ORGANISASI KEPARIWISATAAN
A.Pengertian Organisasi Kepariwisataan
Organisasi kepariwisataan adalah lembaga atau wadah yang memperlancar operasional usaha
wisata, sekaligus menjadi tempat untuk saling berbagi dan menyebarkan informasi yang
berkaitan dengan dunia pariwisata, baik nasioanal, regional maupun internasional.
A.Potensi Pariwisata
Potensi pariwisata merupakan sesuatu yang dimiliki oleh suatu wisata yang menjadi daya
tarik bagi para wisatawan dan dimiliki oleh setiap tempat wisata. Potensi wisata adalah segala
sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata dan merupakan daya tarik agar orang-orang
mau datang berkunjung ke tempat tersebut (Mariotti dalam Yoeti, 1996:172). Sujali (dalam
Amdani, 2008) menyebutkan potensi wisata sebagai kemempuan dalam suatu wilayah yang
mungkin dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, mencakup alam dan manusia serta hasil
karya manusia itu sendiri. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi wisata
adalah sesuatu yang dimiliki oleh tempat wisata yang yang merupakan daya tarik bagi para
wisatawan untuk berwisata dan digunakan untuk mengembangkan industri wisata di daerah
tersebut.
Potensi pariwisata nasional yang dimanfaatkan menjadi objek dan daya tarik wisata dapat
berupa keadaan alam, flora, fauna, kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah baik yang
berwujud ide, kehidupan sosial maupun berupa benda hasil karya manusia yang perlu dijaga
kelestariannya dalam rangka memperkukuh jati diri bangsa dalam rangka perwujudan
Wawasan Nusantara (Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996).
Pariwisata yang berpotensi adalah pariwisata yang mempunyai daya tarik yang dapat menarik
minat masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Daya tarik tersebut dapat
berupa keadaan alam sekitar tempat wisata maupun sarana prasarana yang ada yang dapat
memberikan kenyamanan pada para pengunjung sehingga merasa betah berlama-lama di
tempat wisata tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 2009 pengertian daya tarik
wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
atau tujuan kunjungan wisatawan.
Menurut Undang-Undang tentang Kepariwisataan, daya tarik wisata merupakan salah satu
usaha dalam kepariwisataan. Usaha pariwisata yang lain meliputi kawasan wisata; jasa
transportasi; jasa perjalanan; jasa makanan dan minuman; penyediaan akomodasi
penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; penyelenggaraan pertemuan, perjalanan
intensity, konferensi, dan pameran; jasa informasi pariwisata; jasa konsultan pariwisata; jasa
pramuwisata; wisata tirta; dan spa. Hal-hal tersebut merupakan komponen-komponen yang
ada dalam usaha kepariwisataan. Setiap wisatawan berhak memperoleh informasi yang akurat
mengenai daya tarik wisata agar wisatawan lebih mengenali tempat wisata yang dikunjungi
dan supaya tidak merasa kecewa karena sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya. Selain
itu wisatawan juga berhak mendapat pelayanan kepariwisataan sesuai standar seperti
perlindungan hukum, perlindungan hak pribadi, pelayanan kesehatan, serta perlindungan
asuransi untuk kegiatan pariwisata yang beresiko tinggi.
Pemeliharaan, pengembangan, dan pelestarian asset nasional yang menjadi daya tarik wisata
dan asset potensial yang belum tergali merupakan tanggung jawab pemerintah. Setiap
wisatawan juga wajib menjaga dan melestarikan daya tarik yang dimiliki tempat wisata serta
membantu menciptakan suasana aman, tertib, bersih, berperilaku santun, dan menjaga
kelestarian lingkungan destinasi periwisata supaya kelestarian tempat wisata dapat terjaga
dan tetap dikenal sampai generasi selanjutnya.
Objek wisata memiliki daya tarik yang berbeda-beda. Objek wisata memiliki daya tarik
didasarkan atas sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan
bersih. Adanya aksebilitas untuk
mudah dikunjungi, adanya spesifikasi yang berbeda dengan yang lain, terdapat sarana dan
prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir. Pada objek alam, biasanya
objek wisata alam dijadikan primadona kunjungan karena eksotik merangsang untuk
menciptakan kegiatan tambahan, rekreatif dan reflektif, terapis dan lapang, faktor sejarah
maupun aktraktifnya.
