Anda di halaman 1dari 21

RMK KEWIRAUSAHAAN

“PENGELOLAAN RENCANA KEUANGAN (MANAJEMEN


KEUANGAN) DAN SDM SERTA CARA MEMPEROLEH MODAL
USAHA”

Oleh Kelompok 6:

I Gede Yoga Surya Utama (1807531035)

Ni Wayan Lilik Eka Putri (1807531088)

Sang Ayu Putu Juniari (1807531108)

Ni Made Tini Ari (1807531115)

Gusti Ayu Putu Agung Mahadewi (1807531120)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS UDAYANA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya yang diberikan sehingga kami dapat menyusun tugas kelompok tentang
“Pengelolaan Rencana Keuangan (manajemen keuangan) dan SDM serta Cara Memperoleh
Dana Usaha.” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Kewirausahaan.

Penyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, melalui kesempatan ini,
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar yaitu Bapak I Gusti Ngurah Jaya
Agung Widagda yang telah memberikan tugas ini, sehingga kami bisa memahaminya.

Kami menyadari bahwa sepenuhnya hasil penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan, baik kritik maupun saran demi
kelengkapan dan kebaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami maupun pembaca pada umumnya.

Jimbaran, 26 February 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... .....................................2


DAFTAR ISI ................................................................................... .....................................3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... .....................................4
1.1 Latar Belakang .......................................................................... .....................................4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... .....................................4
1.3 Tujuan ....................................................................................... .....................................4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................ .....................................6
2.1 Pengertian Laporan Keuangan .................................................. .....................................6
2.2 Jenis-jenis, Komponen, dan Bentuk Laporan Keuangan .......... .....................................6
2.3 Analisis Laporan Keuangan ...................................................... .....................................7
2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ........................... .....................................7
2.3.2 Tujuan Analisis Keuangan ............................................... .....................................8
2.3.3 Kegunaan & Kelemahan Analisis Laporan Keuangan .... .....................................9
2.3.4 Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan ...................... .....................................9
2.4 Bentuk-bentuk Rasio Keuangan ................................................ .....................................9
2.5 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ........................... .....................................11
2.5.1 Pengertian MSDM ........................................................... .....................................11
2.5.2 Fungsi MSDM ................................................................. .....................................12
2.6 Modal Usaha .............................................................................. .....................................15
2.6.1 Pengertian Modal Usaha ................................................. .....................................15
2.6.2 Jenis-Jenis Modal Usaha ................................................. .....................................15
2.6.3 Sumber-sumber Modal Usaha ......................................... .....................................16
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................... .....................................19
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perusahaan tentunya masalah keuangan menjadi salah satu masalah vital bagi
perkembangan semua bisnis. Salah satu tujuan pendirian usaha yaitu untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal. Namun berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam
mencari dan mempertahankan bisnisnya bergantung pada manajemen keuangan
perusahaan tersebut. Perusahaan harus mampu memiliki kinerja manajemen yang sehat dan
efisien untuk memperoleh keuntungan atau laba. Oleh sebab itu kinerja keuangan
merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis untuk
mempertahankan usahanya.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan merupakan kunci
perusahaan untuk dapat dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, karena
keuntungan merupakan komponen keunangan yang sebagai alat dalam menilai baik atau
tidaknya kinerja perusahaan. Salah satu faktor menunjukkan kinerja perusahaan itu baik
atau buruk yaitu dengan hasil laporan keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas yakni:
1.2.1 Apa pengertian dari laporan keuangan?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis laporan keuangan?
1.2.3 Apa pengertian dan analisis laporan keuangan?
1.2.4 Apa saja bentuk-bentuk rasio keuangan?
1.2.5 Apa pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia dan fungsi-fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
1.2.6 Apa Pengertian dari sumber-sumber modal dan apa saja jenisnya?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pengerjaan materi ini yakni:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari laporan keuangan.
1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis laporan keuangan.
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dan analisis laporan keuangan.
1.3.4 Untuk mengetahui bentuk-bentuk rasio keuangan.
1.3.5 Untuk mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia dan fungsi-fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia.

