Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.Tujuan
1.1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan Keluarga
Pasien diharapkan mampu melakukan latihan aktif dan pasif / ROM
dengan maksimal.
1.2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1
x 30 menit Keluarga Pasien diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian dari latihan aktif dan pasif / ROM
2. Mengetahui tujuan dari latihan aktif dan pasif / ROM
3. Mengetahui jenis – jenis dari latihan aktif dan pasif / ROM
4. Mendemonstrasikan gerakan latihan aktif dan pasif / ROM
dengan benar.
2. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
III. Sasaran
Sasaran ditujukan pada Keluarga Pasien diruang Gili Air RSUD
Provinsi NTB
V. Setting
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
Membuat SAP
Kontrak Waktu
Menyiapkan Peralatan : Peralatan atau media yang digunakan
adalah leaflet
Setting : Tempat penyuluhan adalah ruang Gili Air RSUD
Provinsi NTB
2. Evaluasi Proses
Peserta
o Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
o Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi
selama proses penyuluhan
o Pertemuan berjalan dengan lancar.
Penyuluh
o Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
o Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung
jawab.
o Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.
Materi :
1. Pengertian
Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan
manusia untuk melakukan pergerakan dimana pergerakan tersebut
dilakukan secara bebas. Latihan aktif dan pasif / ROM dapat dilakukan
kapan saja dimana keadaan fisik tidak aktif dan disesuaikan dengan
keadaan pasien.
Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat
dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). Latihan
range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak
sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah
baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total.
2. Tujuan
1. Untuk memelihara fungsi sendi dan mencegah kemunduran.
2. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan dari persendian.
3. Untuk memperlancar sirkulasi darah.
4. Untuk mencegah kelainan bentuk.
5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
3. Jenis-jenis ROM (Range Of Motion)
ROM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
3.1. ROM Aktif
ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien)
dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing Keluarga Pasien dalam melaksanakan pergerakan sendiri
secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (Keluarga
Pasien aktif). Kekuatan otot 75 %.
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi
dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang
digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala
sampai ujung jari kaki oleh Keluarga Pasien sendri secara aktif.
2. Bahu
3. Siku
4. Lengan bawah
5. Pergelangan tangan
7. Ibu jari
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°
REPORT THIS AD
8. Pinggul
9. Lutut
11. Kaki
DAFTAR PUSTAKA