Oleh Kelompok 6:
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya yang diberikan sehingga kami dapat menyusun tugas kelompok tentang
“Pengelolaan Rencana Keuangan (manajemen keuangan) dan SDM serta Cara Memperoleh
Dana Usaha.” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Kewirausahaan.
Penyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, melalui kesempatan ini,
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar yaitu Bapak I Gusti Ngurah Jaya
Agung Widagda yang telah memberikan tugas ini, sehingga kami bisa memahaminya.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya hasil penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan, baik kritik maupun saran demi
kelengkapan dan kebaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami maupun pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3.6 Untuk mengetahui pengertian dari sumber-sumber modal dan jenis-jenisnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka
membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang
dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa Laporan
Keuangan terdiri dari dua kata Analisa dan Laporan Keuangan. Kata analisa adalah
memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan
laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana).
Apabila dua pengertian tersebut digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190)
Analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan
keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah
perubahan (trend) suatu fenomena. (Soemarso, 2005:430)
8
Sedangkan menurut Munawir, tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan
tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan
dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
(Munawir, 2010:31)
9
2.4 Bentuk-bentuk Rasio Keuangan
Bentuk-bentuk dari rasio keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Misalnya membayar gaji ,membayar biaya
operasional,membayar hutang jangka pendek ,dan lain sebagainya. Berikut jenis ratio
yang digunakan dalam analisis rasio likuiditas :
a. Current ratio, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya yang
segera jatuh tempo
b. Quick Ratio (Acid Test Ratio),mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban yang segera jatuh tempo dengan melihat kualitas dari aktiva lancer.
c. Cash Ratio ,mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang segera
jatuh tempo dengan kas yang dimiliki.
d. Net working Capital to sales , mengukur peranan sumber jangka panjang yang
terikat pada aktiva lancer sehubungan dengan pelaksanaan penjualan.
e. Current Assets to Sales , menunjukkan peranan modal kerja dalam mencapai
penjualan. (Ni Luh PutuWiagustini,2014:87)
2. Rasio Solvabilitas / Leverage
Yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa jaug perusahaan dibiayai oleh dana
pinjaman. Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio solvabilitas /leverage
:
a. Total Debt to Total Assets , membandingkan total pinjaman dengan aktiva ,untuk
mengetahui besarnya penggunaan hutang dibandingkan seluruh modal perusahaan.
b. Long Term Debt to Equity, membandingkan hutang jangka panjang dengan modal
sendiri ,untuk mengetahui besarnya penggunaan hutang jangka panjang
dibandingkan modal sendiri.
c. Time Interest Earned , mengukur pengaruh modal luar bagi perusahaan.
d. Fixed Charged Coverage,mengukur kemampuan perusahaan dalam menanggung
beban tetap. (Ni Luh Putu Wiagustini,2014:88)
3. Rasio Profitabilitas /Rentabilitas
Yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio profitabilitas :
a. Profit Margin, mengukur laba yang dicapai dibandingkan dengan penjualan.
10
b. Return on Investment ,mengukur kemampuan menghasilkan laba dari total aktiva
yang digunakan.
c. Return on Equity, mengukur return atas modal sendiri. ( Ni Luh Putu
Wiagustini,2014:90)
4. Rasio Aktivitas Usaha
Yaitu rasio untuk mengukur efektif atau tidaknya perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dananya. Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio aktivitas usaha
:
a. Inventory Turnover, mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam dalam
persediaan.
b. Receivable Turn Over, mengukur waktu penerimaan tagihan.
c. Fixed Assets Turnover, mengukur efisiensi penggunaan dana pada aktiva tetap
dalam rangka mencapai penjualan.
d. Total Assets Turnover, mengukur efisiensi penggunaan dana pada total aktiva
dalam rangka mencapai penjualan. ( Ni Luh Putu Wiagustini,2014:89)
5. Rasio Penilaian Pasar
Yaitu rasio untuk mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi keuangan yang
dicapai oleh perusahaan. Berikut jenis ratio yang digunakan dalam analisis rasio
penilaian pasar :
a. Earning Per Share (EPS) , jumlah laba per lembar saham.
