Anda di halaman 1dari 22

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

INSTALASI GAWAT DARURAT

LOGO KLINIK

KLINIK

“X“
JL.Y...... No ......Telp (02.....) 7........ Fax. (03......) 7...... NAMA
KOTA
Lampiran I
STANDART OPERATIONAL PROSEDURE

LOGO KLINIK
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
( RJP )

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X

Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan uintuk mengembalikan


PENGERTIAN
fungsi pernapasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien.

TUJUAN Mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru.

1. UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS
3. Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan
KEBIJAKAN
IGD
4. KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5. Tepatnya tindakan RJP sesuai dengan Surat Keputusan Direktur
Nomor : …………….
1. Persiapan alat
1) Alat pelindung diri ( masker, handscoen )
2) Trolley emergency yang berisi :
 Laryngoscope lurus dan bengkok ( anak dan dewasa )
 Magil forceps
 Pipa trakea berbagai ukuran
 Trakea tube berbagai ukuran
 Guedel berbagai ukuran
 CVP set
 7) Infuse set / blood set
PROSEDUR
 Papan resusitasi
 Gunting verband
 Bag resuscitator lengkap
 Semprit 10 cc, jarum no 18
3) Set terapi oksiegen lengkap siap pakai
4) Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
5) EKG record
6) EKg monitor bila memungkinkan
7) DC shock lengkap
LOGO KLINIK
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
( RJP )

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM
2. Persiapan pasien
 Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
 Posisi pasien diatur telentang ditempat datar dan alas keras
 Baju bagian atas pasienm dibuka.
3. Pelaksanaan
 Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen )
 Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a) Memanggil nama
b)Menanyakan keadaanya
c) Menggoyangkan bahu pasien/ mencubit pasien
 Jika pasien tidak sadar 1 tidak ada respon, aktifkan SPGDT
 Buka jalan nafas dengan head tilf chin lift dan bersihkan
jalan nafas dari sumbatan.
PROSEDUR  Menilai pernafasan dengan cara :
a. Melihat pergerakan dada / perut
b. Mendengar suara keluar/masuk udara dari mulut
c. Merasakan adanya udaradari mulut/hidung dengan pipi
atau punggung tangan
d. Jika pasien tidak bernafas, berikan pernafasan buatan dengan
bag resuscitator sebanyak 12 kali permenit secara perlahan.
e. Periksa denyut jantung pasien dengan meraba arteri karotis
f. Jika karotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan
kompresi jantung luar dengan perbandingan 30 : 2 untuk
dewasa baik 1 atau 2 penolong dan 3: 1untuk neonatus,anak
30 : 2 ( 1 penolong ),15 : 2 ( 2 penolong )
g. Setiap 5 siklus (150 kompresi dan 10 kali ventilasi ) kemudian
lakukan evaluasi
h. Jika nafas belum ada lanjutkan teknik kombinasi mulai
dengan kompresi jantung
INSTALASI  IRD
TERKAIT  Intalasi Rawat Inap
LOGO KLINIK
MEMBERIKAN TERAPI INHALASI

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Direktur
PROSEDUR Tanggal Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM

PENGERTIAN Suatu tindakan pemberian obat melalui inhalasi.

TUJUAN Untuk melonggarkan jalan nafas


1. UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS
3. Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan
KEBIJAKAN
IGD
4. KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5. Tepatnya tindakan terapi inhalasi sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Nomor : …………….
1) Persiapan alat
a) Set teapi oksigen lengkap dan siap pakai
b) Flow meter oksigen tanpa humidifier ( kering )
c) Alat inhalasi ( nebulator )
d) Slang oksigen binasal atu sesuai kebutuhan
e) Semprit 2,5 cc, 5 cc
2) Persiapan obat – obatan dan cairan
a) Bronchodilator
b) Nacl 0,9 %
3) Persiapan pasien
PROSEDUR a) Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur fowler/semi fowler
4) Persiapan lingkungan
Bersih dan bebas asap
5) Persiapan petugas
Petugas memakai masker dan handscoen
Pelaksanaan
a) Masukkan obat bronkodilator kedalam alat inhalasi sesuai program
pengobatan
b) Menyiapkan oksigen tanpa humidifier
c) Melatih pasien mengunakan alat inhalasi
LOGO KLINIK
MEMBERIKAN TERAPI INHALASI

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 2/2
KLINIK X
Jl. X
d. Ajari pasien cara memegang alat
e. Ajari pasien cara menghisap obat melalui alat
f. Menyambung slang oksigen dengan alat inhalasi
g. Membimbing pasien cara menarik nafas dalam :
1) Tarik napas dalam dan isap melalui mulut sampai terlihat asap
PROSEDUR
keluart dari ujung sebelah lainnya, kemudian hembuskan
2) Tarik nafas dilakukan secara berulang sampai obat yang ada
didalam alat habis
3) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan pada catatan
perawatan
 IGD
UNIT TERKAIT
 Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X
LOGO KLINIK
MEMBERIKAN NEBULIZER

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Direktur
PROSEDUR Tanggal Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM
Memberikan campuran zat aerosol dalam partikel udara dengan tekanan
PENGERTIAN
udara.

