Anda di halaman 1dari 61

NAMA : ARTAMITA CAROLINE TURNIP

NPM/NO.URUT : 1619104001 / 2
TANDA TANGAN :

RESUME OBLIGASI

Sejarah Obligasi Ketika Perang Dunia I pecah, dana yang dimiliki pemerintah
Amerika Serikat (AS) tidak seperti saat ini. Kenyataannya, jumlah dana yang tersedia saat itu
tidak mampu menutup semua biaya perang yang diperlukan. Perdebatan tentang biaya perang
ini langsung menjadi isu, topik, dan permasalahan nasional.

Menghadapi situasi ini, pemerintah AS memanfaatkan kendalinya atas uang rakyat.


Pemerintah AS menaikkan pajak warganya untuk mencukupi kekurangan biaya perang. Tiga
tahun setelah Perang Dunia I selesai, tepatnya pada tahun 1917, pemerintah AS menemukan
cara yang lebih mudah sekaligus menjadi solusi alternatif untuk menutupi hutang negara di
tahun berikutnya dan juga untuk menyokong pertumbuhan ekonomi AS. Solusi alternatif ini
disebut Liberty Bond atau Obligasi Liberty yang telah membebaskan AS dari krisis
keuangan. Liberty Bond diterapkan pemerintah AS untuk mendapatkan uang lebih untuk
menutupi defisit negara. Caranya, Obligasi tersebut dijual kepada warga negara Amerika
dengan iming - iming premis atau imbalan yang tinggi.

Sungguh mengejutkan, dalam waktu singkat, pemerintah AS berhasil mengumpulkan


dana yang begitu besar dari hasil penjualan obligasi ini. Besarnya pajak yang berhasil
dikumpulkan mampu mencegah terjadinya krisis keuangan akibat defisit anggaran negara.
Semakin lama, penjualan obligasi menjadi semakin banyak dan membesar. Tak ayal lagi,
surat utang yang disebut Obligasi Liberty itu pun semakin dikenal masyarakat luas. Di bawah
ini, adalah salah satu contoh iklan yang digunakan pemerintah AS untuk mendorong
masyarakat membeli obligasi Liberty.

Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit"
obligasi adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah pemberi
pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh
debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit
obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari
luar perusahaan.

Faktor keamanan investasi inilah yang sangat penting untuk dipahami. Sederhananya,
meskipun dunia berada dalam kekacauan akibat perang dan masih adanya kemungkinan
pemerintah AS tidak mampu mengembalikan uang rakyat yang telah membeli obligasi,
investasi ini menawarkan tempat investasi yang tidak hanya aman tetapi juga memiliki resiko
yang sangat kecil.

Dan memang benar, setelah perang usai, Departemen Keuangan AS tidak mampu
membiayai Obligasi Liberty yang telah dibeli oleh masyarakat. Untuk mengatasinya,
pemerintah AS mengeluarkan obligasi yang baru. Hingga saat ini, obligasi diciptakan terus
menerus untuk membiayai investasi dari nasabah. Karena pemerintah tidak mampu lagi
membiayai, maka solusi yang diambil adalah dengan memproduksi uang sebanyak mungkin
tanpa menggunakan jaminan emas atau benda berharga lainnya.
Dengan kata lain, pemerintah AS mencetak uang kertas sebagai alat pembayaran
obligasi nasabahnya tanpa satu jaminan pun. Dapat dibayangkan, hal ini membawa akibat
buruk bagi masa depan negara Amerika Serikat. Memang benar, negara dapat menciptakan
banyak uang untuk membayar investasi dari pembelian obligasi dan dari situlah muncul
problem baru yang harus dihadapi pemerintah.

Investasi pada dasarnya adalah kreatifitas individu atau perusahaan yang kegiatannya
menanam modal atau dana pada berbagai bidang yang menguntungkan untuk mendapatkan
keuntungan di masa yang akan datang. Dalam berinvestasi ada begitu banyak alternatif yang
dapat dilakukan oleh individu atau perusahaan misalnya menabung, membeli tanah dan
bangunan, ataupun membeli emas. Namun, dari begitu banyaknya alternatif investasi,
masyarakat pemodal belum terlalu mengetahui alternatif investasi apa yang dapat
memberikan mereka keuntungan yang besar.

Beberapa orang beranggapan bahwa berinvestasi dengan cara membeli properti,


tanah, emas adalah alternatif investasi yang sangat menjanjikan, padahal berinvestasi pada
bidang ini selain memiliki pengembalian yang rendah juga memiliki risiko yang cukup besar.
Misalnya berinvestasi dengan cara membeli properti, mungkin masyarakat beranggapan
bahwa berinvestasi dibidang ini sangat menjanjikan karena harganya semakin lama semakin
tinggi. Padahal altematif ini memiliki risiko yang cukup tinggi seperti penggusuran,
kebakaran, tanah langsor atau bahkan kebanjiran.

