Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PASIEN SCABIES
Diajukan untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan medikal bedah II

Disusun oleh:

AGUSTINA SHANTY
16.054
II-B
RUMAH TGL/PARAF NILAI TGL/PAARAF NILAI NILAI
SAKIT CI KLINIK CI AKDEMIK RATA-
RATA

AKADEMIK KEPERAWATAN RUMAH SAKIT TINGKAT II DUSTIRA


CIMAHI
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Scabies

Pokok Bahasan : Scabies


Sub Pokok Bahasan : Pengertian scabies, penyebab scabies, gejala scabies,
pencegahan scabiess, komplikasi skabies.
Hari/Tanggal : Rabu. 8 November 2018
Sasaran : Pasien poli Kulit & Kelamin
Tempat : Poli Kulit & Kelamin RS Dustira
Waktu : 15 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN / PENYULUHAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dapat memahami
tentang rhinitis.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan (penyuluhan kesehatan)
selama 1x15 menit, diharapkan pasien dapat mengetahui tentang :
a. Pengertian scabies
b. Penyebab scabies
c. Gejala scabies
d. Pencegahan scabies
e. Komplikasi scabies
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Materi
a. Pengertian scabies
Penyakit ini disebut juga kudis, the itch, penyakit ampera, gudig,
budukan dan gatal agogo.
Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh
sarcoptes scabiei varian hominis (sejenis kutu,tungau), ditandai
dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan ditularkan
melalui kontak langsung atau tidak langsung.
b. Penyebab Scabies
Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau kuman sercoptese
scabieiini termasuk filum arthopoda, kelas arachnida, ordo
ackarina, superfamili sarcoptes. Pada manusia disebut sarcoptes
scabieivar. Hominis. Secara morfologik merupakan tungau kecil,
berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata.
Tungau ini translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.
Skabies ditularkan oleh kutu betina yang telah dibuahi melalui
kontak fisik yang erat. Kutu dapat hidup di luar kulit hanya 2-3
hari dan pada suhu kamar 21C dengan kelembaban relatif 40%-
80%
Kutu betina berukuran 0,4-0,3 mm. Kutu jantan membuahi kutu
betina dan kemudian mati. Kutu betina, setelah impregnasi, akan
menggali lobang kedalam epidermis kemudian membentuk
terowongan 1-5 mm/hari. Dua hari setelah fertilisasi, skabies betina
mulai mengeluarkan yang berkulit telur yang kemudian
berkembang melalui larva, nimpa, dan kemudian menjadi kutu
dewasa dalam 10-14 hari. Lama hidup kutu betina kira-kira 30 hari.
Kemudian kutu mati diujung terowongan. Terowongan lebih
banyak terdapat di daerah yang berkulit tipis dan tidak banyak
mengandung folikel pilosebasea. Di dalam terowongan inilah
sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat te;ur tersebut
menetas menjadi hypopi yakni sarcoptes muda. Akibat terowongan
yang digali sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel
dilapisan kulit itu penderita mengalami rasa gatal.
Masa inkubasi scabies bervariasi, ada yang beberapa minggu
bahkan berbulan-bulan tanpa menunjukan gejala. Melanby
menunjukan sensitisasi dimulai 2-4 minggu setelah penyakit
dimulai. Selama waktu itu kutu berada diatas kulit atau sedang
menggali terowongan tanpa menimbulkan gatal. Gejala gatal
timbul setelah penderita tersensitasi oleh ekskreta kutu.
c. Gejala scabies
Ciri dan gejala scabies secara umum:
1) Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang
disebabkan karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang
lebih lembab dan panas.
2) Penyakit ini menyerang manusia misalnya dalam keluarga
biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.
3) Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi
yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus
atau berkelok, rata-rat panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu
ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam
kulitnya menjadi polimorf (pustul,ekskoriosis dan lain-lin
4) Menemukan tungau, dengan membuat kerokan kulit pada
daerah yang berwarna berwarna kemerhan dan terasa gatal.
Cara penularan scabies
1) Yaitu kontak langsung dengan kulit, misal berjabat tangan tidur
bersama dan berhubungan seksual.
2) Kontak tak langsung yaitu melalui benda mislnya pakaian, handuk,
sprei, bantal, dan lain-lain.

d. Pencegahan scabies
Pencegahan skabies adalah menjaga kebersihan untuk membasmi
skabies seperti mandi dengan sabun, sering ganti pakaian, cuci pakaian
secara terpisah, menjemur alat-alat tidur, handuk tidak boleh dipakai
bersama.
Syarat obat yang efektif terhadap semua stadium tungau, tidak
menimbulkan iritasi dan toksik, tidak berbau dan kotor, tidak merusak
dan mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah.
Jenis obat topical :
1) Belerang endap (sulfur presipitatum) dalam bentuk salep atau
krim.
2) Emulsi benzyl benzoat efektif terhadap semua stadium,
diberikan setiap malam selama 3 kali, obat ini sering memberi
iritasi, dan kadang-kadang gatal.
3) Gama benzena heksa klotida (gameksan) dalam bentuk krim dan
lotion, termasuk obat pilihan arena afektif terhadap semua
stadium, jarang memberikan iritasi.
4) Krokamiton dalam bentuk lotion atau krim sebagai antiskabies
dan antigatal. Harus dijuhkan dari mata, mulut,dan uretra.
Digunakan selama 2 malam berturut-turut
5) Krim permetrin obat krim yang paling efektif membunuh
skabies
6) Pemberian antibiotika dapat digunakan jika ada infeksi sekunder
misalnya bernanah,.

e. Komplikasi scabies
Bila skabies tidak diobati selam berbulan-bulan atau berminggu-
minggu, dapat timbul dermatitis akibat garukan. Erupsi dapat berbentuk
impetigo, ektima,selutis, dan furunkel. Infeksi bakteri pada bayi dan
anak kecil yang diserang skabies dapat menimbulkan komplikasi ginjal
yaitu glomerolusnefritis.

C. Kegiatan Inti
1. Pengertian scabies
2. Penyebab scabies
3. Gejala scabies
4. Pencegahan scabies
5. Komplikasi scabies

D. Kegiatan mengakhiri pelajaran

Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan


Penyuluhan Sasaran
2 Menit Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan Diri
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
10 Menit Kegiatan Inti 1. Pengertian scabies Mendengarkan,
2. Penyebab scabies Menanggapi,
3. Gejala scabies Menjelaskan ulang
4. Pencegahan scabies materi yang sudah
5. Komplikasi scabies disampaikan.

3 Menit Evaluasi/Penutup 1. Menyimpulkan materi. Menyimpulkan


2. Memberi saran Menyimak,
3. Menutup (mengucapkan Menjawab salam
salam)

E. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Ceramah
b. Leaflet
F. Rencana Evaluasi m
Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah
diberikan.
a. Mengajukan pertanyaan lisan
1) Penyebab dari scabies
2) Tanda dan gejala scabies
3) Pencegahan scabies
b. Observasi
1) Respon atau tingkah laku pasien saat diberikan pertanyaan apakan diam
atau jawab, benar atau salah.
2) Pesien mengerti atau tidak
3) Pasien mengajukan pertanyaan

G. SUMBER BELAJAR
Djuanda,Adhi.1991.Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin.Edisi ketiga.Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia:Jakarta.

Harahap,Marwali.2000.Ilmu Penyakit Kulit. Cetakan 1. Hipocrates: Jakarta.

http://www.askep-scabies.html

Anda mungkin juga menyukai