TUJUAN Untuk memberikan obat melalui nafas spontan pasien.

1) UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan


2) Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS
3) Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan
KEBIJAKAN
IGD
4) KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5) Tepatnya tindakan terapi inhalasi sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Nomor : …………….
1.Persiapan
 Alat dan chat
a) Oksigen set
b) Set nebuliser
c) Cairan normal saline dan obat yang akan dipakai
d) Mouth piece bila perlu
 Lingkungan bersih dan tenang
 Petugas 1 orang
2.Pelaksananaan
 Monitor denyut nadi sebelum dan sesudah pengobatan khususnya
PROSEDUR
pada pasien yang menggunakan bronkodilator.
 Jelaskan prosedur pada pasien
 Atur posisi pasien senyaman mungkin, paling sering dalam posisi
semi fowler
 Petugas mencuci tangan

 Hubungkan nebulizer (yang telah disii obat dan normal saline) dan
selangnya ke flow meter oksigen dan set aliran pada 4-5
liter/menit atau ke kompresor udara.
 Instruksikan pasien untuk bunag nafas
LOGO KLINIK
MEMBERIKAN NEBULAZER

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 2/2
KLINIK X
Jl. X
Minta pasien untuk mngambil nafas dalam, mallaui mouth piece
tahan nafas beberapa saat kemudian buang nafas melalui hidung.
 Observasi pengembangan paru/dada pasien
 Minta pasien untuk bernafas perlahan-lahan dan dalam setelah
seluruh bta diuapkan
PROSEDUR
 Selesai tindakan,anjurkan pasien untuk batuk setelah tarik nafas
dalam beberapa kali.
 Petugas cuci tangan
4) Catat respon pasien dan tindakan yang telah dilakukantindakan
yang telah dilakukan pada catatan perawatan
 IGD
UNIT TERKAIT
 Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X

LOGO KLINIK RESUSITASI CAIRAN


No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman
KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Direktur
PROSEDUR Tanggal Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM

Pemberian cairan secara cepat dalam waktu tertentu yang diberikan dengan
PENGERTIAN mempertimbangkan penyebab dari kehilangan cairan pasien

1) Mengganti kehilangan kaut cairan tubuh


TUJUAN 2) Untuk ekspansi cepat dari cairan intravaskuler dan memperbaiki perfusi
jaringan
1) UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan
2) Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar Pelayanan
Minimal RS
KEBIJAKAN 3) Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan IGD
4) KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5) Tepatnya tindakan resusitasi cairan sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Nomor : …………….:
Persiapan
1)Alat : set infuse lengkap
2)Obat-obatan
a) Cairan kristaloid (ringer lactate/normal saline)
b) Cairan kristaloid (misalnya plasma expander atau dextran 40 %)
3)Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
4)Lingkungan cukup tenang
5)Petugas 1 orang
Pelaksananaan
1) Petugas memakai sarung tangan
2) Praktikkan penilaian tentang kondisi pasien
PROSEDUR 3) Pasang infuse dengan cairan kristaloid
4) Berikan cairan infuse sesuai dengan kebutuhan
5) Pasien syok hipovolemik : berikan ringer lactate atau normal saline
20 ml/kg BB selama 30-60 menit (jika respon tidak membaik dosisi
bias diulangi)
6) Pasien syok hemoragi boleh diberikan cairan 2-3 liter dalam 10
menit.
 Luka baker : 24 jam pertama beri 2-4 ml RL / kg BB tiap % luka
baker dengan cara dosis diberikan untuk 8 jam pertama dan ½
dosis berikutnya 16 jam kemudian ( jika respon membaik
turunkan laju infuse secara bertahap)
LOGO KLINIK
RESUSITASI CAIRAN

