Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 3 2015

(ISSN: 2442-3750) (Halaman 315-321)

KEBIASAAN MAKAN PAGI PADA ANAK USIA SD DAN HUBUNGANNYA


DENGAN TINGKAT KESEHATAN DAN PRESTASI BELAJAR

Sukiniarti1
1
FKIP Universitas Terbuka
e-mail: kuniarti@ut.ac.id

ABSTRAK
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat yang diperlukan oleh tubuh
untuk hidup sehat. Khususnya untuk anak usia sekolah dasar yang dikategorikan masih dalam taraf
perkembangan dan pertumbuhan, maka makan pagi sangat diperlukan untuk menunjang aktivitasnya.
R.E.Kleinman (2013), mengatakan bahwa anak yang tidak sarapan pagi cenderung tidak konsentrasi dalam
belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi: (1) seberapa banyak anak usia SD membiasakan
makan pagi sebelum berangkat sekolah. (2) penyebab anak usia SD tidak makan pagi sebelum berangkat
sekolah. (3) hubungan makan pagi dengan tingkat kesehatan dan prestasi belajar anak usia SD. Metode
yang digunakan metode kuantitatif. Informasi pengambilan data digali melalui survai, dokumentasi dan
wawancara. Hasil penelitian menunjukkan:(1) 89,66% anak setiap pagi selalu makan pagi sebelum
berangkat sekolah. (2) 43,11% anak usia SD kelas 2 tidak makan pagi sebelum berangkat sekolah
dikarenakan bangun kesiangan. (3) Hubungan antara makan pagi dengan tingkat kesehatan dan prestasi
belajar anak SD kelas 2 di wilayah Kelurahan Pondok Benda tidak begitu erat, dikarenakan adanya faktor
genetik.

Kata kunci: kebiasaan makan pagi, kesehatan, prestasi belajar

Makan pagi merupakan bagian dari dikarenakan orang tua bekerja. Hal ini juga
kegiatan yang harus dipenuhi oleh setiap dikemukakan oleh Devi (2012) bahwa
insan manusia karena melalui makan kita sekarang ini banyak orang tua yang bekerja
baru mempunya energi untuk melakukan sehingga tak memiliki waktu untuk
aktivitas hidup. Anak usia sekolah dasar menyiapkan sarapan pagi buat anaknya
(SD ), yang dikategorikan masih dalam kesekolah, sehingga banyak anak sekolah
taraf perkembangan dan pertumbuhan, yang tak terbiasa makan pagi. Hal ini
maka makan pagi atau sarapan mutlak sesuai dengan hasil penelitian Auliana
sangat diperlukan untuk menunjang (2012) mengemukakan bahwa di
aktivitasnya. Terutama di jam-jam belajar Indonesia: 18,05% anak tidak makan pagi.
disekolah, energi yang diperlukan untuk Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis
belajar sangat bergantung dari asupan gizi mengajukan permasalahan sebagai berikut.
yang diperoleh dari makanan yang (1). Seberapa banyak anak usia SD
dimakan. Apabila anak tidak sarapan maka membiasakan makan pagi sebelum
energi yang dibutuhkan untuk berpikir berangkat sekolah? (2). Apakah penyebab
tidak mendukung, dampaknya anak tidak anak usia SD tidak makan pagi sebelum
konsentrasi untuk belajar karena perut berangkat sekolah? (3). Adakah hubungan
kosong sehingga berpengaruh terhadap makan pagi dengan tingkat kesehatan dan
hasil belajarnya. Hal ini senada dengan prestasi belajar anak usia SD?
pendapat R.E.Kleinman (2013), bahwa Penelitian ini bertujuan untuk
anak yang tidak sarapan pagi cenderung mengidentifikasi: (1). seberapa banyak
tidak konsentrasi dalam belajar. anak usia SD membiasakan makan pagi
Kenyataan dilapangan, makan pagi sebelum berangkat sekolah. (2). penyebab
tidak semulus seperti yang di harapkan. anak usia SD tidak makan pagi sebelum
Masih ada orang tua tidak menyempatkan berangkat sekolah, (3) hubungan makan
membuat makan pagi untuk anaknya