b. Price Earning Ratio (PER ) , mencerminkan pengakuan pasar terhadap laba yang
dihasilkan perusahaan perlembar saham.
c. Market to Book Vlue , pengakuan pasar terhadap nilai buku saham.
d. Price to Cash Fow Ratio, pengakuan pasar terhadap aliran kas perusahaan.
e. Dividend Payout Ratio, bagian laba perusahaan yang dibayarkan dalam bentuk
dividen. (Ni Luh Putu Wiagustini,2014:90)
2.5 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
2.5.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
11
SIkula mendefinisikan administrasi personalia (personnel administration)
sebagai “penarikan, seleksi, penempatan, indoktrinasi, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia (tenaga kerja) oleh dan di dalam sebuah perusahaan.
Jadi, dari sejumlah definisi yang diungkapkan, bahwa manajemen sumber daya
manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam
organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanan sumber daya manusia,
rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, pemberian kompetensi dan industrial. Perencanaan dan
implementasi fungsi-fungsi ini harus didukung oleh analisis jabatan yang cermat dan
penilaian kinerja yang objektif. (Tb. Sjafri Mangkuprawira., Dr., Ir, 2003;1)
12
perencanaan, penarikan, juga proses seleksi. Contohnya dapat diambil dalam
kegiatan utama yang dilakukan oleh dapartemen sumber daya manusia.
Semakin banyaknya perusahaan yang berdiri, semakin banyak pula sumber daya
manusia yang dibutuhkan. Inilah yang membuat manajemen sumber daya manusia
berfungsi di mana memiliki tugas untuk menyediakan, menyaring, memilih, dan
semacamnya.Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berperan penting untuk
menentukan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan-perusahaan.Agar
mendapatkan pekerja yang sesuai kriteria, dapartemen sumber daya manusia
biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes keahlian, dan
menyelidiki latar belakang orang tersebut.
2. Evaluasi
Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi lain yaitu evaluasi. Evaluasi
di sini termasuk dalam melakukan pelatihan juga penilaian. Dapartemen sumber
daya manusia wajib bertanggung jawab akan pengadaan sumber daya manusia
dalam perusahaan tersebut.
Biasanya mereka yang akan memberi pelatihan terhadap para calon dan
memastikan para calon mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance
mereka dari seluruh bagian perusahaan atau pihak-pihak terkait.Selain terhadap
calon, dapartemen juga harus melatih para manajer untuk membuat standar kinerja
yang dinilai baik dan membuat sebuah penilaian dengan akurat.
3. Penggantian dan Kepuasan
Masuk ke fungsi berikutnya yaitu penggantian atau kepuasan. Atau juga dapat kita
ucap sebagai ‘reward’. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berurusan
dengan penggatian akan kinerja yang telah dilakukan oleh para sumber daya
manusia di mana berhubungan juga dengan kepuasan yang diterima
perusahaan.Dapartemen sumber daya manusia memiliki tugas untuk membuat
perkembangan atas struktur gaji yang baik, sementara pihak manajer memiliki tugas
berupa pemberian gaji tersebut. Kedua pihak yang meliputi manajemen sumber
daya manusia ini harus melakukan koordinasi yang baik.
Mereka harus memastikan pemberian gaji beserta hal yang berkaitan meliputi gaji
pokok, bonus, insentif, asuransi, jatah cuti, dan lainnya terhadap SDM sesuai
dengan keputusan yang dibuat juga sesuai dengan hukum (peraturan standar seperti
UMR).
4. Pelatihan dan Penasehat
13
Manajemen sumber daya manusia juga memiliki fungsi sebagai pelatih sekaligus
penasehat. Pihak dapartemen bertanggung jawab untuk membantu pihak manajer
dalam membuat program-program pelatihan baik untuk calon karyawan, karyawan
baru, atau juga karyawan lama demi menghasilkan kinerja yang lebih
berkualitas.Selain melatih juga menjadi penaehat yang akan memberi masukan ke
pada pihak manajer, serta mencarikan solusi bila terjadi kasus atau masalah selama
proses pengembangan.