4
1.3.6 Untuk mengetahui pengertian dari sumber-sumber modal dan jenis-jenisnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan
mengenai posisi keuangan apakah keuangan perusahaan dalam keadaan baik atau
sebaliknya. Informasi dalam laporan keuangan ini dapat membantu pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pengertian laporan
keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
(2009:1):
Laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laopran laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan perubahan posisi keungan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,
sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Menurut Kasmir (2016:7), pengertian laporan keuangan adalah:
Laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu.
Menurut Fahmi (2012:21), pengertian laporan keuangan adalah:
Suatu informasi yang menggambarkan kondisi laporan keuangan suatu perusahaan dan
lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan pada
umumnya meliputi Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus
Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan tersebut merupakan suatu
bentuk laporan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, perkembangan
perusahaan dan hasil usaha suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu.
2.2 Jenis-jenis, Komponen, dan Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2014:9), secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang bisa
disusun, yaitu:
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah
dan jenis aktiva (harta) dan passive (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
6
Elemen yang terdapat di dalam neraca yaitu asset, kewajiban, dan modal
(ekuitas). Asset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang
biasa dinyatakan dalam satuan uang. Kewajiban adalah utang yang harus dibayar
oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan
datang. Modal atau ekuitas dicantumkan pada neraca di bawah kewajiban. Modal
pada hakikatnya merupakan hak milik perusahaan atas kekayaan (asset)
perusahaan. (Al. Haryono Jusup, 2017:28)
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil
usaha perusahaan dalam satu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini
tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh.
Kemudian juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama
periode tertentu. Isi laporan laba rugi terdiri atas tiga komponen pokok yaitu
penghasilan, beban, dan laba atau rugi.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan
modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan
kas keluar perusahaan. Arus kas masuk merupakan pendapatan atau pinjaman dari
pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk
periode tertentu.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan laporan yang dibuat
berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan
informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada
sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna
laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan.
2.3 Analisis Laporan Keuangan
2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

7
Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka
membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang
dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa Laporan
Keuangan terdiri dari dua kata Analisa dan Laporan Keuangan. Kata analisa adalah
memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan
laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana).

Apabila dua pengertian tersebut digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190)

Analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan
keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah
perubahan (trend) suatu fenomena. (Soemarso, 2005:430)

2.3.2 Tujuan Analisis Keuangan


Dikutip dari buku Analisis Laporan Keuangan, tujuan dari analisis laporan keuangan
adalah:
1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke
depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran
atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai. (Kasmir, 2011:68),

8
Sedangkan menurut Munawir, tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan
tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan
dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
(Munawir, 2010:31)

2.3.3 Kegunaan dan Kelemahan Analisis Laporan Keuangan


Kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa.
b) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
c) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
d) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya
dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern
maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
e) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model
dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.
f) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
( Sofyan Syafri Harahap, 2009:195)
2.3.4 Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Kelemahan analisis laporan keuangan adalah :
a) Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya
kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis
itu tidak salah.
b) Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu
laporan keuangan tidak cukup hanya angka-angka laporan keuangan. Kita juga
harus melihat aspek-aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi,
situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan dan budaya masyarakat.
c) Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi
ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan. (Sofyan Syafri Harahap,
2009:203).