Daya tarik wisata alam bersumber dari kondisi alam yang ada termasuk juga kedekatan
dengan alam sekitar atau lingkungan seperti wisata pantai, wisata bahari, wisata alam
pegunungan, wisata daerah liar dan terpencil, wisata taman dan daerah konservasi.
Daya tarik budaya memiliki obyek yang bersumber dari kondisi sosial budaya masyarakat
ataupun peninggalan seperti kondisi adat istiadat masyarakat, kondisi sosial masyarakat, dan
acara tradisional.
Daya tarik buatan manusia ini merupakan daya tarik yang mengembangkan sesuatu yang
bersumber dari buatan manusia, atau termasuk sebagai daya tarik khusus seperti: Taman
hiburan rakyat, festival-festival musik, festival tahunan atau lokasi ajang perlombaan (perahu,
motor cros, dll).
Suatu pariwisata mempunyai faktor-faktor yang dapat membentuk daya tarik yang dapat
membuat para pengunjung terarik untuk mengunjungi suatu tempat wisata. Faktor-faktor
yang dapat membentuk daya tarik dalam suatu tempat wisata antara lain (Pierce dalam
Mulyo, 2005):
1. Atraksi wisata, yaitu daya tarik wisata utama suatu obyek wisata yang mempengaruhi
minat pengunjung untuk menikmatinya.
2. Transportasi, yaitu sarana pencapaian ke tempat daerah tujuan wisata, hal ini berkaitan
dengan kemudahan pencapaian dan tingkat aksesibilitas.
4. Fasilitas penunjang, meliputi fasilitas umum seperti telepon umum, mushola/masjid, toilet,
dan fasilitas lain.
5. Prasarana, seperti penerangan, air bersih, dan lain-lain.
Faktor pembentuk daya tarik wisata lain yang berfungsi untuk pengembangan suatu daerah
tujuan wisata atau kawasan wisata, yang mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan
wisata adalah (Yoeti dalam Mulyo, 2005):
1. Kenyamanan yang bersifat alami seperti iklim, bentuk tanah, pemandangan, hutan belukar,
flora, fauna, serta pusat kesehatan.
2. Hasil ciptaan manusia. Faktor ini terbagi dalam dua bagian yaitu:
o Benda yang memiliki nilai sejarah dan keagamaan seperti monument sejarah, rumah adat,
museum, art gallery, dan
o Kegiatan yang bersifat kebudayaan seperti acara tradisional pameran festival, upacara
perkawinan, dan kesenian rakyat.
3. Tata cara hidup masyarakat secara tradisional yang dapat ditawarkan kepada wisatawan
(kondisi sosial budaya masyarakat) yang menjadi daya tarik tersendiri dalam suatu
pariwisata.
Dari uraian diatas diketahui bahwa terdapat faktor-faktor yang membuat suatu tempat wisata
itu menjadi menarik. Faktor-faktor tersebut merupakan suatu potensi yang dapat menarik
lebih banyak wisatawan untuk
datang berkunjung ke tempat wisata. Salah satu faktor pembentuk daya tarik wisata adalah
transportasi yang merupakan faktor utama dalam suatu pariwisata karena transportasi
merukanan sarana untuk menuju tempat wisata tersebut. Bila sistem transpotasinya bagus
maka wisatawan akan merasa nyaman bila berwisata disana begitu pula dengan sistem
akomodasi maupun sarana pengunjang lain seperti tempat ibadah, toilet, dan prasarana seperti
air bersih dan telepon umum.
1. PASSPORT
Paspor adalah dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu negara bagi warga negaranya
untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
Paspor pada umumnya berlaku secara universal, artinya semua negara dapat menerima
dokumen ini sebagai legalitas bagi pemiliknya untuk memasuki seuatu negara. Dokumen
tersebut berisikan data pribadi dari pemegang paspor yang menyangkut :
- Nama lengkap.
- Tempat dan tanggal lahir.
- Tanda khusus pemegang paspor.
- Kebangsaan.
- Agama.
- Photo.
- Masa berlaku paspor yang disahkan oleh pejabat imigrasi.
