar I8

Penguncian Getaran
mur gear as mesin tinggi
tidak benar I9 I3

Gambar 2. Fault Tree Idling and Minor Stoppage Losses Mesin Reng

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 111
Setting jarak antara pasangan roll 5, 6, dan 7 tidak d. Reduced Speed Losses Mesin Reng
pas disebabkan oleh karena mur peyangga as roll Reduced speed losses adalah kerugian yang
kendor, atau karena operator kurang paham cara setting disebabkan oleh penurunan kecepatan peralatan. Ada 4
roll. Penyebab mur penyangga as roll kendor adalah jenis bentuk kerugian yang menyebabkan reduced speed
karena penguncian mur penyangga as tidak benar, dan losses mesin reng, yaitu gesekan antara roll dengan coil
disertai dengan adanya getaran mesin yang tinggi. tinggi, kecepatan putaran dinamo berkurang, putaran
Produk tidak sesuai dengan spesifikasi ukuran bearing tidak normal, dan gesekan antara roda gigi dan
disebabkan oleh karena setting roll tidak pas, atau chain tinggi.
karena setting meja cutter tidak pas. Gesekan antara roll dengan coil tinggi disebabkan
Penyebab setting roll tidak pas adalah karena posisi oleh karena jarak antar roll terlalu dekat, atau karena
as roll berubah secara horizontal, posisi as roll berubah permukaan roll kotor. Faktor yang menyebabkan jarak
secara vertikal, atau karena operator kurang paham cara antar roll terlalu dekat adalah karena operator kurang
setting roll. Penyebab posisi as roll berubah secara paham allowance jarak antar roll, atau karena operator
horizontal adalah karena mur as roll kendor, dan disertai kurang paham cara setting roll. Penyebab roll kotor
dengan adanya getaran mesin yang tinggi. Kendornya adalah karena roll jarang dibersihkan, dan disertai
mur as roll disebabkan karena penguncian mur as tidak dengan adanya sisa perekat dan lapisan Zn dari coil
benar, dan disertai dengan adanya faktor getaran mesin menempel di roll.
yang tinggi. Faktor penyebab kecepatan putaran dinamo
Sedangkan, penyebab posisi as roll berubah secara berkurang adalah karena usia pemakaian dinamo sudah
vertikal adalah karena mur penyangga as roll kendor, lama, atau karena kondisi dinamo kurang terawat.
atau karena putaran gear as tidak normal. Kendornya Putaran bearing tidak normal disebabkan karena usia
mur tersebut disebabkan karena penguncian mur komponen bearing sudah lama, atau karena bearing
penyangga as tidak benar, dan disertai dengan adanya jarang diberi oli. Sedangkan gesekan antara roda gigi
getaran mesin yang tinggi. Penyebab putaran gear as dan chain tinggi disebabkan oleh karena roda gigi jarang
tidak normal adalah karena mur settingan gear as diberi oli, dan karena chain juga jarang diberi oli. Fault
kendor, atau karena bearing pecah. Faktor yang Tree reduced speed losses mesin reng dapat dilihat pada
menyebabkan mur setting gear as kendor adalah karena gambar 4.
penguncian mur gear as tidak benar, dan disertai dengan
adanya getaran mesin yang tinggi. e. Breakdown Losses Mesin Reng
Setting meja cutter tidak pas disebabkan oleh Breakdown Losses merupakan kerugian yang
karena posisi meja cutter berubah secara horizontal, disebabkan oleh kegagalan part (komponen) di mana
secara vertikal, atau karena operator kurang paham cara tidak dapat bekerja lagi dan perlu diperbaiki atau diganti.
setting meja cutter yang benar. Perubahan posisi meja Ada 2 jenis bentuk kerugian yang menyebabkan
cutter secara horizontal yaitu terjadi pergeseran meja breakdown losses mesin reng, yaitu permukaan roll
cutter ke kiri atau ke kanan, yang disebabkan karena mur rusak, dan cutter tumpul.
meja cutter kendor, dan disertai dengan adanya getaran Permukaan roll rusak disebabkan oleh karena usia
mesin yang tinggi. Mur meja cutter yang kendor komponen roll sudah lama, coil/ material tidak bagus,
disebabkan oleh karena penguncian mur meja cutter atau karena gesekan antara roll dengan coil tinggi.
tidak benar, dan disertai dengan adanya getaran mesin Penyebab gesekan yang tinggi antara roll dengan coil
yang tinggi. Sedangkan perubahan posisi meja cutter adalah karena jarak antar roll terlalu dekat, atau karena
secara vertikal yaitu terjadinya kenaikan atau penurunan permukaan roll kotor.
posisi meja cutter ke atas atau ke bawah, yang Faktor yang dapat menyebabkan jarak antar roll
disebabkan karena mur penyangga meja cutter kendor, terlalu dekat adalah karena operator kurang paham
dan disertai dengan adanya getaran mesin yang tinggi. allowance jarak antar roll, atau karena operator kurang
Faktor penyebab mur penyangga meja cutter kendor paham cara setting roll. Sedangkan penyebab
adalah karena penguncian mur penyangga meja cutter permukaan roll kotor adalah karena roll jarang
tidak benar, dan disertai dengan adanya getaran mesin dibersihkan, dan karena sisa perekat dan lapisan Zn dari
yang tinggi. coil menempel di roll.
Penyebab hasil cutting tidak rata adalah karena
cutter tumpul, atau karena coil/ material tidak bagus.
Faktor yang menyebabkan cutter tumpul adalah karena
usia komponen cutter sudah lama, atau karena gesekan
saat pemotongan tinggi. Penyebab gesekan saat
pemotongan tinggi adalah karena cutter jarang diberi oli,
atau karena lapisan geram menempel pada cutter Fault
Tree process defect losses mesin reng dapat dilihat pada
gambar 3.

