BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Share
penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan
terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses
belajar mengajar.
berikut.
Lebih rinci lagi, lima unsur yang harus ada pada pembelajaran
kelompoknya.
sama;.
beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil satu kepala saja.
Lebih jauh lagi, hasil kerjasama ini jauh lebih besar daripada
kekurangan masing-masing.
evaluasi kelompok .
sebagaimana diuraikan di atas memiliki banyak jenis atau tipe. Salah satu
think-pair-share.
eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak kepada siswa untuk berpikir,
menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Majid, 2013: 191). Dari
15
kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain
delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan
bahwa:
secara berpasangan.
Langkah kerja dari Think Pair Share tidak sama dengan tipe-tipe
(2012: 203), sintaks atau cara kerja pembelajaran kooperatif tipe think
dari pelaksanaan model pembelajaran ini terdiri dari tiga tahap, yakni
Pair dan tahap presentasi kelompok atau Share. Adapun rincian tentang
apa-apa saja yang harus dilakukan guru pada ketiga tahap inti tersebut
1. “Thinking”(Berpikir)
memikirkan jawabannya.
2. “Pairing” (Berpasangan)
seluruh kelas.
3. “Sharing” (Berbagi)
dipelajari.
19
persaman bahwa tahap inti dari pelaksanaan model ini adalah, proses
dengan tujuan dan bahan acuan, dalam kegiatan belajar terdapat proses
konstan dan berbekas. Susanto (2013: 4), belajar adalah aktivitas yang
berdasarkan pada tiga jenis ranah yang melekat pada diri peserta didik,
yaitu.
yang banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan
ada hasil yang baik dan ada pula hasil yang kurang baik. Perbedaan
faktor dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa
faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari
kesimpulan.
istilah Sains. Kata Sains ini berasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang
berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata Sains berasal dari kata
fase 9-11 tahun , anak mencapai objektivitas tertinggi, atau bisa juga
yang distimulasi oleh rasa ingin tahu yang tinggi. Selain itu, pada fase
25
siswa kelas V yang berkisar pada usia 9-11 tahun , mempunyai ciri,
yaitu sudah mulai berpikir logis terhadap suatu objek, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi sehingga anak lebih suka untuk menyelidiki,
86,6% pada siklus II. Persamaan penelitian di atas dengan skripsi penulis
belajarnya.
siswa dilatih untuk banyak berfikir dan saling bertukar pendapat baik
kegiatan belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar erat kaitannya
dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sebagai salah satu
faktor yang dominan. Proses pembelajaran yang baik akan mendorong siswa
mencapai hasil belajar yang optimal. Pembelajaran yang baik adalah proses
pembelajaran.
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
28
karakteristik siswa kelas V yang berkisar pada usia 9-11 tahun , mempunyai
ciri, yaitu sudah mulai berpikir logis terhadap suatu objek, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, sehingga anak lebih suka untuk menyelidiki,
kelompok-kelompok sebaya.
Model yang relevan dengan karakeristik IPA dan peserta didik di kelas V
siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain
delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan
partisipasi mereka kepada orang lain. Oleh karena model ini mampu
Model
Karakteristik Siswa Pembelajaran Karakteristik IPA
Kelas V Kooperatif tipe
Think-Pair-Share