JENIS-JENIS PASSPORT
1. Normal Passport (Paspor Biasa)
Adalah paspor yang dikeluarkan untuk digunakan oleh orang yang melakukan perjalanan
keluar negeri dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, yang dimaksud dengan kepentingan
pribadi adalah kepentingan yang tidak berkaitan dengan kepentingan pemerintah. Paspor biasa
dikeluarkan oleh Direktorat Imigrasi, Departemen Kehakiman. Masa Berlaku paspor biasa
ditetapkan untuk jangka waktu 6 tahun, dan jika telah habis masa berlaku, dapat diperpanjang
untuk 1 tahun berikutnya.
2. Official Passport (Paspor Dinas)
Adalah paspor yang dikeluarkan untuk digunakan oleh para pegawai pemerintah yang
melakukan perjalanan ke luar negeri dalam rangka melaksanakan tugas kepemerintahan.
Paspor Dinas dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri dengan masa berlaku disesuaikan
dengan jangka waktu pemegang paspor melaksanakan tugasnya. Paspor Dinas umumnya
disiapkan untuk satu kali tujuan.
3. Haj Passport (Paspor Haji)
Adalah paspor yang dikeluarkan dan digunakan khusus oleh pemegangnya hanya untuk
melaksanakan ibadah haji/umrah. Dokumen perjalanan ini disebut khusus karena fungsi dan
masa berlakunya khusus hanya untuk menunaikan ibadah haji/umrah.
4. Joint/Familiy Passport (Paspor Keluarga/Gabungan)
Adalah paspor yang dikeluarkan dan diberikan kepada suatu keluarga, yang terdiri dari suami
atau istri dan anak-anaknya yang belum dewasa, atau seseorang anggota keluarga yang belum
dewasa, masih berada dalam pengawasan dan perlindungannya.
5. Diplomatic Passport (Paspor Diplomatik/Konsulat)
Adalah paspor yang diberikan kepada Diplomat dan Konsul yang akan bertugas di
luar negeri. Masa berlaku paspor ini disesuaikan dengan masa dinasnya. Pengeluaran,
perpanjangan waktu, penambahan, maupun pencabutan paspor jenis ini dilaksanakan oleh
Menteri Luar Negeri atau pegawai Dinas Luar Negeri yang ditunjuk oleh Menteri Luar Negeri.
6. Paspor RI untuk orang asing
Adalah paspor yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk orang asing yang tidak memiliki
status kewarganegaraan tetapi telah berdomisili di Indonesia sekurang-kurangnya 15 tahun dan
hendak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tujuan pribadi.
7. Paspor Pelaut
Adalah paspor yang dikeluarkan oleh pemerintah bagi warga negara yang bertugas sebagai
anak buah kapal/pelaut yang dalam tugasnya sering melakukan perjalanan ke luar negeri
Paspor Hijau
Paspor diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar
dan atau masuk ke wilayah Negara Republik Indonesia.
ciri-ciri:
- Bersampul Hijau.
- Ada 2 jenis,yaitu berisi 48 hal (untuk warga umum)
& yang berisi 24 hal (untuk TKI).
-Ditulis dengan Bhs. Indonesia & Inggris.
-Masa berlakunya paling lama 2 th dapat
diperpanjang hingga 5 th.
- lembaga yang mengeluarkan adalah Ditjen Imigrasi.
-Departemen Hukum dan Perundang-undangan kegunaan:Diperuntukan bagi WNI yang akan
pergi ke luar negeri.
Paspor coklat
Paspor keluarga
Paspor yang diperuntukkan bagi beberapa anggota
keluarga yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri
ciri-ciri:
-Berlaku untuk orang tua & anak-anaknya.
-Tidak berlaku untuk anak-anak tanpa orang tua.
- Ada 1 Orang pemegang paspor.
-Lembaga yang mengeluarkan adalah Kantor Imigrasi.
-Diperuntukan bagi keluarga yang akan melakukan perjalanan
keluar negeri tanpa harus memiliki paspor individu untuk
masing-masing anggota keluarga.
Paspor kelompok
Paspor Hitam
Paspor yang diberikan kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara tertentu, istri atau suami dan
anak dari Pegawai Negeri atau Pejabat Negara atau Warga Negara Indonesia tertentu yang
akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Negara Republik Indonesia untuk melaksanakan
tugas diplomatic.
ciri-ciri :
-Berwarna Hitam.