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 112
Process defect losses mesin
reng M

OR

Produk tidak sesuai dengan


Lipatan sayap terbuka N1 Hasil cutting tidak rata N3
spesifikasi ukuran N2

OR OR OR

Settingan jarak antara pasangan Settingan roll tidak pas Settingan meja cutter
Coil/material Cutter tumpul N7 Coil/material
roll 5, 6, dan 7 tidak pas N4 N5 tidak pas N6
tidak bagus tidak bagus
OR O1 OR OR OR O1

Mur penyangga as roll Posisi as roll berubah Operator Posisi as roll berubah Posisi meja cutter berubah Operator Posisi meja cutter berubah Gesekan saat
kurang paham kurang paham Usia
kendor N8 Operator secara horizontal N9 secara vertikal N10 secara horizontal N11 secara vertikal N12 pemotongan tinggi N13
cara cara setting komponen
kurang paham
setting roll O2 meja cutter O3 cutter sudah
AND cara setting roll AND OR AND AND OR
lama O4
O2

Mur penyangga as roll Putaran gear as tidak Mur meja cutter Mur penyangga meja
Penguncian Getaran Mur as roll kendor N14 Getaran Getaran Getaran
kendor N8 normal N15 kendor N16 cutter kendor N17 Cutter jarang Lapisan geram
mur penyangga mesin tinggi mesin tinggi mesin tinggi mesin tinggi
as tidak diberi oli O7 menempel pada
O6 AND O6 AND OR AND O6 AND O6
benar O5 cutter O8

Mur settingan
Penguncian Getaran Penguncian Getaran gear as kendor N18 Getaran Penguncian mur Getaran
mur penyangga Bearing Penguncian mur
mur as tidak mesin tinggi mesin tinggi mesin tinggi penyangga meja mesin tinggi
as tidak pecah O10 meja cutter
benar O9 O6 O6 AND O6 cutter tidak O6
benar O5 tidak benar O11
benar O12

Penguncian Getaran
mur gear as mesin tinggi
tidak benar O6
O13

Gambar 3. Fault Tree Process Defect Losses Mesin Reng

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 113
Reduced speed losses mesin
reng J

OR

Kecepatan putaran Gesekan antara roll Putaran bearing tidak Gesekan antara roda gigi dan
dinamo berkurang K1 dengan coil tinggi K2 normal K3 chain tinggi K4

OR OR OR AND

Jarak antar roll terlalu Permukaan roll kotor Usia


Usia Kondisi
dekat K5 K6 komponen Bearing Roda gigi
pemakaian dinamo Chain jarang
bearing jarang diberi jarang diberi
dinamo sudah kurang diberi oli L6
sudah lama oli L4 oli L5
lama L1 terawat L2 OR AND
L3

