Anda di halaman 1dari 8

Nama : Siti Aisyah

Kelas : XI IPA 3

Mapel : Fiqih

Materi : Jinayah dan Hudud

I. Jinayah/Jarimah
A. Pengertian

Jinayah menurut bahasa (etimologi) adalah nama bagi hasil perbuatan seseorang yang buruk dan
apa yang diusahakan. Sedangkan jinayah menurut istilah (terminologi) adalah suatu perbuatan yang
dilarang oleh syara’ baik perbuatan tersebut mengenai jiwa, harta atau lainnya.

B. Dasar Hukum

Hukum dari Jinayah terdapat pada :

1. Q.S Al-Baqarah : 179


2. Q.S Al-Maidah : 49
3. Q.S An-Nisa : 65

C. Macam-macam Jinayah

1. Pembunuhan

Pembunuhan secara bahasa ialah menghilangkan nyawa seseorang. Sedangkan secara istilah
pembunuhan ialah perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang baik sengaja maupun
tidak sengaja, baik dengan alat yang mematikan atau dengan alat yang tidak mematikan.

 Macam-macam pembunuhan

a. Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd)

Pembunuhan sengaja yaitu pembunuhan yang telah direncanakan dengan menggunakan alat
yang mematikan, baik yang melukai atau memberatkan (Mutsaqal). Dikatakan pembunuhan
sengaja apabila ada niat dari pelaku sebelumnya dengan menggunakan alat yang mematikan.
b. Pembunuhan Seperti Sengaja (Qatl Syibh al-‘Amd)

Pembunuhan seperti sengaja yaitu pembunuhan yang dilakukan seseorang tanpa niat
membunuh dan menggunakan alat yang tidak mematikan, namun menyebabkan hilangnya
nyawa seseorang.

c. Pembunuhan Tersalah (Qatl al-Khata’)

Terdapat 3 kemungkinan :

1. Perbuatan tanpa maksud melakukan kejahatan tetapi mengakibatkan kematian seseorang.


2. Perbuatan yang mempunyai niat membunuh, namun ternyata orang itu tidak boleh dibunuh.
3. Perbuatan yang pelakunya tidak bermaksud jahat, tetapi akibat kelalaiannya dapat
mengakibatkan kematian seseorang.

2. Penganiayaan

Penganiayaan adalah perbuatan pidana (tindak kejahatan), yang berupa melukai, merusak atau
menghilangkan fungsi anggota tubuh.
 Macam-macam penganiayaan

a. Penganiayaan Berat
Yaitu perbuatan melukai atau merusak bagian badan yang menyebabkan hilangnya
manfaat atau fungsi anggota badan tersebut, seperti memukul tangan sampai patah,
merusak mata sampai buta dan lain sebagainya.
b. Penganiayaan Ringan
Yaitu perbuatan melukai anggota badan yang tidak sampai merusak atau menghilangkan
fungsinya melainkan hanya menimbulkan cacat ringan seperti melukai hingga menyebabkan
luka ringan.

3. Qishash

Qishash berasal dari kata qashasha yang artinya memotong atau berasal dari kata iqtasha yang
artinya mengikuti. Menurut syara’ qishash ialah hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku
pembunuhan maupun perusakan atau penghilangan fungsi anggota tubuh orang lain yang dilakukan
dengan sengaja.

 Dalil
Terdapat dalam Q.S Al-Maidah : 45
 Macam-macam qishash
1. Qishash pembunuhan yang merupakan hukuman bagi pembunuh
2. Qishash anggota badan yang merupakan hukuman bagi pelaku tindak pidana melukai,
merusak atau menghilangkan fungsi anggota badan.

4. Diyat
Diyat secara bahasa yaitu denda atau ganti rugi pembunuhan. Secara istilah diyat merupakan
sejumlah harta yang wajib diberikan karena tindakan pidana (Jinayat) kepada korban kejahatan atau
walinya atau kepada pihak terbunuh atau teraniaya.

 Macam-macam diyat

1. Diyat Mughalazah (Denda Berat)

Diyat Mughalazah adalah membayarkan 100 ekor unta yang terdiri dari :

1. 30 Hiqqah (Unta betina berumur 3-4 tahun),


2. 30 Jadza’ah (Unta betina berumur 4-5 tahun),
3. 40 Khilfah (Unta yang sedang bunting).

