ORIENTASI PERUSAHAAN
sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959
Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk melaksanakan dan
panjang Pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50 tahun
dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang
bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar tanggung jawab pelaksanaan Public
4
5
pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan
Pusri secara resmi beroperasi dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
Pada tahun 2012, Pusri melakukan review terhadap Visi, Misi, Nilai, dan
posisi perusahaan sebagai anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dan
Dasar pengesahan hasil analisa Visi, Misi, Tata Nilai dan Makna perusahaan
Visi
Misi
Makna Perusahaan
Pembangunan fasilitas pabrik dari Pusri I, II, III, IV, IB dan IIB dilakukan
Pemerintah Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional yang terus
meningkat.
dan mulai beroperasi pada tahun 1963 dengan kapasitas terpasang sebesar
100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per tahun. Saat ini peran Pabrik
Pusri I sudah digantikan oleh Pusri IB karena alasan usia dan tingkat
2. Pusri II
Pusri II adalah pabrik pupuk kedua yang dibangun oleh Pusri dan
produksi sebesar 380.000 metrik ton urea per tahun dan 218.000 metrik ton
amonia per tahun. Saat ini peran Pabrik Pusri II sudah digantikan oleh Pusri
3. Pusri III
7
III memiliki kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia per hari atau
330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton
setahun.
4. Pusri IV
kapasitas produksi yang sama dengan Pusri III 1.100 metrik ton amonia
sehari, atau 330.000 metrik ton setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari
5. Pusri IB
pabrik Pusri I yang telah dinyatakan tidak efisien lagi. Tanggal 15 Januari
446.000 ton amonia per tahun dan 570.000 ton urea per tahun. Proyek ini
dengan efisiensi 30% lebih hemat dari pabrik-pabrik Pusri yang ada. Ruang
lingkup Pusri IB mencakup satu unit pabrik amonia berkapasitas 1.350 ton
per hari atau 396.000 ton per tahun. Satu unit pabrik urea berkapasitas 1.725
ton per hari atau 570.000 ton per tahun dan satu unit utilitas, offsite dan
auxiliary.
6. Pusri II B
dan teknologi ACES 21 milik TOYO dan Pusri sebagai Co Licensor untuk
Pabrik Urea. Kapasitas Pabrik Amonia 2.000 ton /hari (660.000 ton/tahun)
450.000 ton per tahun, maka jika nantinya pabrik Pusri II B mulai beroperasi akan
menambah produksi sebesar 457.500 ton/urea per tahun, sehingga total produksi
hemat bahan baku gas yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49
Pabrik Pusri II (existing) yang memiliki rasio pemakaian gas per ton produk 49,24
Januari 2012 dan Pemenang Lelang diumumkan pada 12 November 2012. Effective
Date Proyek Pusri II B pada 7 Februari 2013 dengan masa pembangunan 34 bulan,
kawasan Indo China, dan telah melakukan perdagangan luas dengan India
dan daratan Cina. Nama dan pengaruh kerajaan ini bahkan terdengar
sebuah sejarah.
2. Nama Perusahaan
Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik pupuk dengan nama
wawasan Nusantara.
"Urea". Lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep. Kehakiman &
di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada abad ke-7 Masehi. Secara legal, PT.
Pusri resmi didirikan berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaag nomor 177 tanggal
Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni 1960. PT. Pusri, yang memiliki kantor pusat dan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. PT. Pusri telah mengalami dua kali
Pemerintah No. 20 tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas
Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1969 dan dengan Akta Notaris Soeleman
Terbatas (PT).
industri pupuk PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT. Pupuk
Kalimantan Timur Tbk., dan PT. Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1.829.290 juta
Struktur modal PT. Pusri diperkuat lagi dengan adanya pengalihan saham
Pemerintah sebesar Rp. 6 miliar di PT. Mega Eltra kepada PT. Pusri serta tambahan
modal disetor sebesar Rp. 728.768 juta dari hasil rekapitalisasi laba ditahan PT.
Pupuk Kaltim Tbk. Dengan demikian keseluruhan modal disetor dan ditempatkan
PT. Pusri merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya Pusri, karena pada
saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang dikenal dengan
Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan kapasitas
terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per tahun. Seiring
dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, maka selama periode 1972-1977,
perusahaan telah membangun sejumlah pabrik Pusri II, Pusri III, dan Pusri IV.
Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun
1992 Pabrik Pusri II dilakukan proyek optimalisasi urea menjadi 552.000 ton per
tahun. Pusri III yang dibangun pada 1976 dengan kapasitas terpasang sebesar
570.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Upaya peremajaan dan
urea Pusri I B berkapasitas 570.000 ton per tahun dan Pusri II B menggantikan
15
pabrik Pusri I & Pusri II yang dihentikan operasinya karena alasan usia dan tingkat
empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu PT.
