Bahasa latin moral berasal dari kata “mores” yang artinya adat kebiasaan.
Sementara dalam bahasa yunani, moral adalah “ethos” atau etika yaitu ajaran
tetang baik buruk dan diterima masyarakat umum tentang sikap, perbuatan,
Sedangkan manusia yang tidak memiliki moral disebut “amoral” artinya dia tidak
bermoral yang artinya tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Oleh
karena itu, moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral
secara eksplisit adalah hal hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
akan dijauhi oleh orang lain. Manusia harus memiliki moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya. Moral ini adalah nilai keabsolutan dalam kehidupan
masyarakat setempat.
maupun dalam lingkungan keluarga. Suatu hal yang paling penting adalah bahwa
moral berada pada bathin atau pikiran setiap insan sebagai fungsi kontrol
diindonesia mungkin akan dianggap melanggar aturan moral orang orang timur,
akan tetapi, aturan ini bisa saja tidak berlaku bagi perempuan dibarat yang sudah
mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Hal itu tersebut kan lebih
buruk atau salah karena melanggar nilai dan norma moral yang berlaku dalam
masyarakat.
a. Moralitas objektif
adanya.
b. Moralitas subjektif
perbuatan curang atau jahat yang harus diberikan sanksi.akan tetapi, jika
c. Moralitas intrinsik
maka berilah kepdanya gaji yang sudah menjadi haknya.hal tersebut pada
“diupah “ tadi.
d. Moralitas ekstrinsik
dan pelakunya harus di kenakan hukuman. Aturan ini juga dimuat positif
Kamus Bahasa Indonesia apa definisi tentang moralitas, Moralitas berarti Budi
Pekerti, Sopan Santun, Adat Kesopanan. Sementara kata Moralitas, berasal dari
kata “Moral” dan moral di dalam kamus didefinisikan sebagai ajaran tentang baik
buruk yang diterima umum mengenai budi pekerti. Moralitas adalah sifat moral
atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bertens,
2002:7). Jadi, jika kita berbicara tentang ”Moralitas atau Moral” pasti kita
merujuk kepada cara berfikir dan bertindak yang dilandasi oleh budi pekerti yang
suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik,
buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut. Moralitas dapat berasal
dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari
beberapa sumber.
lain. Dalam hal ini pertama-tama dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
Lambat laun setelah menjadi anak-anak dia mulai membedakan dirinya dengan
orang lain. Dia mulai menyadari perbuatan yang boleh dilakukan dan yang tidak.
Bila ia melakukan perbuatan yang benar dia akan disukai oleh lingkungan dan
bila berbuat salah dia akan ditegur. Tahap demi tahap seorang anak akan
mempunyai konsep tentang dirinya, kesadaran itu dapat diamati dari tingkah laku
sebagai petunjuk arah, cara berfikir, berperasaan dan bertindak serta panduan
masyarakat terhadap sebuah tindakan yang akan diambil, dan nilai-nilai moralitas
Melihat kondisi penerus bangsa yang saat ini telah kacau balau. Dimana
mewarnai kehidupan di negara kita tercinta ini. Belum lagi tindakan korupsi,
kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini morat-marit dengan segala
serta pendidikan banyak dilakukan oleh orang orang yang mempunyai latar
belakang pendidikan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri. Faktor-faktor
Faktor pertama, yaitu pengajaran tentang moral yang terlambat. Pada dasarnya,
pendidikan moral harus diajarkan dan diterapkan mulai usia dini, karena potensi
pendidikan moral tersebut akan menjadi kerangka berpikir atau kebiasaan anak
Faktor kedua, yaitu proses transformasi pendidikan moral yang tidak diimbangi
oleh pendidik yang bermoralitas. Bagaimana seorang anak atau murid mampu
menyerap dengan baik pendidikan moral yang diajarkan oleh orang tua atau
bermoral. Ibarat peribahasa, buah jatuh tak jauh dari pohonnya atau guru kencing
berdiri, murid kencing berlari. Seseorang akan mampu menyerap dengan baik
nyata. Oleh sebab itu mengapa murid lebih suka melakukan praktek daripada
Faktor ketiga, yaitu kesadaran diri pada manusia itu sendiri. Pada dasarnya
orang-orang yang tidak/kurang bermoral bisa belajar untuk jadi bermoral jika
orang tersebut memiliki keinginan, kemauan, kesadaran dan harapan. Oleh sebab
itu tidak ada salahnya, jika orang tersebut dibekali oleh pendidikan agama
disekitarnya.
masyarakat. Maka manusia, dan hokum merupakan pengertian yang tidak dapat
dipisahkan sehingga pemeo “Ubi sociestas ibi ius” (di mana ada masyarakat di
sana ada hukum) adalah tepat. Lebih jelasnya,berikut pengertian menurut hukum
beberapa ahli.