9
2.4 Bentuk-bentuk Rasio Keuangan
Bentuk-bentuk dari rasio keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Misalnya membayar gaji ,membayar biaya
operasional,membayar hutang jangka pendek ,dan lain sebagainya. Berikut jenis ratio
yang digunakan dalam analisis rasio likuiditas :
a. Current ratio, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya yang
segera jatuh tempo
b. Quick Ratio (Acid Test Ratio),mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban yang segera jatuh tempo dengan melihat kualitas dari aktiva lancer.
c. Cash Ratio ,mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang segera
jatuh tempo dengan kas yang dimiliki.
d. Net working Capital to sales , mengukur peranan sumber jangka panjang yang
terikat pada aktiva lancer sehubungan dengan pelaksanaan penjualan.
e. Current Assets to Sales , menunjukkan peranan modal kerja dalam mencapai
penjualan. (Ni Luh PutuWiagustini,2014:87)
2. Rasio Solvabilitas / Leverage
Yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa jaug perusahaan dibiayai oleh dana
pinjaman. Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio solvabilitas /leverage
:
a. Total Debt to Total Assets , membandingkan total pinjaman dengan aktiva ,untuk
mengetahui besarnya penggunaan hutang dibandingkan seluruh modal perusahaan.
b. Long Term Debt to Equity, membandingkan hutang jangka panjang dengan modal
sendiri ,untuk mengetahui besarnya penggunaan hutang jangka panjang
dibandingkan modal sendiri.
c. Time Interest Earned , mengukur pengaruh modal luar bagi perusahaan.
d. Fixed Charged Coverage,mengukur kemampuan perusahaan dalam menanggung
beban tetap. (Ni Luh Putu Wiagustini,2014:88)
3. Rasio Profitabilitas /Rentabilitas
Yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio profitabilitas :
a. Profit Margin, mengukur laba yang dicapai dibandingkan dengan penjualan.

10
b. Return on Investment ,mengukur kemampuan menghasilkan laba dari total aktiva
yang digunakan.
c. Return on Equity, mengukur return atas modal sendiri. ( Ni Luh Putu
Wiagustini,2014:90)
4. Rasio Aktivitas Usaha
Yaitu rasio untuk mengukur efektif atau tidaknya perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dananya. Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio aktivitas usaha
:
a. Inventory Turnover, mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam dalam
persediaan.
b. Receivable Turn Over, mengukur waktu penerimaan tagihan.
c. Fixed Assets Turnover, mengukur efisiensi penggunaan dana pada aktiva tetap
dalam rangka mencapai penjualan.
d. Total Assets Turnover, mengukur efisiensi penggunaan dana pada total aktiva
dalam rangka mencapai penjualan. ( Ni Luh Putu Wiagustini,2014:89)
5. Rasio Penilaian Pasar
Yaitu rasio untuk mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi keuangan yang
dicapai oleh perusahaan. Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio
penilaian pasar :
a. Earning Per Share (EPS) , jumlah laba per lembar saham.
b. Price Earning Ratio (PER ) , mencerminkan pengakuan pasar terhadap laba yang
dihasilkan perusahaan perlembar saham.
c. Market to Book Vlue , pengakuan pasar terhadap nilai buku saham.
d. Price to Cash Fow Ratio, pengakuan pasar terhadap aliran kas perusahaan.
e. Dividend Payout Ratio, bagian laba perusahaan yang dibayarkan dalam bentuk
dividen. (Ni Luh Putu Wiagustini,2014:90)
2.5 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
2.5.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam praktik sehari-hari, kita tentukan beberapa istilah yang mengandung


pengertian yang sama atau hampir sama dengan manajemen sumber daya manusia,
dengna fokus atau penekanan yang agak berbeda. Definisi-definisi itu antara lain:

11
SIkula mendefinisikan administrasi personalia (personnel administration)
sebagai “penarikan, seleksi, penempatan, indoktrinasi, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia (tenaga kerja) oleh dan di dalam sebuah perusahaan.

Flippo mendefinisikan manajemen personalia (personnel management) sebagai


“proses perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasa atas fungsi
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, integritas, memeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja agar tujuan-tujuan individu, organisasi, dan masyarakat
dapat dicapai.

Mondy dan Noe mendefinisikan manajemen sumber daya manusia (humam


resource management) sebagai pendayagunaan sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses perencanaan,


perorganisasian, pengarahaan dan pengawasan kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompetensi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya
manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

Jadi, dari sejumlah definisi yang diungkapkan, bahwa manajemen sumber daya
manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam
organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanan sumber daya manusia,
rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, pemberian kompetensi dan industrial. Perencanaan dan
implementasi fungsi-fungsi ini harus didukung oleh analisis jabatan yang cermat dan
penilaian kinerja yang objektif. (Tb. Sjafri Mangkuprawira., Dr., Ir, 2003;1)