Obligasi merupakan salah satu alternatif investasi yang sangat menjanjikan, karena
produk ini memiliki tingkat risiko paling rendah, dan cenderung lebih stabil. Obligasi adalah
surat hutang pasar modal yang memuat perjanjian (kontrak) kesediaan emiten
(perusahaan/institusi penerbit obligasi) untuk melakukan pembayaran secara tetap kepada
investor dan pengembalian pokok pinjaman/hutang pada akhir periode perjanjian. Namun,
masih banyak masyarakat pemodal yang belum berinvestasi di obligasi

Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar
kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Dari defenisi ini dapat
dimengerti bahwa obligasi adalah suatu utang atau kewajiban jangka panjang (bond),
sedangkan utang jangka pendek disebut bill. Nilai utang dari obligasi ini dinyatakan di dalam
surat utangnya. Bunga dari obligasi adalah tetap (misalnya 14% setahun) jika ada dan sudah
ditentukan. Karena obligasi membayar bunga yang besamya tetap, maka obligasi dikenal juga
sebagai sekuritas pendapatan tetap. Walaupun kebanyakan obligasi memberikan bunga tetap,
ada juga obligasi yang tidak membayar bunga.

Menerbitkan obligasi dapat dilakukan secara umum disebut public placement atau
secara privat/terbatas disebut private placement. Beberapa lembaga keuangan (perusahaan
sekuritas) berperan dalam menerbitkan dan mentransaksikan sekuritas, seperti bank investasi
(perusahaan penjamin emisi), securities broker and dealer (pedagang perantara), dan
organized exchange (bursa efek).

Dalam menerbitkan obligasi untuk dijual ke publik, perusahaan biasanya membeli


jasa perusahaan penjamin efek (investment bank), yaitu institusi yang profesional dalam
melakukan proses penjaminan emisi (underwriting), dan berperan sebagai penjamin
(underwriter). Proses penjaminan emisi mencakup aktivitas mengemas produk keuangan
(obligasi), mem-persiapkan persyaratan regulator, menentukan harga sekuritas dan
menjualnya ke publik. Perusahaan publik yang memiliki reputasi dapat menjual sekuritasnya
langsung kepada investor tanpa melalui registrasi pemerintah terlebih dahulu, disebut private
placement.

Jenis-Jenis Obligasi

1. Goverment Bond

Pemerintah juga membutuhkan dana untuk pembangunan negara. Salah satunya adalah
dengan meminjam jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut
dengan Surat Utang Negara (SUN) atau lebih dikenal dengan nama obligasi pemerintah
(government bond)

2. Multicipal Bond

Municipal bond adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah misalnya
pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten. Pemerintah daerah biasanya mengeluarkan obligasi
ini untuk pembiayaan modal, seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit
umum dan lain sebagainya.

3. Corporate Bond

Obligasi perusahaan (corporate bond) adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan
oleh perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo
dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan di kontrak utangnya.
Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond indenture, yaitu janji perusahaan
penerbit obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang dituliskan kepada pihak tertentu
yang dipercaya (trustee).

Nilai Obligasi

1. Nilai Maturiti

Maturity value atau disebut juga nilai jatuh tempo adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar
pada saat obligasi jatuh tempo. Nilai maturiti ini juga mewakili nilai nominal atau nilai per
value atau nilai tampang (face value) dari obligasi.

2. Nilai Pasar Obligasi

Nilai pasar obligasi (market value) adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal
pada saat tertentu. Misalnya terdapat pada kutipan nilai pasar obligasi yang tercatat di New
York Slack Exchange di surat kabar The Wall Street Journal.
3. Nilai Intrinsik Obligasi

Nilai intrinsik (instrinsic value) atau nilai fundamental (fundamental value) atau nilai
sesungguhnya dari suatu obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi. Nilai
sebenamya tidak mungkin dihitung dengan tepat, hanya dapat diperkirakan.

Resiko Obligasi

Walaupun obligasi lebih rendah resikonya dibandingkan dengan saham, tetapi


obligasi tetap aktiva beresiko. Resiko dari obligasi adalah kemungkinan obligasi tidak
terbayar (default). Peringkat obligasi (bond rating) dapat digunakan sebagai proksi dari risiko
obligasi.