Roll jarang Sisa perekat


Operator kurang
Operator kurang dibersihkan dan lapisan
paham
paham cara L9 Zn dari coil
allowance jarak
setting roll L8 menempel di roll
antar roll L7
L10

Gambar 4. Fault Tree Reduced Speed Losses Mesin Reng

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 114
Cutter tumpul disebabkan oleh karena usia memeriksa atau mengganti roll, memilih supplier
komponen cutter sudah lama, atau karena gesekan saat coil yang sesuai, memeriksa atau mengganti
pemotongan tinggi. Penyebab gesekan saat pemotongan cutter, pemberian berkala oli cutter, pembersihan
tinggi adalah karena cutter jarang diberi oli, atau karena berkala cutter, pelatihan allowance jarak roll,
lapisan geram menempel pada cutter. Fault Tree pelatihan setting roll, menyediakan buku
breakdown losses mesin reng dapat dilihat pada gambar panduan mesin, pembersihan berkala roll,
5. Adanya potongan produk hasil proses setup awal membersihkan plester perekat coil), reduced
mesin, dan adanya potongan produk hasil proses yield losses (meliputi: kemampuan yang baik
adjustment mesin disebabkan oleh karena setting roll dalamsetup awal, kemampuan yang baik dalam
belum sesuai, atau karena setting meja cutter belum melakukan adjustment mesin, pelatihan jenis
sesuai. Faktor yang menyebabkan setting roll belum roll, menyediakan buku panduan mesin,
sesuai adalah karena operator kurang paham bentuk, pelatihan cara setting roll, pelatihan tentang
bagian, dan fungsi roll, atau karena operator kurang bagian meja cutter dan cara setting yang benar).
paham cara setting roll. Faktor yang menyebabkan 2. Mengembangkan program pemeliharaaan untuk
setting meja cutter belum sesuai adalah karena operator menjaga dan mempertahankan agar mesin tetap
kurang paham bagian meja cutter dan fungsinya, atau berada pada kondisi terbaiknya. Terdapat
karena operator kurang paham cara setting meja cutter. beberapa kegiatan pemeliharaaan harian yang
Faktor yang menyebabkan adanya potongan terdiri dari pemeriksaan (meliputi: mur, roll,
produk sisa di akhir produksi adalah karena adanya setting roll, cutter, gear, rantai, penutup oli
potongan produk hasil setup awal mesin reng, atau gearbox), pembersihan (meliputi: roll, cutter,
karena adanya potongan produk hasil adjustment mesin meja cutter, gear, chain, gearbox), pelumasan
reng. Fault Tree reduced yield losses mesin reng dapat (meliputi: cutter, gear, chain), dan kegiatan
dilihat pada gambar 6. pemeliharaan mingguan (meliputi: pemeliharaan
mur dan baut pengunci pada chasis, gearbox,
3.4 Rekomendasi Perbaikan dinamo, dan hidrolik cutter), dan untuk
Rekomendasi perbaikan yang dirancang untuk memudahkan pelaksanaannya, program
meningkatkan tingkat efektivitas mesin reng, pemeliharaan didukung dengan penggunaan
diantaranya: checklist pemeliharaan harian dan mingguan.
1. Eliminasi six big losses mesin reng melalui 3. Meningkatkan kemampuan pengoperasian dan
rekomendasi perbaikan yang diberikan terhadap pemeliharaan mesin dengan cara melakukan
penyebab dasar dari masing-masing six big pelatihan kepada semua operator mesin dengan
losses, yang terdiri setup and adjustment losses garis-garis besar program pelatihan yang terdiri
(meliputi: melakukan rotasi pekerjaan, dari pengembangan materi (meliputi: materi
menyediakan fasilitas dan kondisi tempat kerja pengenalan mesin reng, dan bagiannya, cara
yang nyaman, pemasangan exhaust fan, setting mesin, cara pengoperasian, dan
membersihkan lantai produksi, pelatihan tentang pemeliharaan mesin reng), strategi penerapan
jenis roll, pelatihan setting roll, penyediaan buku (meliputi: metode, peserta, tempat dan jadwal
panduan mesin, pelatihan tentang cutter, pelatihan, narasumber, peralatan dan prasarana),
mengatur jarak coil, mengatur pemakaian hand pelaksanaan program pelatihan (meliputi:
pallet truck, menambah jumlah manual stacker, persiapan bahan dan peralatan, pelaksanaan
pelatihan tentang pemasangan coil), idling and teknis, simulasi, praktik, dan diskusi), evaluasi
minor stoppage losses (meliputi: pelatihan dan pengukuran hasil penerapan (meliputi:
tentang setting roll, menyediakan buku panduan pengukuran parameter dan kriteria, membuat
mesin, pelatihan tentang setting meja cutter, level kemampuan).
pemeriksaan berkala semua mur, mengganti
bearing yang pecah), process defect losses 4. Kesimpulan
(meliputi: memilih supplier yang tepat, pelatihan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah
tentang setting roll, pelatihan setting meja cutter, dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas
menyediakan buku panduan mesin, memeriksa (OEE) mesin reng pada periode 11 April 2016 – 30 Juni
usia pakai cutter, memasang dan mengunci mur 2016 berada diantara nilai 54,16% hingga 59,91%
dengan benar, memeriksa kondisi oli cutter, dengan rata-rata 57,55% (masih berada di bawah nilai
pembersihan berkala cutter, mengganti bearing OEE ideal 85%) dengan persentase six big losses sebesar
yang pecah), reduced speed losses (meliputi: 42,45%.
memeriksa atau mengganti dinamo, pembersihan
berkala dinamo, memeriksa atau mengganti
bearing yang rusak, pemeberian berkala oli
bearing, oli roda gigi, oli rantai, pelatihan
allowance jarak pasangan roll, pelatihan setting
roll, pembersihan berkala roll, mebersihkan
plester perekat roll), breakdown losses (meliputi:

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 115
Breakdown losses mesin reng
A

OR

Permukaan roll rusak


Cutter tumpul B2
B1

OR OR

Usia Gesekan antara roll Usia Gesekan saat


Coil/material dengan coil tinggi B3 pemotongan tinggi B4
komponen komponen
tidak bagus
roll sudah cutter sudah
C2 OR OR
lama C1 lama C3

Jarak antar roll terlalu Permukaan roll kotor Lapisan


dekat B5 B6 geram
Cutter jarang
menempel
diberi oli C4
OR AND pada cutter
C5

Sisa perekat
Operator Operator Roll jarang
dan lapisan
kurang paham kurang paham dibersihkan
Zn dari coil
allowance jarak cara setting roll C8
menempel di
antar roll C6 C7
roll C9

Gambar 5. Fault Tree Breakdown Losses Mesin Reng

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 116
Reduced yield losses mesin
reng P

OR

Adanya potongan produk hasil Adanya potongan produk sisa Adanya potongan produk hasil
proses setup awal mesin Q1 di akhir produksi Q2 proses adjustment mesin Q3

OR OR OR

Settingan meja cutter belum Settingan meja cutter belum


Settingan roll belum sesuai Q4 Settingan roll belum sesuai Q4
sesuai Q5 Adanya Adanya sesuai Q5
potongan produk potongan produk
OR OR hasil setup awal hasil adjustment OR OR
mesin reng R1 mesin reng R2

Operator kurang Operator kurang Operator kurang operator kurang


Operator kurang Operator kurang Operator kurang Operator kurang
paham bentuk, paham bagian paham bentuk, paham bagian
paham cara setting paham cara setting paham cara setting paham cara settin
bagian, dan fungsi meja cutter dan bagian, dan fungsi meja cutter dan
roll R4 meja cutter R6 roll R4 meja cutter R6
roll R3 fungsinya R5 roll R3 fungsinya R5