2.5.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Sudah merupakan tugas manajemen SDM untuk mengelola manusia seefektif
mungkin agar diperoleh suatu satuan SDM yang merasa puas dan memuaskan.
Manajemen SDM merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri
pada SDM. Adapun fungsi-fungsi manajemen SDM, seperti halnya fungsi manajemen
umum, yaitu :
1. Staffing (Mengatur Keanggotaan)
Fungsi fungsi manajemen sumber daya manusia adalah staffing atau mengatur
keanggotaan. Dalam fungsi ini ada tiga kegiatan penting yang termasuk yaitu

12
perencanaan, penarikan, juga proses seleksi. Contohnya dapat diambil dalam
kegiatan utama yang dilakukan oleh dapartemen sumber daya manusia.
Semakin banyaknya perusahaan yang berdiri, semakin banyak pula sumber daya
manusia yang dibutuhkan. Inilah yang membuat manajemen sumber daya manusia
berfungsi di mana memiliki tugas untuk menyediakan, menyaring, memilih, dan
semacamnya.Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berperan penting untuk
menentukan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan-perusahaan.Agar
mendapatkan pekerja yang sesuai kriteria, dapartemen sumber daya manusia
biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes keahlian, dan
menyelidiki latar belakang orang tersebut.
2. Evaluasi
Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi lain yaitu evaluasi. Evaluasi
di sini termasuk dalam melakukan pelatihan juga penilaian. Dapartemen sumber
daya manusia wajib bertanggung jawab akan pengadaan sumber daya manusia
dalam perusahaan tersebut.
Biasanya mereka yang akan memberi pelatihan terhadap para calon dan
memastikan para calon mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance
mereka dari seluruh bagian perusahaan atau pihak-pihak terkait.Selain terhadap
calon, dapartemen juga harus melatih para manajer untuk membuat standar kinerja
yang dinilai baik dan membuat sebuah penilaian dengan akurat.
3. Penggantian dan Kepuasan
Masuk ke fungsi berikutnya yaitu penggantian atau kepuasan. Atau juga dapat kita
ucap sebagai ‘reward’. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berurusan
dengan penggatian akan kinerja yang telah dilakukan oleh para sumber daya
manusia di mana berhubungan juga dengan kepuasan yang diterima
perusahaan.Dapartemen sumber daya manusia memiliki tugas untuk membuat
perkembangan atas struktur gaji yang baik, sementara pihak manajer memiliki tugas
berupa pemberian gaji tersebut. Kedua pihak yang meliputi manajemen sumber
daya manusia ini harus melakukan koordinasi yang baik.
Mereka harus memastikan pemberian gaji beserta hal yang berkaitan meliputi gaji
pokok, bonus, insentif, asuransi, jatah cuti, dan lainnya terhadap SDM sesuai
dengan keputusan yang dibuat juga sesuai dengan hukum (peraturan standar seperti
UMR).
4. Pelatihan dan Penasehat
13
Manajemen sumber daya manusia juga memiliki fungsi sebagai pelatih sekaligus
penasehat. Pihak dapartemen bertanggung jawab untuk membantu pihak manajer
dalam membuat program-program pelatihan baik untuk calon karyawan, karyawan
baru, atau juga karyawan lama demi menghasilkan kinerja yang lebih
berkualitas.Selain melatih juga menjadi penaehat yang akan memberi masukan ke
pada pihak manajer, serta mencarikan solusi bila terjadi kasus atau masalah selama
proses pengembangan.
5. Membangun Relasi
Fungsi selanjutnya dalah membangun relasi. Manajemen sumber daya manusia
berperan penting juga memiliki tugas untuk membangun relaasi seperti melakukan
negosiasi dengan pihak perserikatan pekerja.Dapartemen harus berperan aktif
berupa mencari jalan persetujuan antara perusahaan dengan serikat pekerja, juga
membantu untuk menghindari datangnya keluhan.
Pada dasarnya, kita dapat menyimpulkan fungsi yang satu ini adalah bahwa
dapartemen sebagai menejemen sumber daya manusia merupakan ikatan anatara
sumber daya manusia yaitu karyawan dengan pihak serikat sumber daya manusia
atau serikat pekerja.
6. Menciptakan Kondisi Aman dan Sehat
Manajemen sumber daya manusia mempunya fungsi yang keenam yaitu sebagai
pencipta kondisi yang aman dan sehat. Aman dan sehat maksudnya menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan dan beresiko seperti kecelakaan yang dialami
perkerja.Dapartemen bertanggung jawab untuk melakukan pelatihan khusus seperti
bagaimana keselamatan kerja, memperbaiki kondisi yang dapat membahayakan
pekerja, dan membuat program kesehatan untuk pekerja. Selain itu wajib juga untuk
selalu membuat laporan setiap terjadi kecelakaan kerja.