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
a) Dehidrasi berat :
1) Untuk neonatus dengan berat 2-3 kg : 4 jam pertama berikan
25 ml/kg BB/jam atau 6 tetes / kg BB / menit bila 1 ml = 15
tetes atau 8 tetes / kg BB bila 1 ml = 20 tetes
2) Untuk anak 1bulan – 2bulan dengan berat 3-10 kg
1 jam pertam : 40 ml/kg BB/jam
7 jam kemudian : 12ml/kg BB/jam
3) Untuk anak 2-5 tahun dengan berat 10-15 kg
PROSEDUR
1 jam pertama : 30ml/kg BB/jam
7 jam kemudian : 10 ml/kg BB/jam
4) Untuk anak 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
1 jam pertama 20 ml/kg BB/jam
7 jam kemudian 10 ml/kg BB/jam
5) Untuk anak lebih dari 10 tahun : berikan 20ml/kg BB/jam
pada jam pertama.

 IGD
Unit terkait
 Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X
LOGO KLINIK
MENERIMA PASIEN DENGAN KESADARAN
MENURUN

No. Dokuen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM

Kesadaran menurun adalah menurunnya respon pasien terhadap


PENGERTIAN
rangsangan verbal dan rangsangan nyeri.

Mempertahankan kelangsungan hidup pasien dan mencegah terjadinya


TUJUAN
cacat tetap.
1) UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan
2) Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar Pelayanan
Minimal RS
KEBIJAKAN 3) Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan IGD
4) KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5) Tepatnya tindakan penanganan pasien dengan penurunan kesadaran sesuai
dengan Surat Keputusan Direktur Nomor : …………….:
Persiapan
1) Alat
a) Alat pelindung diri ( masker, handscoen )
b) Emergency trolley
c) Set terapi oksigen
d) Set penghisap sekresi
e) Set infuse
f) Spuit berisi heparin 0.01 cc untuk pemeriksaan analisa gas darah
bila diperlukan
PROSEDUR
g) Urobag
h) Oro parengeal tube
i) Ekg record
j) Blood gas kit
k) Set vena seksi
l) Folley cateter
m) Lampu senter
LOGO KLINIK
MENERIMA PASIEN DENGAN KESADARAN
MENURUN

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
2) Obat-obatan/cairan infuse
a) Adrenalin
b) Sulfas atrofin
c) Dekstrose 5%,10%,405
d) Nacl 0,9%
e) Ringer lactate
f) Bicarbonate nutrikus
g) Plasma expander
h) Obat-obatan lain sesuai kebutuhan
3) Pasien keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
4) Lingkungan aman dan bersih
5) Petugas lebih dari 2 orang
Pelaksananaan
PROSEDUR
1) Petugas menggunakan alat pelindung diri
2) Menidurkan dan mengatur posisi pasien sesuai kondisi,
jalan nafas tetap bebas tanpa hambatan
3) Menilai kesadaran pasien dengan cara :
a.Memanggil nama pasien/mennyakan keadaanya
b. Mencubit pasien
c.Nilai dan catat GCS pasien
4) Memberi o2 sesuai kebutuhan
5) Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk
pemeriksaan darah sesuai kebutuhan
6) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemasangan infuse
dan bila sulit persiapkan untuk pemasngan vena seksi atau
CVP
.
 IGD
INSTALASI
TERKAIT
 Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X
LOGO KLINIK
PEMASANGAN NECK COLLAR

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM

Memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher


PENGERTIAN
(mempertahankan tulang servikal)

1. Mencegah pergerakan tulang servik yang patah.


2.Mencegah bertambahnya kerusakan tulang sertvik dan spinal
TUJUAN
cord
3. Mengurangi rasa sakit
1. UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS
3. Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan
KEBIJAKAN IGD
4. KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5. Tepatnya tindakan pemasangan neck collar sesuai dengan Surat
Keputusan Direktur Nomor : …………….:
Persiapan
 Alat
1. Neck collar sesuai ukuran
2. Bantal pasir
3. Handscoen
 Pasien
1. Informed consent
2. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
PROSEDUR
3. Posisi pasien : telentang, dengan posisi leher
segaris/anatomi
 Petugas 2 orang
Pelaksananaan
1.Petugas menggunakan masker, handscoen
2. Pegang kepala dengan satu t6angan memegang bagian kanan
kepala mulai dengan mandibula kearah temporal, demikian
juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dengan
cara yang sama.
LOGO KLINIK
PEMASANGAN NECK COLLAR