c. Van Apeldoorn menyatakan bahwa hukum adalah gejala sosial dan tidak
ada masyarakat yang tidak mengenal hukum maka hukum itu menjadi
kebiasaan.
itu sendiri, yaitu sebagai berikut (soeprapto dan maria farida, 1998) :
secara fisik, yang dilaksanakan oleh aparat penegak hukum yang di beri
Berdasarkan uraian dia atas maka dapat dikatakan bahwa norma hukum
a. Norma hukum datangnya dari luar diri, yaitu dari kekuasaan atau lembaga
b. Norma hukum dilekatkan oleh saksi pidana secara fisik dan langsung dan
pasal.
pelanggaran. Tidak hanya dalam bidang hukum saja, namun juga dalam
menciptakan ketertibaan.
b. Masih ada perilaku yang lain yang perlu diatur di luar ketiga norma
Aspek moral tidak kalah penting dengan aspek aspek lain yang
harus memiliki oleh setiap manusia. Moral yang dimiliki tiap individu
juga akan memicu “transfer” moral kepada temannya, apalagi dalam
dunia remaja. Pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif jika moral
yang dimiliki teman itu positif. Sebaliknya, akan berpengaruh negatif jika
terutama bagi orang tua yang mempunyai anak dibawah umur untuk
figur orang tua sebagai panutan moral. Jika moral orang tua baik maka
moral anak juga ikut baik, demikian juga sebaliknya. Disini orang tua
harus bisa menempatkan diri menjadi figur yang benar benar dicontoh
oleh anak anak untuk membentuk moral yang baik. Dengan demikian,
hukum adalah kesadarn diri sendiri tanpa tekanan, paksaan atau perintah
dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Disinilah letak
dan pelanggran lainnya. Contoh contoh ini merupakan bukti dari dalam
Hal ini tidak boleh terjadi, karena hukum adalah yang tertinggi dalam
Hubungan antara hukum dan moralitas sangat erat sekali. Tujuan hukum ialah
mengatur tata tertib hidup bermasyarakat sesuai dengan aturan hukum yang
perintah dan larangan agar manusia tidak melanggar aturan-aturan hukum baik
yang tertulis maupun tidak tertulis. Moral menuntut manusia untuk bertingkah
laku baik dan tidak melanggar nilai-nilai etika atau moral. Berbeda dengan
hukum, maka hakikat moralitas pertama-tama terletak dalam kegiatan batin
manusia.
pendirian tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik, mengenai apa yang
patut dan tida patut untuk dilakukan seseorang. Dikatakan moralnya baik apabila
Karena itu bagi pelanggar norma hukum akan mendapat dua sanksi sekaligus,
yaitu sanksi hukum dan sanksi moral. Sanksi hukum berupa hukuman sesuai
berupa: (1) sanksi dari Tuhan, (2) sanksi pada diri sendiri, dan (3) sanksi yang
Hukum adalah seperangkat norma tentang apa yang benar dan apa yang
salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah yang dituangkan
baik dalam aturan tertulis (peraturan) maupun yang tidak tertulis yang mengikat
ancaman sanksi bagi pelanggar aturan tersebut (Achmad Ali). Hukum yang
berlaku bagi suatu negara mencerminkan perpaduan antara sikap dan pendapat
tersebut. Letak perbedaan hukum dan moral, yaitu norma-norma moral itu
diatur dalam negara harus dilaksanakan. Sesuatu itu hanya menurut hukum
karena dibentuk dengan cara yang ditunjuk oleh Undang-Undang Dasar. Dan
UUD itu mengikat karena UUD itu merupakan kesepakatan seluruh rakyat dalam
negara.
hukum yang saling berhubungan, dan oleh karena itu keberadaannya merupakan
suatu susunan atau tatanan sehingga disebut tata hukum. Tata hukum di Indonesia
ditetapkan oleh masyarakat hukum Indonesia atau oleh negara Indonesia. Oleh
sebab itu tata hukum Indonesia ada sejak Proklamasi Kemerdekaan, yaitu tanggal
17 Agustus 1945. Hal ini berarti bahwa sejak saat itu bangsa Indonesia telah
yaitu hukum bangsa Indonesia dengan tata hukumnya yang baru ialah Tata
Hukum Indonesia.
pengundang-undang).
b. Konvergen, artinya hukum Indonesia bersifat terbuka terhadap perubahan
dan perkembangan.
Pelaksana Hukum.
yang bebas dan independen, karena garis koordinasi bersifat vertikal bertanggung
1) Kepolisian.
hukum.
peraturan perundang-undangan.
a, b, dan c.
Kendati jajaran kepolisian kian berbenah dengan semboyan
2) Kejaksaan.