7. Mendalami Masalah
Terakhir, pihak dapartmen sebagai menejemen sumber daya manusia memiliki
fungsi sebagai pencari solusi dari masalah-masalah yang terjadi atau personnel
research.
Contoh masalah yang sering terjadi di antaranya para pekerja atau karyawan tidak
hadir dan terlambat datang terlalu sering.Mereka harus mendalami masalah tersebut
dan memikirkan apakah kebijakan yang selama ini ditetapkan sudah tepat atau
kurang.

14
8. Pengintegrasian
Maksudnya dari integrasi di sini ialah menyatukan kepentingan perusahaan dengan
kebutuhan karyawan. Kalau integrasinya bagus tentu kerjasama akan lebih
menguntungkan lagi untuk kedua pihak.
9. Pemeliharaan
Karyawan merupakan sumber daya yang sangat penting, dalam pemeliharaan ini
ditujukan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental maupun loyalitas karyawan
supaya kerjasama semakin terjaga.
10. Pemberhentian
Yang ini biasa disebut PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Seperti namanya,
untuk memutus atau mengakhiri kontrak atau hubungan kerja antar perusahaan
dengan karyawan yang biasanya disebabkan oleh suatu hal yang menyebabkan hak
dan kewajiban antar perusahaan dengan karyawan berakhir. (Tb. Sjafri
Mangkuprawira., Dr., Ir, 2003;6).
2.6 Modal Usaha
2.6.1 Pengertian Modal Usaha
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah uang yang
dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta
benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan
sesuatu yang menambah kekayaan. Dalam hal ini modal dapat diinterpretasikan sebagai
aset baik berupa barang-barang atau dana yang dijadikan sebagai pokok menjalankan
sebuah usaha atau bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang
bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang
dalam sebuah usaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting
tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi
bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat
berjalan lancar (Amirullah, 2005:7).
2.6.2 Jenis-jenis Modal Usaha
Jenis-jenis modal atau capital dapat dibedakan menjadi tiga (Suharyadi dkk,
2007:167), yaitu:

a) Modal Investasi Awal


Modal ini adalah modal awal untuk membuka usaha dan sifatnya jangka
panjang. Modal inilah yang dipakai untuk misalnya, menyewa toko, kendaraan,

15
komputer, dan lain-lain. Modal ini jumlahnya besar, namun nilainya akan
menyusut dari tahun ke tahun.
b) Modal Kerja
Modal jenis ini diartikan sebagai modal yang diperlukan untuk kebutuhan
yang digunakan sehari-hari. Disebut juga dengan modal produksi, modal ini
sangat penting untuk memproduksi atau membeli barang usaha. Biasanya modal
ini sifatnya jangka pendek dan berfungsi sebagai modal untuk berjaga-jaga
untuk berbagai variable yang mungkin terjadi pada suatu usaha.
c) Modal Operasional
Modal ini adalah modal yang sudah ditentukan untuk dipakai membayar
biaya bulanan yang akan menunjang operasional bisnis Anda. Contohnya
adalah biaya untuk listrik per bulan, gaji untuk karyawan, tarif air dan telepon,
dan juga biaya retribusi. Modal seperti ini memang dimaksudkan untuk
membayar tagihan di luar urusan bisnis.