Yang wajib membayarkan diyat mughalazah adalah :

1. Pelaku tindak pidana pembunuhan sengaja yang dimaafkan oleh keluarga korban.
2. Pelaku pembunuhan seperti sengaja.
3. Pelaku pembunuhan di Tanah Haram (Makkah) atau pada asyhurul hurum (Muharram,
Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah) atau pembunuhan yang dilakukan seseorang terhadap
mahramnya.

2. Diyat Mukhaffafah (Denda Ringan)

Diyat mukhaffafah dibayarkan kepada keluarga korban berupa 100 unta yang terdiri dari :

1. 20 Hiqqah (Unta betina berumur 3-4 tahun),


2. 20 Jadza’ah (Unta betina berumur 4-5 tahun),
3. 20 Binta makhad (Unta betina lebih dari 1 tahun),
4. 20 Binta labun (Unta betina umur lebih dari 2 tahun),
5. 20 Ibna labun (Unta jantan berumur lebih dari 2 tahun).

Yang wajib membayarkan diyat mukhaffafah adalah :

1. Pelaku pembunuhan tersalah.


2. Pelaku tindak pidana yang berupa mencederai anggota tubuh atau menghilangkan
fungsinya yang dimaafkan oleh korban atau keluarganya.

5. Kaffarah
Kaffarah berasal dari kata kufr yang artinya tertutup. Sedangkan secara istilah kaffarah adalah
adalah denda yang harus dibayar karena melanggar larangan Allah atau melanggar janji. Kaffarah
merupakan tanda taubat kepada Allah dan penebus dosa.

 Macam-macam Kaffarah

1. Kaffarah pembunuhan
Orang yang membunuh selain harus diqishash atau membayar diyat, ia juga harus
melaksanakan kaffarat. Diyat sebagai tanda penyesalan kepada keluarga korban, sedangkan
kaffarah sebagai tanda taubat kepada Allah SWT. Kaffarah bagi orang yang membunuh
adalah memerdekakan budak atau berpuasa dua bulan berturut-turut sebagaimana
dijelaskan dalam Q.S An-Nisa : 92.

2. Kaffarat karena melanggar sumpah


Jika orang bersumpah dengan nama Allah, lalu melanggarnya, maka baginya wajib
kaffarah. Kaffarahnya yaitu memberi makan atau pakaian 10 orang miskin, memerdekakan
budak, atau berpuasa selama 3 hari sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Ma’idah : 89.

3. Kaffarah karena membunuh binatang buruan pada waktu melaksanakan ihram


Kaffarahnya yaitu mengganti dengan binatang ternak yang seimbang atau memberi makan
orang miskin, atau berpuasa sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Ma’idah : 95.

4. Kaffarah karena zihar


Zihar ialah menyerupakan istri dengan ibunya (Ibu suami). Kaffarahnya yaitu
memerdekakan budak, berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makanan kepada
60 orang miskin (terdapat dalam Q.S Al-Mujadillah : 3-4).

5. Kaffarah karena melakukan hubungan suami istri di siang hari pada bulan Ramadhan
Kaffarahnya sama seperti kaffarah zihar ditambah qadha pada hari dimana ia bergaul.

6. Kaffarah ila’
Ila’ yaitu suami berjanji tidak akan menggauli istrinya selama masa tertentu. Kaffarahnya
sama seperti kaffarah melanggar janji.

II. Hudud
A. Pengertian

Hudud adalah jamak dari kata had yang artinya penjegalan, pengekangan, larangan, dan
sebagainya. Menurut istilah hudud adalah hukuman-hukuman tertentu yang telah ditetapkan Allah
sebagai sanksi hukum terhadap pelaku tindak kejahatan selain pembunuhan dan penganiayaan.
B. Macam-macam Hudud

1. Zina

Zina dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang menyangkut hubungan seksual dan
semacamnya tanpa adanya ikatan suami-istri yang dilakukan oleh mukallaf baik yang sudah
menikah atau masih bujang. Terdapat dalam Q.S An-Nur : 2 dan Q.S Al-Isra’ : 32.

