ANTENATAL CARE
NIM: P07220118024
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Tujuan Instruksional
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti ceramah dan diskusi selama 20 menit, diharapkan ibu
hamil dan keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang kunjungan
ANC
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah ceramah dan diskusi selama 20 menit diharapkan ibu hamil dan
keluarga mampu :
Menjelaskan tentang pengertian antenatal care/ANC
Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat ANC
Menjelaskan tentang jadwal kunjungan ANC
Menjelaskan tentang tempat kunjungan ANC
Menjelaskan tentang pemeriksaan yang dilakukan ketika kunjungan
ANC
2. Materi
( terlampir )
2
3. Tahap Kegiatan Pengajaran
Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Didik Metode &
Media
Pembukaan Memperkenalkan diri Menjawab salam Ceramah dan
(5 menit) Menyamakan persepsi Memperhatikan dan tanya jawab
Menyampaikan maksud dan menjawab pertanyaan
tujuan penyuluhan
Kontrak waktu
Menggali pengetahuan
peserta didik
3
4. Evaluasi :
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang meliputi:
1. Apa pengertian antenatal care?
2. Apa tujuan dan manfaat ANC?
3. Kapan jadwal kunjungan ANC
4. Dimana saja tempat yang dapat dilakukan pemeriksaan ANC?
5. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan ketika kunjungan ANC?
4
Materi Penyuluhan
Antenatal Care
1. Pengertian
- Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
- Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan
anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan
mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
- Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu
menghdapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008).
5
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
g. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI (2004) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah untuk
menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan
nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
3. Jadwal kunjungan ANC
Kunjungan antenatal care adalah kontak antara ibu hamil dan petugas
kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan
kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil
yang datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil
yang dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya. Selama kehamilan keadaan
ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi penyimpangan dari keadaan
normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh
karena itu ibu hamil diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama
kehamilannya.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu
dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai
berikut :
Minimal satu kali pada trimester I (< 14 minggu)
Tujuan pada kunjungan pertama adalah
1. menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3. menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor
risiko kehamilan
5. menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
- Minimal satu kali pada trimester II (14-28 minggu)
Pada kunjungan di trimester ini ibu hamil akan lebih mendapatkan informasi
yang lebih dalam mengenai kehamilan di trimester kedua dan kewaspadaan
6
khusus terhadap komplikasi yang mungkin terjadi pada trimenster ini.
- Minimal dua kali pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-
36)
Biasanya pada kunjungan pertama pada trimester ini akan mendeteksi
ada/tidaknya kehamilan ganda sedangkan pada kunjungan keduanya akan
memeriksa dan mendeteksi ada/tidaknya kelainan letak janin (Saifuddin,
2005).
7
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan
untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi.
Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema
pada ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg
dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau tekanan darah >
140/90 mmHg , maka ibu hamil mengalami preeklamsi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Dilakukan setiap kunjungan dimana fundus uteri mulai teraba setelah usia
kehamilan > 12 minggu.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi
secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin
intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi
terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion.
8
besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum
bersama kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan.
6. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin,
protein urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan
didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV,
sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan thalasemia.
7.Temu wicara (konseling).
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri
selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya
kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil
keputusan dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang
disampaikan (Prawirohardjo, 2006).
Daftar Pustaka
Bobak, Irene M; DL Lowdermilk; Perry. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas Edisi Jakarta: EGC
Farrer, Helen.2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Manuaba, I.B.G.2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Mary Hamilton, Persis. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC
9
10