Petrokimia Gresik di Gresik Jawa Timur, PT. Pupuk Kujang di Cikampek Jawa
Barat, PT. Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, dan PT. Pupuk Iskandar
procurement & construction (EPC), yaitu PT. Rekayasa Industri (berkantor pusat
di Jakarta). Pada tahun 1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi,
ditempatkan di Industri Pupuk Dalam Negeri dan di PT. Mega Eltra kepada Pusri,
melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor 34 tahun
DAP, NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta Pupuk Organik.
lainnya.
membangun industri gas & minyak bumi, pupuk, kimia dan petrokimia,
diesel).
Pada tahun 2010, dilakukan pemisahan (Spin-Off) dari PT. Pupuk Sriwidjaja
Perubahan ini tertuang dalam perubahan anggaran dasar. Pengalihan hak dan
kewajiban Pusri kepada Pusri Palembang tertuang dalam Rapat Umum Pemegang
Saham pada 24 Desember 2010. Serah terima jabatan dan pengalihan hak dan
17
kewajiban efektif pada 1 Januari 2011. Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri
BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC)
sebagai nama induk perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT. Pusri
(Persero). Hingga kini PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand
2.3.1 UREA
Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2
CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah
menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering
dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan
4. Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis).
6. Standar SNI-02-2801-1998.
18
Unsur hara Nitrogen dikandung dalam pupuk urea sangat besar kegunaannya bagi
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir
proses fotosintesa.
lain-lain)
5. Dengan pemupukan yang tepat & benar (berimbang) secara teratur, tanaman
akan tumbuh segar, sehat dan memberikan hasil yang berlipat ganda dan
yang tidak bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka dilakukan
perubahan pupuk urea berwarna PUTIH menjadi pupuk urea berwarna PINK
(merah muda). Pupuk urea pink tidak mengubah komposisi dan kandungannya,
19
pupuk urea pink tetap aman digunakan, ramah lingkungan dan tidak meracuni
tanaman. Adapun bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan kimia organik
Proses pembuatan Urea dibuat dengan bahan baku gas CO2 dan liquid NH3
yang disuplai dari Pabrik Amonia. Proses pembuatan Urea tersebut dibagi menjadi
6 unit, yaitu:
1. Sintesa Unit
mensintesa Urea dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 di dalam
Urea Reaktor dan ke dalam reaktor ini dimasukkan juga larutan recycle
adalah 175 Kg/cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk
2. Purifikasi Unit
pemanasan dengan dua step penurunan tekanan, yaitu pada 17kg/cm2 G dan
22,2 kg/cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagian
3. Kristaliser Unit
diperlukan untuk menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea,
20
maupun panas kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea
4. Prilling Unit
dan dari distributor dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari
bawah dan menghasilkan produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim
5. Recovery Unit
didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3, dan CO2 ikut
CO2 dan gas NH3-nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk di-
2.3.2 Ammonia
Ammonia adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam. Pabrik
hasil utama dan carbon dioxide sebagai hasil samping. Ammonia digunakan sebagai
21
bahan mentah dalam industri kimia. Ammonia produksi Pusri dipasarkan dalam
bentuk cair pada suhu -33 derajat Celsius dengan kemurnian minimal 99,5% dan
Bahan baku pembuatan amonia adalah gas bumi yang dengan komposisi
utama metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam
atau uap air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses
pengolahan tertentu di Pabrik Utilitas. Secara garis besar proses dibagi menjadi 4
dalam gas alam, maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana
yang disebut Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya
2. Reforming Unit
Pada reforming unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan
1. Hidrogen
2. Nitrogen
22
3. Karbon Dioksida
Gas gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan Methanasi untuk
Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit
dipisahkan dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa karbon dioksida
yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator
ammonia converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini dikirim ke Unit
2.3.3 NPK
Bahan baku utama yang digunakan adalah urea produksi Pusri, Rock Phosphate,
23
dan KCl. Keunggulan teknologi Pabrik NPK Fusion adalah fleksibilitas untuk dapat
yang tidak bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka dilakukan
perubahan pupuk NPK berwarna ABU-ABU menjadi pupuk NPK berwarna merah
muda. Pupuk NPK merah muda tidak mengubah komposisi dan kandungannya,
pupuk NPK merah muda tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak
meracuni tanaman. Adapun bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan
kimia organik yang tidak berbahaya bagi tanaman karena larut dalam air. Formula
untuk NPK Subsidi adalah 15 – 15 – 15 sesuai dengan kebutuhan unsur hara dasar
tanaman. NPK untuk sektor Non Subsidi bisa dipesan dalam berbagai komposisi,