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
3. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara
perlahan kebagian belakang leher dengan sedikit melewati
leher.
4.Letakkan bagian neck collar yang berlekuk tepat pada dagu.
5.Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
PROSEDUR
6.Pasang bantal pasir dikedua sisi kepala pasien.Persiapan
Hal – hal yang perlu diperhatikan
1.Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respon pasien
2.Pemasangan jangan terlalu kuat dan terlalu longgar

INSTALASI  IGD
TERKAIT  Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X
LOGO KLINIK
MEMASANG BIDAI

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM

Memasang alat untuk immmobilisasi (mempertahankan


PENGERTIAN
kedudukan tulang)

1) Mencegah pergerakan tulang yang patah


2) Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
TUJUAN
3) Mengurangi rasa sakit
4) Mengistirahatkan daerah patah tulang
1) UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan
2) Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS
3) Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan
KEBIJAKAN IGD
4) KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek
keperawatan
5) Tepatnya tindakan pemasangan bidai sesuai dengan Surat
Keputusan Direktur Nomor : …………….:
Persiapan
1.Alat
a) Alat pelindung diri (masker, hanndscoen)
b) Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan
c) Kasa steril dan desinfektan
d) Verband/mitella
2.Pasien
a) Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR b) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3.Lingkungan bersih dan tenang
4.Petugas lebih dari 1orang
Pelaksanaan
1) Petugas menggunakan masker, handscoen
2) Petugas 1mengangkat daerah yang akan diapsang bidai
3) Petugas 2meletakkan bidai melewati dua persendian
anggota gerak
LOGO KLINIK
MEMASANG BIDAI

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
4) Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan dengan
lokasi patah tulang
5) Petugas 1 mempertahankan posisi, sementara petugas 2
mengikat bidai
6) Pengikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendor
7) Mengataur posisi pasien, sesuaikan dengan kondisi luka
8) Pada fraktur terbuka tau fraktur dengan luk, rawat luka
PROSEDUR terlebih dahulu dan tutup luka dengan kasa steril
9) Mencatat respond an tindakan yang telah dilakukan dalam
catatan perawat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Respon/keluhan pasien
2) Observasi tekanandarah, nadi, pernafasan
3) Pengikatan tidak boleh terlalu kencang/terlalu longgar
4) Observasi vaskularisasi daerah distal
INSTALASI  IGD
TERKAIT  Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X
LOGO KLINIK
MEMBILAS LAMBUNG

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM
Membersihkan lambung dengan cara memasukkan air/cairan tertentu
PENGERTIAN kedalam lambung dan mengeluarkan kembali dengan menggunakan
slang penduga lambung (NGT).

TUJUAN Membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari dalam lambung.

1. UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS
3. Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan
KEBIJAKAN IGD
4. KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5. Tepatnya tindakan membilas lambung sesuai dengan Surat
Keputusan Direktur Nomor : …………….:
Persiapan
1. Alat dan obat
a) Slang penduga lambung sesuai ukuran yang diperlukan dan
corongnya.
b) Bengkok besar
c) Perlak dan alsnya
d) Ember penampung
e) Air hangat/dingin 1-2 liter/Nacl 0.9% sesuai kebutuhan
f) Plester
PROSEDUR
g) Stethoscope
h) Spuit ukuran besar
i) Sepatu boot
j) Gelas ukur
k) Kassa/tissue
l) Celemek dari karet
m) Gelas berisi air matang
n) Pelicin/jelly
o) Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai
LOGO KLINIK
MEMBILAS LAMBUNG

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
n) Pinset anatomi
o) Obat-obatan ( sulfas atrofin, norit/susu yang diperlukan
dalam tempatnya )
2. Pasien
a) Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan (semi fowler)
3. Lingkungan tenang dan bersih
4. Perawat memakai scort
Pelaksanaan
1) Memasang perlak dan alasnya didada pasien
2) Meletakkan bengkok dibawah dagu pasien
3) Meletakkan ember yang diberi alas kain pel kedekat pasien
4) Menentukan panjang slang penduga yang masuk kedalam
lambung
5) Memberi pelicin pada ujung slang penduga lambung
6) Menutup pangkal slang penduga lambung dengan cara
menekuk/diklem
7) Memasukkan slang penduga lambung pelan-pelan kedalam
PROSEDUR lambung melalui hidung.bagi pasien sadar dianjurkan
menelan slang penduga perlahan-lahan sambil menarik
nafas dalam
8) Meyakinkan slang penduga masuk kedalam lambung
dengan cara memasukkan ujung slangpenduga sampai
terendam dalam magkok berisi air dan tidak tampak
gelembung udara dalam air.
9) Setelah yakin slang penduiga masuk kedalam lambung
pasien, posisi diatur miring kiri tanpa bantal dan letak
kepala lebih rendah
10) Memasang corong pada pangkal slang kemudian masukkan
air/cairan selanjutnya ditunggu sampai air/cairan tersebut
keluar dari lambung dan ditampung ditampung dalam
ember
11) Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air/cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih/tidak
berbau racun.
12) Mengobservasi tekanan darah, nadi, pernafasan dan
respons pasien
LOGO KLINIK
MEMBILAS LAMBUNG