Selain ketiga jenis modal usaha diatas, jenis modal usaha berdasarkan wujudnya
dapat dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak.

a) Modal Konkret
Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat dilihat secara kasat
mata atau berwujud. Yang termasuk modal konkret seperti bahan baku, tempat,
mesin, gudang dan bentuk sarana prasarana lainnya.
b) Modal Abstrak
Modal abstrak adalah kebalikan dari modal konkret dimana tidak dapat
terlihat secara kasat mata. Meskipun begitu, modal ini juga penting untuk
keberlangsungan perusahaan seperti skill tenaga kerja, hak cipta dan hak paten.
2.6.3 Sumber-sumber Modal Usaha
1. Modal Sendiri
Menurut Mardiyatmo (2008) mengatakan bahwa modal sendiri adalah modal
yang diperleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan,
sumbangan, hibah, dan lain sebagainya. Adapun kelebihan dari modal sendiri yaitu:
a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak
menjadi beban perusahaan.
b) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal.

16
c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif
lama.
d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan
pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal
mau mengalihkan ke pihak lain.

Kekurangan modal sendiri yaitu:

a) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat


tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas.
b) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja
dan prospek usahanya.
c) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan
modal asing.
2. Modal Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Keuntungan modal
pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah
banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul
motivasi dari pihak manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:
a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun pemerintah
atau perbankan asing.
b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura,
asuransi leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.
c) Pinjaman dari perusahaan non keuangan.

Kelebihan dari modal pinjaman yaitu:

a) Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal


pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan layak,
perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya
ke perusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah.

17
b) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal
sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan
usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga berusaha menjaga image
dan kepercayaan perusahaan yang memberi pinjaman agar tidak tercemar.

Adapun kekurangan dari modal pinjaman yaitu:

a) Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi. Pinjaman yang
diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk
membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi,
materai dan asuransi.
b) Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu
yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami
likuiditas merupakan beban yang harus ditanggung.
c) Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang
mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan
menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir,
2007:91).
3. Modal Patungan
Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal usaha
dengan cara berbagai kepemilikan usaha dengan orang lain. Caranya dengan
menggabungkan antara modal sendiri dengan modal satu orang teman atau beberapa
orang (yang berperan sebagai mitra usaha) (Jackie Ambadar, 2010:15).

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Laporan keuangan merupakan catatan atas informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut.
Laporan keuangan terdiri atas beberapa jenis, diantaranya : Laporan Posisi Keuangan,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Dalam mengevaluasi laporan keuangan diperlukan sebuah analisis yaitu analisis
laporan keuangan. Analisis Laporan Keuangan adalah Menguraikan pos-pos laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Dalam menganalisis laporan keuanga akan didasarkan atau diukur berdasarkan
beberapa rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas
usaha dan rasio penliaian pasar.
Manajemen Sumber Daya Manusia atau MSDM adalah salah satu fungsi dalam sebuah
perusahaan atau organisasi yang fokus pada kegiatan rekrutmen, pengelolaan dan
pengarahan untuk orang-orang yang bekerja dalam perusahaan tersebut, fungsi dari MSDM
sendiri adalah staffing, evaluasi, penggantian dan kepuasan, pelatihan dan penasehat,
membangun relasi, menciptakan kondisi aman dan sehat, mendalami masalah dan
pengintegrasian.
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang,
melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan. Modal usaha terdiri
dari beberapa jenis yaitu : modal investasi awal, modal kerja, modal operasional, serta
modal konkret dan abstrak dan sumber modal didapatkan dari tiga sumber yaitu modal
sendiri, modal asing dan modal patungan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Achmad S. Rukky, Meningkatkan SDM yang berkualitas, 2003.

Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-2. Bandung: Alfabeta.

Harahap, Sofyan Syafri. 1998. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan.

Jackie Ambadar. (2010). Membentuk Karakter Pengusaha. Bandung: Kaifa.

Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Wali Pers.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mardiyatmo. (2008). Kewirausahaan untuk SMK Kelas XI. Jakarta: Yudistira.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.

Simamora, Henry., Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta, Penerbitan, STIE YKPN,


1995.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Dua, Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat.

Suharyadi dkk. 2007. Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta:
Salemba Empat.

Tb. Sjafri Mangkuprawira., Dr., Ir., Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia,
2003.

20
Wiagustini,Ni Luh Putu .2014.Manajemen Keuangan.Bali: Udayana University Press.

21

Anda mungkin juga menyukai