 Zina dibagi dua, yaitu :

a. Zina muhson
Adalah perbuatan zina yang dilakukan oleh seorang yang telah menikah secara sah. maka
hukumnya dengan rajam, yaitu dilempari batu hingga mati
b. Zina ghairu muhson
Adalah perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang belum menikan. Makah hukumannya
dengan jilid/dipukul 100 kali dan diasingkan selama setahun.

2. Qazaf (Menuduh berzina)

Secara bahasa qazaf yaitu melempar dengan batu atau yang semisalnya (ar-ramyu bil hijarah wa
ghairiha). Adapun menurut istilah, qazaf adalah melempar tuduhan zina kepada seseorang yang
dikenal baik secara terang-terangan. Terdapat dalam Q.S An-Nur : 23.
3. Asyribah (Meminum Khamr)

Secara bahasa, khamr artinya sesuatu yang menutupi, sedangkan menurut dalam itilah
fiqh yaitu segala macam yang memabukan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang
artinya "Tiap-tiap yang memabukan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram." (HR.
Muslim). Menurut Mazhab Syafi’i, had khamr adalah didera 80 kali, namun menurut Mazhab Hanafi,
had khamr adalah dera 40 kali. Dan pelaksanaan hukumannya dilakukan setelah semuanya benar-
benar terbukti dan dilaksanakan di khalayak ramai seperti halnya pezina.
Rasulullah SAW. Bersabda: "Dari Anas Bin Malik ra, dihadapkan kepada nabi SAW seseorang yang
telah meminum khamr, kemudian menjilidnya dengan dua tangkai kurma kira-kira 40 kali." (HR
Mutafaqun 'alaihi).

4. Sariqah (Mencuri)

Pencurian adalah mengambil barang milik orang lain yang bukan haknya yang dilakukan
secara sembunyi-sembunyi dari tempat penyimpanannya.

 Sanksi jarimah pencurian


Seorang pencuri yang telah memuhi syarat yakni: mukallaf, berakal sehat, barang
sampai nisab maka harus dipotong tangannya dan Ia harus mengembalikan barangnya kalau
masih ada, dan mengganti kalau sudah tidak ada. Terdapat dalam Q.S Al-Ma’idah : 38.

5. Murtad
Murtad adalah sikap mengganti atau meninggalkan suatu agama yang dilakukan oleh seseorang,
sehingga ia menjadi ingkar terhadap agama yang diyakini sebelumnya. Sebagaimana hadits :
“Siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia.” (HR. Bukhari 3017, Nasai 4059)
6. Hirabah (Penyamun, Perampok, Perompak)

Hirabah adalah mengambil harta orang lain dengan menggunakan cara kekerasan atau mengancam
pemilik harta dengan senjata dan terkadang disertai dengan pembunuhan. Perbedaannya :
 Penyamun dan Perampok di darat
 Perompak di laut

Sanksi jarimah hirabah :


1. Dibunuh
2. Disalib
3. Dipotong tangan dan kakinya secara silang
4. Dibuang dari negeri tempat kediamannya.

7. Bughat (Pembangkang)

Menurut bahasa bughat artinya maksiat, melampaui batas, berpaling dari kebenaran, dan dzalim.
Sedangkan menurut bahasa bughat adalah orang-orang yang menentang atau memberontak
pemimpin islam yang terpilih secara sah. Dalilnya terdapat dalam Q.S Al-Hujurat : 9.

 Termasuk bughat bilamana memenuhi kriteria sebagai berikut :


1. Memiliki kekuatan, baik berupa pengikut maupun senjata
2. Memiliki takwil (alasan)
3. Memiliki pengikut yang setia kepada mereka
4. Memiliki imam yang ditaati

 DAFTAR PUSTAKA

1) Buku paket fikih kelas 11 kurikulum 2013


2) https://www.materimakalah.site/2013/03/fiqih-jinayah-jarimah-dalam-islam.html
3) Tugasnya Muhammad Hasbi Nurhadi kelas XI IPA 3

Anda mungkin juga menyukai