5. Membangun Relasi
Fungsi selanjutnya dalah membangun relasi. Manajemen sumber daya manusia
berperan penting juga memiliki tugas untuk membangun relaasi seperti melakukan
negosiasi dengan pihak perserikatan pekerja.Dapartemen harus berperan aktif
berupa mencari jalan persetujuan antara perusahaan dengan serikat pekerja, juga
membantu untuk menghindari datangnya keluhan.
Pada dasarnya, kita dapat menyimpulkan fungsi yang satu ini adalah bahwa
dapartemen sebagai menejemen sumber daya manusia merupakan ikatan anatara
sumber daya manusia yaitu karyawan dengan pihak serikat sumber daya manusia
atau serikat pekerja.
6. Menciptakan Kondisi Aman dan Sehat
Manajemen sumber daya manusia mempunya fungsi yang keenam yaitu sebagai
pencipta kondisi yang aman dan sehat. Aman dan sehat maksudnya menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan dan beresiko seperti kecelakaan yang dialami
perkerja.Dapartemen bertanggung jawab untuk melakukan pelatihan khusus seperti
bagaimana keselamatan kerja, memperbaiki kondisi yang dapat membahayakan
pekerja, dan membuat program kesehatan untuk pekerja. Selain itu wajib juga untuk
selalu membuat laporan setiap terjadi kecelakaan kerja.
7. Mendalami Masalah
Terakhir, pihak dapartmen sebagai menejemen sumber daya manusia memiliki
fungsi sebagai pencari solusi dari masalah-masalah yang terjadi atau personnel
research.
Contoh masalah yang sering terjadi di antaranya para pekerja atau karyawan tidak
hadir dan terlambat datang terlalu sering.Mereka harus mendalami masalah tersebut
dan memikirkan apakah kebijakan yang selama ini ditetapkan sudah tepat atau
kurang.
14
8. Pengintegrasian
Maksudnya dari integrasi di sini ialah menyatukan kepentingan perusahaan dengan
kebutuhan karyawan. Kalau integrasinya bagus tentu kerjasama akan lebih
menguntungkan lagi untuk kedua pihak.
9. Pemeliharaan
Karyawan merupakan sumber daya yang sangat penting, dalam pemeliharaan ini
ditujukan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental maupun loyalitas karyawan
supaya kerjasama semakin terjaga.
10. Pemberhentian
Yang ini biasa disebut PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Seperti namanya,
untuk memutus atau mengakhiri kontrak atau hubungan kerja antar perusahaan
dengan karyawan yang biasanya disebabkan oleh suatu hal yang menyebabkan hak
dan kewajiban antar perusahaan dengan karyawan berakhir. (Tb. Sjafri
Mangkuprawira., Dr., Ir, 2003;6).
2.6 Modal Usaha
2.6.1 Pengertian Modal Usaha
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah uang yang
dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta
benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan
sesuatu yang menambah kekayaan. Dalam hal ini modal dapat diinterpretasikan sebagai
aset baik berupa barang-barang atau dana yang dijadikan sebagai pokok menjalankan
sebuah usaha atau bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang
bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang
dalam sebuah usaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting
tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi
bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat
berjalan lancar (Amirullah, 2005:7).