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 1/
KLINIK X
Jl. X
13) Memasang corong pada pangkal slang kemudian
masukkan air/cairan selanjutnya ditunggu sampai
air/cairan tersebut keluar dari lambung dan ditampung
ditampung dalam ember
14) Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air/cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih/tidak
berbau racun.
PROSEDUR 15) Mengobservasi tekanan darah, nadi, pernafasan dan
respons pasien
16) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Observasi dan cata warna cairan
2. Cairan terakhir yang dimasukkan tidak boleh
dikeluarklan lagi

INSTALASI  IGD
TERKAIT  Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X
LOGO KLINIK
MENJAHIT LUKA

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN
Tanggal : ½
KLINIK X
Jl. X
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Ditetapkan
TETAP
dr. H. Handayanto, MM

Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi membersihkan,


PENGERTIAN
mengobati, menutup dan membalut luka

1.Mencegah terjadinya infeksi


TUJUAN 2.Memberi rasa nyaman pada pasien
3.Membantu penyembuhan primer
1. UU no. 36 th 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS
3. Peraturan Menkes No 856 tahun 2009 tentang standar pelayanan
KEBIJAKAN IGD
4. KepMenkes no XI th. 1999 tentang standart praktek keperawatan
5. Tepatnya tindakan menjahit luka sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Nomor : …………….:
Persiapan
1) Alat
a) Alat steril
i. Alat pelindung diri ( masker, hanndscoen )
ii. Heacting set
iii. Duk lubang
iv. Sarung tangan
v. Semprit 2,5 cc dan 5 cc
vi. Benang jahit
vii. Kain kasa
b) Alat tidak steril
PROSEDUR i) Verban
ii) Plester
iii) Gunting verban
iv) Bengkok
v) Ember
c) Obat dan cairan
i) Obat anstesi local
ii) Nal 0,9 %
iii) H2O2
iv) Alcohol 70%
v) Antiseptic
vi) Aquabidest
LOGO KLINIK
MENJAHIT LUKA

No. Dokumen Revisi ke : 1 Halaman


KEPERAWATAN Tanggal : 2/2
KLINIK X
Jl. X
2) Pasien
a) Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3) Lingkungan bersih
4) Petugas 1-2 orang
Pelaksanaan
1) Petugas mengunakan masker, handscoen
2) Mengatur posisi pasien sesuai keadaan luka
3) Membersihkan daerah sekitar luka dari kotoran, darah kering
sebelum dijahit
4) Membantu dokter dalam melakukan penjahitan luka, meliputi :
a)Mendesinfeksi
b) Memberikan anastesi local
c)Mencuci luka dengan H2O2 bila luka terpapar karat besi atau
seng dan cuci luka dengan Nacl 0,9 % untuk luka lainnya
dengan cara menekan secara hati-hati.
d) Menjahit luka
PROSEDUR e)Membersihkan sekitar luka
 Menutup luka dengan kain kasasteril kemudian sekitarnya
dibersihkan sampai bersih dan kering
 Memfiksasi kasa dengan plester
 Membalut luka dengan verban
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Observasi keadaan umump asien selama penjahitan luka
2) Satu heacting set untuk satu orang pasien
3) Khusus luka infeksi ditangani dengan prinsip teknik isolasi
4) Khusus untuk luka gigitan anjing, kucing atau monyet luka
dicuci dengan sabun detergen dibilas dengan air mengalir dan
luka tidak perlu dijahit kecuali luka yang lebar ( jahit situasi
minimal ) dan berikan injeksi VAR
5) Hindari balutan terlalu kencang atau terlalu longgar
6) Dilarang keras memberikan anastesi local dengan obat anastesi
yang mengandung adrenalin untuk daerah sacral
(jari,telinga,penis)
 Berikan injeksi ATS 1500iu selesai tindakan
 IGD
UNIT TERKAIT
 Seluruh unit pelayanan keperawatan Klinik X

Anda mungkin juga menyukai