Gambar 6. Fault Tree Reduced Yield Losses Mesin Reng

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 117
Faktor-faktor penyebab six big losses mesin reng, Kelemahan penelitian ini adalah kemungkinan
antara lain faktor penyebab setup and adjustment kegagalan dasar (root cause) tidak semua
losses, yaitu operator sudah jenuh, lantai produksi terindentifikasi. Hal ini disebabkan karena identifikasi
tidak nyaman, operator kurang paham bagian, bentuk kegagalan tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa
roll dan fungsinya, operator kurang paham cara setting kegagalan atau kerugian dasar (root cause) diawali
roll, operator kurang paham bagian meja cutter dan dari adanya kejadian puncak (Top Event) terlebih
fungsinya, operator kurang paham cara setting meja dahulu. Padahal tidak ada jaminan bahwa semua
cutter, jarak tempat bahan baku/ coil ke penyangga kejadian awal sudah teridentifikasi. Untuk mengatasi
coil jauh, jumlah hand pallet truck terbatas, jumlah kelemahan penelitian ini maka pada penelitian
manual stacker terbatas, operator kurang paham cara selanjutnya perlu dilakukan studi sensitivitas,
memasang coil. Faktor penyebab idling and minor penggunaan keputusan ahli (expert judgement) dan
stoppage losses, yaitu operator kurang paham cara peer review.
setting roll, operator kurang paham cara setting meja
cutter, getaran mesin tinggi, penguncian mur as tidak Daftar Pustaka
benar, penguncian mur penyangga as tidak benar, Almeanazel, O. T. (2010). Total Productive
bearing pecah, penguncian mur meja cutter tidak Maintenance Review and Overall Equipment
benar, penguncian mur penyangga meja cutter tidak Effectiveness Measurement. Jordan Journal of
benar, penguncian mur gear as tidak benar. Faktor Mechanical and Industrial Engineering.
penyebab process defect losses, yaitu coil/ material
Limantoro, D., & Felecia. (2013). Total Productive
tidak bagus, operator kurang paham cara setting roll,
Maintenance di PT. X. Jurnal Titra Vol. 1 No. 1,
operator kurang paham cara setting meja cutter, usia
13-20.
komponen cutter sudah lama, penguncian mur
penyangga as tidak benar, getaran mesin tinggi, cutter Nakajima, S. (1988). Introduction to TPM (Total
jarang diberi oli, lapisan geram menempel pada cutter, Productive Maintenance). Cambridge:
penguncian mur as tidak benar, bearing pecah, Productivity Press, Inc.
penguncian mur meja cutter tidak benar, penguncian
mur penyangga meja cutter tidak benar, penguncian NASA. (2002). Fault Tree Handbook with Aerospace
Applications. Washington, D.C.: NASA Office
mur gear as tidak benar. Faktor penyebab reduced
of Safety and Mission Assurance.
speed losses, yaitu usia pemakaian dinamo sudah
lama, kondisi dinamo kurang terawat, usia komponen Saiful, Rapi, A., & Novawanda, O. (2014).
bearing sudah lama, bearing jarang diberi oli, roda Pengukuran Kinerja Mesin Defekator I dengan
gigi jarang diberi oli, chain jarang diberi oli, operator Menggunakan Metode Overall Equipment
kurang paham allowance jarak antar roll, operator Effectiveness (Studi Kasus pada PT. Perkebunan
kurang paham cara setting roll, roll jarang XY). 2.
dibersihkan, sisa perekat dan lapisan Zn dari coil
menempel di roll. Faktor penyebab breakdown losses, U.S. Nuclear Regulatory Commission. (1981).
yaitu usia komponen roll sudah lama, coil/ material NUREG - 0492: Fault Tree Handbook.
tidak bagus, usia komponen cutter sudah lama, cutter Washington, D.C: U.S. Nuclear Regulatory
jarang diberi oli, lapisan geram menempel pada cutter, Commission.
operator kurang paham allowance jarak antar roll,
operator kurang paham cara setting roll, roll jarang
dibersihkan, sisa perekat dan lapisan Zn dari coil
menempel di roll. Faktor penyebab reduced yield
losses, yaitu adanya potongan produk hasil setup awal
mesin reng, adanya potongan produk hasil adjustment
mesin reng, operator kurang paham bentuk, bagian,
dan fungsi roll, operator kurang paham cara setting
roll, operator kurang paham bagian meja cutter dan
fungsinya, operator kurang paham cara setting meja
cutter.
Rekomendasi perbaikan yang diberikan untuk
meningkatkan tingkat efektivitas mesin reng yaitu
eliminasi six big losses mesin reng melalui perbaikan
yang diberikan terhadap penyebab dasar dari masing-
masing six big losses, mengembangkan program
pemeliharaaan untuk menjaga dan mempertahankan
agar mesin tetap berada pada kondisi terbaiknya., dan
meningkatkan kemampuan pengoperasian dan
pemeliharaan mesin dengan cara melakukan pelatihan
kepada semua operator mesin.

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei 2017 118

Anda mungkin juga menyukai