2.6.2 Jenis-jenis Modal Usaha
Jenis-jenis modal atau capital dapat dibedakan menjadi tiga (Suharyadi dkk,
2007:167), yaitu:
15
komputer, dan lain-lain. Modal ini jumlahnya besar, namun nilainya akan
menyusut dari tahun ke tahun.
b) Modal Kerja
Modal jenis ini diartikan sebagai modal yang diperlukan untuk kebutuhan
yang digunakan sehari-hari. Disebut juga dengan modal produksi, modal ini
sangat penting untuk memproduksi atau membeli barang usaha. Biasanya modal
ini sifatnya jangka pendek dan berfungsi sebagai modal untuk berjaga-jaga
untuk berbagai variable yang mungkin terjadi pada suatu usaha.
c) Modal Operasional
Modal ini adalah modal yang sudah ditentukan untuk dipakai membayar
biaya bulanan yang akan menunjang operasional bisnis Anda. Contohnya
adalah biaya untuk listrik per bulan, gaji untuk karyawan, tarif air dan telepon,
dan juga biaya retribusi. Modal seperti ini memang dimaksudkan untuk
membayar tagihan di luar urusan bisnis.
Selain ketiga jenis modal usaha diatas, jenis modal usaha berdasarkan wujudnya
dapat dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak.
a) Modal Konkret
Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat dilihat secara kasat
mata atau berwujud. Yang termasuk modal konkret seperti bahan baku, tempat,
mesin, gudang dan bentuk sarana prasarana lainnya.
b) Modal Abstrak
Modal abstrak adalah kebalikan dari modal konkret dimana tidak dapat
terlihat secara kasat mata. Meskipun begitu, modal ini juga penting untuk
keberlangsungan perusahaan seperti skill tenaga kerja, hak cipta dan hak paten.
2.6.3 Sumber-sumber Modal Usaha
1. Modal Sendiri
Menurut Mardiyatmo (2008) mengatakan bahwa modal sendiri adalah modal
yang diperleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan,
sumbangan, hibah, dan lain sebagainya. Adapun kelebihan dari modal sendiri yaitu:
a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak
menjadi beban perusahaan.
b) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal.
16
c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif
lama.
d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan
pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal
mau mengalihkan ke pihak lain.
17
b) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal
sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan
usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga berusaha menjaga image
dan kepercayaan perusahaan yang memberi pinjaman agar tidak tercemar.
a) Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi. Pinjaman yang
diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk
membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi,
materai dan asuransi.
b) Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu
yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami
likuiditas merupakan beban yang harus ditanggung.
c) Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang
mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan
menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir,
2007:91).
3. Modal Patungan
Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal usaha
dengan cara berbagai kepemilikan usaha dengan orang lain. Caranya dengan
menggabungkan antara modal sendiri dengan modal satu orang teman atau beberapa
orang (yang berperan sebagai mitra usaha) (Jackie Ambadar, 2010:15).
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Laporan keuangan merupakan catatan atas informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut.
Laporan keuangan terdiri atas beberapa jenis, diantaranya : Laporan Posisi Keuangan,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Dalam mengevaluasi laporan keuangan diperlukan sebuah analisis yaitu analisis
laporan keuangan. Analisis Laporan Keuangan adalah Menguraikan pos-pos laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Dalam menganalisis laporan keuanga akan didasarkan atau diukur berdasarkan
beberapa rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas
usaha dan rasio penliaian pasar.
Manajemen Sumber Daya Manusia atau MSDM adalah salah satu fungsi dalam sebuah
perusahaan atau organisasi yang fokus pada kegiatan rekrutmen, pengelolaan dan
pengarahan untuk orang-orang yang bekerja dalam perusahaan tersebut, fungsi dari MSDM
sendiri adalah staffing, evaluasi, penggantian dan kepuasan, pelatihan dan penasehat,
membangun relasi, menciptakan kondisi aman dan sehat, mendalami masalah dan
pengintegrasian.
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang,
melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan. Modal usaha terdiri
dari beberapa jenis yaitu : modal investasi awal, modal kerja, modal operasional, serta
modal konkret dan abstrak dan sumber modal didapatkan dari tiga sumber yaitu modal
sendiri, modal asing dan modal patungan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-2. Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. 1998. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Dua, Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat.
Suharyadi dkk. 2007. Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta:
Salemba Empat.
Tb. Sjafri Mangkuprawira., Dr., Ir., Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia,
2003.
20
Wiagustini,Ni Luh Putu .2014.Manajemen Keuangan.Bali: Udayana University Press.
21