Sukiniarti, Kebiasaan Makan Pagi 315


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 3 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 315-321)

pagi dengan tingkat kesehatan dan prestasi anak-anak lebih konsentrasi saat belajar di
belajar anak usia SD sekolah. Sarapan yang dimaksud disini
Hasil penelitian yang dilakukan tentunya asupan gizi yang dikonsumsi
oleh Swariawan P (2009) menunjukkan, memenuhi keperluan untuk hidup sehat.
dengan uji statistik spearman rank Makanan yang memenuhi untuk hidup
correlation ditemukan nilai p = 0,014, < α sehat adalah makanan yang bergizi.
= Ho ditolak, yang berarti ada hubungan Makanan bergizi adalah makanan yang
secara bermakna antara sarapan pagi mengandung zat-zat yang diperlukan oleh
dengan tingkat prestasi belajar pada anak tubuh untuk memenuhi hidup sehat.
usia sekolah, sehingga dapat disimpulkan Berdasarkan kamus biologi praktis, bahwa
bahwa sarapan pagi sangat bermanfaat gizi adalah zat-zat makanan yang berguna
bagi anak usia sekolah untuk memelihara bagi kesehatan. Maka anak yang kurang
ketahanan tubuh, agar dapat bekerja atau gizi mudah lelah, tidak mampu berpikir,
belajar dengan baik, membantu dan tidak berkonsentrasi penuh dalam
memusatkan pikiran untuk belajar dan belajar.
memudahkan penyerapan pelajaran, serta Hasil penelitian Auliana,R (2012)
membantu mencukupi zat gizi. mengatakan bahwa untuk mengoptimalkan
Berikutnya penelitian yang pertumbuhan fisik, perkembangan otak,
dilakukan oleh Jodi, R, Wahlstrom, Kyla kepandaian, dan kematangan sosial
Reicks, Marla Sourse (2002) dengan diperlukan komposisi seimbang antara
menggunakan analisis statistik tes Chi- karbohidrat (45%-65%), protein (10%-
square, hasil yang diperoleh; pertama; 25%), lemak (30%), dan berbagai macam
mayoritas siswa merasa bahwa sarapan vitamin lain. Sumantri dan Syaodih. (2009)
memberikan manfaat peningkatan energi mengemukakan bahwa anak usia 6-12
dan kemampuan untuk lebih konsentrasi tahun pertumbuhan fisik cenderung lamban
selama belajar di sekolah. Kedua; persepsi kecuali pada akhir periode tersebut,
umum hambatan untuk makan pagi atau sedangkan kecakapan motorik terus
sarapan adalah kurangnya waktu dan tidak membaik. Mereka banyak makan karena
lapar dipagi hari. kegiatannya menuntut energi yang banyak.
Yudi. (2008) mengatakan bahwa Oleh karenanya apabila asupan nutrisi
ada beberapa manfaat makan pagi antara tidak mencukupi kebutuhan tubuh, maka
lain: (1). Memberi energi untuk otak. akan membuat aktivitas mereka berkurang,
Sarapan dapat membantu meningkatkan termasuk cara belajar dan konsentrasi
daya ingat dan konsentrasi sebelum tiba mereka terhadap pelajaran.
waktunya makan siang, (2) Sebagai Sutarno (2007) mengungkapkan
pengganti waktu malam yang tidak terisi bahwa perkembangan kognitif anak usia 7-
oleh makanan. Setelah tidur selama kurang 11 tahun sudah lebih mampu berpikir,
lebih 8 jam, maka zat gula dalam tubuh belajar, mengingat dan berkomunikasi,
akan menurun, hal itu dapat digantikan karena proses kognitif mereka tidak terlalu
dengan mengkonsumsi karbohidrat ketika egosentris lagi dan sudah lebih logis. Dan
sarapan. semua itu perlu ditunjang makanan yang
Hal ini senada dengan pendapat bergizi dalam asupan makanan setiap
Gomo (2010) dalam seminar sehari bahwa harinya agar maksimal perkembangan
sarapan dapat meningkatkan stamina kerja, kognitifnya. Apabila maksimal
konsentrasi belajar, kenyamanan kerja dan perkembagan kognitifnya, insya Alloh
belajar. Sarapan dapat mencegah akan menjadi anak yang berprestasi dalam
konstipasi, hipoglikemia, pusing, gangguan belajarnya. Pengertian prestasi belajar
stamina, kognitif dan kegemukan. menurut Hengkiriawan dalam Asmara.
Kedaton, D. Zayadan (2008) mengatakan 2009 : 11 bahwa prestasi belajar adalah
bahwa sarapan terbukti mampu membuat hasil yang dicapai seseorang dalam