-Hanya untuk mereka yang mempunyai status diplomatik
(konsul,diplomat,pejabat dan kep. Negara dll).
-Untuk misi diplomatic.
- Lembaga yang mengeluarkan adalah Departemen Luar negeri.
-Diperuntukan bagi Pegawai Negeri, Pejabat Negara tertentu,
istri atau suami dan anak dari Pegawai Negeri atau Pejabat Negara
WNI tertentu yang akan melakukan perjalanan ke
luar wilayah Negara Republik Indonesia untuk melaksanakan tugas diplomatik.
Paspor Biru
Paspor yang diberikan kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara tertentu, atau Warga Negara
Indonesia tertentu yang akanmelaksanakan tugas Pemerintah Republik Indonesia yang tidak
bersifat diplomatic.
ciri-ciri :
-Berwarna biru.
-Berlaku untuk Pegawai Negeri, Pejabat Negara tertentu,
atau Warga Negara Indonesia tertentu yang akan
melaksanakan tugas Pemerintah Republik Indonesia yang tidak bersifat diplomatic.
-Lembaga yang mengeluarkan adalah Departemen Luar negeri setelah mendapat izin dari
Sekretariat Negara.
-Diperuntukkan bagi Pegawai Negeri, Pejabat Negara tertentu, atau Warga Negara Indonesia
tertentu yang akanmelaksanakan tugas Pemerintah Republik Indonesia yang tidak bersifat
diplomatic.
Paspor Biometrik
Paspor elektronik yang diterbitkan sesuai standar Internasional Yang ditetepkan oleh ICAO
guna memerangi segala bentuk masalah pemalsuan paspor
ciri-ciri :
-Bersifat elektronik
-lembaga yang mengeluarkan :
-ICAO -Departemen Luar Negeri kegunaan :
-Untuk mengatasi masalah pemalsuan paspor yang sering dihadapi Dep. Kehakiman & HAM
-mempercepat pembersihan melalui Imigrasi
-Pencegahan pemalsuan Identitas
e-paspor
Paspor
elektronik yang diterbitkan sesuai standar Internasional Yang ditetepkan oleh ICAO guna
memerangi segala bentuk masalah pemalsuan paspor
ciri-ciri :
Bersifat elektronik
lembaga yang mengeluarkan :
-ICAO
-Departemen Luar Negeri kegunaan :
-Untuk mengatasi masalah pemalsuan paspor yang sering
dihadapi Dep. Kehakiman & HAM
-mempercepat pembersihan melalui Imigrasi -Pencegahan pemalsuan Identitas
2. VISA
Visa adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh suatu negara atau perwakilannya
sebagai tanda diperkenankannya nseseorang dari negara lain memasuki wilayah negara
tertentu. Visa merupakan pernyataan dari perwakilan negara yang akan dikunjungi bahwa
pemegang Visa telah diberi ijin memasuki dan tinggal di negaranya untuk jangka waktu
tertentu. Fungsi utama dari Visa adalah sebagai dokumen bahwa pemegang Visa dari suatu
negara telah diperkenankan tinggal untuk keperluan tertentu di negara tersebut.
Visa merupakan catatan dalam paspor atau dokumen perjalanan lainnya yang menetapkan
bahwa pemegang paspor dan Visa telah diberikan jaminan untuk memasuki suatu negara
pemberi Visa. Wujud dari Visa dapat berupa stempel atau stiker yang dibubuhkan pada paspor
yang diberikan oleh pejabat kedutaan/perwakilan negara yang akan dikunjungi.
Dalam visa yang dikeluarkan , dicantumkan hal-hal sebagai berikut :
- - Nomor dan tanggal pengeluaran.
- - Jenis visa yang diberikan.
- - Masa berlaku visa.
- - Berapa kali visa tersebut bias digunakan.
