Anda di halaman 1dari 17

CATATAN KAKI

(FOOT NOTE)
Ruyatul Hilal Mukhtar, M.Pd.
ruyahilal0@gmail.com

POLITEKNIK AKA BOGOR


2020
O Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas
teks yang ditempatkan pada kaki halaman, akhir
bab, dan pada tempat tersendiri (lampiran).
Biasanya catatan kaki harus dijelaskan sumber asal
atau keterangan tambahan yang akan memberi
penjelasan mengenai teks itu. Dalam cacatan kaki
biasanya penulis akan menyampaikan keterangan
tambahan.

O Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas


teks/naskah/tulisan yang ditempatkan pada kaki
halaman tulisan yang bersangkutan. (Keraf, 2004:
218)
Tujuan
1. Pembuktian menunjukkan tempat/sumber bahwa
yang disebutkan pada tulisan telah dibuktikan
orang lain.
2. Memberi apresiasi penghargaan, rasa terima kasih
pada orang yang telah dikutipnya.
3. Menyampaikan keterangan tambahan.
Memperkuat uraian di luar persoalan dalam
teks, biasanya berupa: inti cerita, informasi tambahan,
pandangan lain, komentar, penjelasan tidak penting,
dan sebagainya.
4. Merujuk bagian lain dalam tulisan.
Referensi melihat bagian lain dalam tulisannya,
biasanya dengan singkatan-singkatan tertentu.
JENIS-JENIS
1. Sumber Referensi
2. Catatan Penjelas
3. Gabungan Sumber Referensi & Penjelas
TEKNIK PENULISAN
1. Harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah
halaman tulisan.
2. Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di
tiap halaman.
3. Beri nomor penunjukkan di bawah garis dengan
jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan.
4. Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor
penunjukkan.
5. Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin,
tanpa ikuti penjorokkan baris pertama.
6. Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan
kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama.
Penulisan Catatan Kaki Menggunakan
Berbagai Sumber
1. Buku
- Nama pengarang, ditulis dalam urutan biasa dan tidak
dibalik, diikuti tanda koma,
- Judul buku, diawali dengan huruf kapital (kecuali kata
tugas) ditulis miring atau digaris bawahi;
- Nama atau nomor seri (kalau ada);
- Kota penerbitan, diikuti titik dua;
- Nama penerbit diikuti koma di dalam tanda kurung;
- Tahun penerbitan.
- Nomor halaman diikuti tanda titik.
CATATAN KAKI UNTUK BUKU
2. Artikel , jurnal, dan Majalah cetak
- Nama pengarang;
- Judul artikel/ majalah, di antara tanda kutip dan
ditulis miring atau digarisbawahi;
- Nama artikel/ majalah;
- Nomor artikel/ majalah jika ada;
- Kota penerbitan;
- Tanggal penerbitan;
- Nomor halaman.
Contoh :
Artikel
Edward Safir, “Nilai Budaya dalam Pergaulan
masyarakat Sumatera Barat”, Jurnal Character
Building, jilid. 31, (Jakarta, 24 Juli 2004), h. 05.
Contoh Catatan Kaki

1 Sampai 3 Pengarang

-Hilza Rana, Kadar Besi Pada


Bayam, (Jakarta: Gramedia, 1991),
hlm. 4.

-Arianto, Farhan, Iqbal Wardana, 4 atau lebih Pengarang


Kimia Organik Seru, (Depok: Acarya,
2005), hlm. 32.

Aulian Hidayat, dkk., Teknik Kromatografi Kertas


Terhadap Makanan, (Klaten: Citra Aji Parama,
2004), hlm. 45.
Pengistilahan dalam Catatan Kaki
1. Ibid
Ibid adalah singkatan dari Ibidium, artinya sama
dengan di atas. Ibid hanya ditulis di bawah
catatan kaki yang mendahuluinya. Itu berarti Ibid
tidak dipakai apabila ada catatan kaki dari
sumber lain yang menyelinginya. Ibid ditulis
dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak
miring, dan diakhiri dengan titik. Apabila referensi
berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain,
urutan penulisan: Ibid, jilid, halaman.
2. Op.Cit.
Op.Cit. adalah singkatan dari opere citato,
artinya dalam karya yang telah dikutip, yaitu
catatan kaki singkat yang digunakan untuk
catatan kaki dari sumber yang pernah
dikutip, tetapi sudah disisipi catatan kaki
lain dari sumber lain. Op.Cit. ditulis dengan
huruf kapital pada awal suku kata, dicetak
miring, dan setiap suku diikuti titik (.).
Urutannya penulisan Op.Cit. adalah: nama
pengarang, Op.Cit., halaman.
3. Loc.Cit.
Loc.cit adalah singkatan dari loco citato,
artinya pada tempat yang sama. Loc.Cit.
merujuk sumber data pustaka dan halaman
yang sama dan telah diselangi sumber lain.
Kutipan bersumber pada halaman yang
sama, Loc.Cit. tidak diikuti oleh nomor
halaman.
Contoh Catatan
Kaki

PERKEMBANGAN KIMIA ORGANIK


Sejarah kimia organik dimulai pada pertengahan tahun 1700an dimana pada awalnya
kimia organik dikenal sebagai ilmu kimia yang mempelajari benda hidup1. Senyawa-
senyawa yang diperoleh dari benda hidup tersebut (hewan, tumbuhan, dan manusia)
sangat mudah terurai atau terdekomposisi dari pada senyawa yang diperoleh dari bahan
bahan mineral. Hal ini yang menyebabkan seorang ahli kimia dari Swedia, Torbern
Bergman, pada tahun 1770 menjelaskan sebagai perbedaan antara senyawa organik dan

anorganik2. Senyawa organik pada saat itu diyakini mempunyai vital force atau daya vital
yang merupakan ciri khas dari senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Karena memiliki
daya vital ini maka senyawa organik dipercaya tidak dapat disintesi di laboratorium seperti
senyawa anorganik….

…………………………………………………………………………………………………………………………………
1Ralp J. Fessenden, Organic Chemistry (Jakarta: Erlangga, 1992), halaman 45.
2Ibid, halaman 72.
3Underwood, Analisis Kuantitatif (Jakarta: Erlangga, 1998), halaman 31.
4Ralp J. Fessenden, Op. Cit, hal 68.

Anda mungkin juga menyukai