Sukiniarti, Kebiasaan Makan Pagi 316


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 3 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 315-321)

pengusasaan pengetahuan dan


X1:
keterampilan yang dikembangkan dalam
kebiasaan
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan makan pagi
nilai yang diberikan oleh guru. secara teratur
Berikutnya Hengkiriawan dalam dengan gizi
Y: Prestasi
Hetika (2008: 23), prestasi belajar adalah seimbang
belajar
pencapaian atau kecakapan yang X2: Tingkat
dinampakkan dalam keahlian atau kesehatan
kumpulan pengetahuan. Sedangkan
Hengkiriawan dalam Harjati (2008: 43),
menyatakan bahwa prestasi merupakan METODE PENELITIAN
hasil usaha yang dilakukan dan
menghasilkan perubahan yang dinyatakan Penelitian ini dalam penerapannya,
dalam bentuk simbol untuk menunjukkan penulis menggunakan metode kuantitatif
kemampuan pencapaian dalam hasil kerja melalui survai, dokumentasi dan
dalam waktu tertentu. wawancara. Informasi yang akan diperoleh
Hariyanto (2010) menyatakan dalam penelitian ini digali melalui
prestasi belajar adalah hasil yang dicapai kuesioner dan wawancara langsung kepada
oleh seseorang setelah ia melakukan siswa kelas 2 sekolah dasar yang masih
perubahan belajar baik di sekolah maupun berusia 7-8 tahun, dan yang memperoleh
di luar sekolah. Berdasarkan uraian di atas nilai tertinggi dan terendah. Penelitian ini
untuk anak usia sekolah, sangat dianjurkan dilakukan di wilayah Tangerang Selatan,
untuk membiasakan diri makan pagi tepatnya di SDN: Kelas 2 Pondok Benda I,
sebelum berangkat ke sekolah, karena Kelas 2 Pondok Benda II, Kelas 2 Pondok
sarapan dapat meningkatkan konsentrasi Benda III, Kelas 2 Pondok Benda IV,
belajar dan menjaga daya tahan tubuh Kelas 2 Pondok Benda V, Kelas 2
sebelum tiba waktunya istirahat siang. Pondok Benda VI. Populasi dalam
Namun menurut K, Edi. (2010) ada penelitian ini adalah seluruh Siswa SD
sebagian orang yang merasa enggan negeri kelas 2 di wilayah Kecamatan
melakukan sarapan pagi dikarenakan ada Pamulang Tangerang Selatan yang
beberapa alasan,yaitu: diburu waktu, takut berjumlah sekitar 240 siswa. Sampel
gemuk, dan karena tidak terbiasa. penelitian ini adalah 60 siswa yang
Definisi Operasional Variabel meliputi 5 siswa berprestasi baik , dan 5
Penelitian adalah sebagai berikut. siswa berprestasi cukup/ kurang dari 6
Apabila anak selalu sarapan pagi secara SDN Pondok Benda, yaitu: Kelas 2
teratur dengan gizi seimbang, maka tubuh Pondok Benda I, Kelas 2 Pondok Benda II,
akan menjadi sehat, dan konsentrasi dalam Kelas 2 Pondok Benda III, Kelas 2 Pondok
belajarnya meningkat, sehingga akan Benda IV, Kelas 2 Pondok Benda V, dan
memperoleh prestasi belajar yang lebih Kelas 2 Pondok Benda VI.
baik Teknik pengambilan data melalui
Berdasarkan uraian tersebut di atas, survai, dokumentasi dan wawancara.
hipotesis sementara yang dapat Informasi yang diperoleh dalam penelitian
dikemukakan adalah dapat diduga bahwa ini digali melalui kuesioner dari orang tua
(X1) kebiasaan makan pagi secara teratur murid dan guru dan wawancara langsung
dengan gizi seimbang, (X2) Tubuh kepada guru kelas 2 yang menjadi sampel
menjadi sehat dan tingkat kesehatan penelitian serta pada siswa kelas 2 sekolah
menjadi baik memiliki hubungan terhadap dasar yang masih berusia 7-8 tahun, dan
Prestasi belajar anak (Y). yang memperoleh nilai tertinggi dan
Hipotesis tersebut dapat terendah.
digambarkan sebagai berikut.