Jaksa selaku Penuntut Umum telah juga ternoda, karena ulah sebagian oknum
jaksa nakal dan silau dengan materi. Kenakalan jaksa tidak hanya dalam kasus-
kasus yang telah dilimpahkan di Pengadilan. Namun, kenakalan itu juga di luar
Kehakiman Bab III Pasal 19. Sedangkan tugas pokok hakim yaitu: “Menerima,
persidangan)”.
kenakalan para hakim di seluruh negeri ini. Betapa tidak, sebenarnya munculnya
cibiran tentang mafia peradilan lebih ditujukan kepada para hakim. Kita tahu,
wajah hukum negeri ini telah dicoreng dengan banyaknya kasus-kasus yang
terjadi karena praktik vonis yang tanpa dasar atau cenderung menurut selera para
hakim. Dari hari ke hari, Lembaga ini kerap ditunding melahirkan hakim nakal.
masyarakat.
keringanan masa tahanan (remisi). Dan masih banyak lagi kasus-kasus kelas
mafia peradilan tidak hanya ditujukan kepada dua lembaga tersebut, tapi juga
luar Pengadilan (litigasi dan non litigasi). Kini, sudah bergeser menjadi calo
perkara dan pelobi atau makelar kasus. Meski tidak semua, namun kebanyakan
pengacara menangani perkara karena pertimbangan financial, sekalipun mereka
harus mematikan hati nurani. Ukuran keberhasilan (menang) suatu kasus bukan
seberapa banyak uang klien yang akan disuguhi kepada hakim yang menangani
suatu kasus.
bukan hanya dibebankan pada petugas resmi yang telah ditunjuk dan diangkat
oleh Pemerintah akan tetapi adalah juga merupakan kewajiban dari pada seluruh
terdapat noda hitam dalam praktek penegakan hukum yang perlu untuk
salah satu pilar yang sangat penting dalam sistem ketatanegaraan Negara
hukum yang dihadapi oleh bangsa Indonesia harus diakui tidak dapat dilakukan
b. Kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum yang lain juga
masyarakat.
di daerah.
hukum, dan mafia pajak dimana kasus-kasus ini menyeret para pejabat
tinggi di pengadilan.
Dunia dan Manusia.Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat. Suatu
penderitaan bagi orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi untuk bangkit
pada umumnya manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan
dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah
ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih
besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia merasakan kedamaian
dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan yang dialaminya.
umatnya.
Di dalam Al-Qur’an maupun kitab suci agama lainnya banyak surat dan
manusia akan ada nya penderitaan, namun pada umumnya manusia kurang
bahwa Manusia ialah makhluk yang hidup nya penuh perjuangan. Ayat tersebut
dapat diartikan bahwa manusia harus bekerja keras untuk kelangsungan hidup
dan tidak lupa untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Apabila
Penderitaan itu ada yang fisik dan ada yang psikis. Penderitaan fisik dapat
mengalami penderitaan baik ringan maupun berat. Manusia harus berusaha untuk
sama sekali.
untuk menderita.Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap
hidupnya adalah bagian dari rangkaian penderitaan.Manusia harus optimis, harus
dengan waspada disertai doa kepada Tuhan agar terhindar dari bahaya
itu sendiri.
terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
ada yang sampai meninggal dunia. Perbuatan buruk majikan yang menyebabkan
dan satu orang meninggal dunia. Tawuran pelajar yang menyisakan penderitaan
mental dan emosional serta fisik nya. Awalnya dia seakan tidak mempunyai
harapan untuk hidup seakan hidup ini tidak ada artinya lagi. Tetapi dia menyadari
bahwa ada tangan Tuhan yang akan selalu membantunya. Tuhan pasti akan
mengenal putus asa. Dengan kekuatannya itu dia mampu menyelesaikan study
Internasional. Dia adalah Nicholas James Vujicic atau yang biasa sering
Nabi ayub mengalami cobaan Tuhan yaitu dia menderita penyakit kulit
teman dan kaum kerabatnya. Dengan penuh kesabaran dan keihklasan Nabi ayub
sembuh total dari penyakitnya dan Allah memberikan kemulian yang berlipat-
kepada orang yang angkuh dan sombong. Ketika fir’aun mengngejar Nabi Musa
laut itu terbelah, Nabi Musa dan para pengikutnya segera menyebrangi laut
tersebut. Ketika fir’aun dan tentaranya tepat berada ditengah laut merah itu
seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan fir’aun beserta bala tentaranya
tenggelam didalamnya.
- Pengaruh penderitaan
positif maupun negatif. Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanya bagian
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya,
selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar
nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan
hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan
kesehatan manusia.
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, dan
gelisah.
1. Panik
2. Kesulitan ekonomi
merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak
Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak
matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu tetapi belum ada persiapan
yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam
menghadapi ujian, tetapi belum ada persiapan yang matang dalam menjalani
1. Bersikap tenang
2. Intropeksi diri
mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan
Kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
keluar