JENIS-JENIS VISA
3. FISCAL
Fiskal adalah surat keterangan membayar pajak (fiscal certificate) bagi orang yang bepergian
ke luar negeri. Pajak yang dimaksud adalah kategori Pajak Penghasilan yang dibayar dimuka
oleh orang yang bepergian ke luar negeri. Surat Keterangan ini dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak, Departemen Keuangan. Dengan demikian yang dimaksud dengan fiskal adalah
pajak yang harus dibayar oleh orang yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri, dengan
maksud tidak untuk kepentingan negara/pemerintah.
Dengan membayar sejumlah fiskal yang telah ditentukan oleh pemerintah, seseorang akan
memperoleh dokumen resmi yang menunjukkan bahwa mereka diperkenankan untuk
melakukan perjalanan ke luar negeri.
Fiskal wajib dibayar oleh setiap penumpang orang yang akan melakukan perjalanan ke luar
negeri tanpa batasan usia.
Ada beberapa orang yang tidak diwajibkan membayar fiskal, yaitu :
1. Warga Negara Indonesia yang tinggal di luar negeri.
2. Warga Negara Indonesia yang menjadi air/sea crew.
3. Warga Negara Indonesia yang melakukan perjalanan untuk melaksanakan
tugas pemerintahan (dinas) dan dibiayai oleh pemerintah.
4. Diplomatik/ Consular Staff dari Keduataan Asing yang ada di Indonesia.
4. TICKET
Dengan memiliki tiket seseorang akan mendapatkan jasa pelayanan pada angkutan darat, laut
maupun udara baik domestik atau internasional. Namun apabila tiket ini tidak dipergunakan
secara keseluruhan atau hanya sebagian dari rute-rute yang telah tercantum pada tiket, maka
dapat diuangkan kembali sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
CONTOH TICKET:
TIKET BUS
TIKET KAPAL
TIKET KERETA API
TIKET PESAWAT
5. HEALTH CERTIFICATE
Sertifikat Kesehatan adalah salah satu dokumen resmi yang menunjukkanbahwa pemegangnya
telah memperoleh vaksinasi yang disetujui oleh Badan Kesehatan Dunia (W.H.O), sehingga
diperkenankan untuk memasuki wilayah suatu negara. Vaksinasi yang dimaksud disini adalah
vaksinasi yang diberikan agar orang tersebut terhindar dari beberapa penyakit, khususnya
penyakit menular.
Terdapat beberapa negara yang sangat peduli dengan kesehatan, melarang setiap orang masuk
ke negaranya yang ternyata belum memperoleh vaksinasi.
Pemberian vaksinasi tersebut adalah bertujuan agar seseorang terhindar dari penyakit-penyakit
berikut ini :
1. Cacar (small pox).
2. Kolera (cholera).
3. Demam kuning (yellow fever).
4. Malaria.
5. Aids.
6. Serta beberapa penyakit menular lainnya.
CONTOH HEALT CERTIFICATE:
BAB 9. USAHA JASA WISATA
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengklasifikasikan
Usaha pariwisata yakni terdiri dari :
Pada hakikatnya perencanaan merupakan penentuan suatu tujuan utama beserta cara-
cara untuk menentukan tujuan tersebut. Maka dalam Pariwisata sangat dibutuhkan perencanaan
untuk mengembangkan suatu obyek wisata. Karena dalam kepariwisataan perencanaan tidak
lepas dari segala aspek yang berhubungan dengan pariwisata, dengan demikian perencanaan
kepariwisataan mencakup seluruh jaringan yang berkaitan dengan pariwisata yaitu diantarnya
adalah :
3. Masyarakat umum.
1. Persiapan study, adalah awalan bagi badan perencana di bawah pemerintahan daerah
memutuskan atau melakukan study dan menyusun acuan kerja atau organisasi.
2. Penentuan sasaran, merumuskan maksud pokok memrakarsai study, misalnya untuk menunjang
pengembangan pariwisata kota dalam rangka meraih manfaat ekonomi (yang terukur) dan
lingkungan kota serta manfaat bagi penduduk kota melalui menciptakan lapangan kerja dan
memperluas pelayanan bagi penduduk maupun wisatawan.