Sukiniarti, Kebiasaan Makan Pagi 317


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 3 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 315-321)

Analisis data yang digunakan untuk Penyebab Anak Tidak Mau Makan
menjawab rumusan permasalahan no 1s/d Adapun penyebab anak tidak mau
no 2 adalah data yang terkumpul dari hasil makan, yaitu (1). Karena sudah kebiasaan
kuesioner ditabulasikan dan ditampilkan tidak pernah makan pagi, sehingga sebagai
dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis gantinya diberi uang untuk jajan yang
secara deskriptif. Sedangkan analisis data cukup sebanyak 31,03%; (2). karena tidak
untuk menjawab permasalahan no 3 yaitu sempat makan pagi hanya makan kue
hubungan makan pagi terhadap tingkat setiap pagi sebanyak 25,86%; (3).
kesehatan dan prestasi belajar anak usia sebanyak 43,11% tidak ada waktu untuk
SD , data yang terkumpul dianalisis makan pagi, karena anak sering bangun
dengan menggunakan uji korelasi kesiangan, sehingga hanya bekal uang saku
sederhana sekedarnya.
Temuan tersebut dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN digambarkan pada Gambar 2.

Hasil
Kebiasaan Makan Pagi Sebelum
Berangkat Sekolah
Kebiasaan makan pagi sebelum
berangkat sekolah dari hasil penelitian
adalah sebagai berikut (1). 89,66% anak
setiap pagi selalu makan pagi sebelum
berangkat sekolah. (2). 5,17 % setiap pagi
anak hanya cukup makan kue-kue saja,
selebihnya diberi uang untuk jajan. (3).
5,17% anak tidak sempat makan pagi,
sehingga setiap hari diberi uang sangu
untuk jajan yang disukai anak.
Temuan tersebut dapat digambarkan
pada Gambar 1. Gambar 2. Penyebab Anak Tidak Mau Makan

Hasil Analisis Hubungan antara


Sarapan Pagi dengan Nilai/Prestasi
Belajar

Tabel 1. Hubungan antara Sarapan Pagi


dengan Prestasi Belajar
Sarapan Nilai
(X1) (Y)
Pearson
1 -.282*
Correlation
Sarapan
Sig. (2-tailed) .025
N 63 63
Pearson
-.282* 1
Correlation
Nilai
Sig. (2-tailed) .025
N 63 63
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Gambar 1. Kebiasaan Makan Pagi Sebelum
Berangkat Sekolah

Sukiniarti, Kebiasaan Makan Pagi 318


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 3 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 315-321)

Hasil Analisis Hubungan Antara baik, atau kandungan gizi pada makanan
Kesehatan dengan Nilai/ Prestasi Belajar yang dikonsumsi mempunyai kandungan
gizi yang kurang bagus, serta faktor
Tabel 2. Hubungan antara Kesehatan dengan genetik sangat berpengaruh pada
Nilai /Prestasi Belajar kecerdasan seseorang. Hal ini juga nampak
Kesehatan Nilai
(X2) (Y)
pada saat wawancara. Ada beberapa orang
Pearson anak yang mengatakan selalu sarapan pagi
1 -.118 tetapi hasil nilai sumatifnya jelek.
Correlation
Kesehatan
Sig. (2-tailed) .356 Berikutnya nilai koefisien korelasi
N 63 63 antara kesehatan dengan nilai pada tabel di
Pearson atas sebesar -118. Maka dapat disimpulkan
-.118 1
Correlation
Nilai
Sig. (2-tailed) .356
bahwa hubungan antara kesehatan dengan
N 63 63 nilai juga tidak begitu erat. Hal ini dapat
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). terjadi karena anak tidak konsentrasi pada
saat guru menerangkan, atau ada faktor
Pembahasan genetik yang memiliki kecerdasan kurang
Berdasarkan Gambar 1 tentang baik. Kecerdasan seseorang diturunkan
kebiasaan anak makan pagi sebelum dari orangtuanya. Biarpun anak nampak
berangkat sekolah, ternyata di SD Pondok sehat sehat tapi apabila orang tuanya atau
Benda 89,66% anak setiap pagi selalu nenek moyangnya memiliki gen
makan pagi sebelum berangkat sekolah, kecerdasan kurang bagus, biarpun
dan masih ada 5,17 % anak setiap pagi ditunjang dengan gizi yang baik, maka
hanya cukup makan kue-kue saja anak akan kurang bagus juga
berangkat sekolah. Bahkan dari hasil kecerdasannya.
wawancara dengan salah satu anak yang Hal ini senada dengan pendapat
berprestasi kurang mengatakan mereka Febrinastri, Nessy (2014) mengungkapkan
berangkat kesekolah belum makan pagi, bahwa penelitian terbaru yang
melainkan hanya diberi uang Rp. 2000,- dipublikasikan dalam Intelligence Journal
untuk beli nasi uduk. edisi November-Desember 2014 baru-baru
Berdasarkan Gambar 2 tentang ini dinyatakan kecerdasan anak tidak
penyebab anak tidak mau makan, terutama dapat dipengaruhi oleh apapun, karena
dikarenakan tidak ada waktu untuk makan merupakan bawaan genetika.
pagi, karena anak sering bangun
kesiangan, sehingga hanya bekal uang saku KESIMPULAN
sekedarnya. Oleh karena itu sebagai orang Berdasarkan masalah yang
tua harus membiasakan anak tidur secara dirumuskan dikaitkan dengan hasil data
teratur, dan bangun pagi setiap hari, karena yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bangun pagi baik untuk kesehatan. Udara sebagai berikut.
di pagi hari masih bersih, sehingga apabila 1. Hanya 89,66% anak setiap pagi selalu
kita rutin bangun pagi berarti masih makan pagi sebelum berangkat
menghirup udara yang bersih yang dapat sekolah, selebihnya 5,17 % anak usia
membuat otak menjadi segar, dan siap kelas 2 SD tidak sempat makan pagi
untuk menghadapi rutinitas sehari-hari hanya diberi uang jajan sebesar Rp.
termasuk sarapan pagi. 2000,-
Nilai koefisien korelasi antara 2. Penyebab anak tidak mau makan
sarapan pagi dengan nilai pada tabel di dikarenakan 31,03% mengatakan sudah
atas sebesar -282-Maka dapat disimpulkan kebiasaan tidak pernah makan pagi,
bahwa hubungan antara sarapan pagi sehingga sebagai gantinya diberi uang
dengan nilai tidak begitu erat. Hal ini dapat untuk jajan, dan 25,86%; tidak sempat
terjadi karena kesehatan anak yang tidak makan pagi hanya makan kue setiap

Sukiniarti, Kebiasaan Makan Pagi 319


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 3 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 315-321)