3. Sigi semua elemen, menghimpun ragam sumberdaya pariwisata dan perkembangan daerah
maupun ekonomi kepariwisataan. Untuk itu perlu dikumpulkan data perihal kebutuhan
pariwisata kota ( misalnya : karakteristik wisatawan, pola perjalanana, dan kecenderungannya)
dan ketersediaan sumber daya kepariwisataan (misalnya : daya tarik, akomodasi, fasilitas,
prasarana, struktur ekonomi pariwisata, dan lingkungan) serta penilaian kemungkinan tentang
penanaman modal bagi perkembangan dimasa depan.
4. Analisis dan sintesis temuan temuan, mengacu pada proses analisis informasi yang diperoleh
dari hasil penyigian sebagai dasar perumusan rencana.
6. Dasar pertimbangan usulan, adalah tahap perencanaan seluruhnya diajukan kepada komisi
perencanaan pemerintah daerah untuk dikaji dan memperoleh masukan. Diskusi berlangsung
antara penyusun rencana dan komisi perencanaan pemerintah dapat juga dilakukan konsultasi
kepada pihak-pihak lain yang mempunyai perhatin.
7. Pelaksanaan dan pemantauan rencana, tahap rencana diwujudkan dalam tindakan, kegagalan
baru disadari saat proses berjalan maka dari itu pelu diadakan pemantauan.
8. Tinjauan berkala , mengacu pada proses pelaporan balik atas kemajuan rencana dan tahap study
persiapan sering perlu dilakukan lagi. Kegagalan rencana di tahap ini sering diakibatkan oleh :
b. Ketidak mampuan membuat aturan yang diperlukan untuk proses pengembangan lahan.
f. Ketidak mampuan memahami oposisi masayarakat atas pengembangan pariwisata yang dapat
menunda rencana.
1. Tingkat nasional ( nasional planning), mencakup wilayah nasional dengan mengacu pada
rencana strategis RENSTRA yang meliputi :
a. UU no. 10 Th 2009
b. RPJM
c. RIPNAS
2. Tingkat DTW, SUB DTW, dan Kawasan,mencakup wilayah kabupaten dan propinsi dengan
mengacu pada RPJMD, RENSTRADA yang meliputi :
a. RIPDA Tk 1
b. RIPDA
3. Obyek wisata, mencakup wilayah dimana obyek wisata tersebut berada dengan mengacu pada
RTR dan desain teknis yang meliputi rencana tapak dan desain teknis
BAB 10. USAHA SARANA WISATA
A.Pengertian Usaha Sarana Wisata
Usaha sarana wisata meliputi kegiatan pembangunan, pengelolaan, dan
penyelenggaraan fasilitas serta pelayanan yang di perlukan dalam penyelenggaraan wisata
(UUD No.9 Tahun 1990 Pasal 22)
Menurut Bagyono ( 2007 : 25 - 28 ) usaha jasa pariwisata adalah suatu usaha bisnis yang
kegiatan utamanya meliputi menjual jasa – jasa pariwisata kepada wisatawan baik itu
wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Jenis usaha jasa pariwisata meliputi:
a. Agen Perjalanan, Biro Perjalanan dan Tour Operator (Usaha Jasa Perjalanan)
Berdasarkan prinsipnya ketiga jenis usaha tersebut sama, yakni sama – sama beroperasi
dalam bidang perjalanan, sedangkan perbedaan nya terletak pada kegiatan pelaksanaannya
itu sendiri. Misalnya kegiatan biro perjalanan ruang lingkupnya lebih luas dibandingkan
dengan agen perjalanan. Demikian juga dengan ruang lingkup kegiatan tour operator lebih
luas jika dibandingkan dengan biro perjalanan.
b. Pemanduan Wisata
Keberadaan usaha ini sudah termasuk kedalam kegiatan biro perjalanan. Tetapi tidak
menutup kemungkinan kalau usaha ini berdiri sendiri . Misalnya dalam suatu obyek wisata
terdapat pemandu wisata yang bukan merupakan dari biro perjalanan. Mereka merupakan
pemandu resmi yang berada pada dalam organisasi atau perkumpulan tertentu.
f. Usaha Transportasi
Usaha Transportasi yakni mencakup transportasi darat, laut dan udara.Perusahaan
Transportasi darat terdiri dari pelayanan bus, kereta, perusahanaan taksi, dan Perusahaan
transportasi udara meliputi maskapai penerbangan. Sedangkan transportasi laut terdiri dari
pelayaran umum dan pelayaran wisata.