pagi, serta 43,11% mengatakan tidak Faktor Genetik. Diakses dari


ada waktu untuk makan pagi, karena http://www.beritasatu.com/anak/221
anak sering bangun kesiangan, sehingga 903-studi-kecerdasan-anak-sangat-
hanya bekal uang dipengaruhi-oleh-faktor-
3. Hubungan antara sarapan pagi dan genetika.html tanggal 19 Desember
kesehatan dengan nilai atau prestasi 2014
belajar pada anak SD kelas 2 di wilayah Gomo A T N. 2010. Healthy Breakfast,
Kelurahan Pondok Benda tidak begitu Healthy You dalam seminar sehari
erat, atau tidak signifikan dikarenakan yang diaksese dari
ada faktor genetik yang lebih dominan. http://duniafitnes.com/nutrition/healt
Oleh karenanya hal ini masih perlu hy-breakfast-healthy-you.html
diteliti lebih lanjut tanggal 28 januari 2012
Hariyanto 2010. Pengertian prestasi
DAFTAR RUJUKAN belajar.
http://belajarpsikologi.com/pengertia
Adhi T K. 2012. Pemantapan Ketahanan n-prestasi-belajar/diakses tanggal 27
Pangan dan Perbaikan Gizi Berbasis mei2013
Kemandirian dan Kearifan Lokal.. Hengkiriawan. 2012. Pengertian Prestasi
Widyakarya Nasional Pangan dan belajar menurut Beberapa Ahli.
Gizi X. Diakses dari Diakses dari http: //Hengkiriawan.
http://kalibrasi.lipi.go.id/frm_index.p Blogspot.com/2012/03/Pengertian-
hp?pg=informasi/info_makalah.php Prestasi-Belajar.Html
&act=edit&id=207 tanggal 28 Jodi,Reddan,Wahlstrom,Kyla Reicks,
januari 2012 MarlaSource. 2002. Journal of
Ary Donald, et al. 1979 . Introduction to Nutrition Education &
Researchin Education . New York: Perilaku.Vol.34 Issue 1, P47-52. 6p.
Holt Rinehart and Winston. 3 Charts. Diakses dari 11 Maret 2013
Amalia S. 2007. Makanan, Kesehatan, Kedaton, Darman Zayadan. 2008).
Penyakit, dan Pencegahannya. Manfaat Sarapan Gizi untuk Anak.
Jakarta: Penerbit Universitas http://dezhzayadan.blogspot.com/200
Terbuka 8/07/giizi-untuk-anak.html. Diakses
Auliana, R . Makanan Seimbang untuk tanggal 22Mei 2013
Anak. Diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/file Kleinman,R.2013.ManfaatSarapan.Diakse
s/GIZI%20SEIMBANG%20ANAK. sdari
pdf tanggal 17 januari 2013 http://www.parenting.co.id/article/art
Almatsier Sunita,Soetardjo, Soekarti ikel/manfaat.sarapan.untuk.prestasi.a
Moesijanti. 2011. Gizi Seimbang nak/001/004/267 tanggal 17 januari
dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT 2013
Gramedia Pustaka Utama Swariawan, Putu. 2009. Hubungan
Devi N. 2012. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: Kebiasaan Sarapan Pagi dengan
PT Kompas Media Nusantara Kesiapan Belajar Anak Usia Sekolah
Dolftom. 2013. Gizi Anak Sekolah untuk di Sekolah Dasar Inpres Sambung
Generasi Sehat dan Cerdas. Jawa I kelurahan Sambung Jawa
http://vitaminuntukanak.com/gizi- Kecamatan Mamajang
anak-sekolah-untuk-generasi-sehat- Makassar.Diakses dari
dan-cerdas/ diakses tanggal 27 Mei http://swrskripsi.blogspot.com/2013/
2013 02/hubungan-kebiasaan-sarapan-
Febrinastri, Nessy. 2014. Studi Kecerdasan pagi-dengan.html tg 27 mei 2013
Anak Sangat dipengaruhi Oleh

Sukiniarti, Kebiasaan Makan Pagi 320


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 3 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 315-321)

Santosa S. 2012. Kesehatan dan Gizi. Yudi. 2008. Manfaat Sarapan


Jakarta: Penerbit Universitas Pagi.Diakses dari
Terbuka http://yudiworld.com/manfaat-
Sumantri M, dan Syaodih N. (2009). sarapan-pagi/ tanggal 17 januari
Perkembangan Peserta Didik. 2013
Jakarta: Penerbit Universitas -----------Manfaat Sarapan Pagi dan
Terbuka Akibat Tidak Sarapan Pagi. Diakses
Sutarno N. 2007. Pembinaan Kehidupan dari
Keluarga. Jakarta: Penerbit http://motivationplannet.wordpress.c
Universitas Terbuka om/2010/06/21/manfaat-sarapan-
pagi-dan-akibat-tidak-sarapan-pagi/
tanggal 28 januari 2013

Sukiniarti, Kebiasaan Makan Pagi 321

Anda mungkin juga menyukai