Peringkat obligasi adalah simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen peringkat
untuk menunjukkan risiko dari obligasi. Standard & Poor’s (S&P) Corporation dan Moody 's
Investor Service Inc. adalah agen peringkat obligasi terkenal di dunia. Di Indonesia obligasi
diperingkat oleh PT PEFINDO yang didirikan pada tanggal 21 Desember 1993 dan PT
KASNIC Credit Rating.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono Jogiyanto. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Edisi kesepuluh, BPFE-
Yogyakarta, 2016.

Silvanita Ketut, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Erlangga, 2009.


Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Budisantoso, Budi dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Yogyakarta: Salemba Empat.

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Analisa teknikal merupakan metode evaluasi instrumen investasi dengan melakukan


analisis statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar, seperti harga-harga yang terjadi dan
volume. Analisa teknikal tidak mencoba untuk mengukur nilai intrinsik dari sebuah investasi
atau komoditas, melainkan menggunakan grafik dan metode lain untuk mengidentifikasi
pola-pola yang dapat menunjukkan aktivitas masa depan.Sama seperti banyaknya model
investasi di sisi fundamental, ada juga berbagai jenis trader teknikal. Beberapa hanya
mengandalkan pola grafik, yang lain menggunakan indikator teknikal dan oskilator, dan
sebagian besar menggunakan beberapa kombinasi dari keduanya. Dalam situasi apapun,
penggunaan eksklusif analisa teknikal pada data harga historis dan volume menjadi pemisah
utama dari analisa fundamental. Tidak seperti analisa fundamental, analisa teknikal tidak
peduli apakah saham atau komoditas dalam keadaan undervalued, satu-satunya hal yang
penting adalah data perdagangan terdahulu dan informasi apa dimana data ini dapat
memberikan pandangan tentang kemungkinan pergerakan di masa depan.

Kritik utama dari analisa teknikal adalah pada faktor hanya mempertimbangkan
pergerakan harga, mengabaikan faktor fundamental. Namun, analisia teknikal
mengasumsikan bahwa, pada waktu tertentu, harga mencerminkan segala sesuatu yang
dimiliki atau dapat mempengaruhi, termasuk faktor fundamental. Analisa teknikal percaya
bahwa fundamental, bersama dengan faktor-faktor ekonomi yang lebih luas dan psikologi
pasar, semua difaktorkan ke dalam harga, menghilangkan kebutuhan dari benar-benar
mempertimbangkan faktor-faktor ini secara terpisah. Ini hanya meninggalkan analisa
pergerakan harga, yang dilihat teori teknikal sebagai produk dari penawaran dan permintaan
untuk instrument tertentu di pasar.

Dalam analisa teknikal, pergerakan harga diyakini mengikuti sebuah tren. Ini berarti
bahwa setelah tren telah terbentuk, pergerakan harga di masa depan lebih cenderung berada
dalam arah yang sama dengan tren daripada bergerak dalam arah bertentangan. Banyak dari
strategi trading teknikal didasarkan pada asumsi ini.

B. TUJUAN MASALAH

1. Apa pengertian dari analisis fundamental dan teknikal?


2. Apa saja prinsi-prinsip analisis fundamental?
3. Apa yang dimaksud dengan model analisi fundamental ?
4. Bagaimana metode analisis teknikal atau fundamental dilakukan?

C. RUMUSAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis teknikal atau analisis fundamental.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip analisis fundamental.
3. Untuk mengatahui apa saja model analisis fundamental.
4. Untuk mengetahui cara atau proses dalam melakukan analisis.
BAB II

PEMBAHASAN

1. ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan
usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar,
siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan
badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua
analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya
layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut nilainya lebih
tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar.
Dengan kata lain harganya terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki
sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya, saham itu layak untuk dibeli dengan alas
an harganya lebbih murah.

Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data
historis (berupa laporan keuangan perusahaan) analisis ini juga menggunakan data masa
depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi dimasa
mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap akan mempengaruhi kinerja
dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam proses
analisisnya, banyak vaiabel ditentukan berdasarkan judgment, misalnya , tingkat
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Akibatnya, meskipun beberapa orang
menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bias jadi
berbeda. Analisis ini biasa digunakan untuk jangka panjang, tetapi permasalahannya yang
seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan iformasi. Karena tidak semua investor
mendapat informasi yang lengkap sehingga jika hanya mengandalkan analisis fundamental,
dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi atau kesalahan timing sehingga
bias jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Untuk mengatasi masalah timing tersebut
dapat dilihat dari pergerakan saham tersebut melalui analisi teknikal untuk menentukan sinyal
transaksi (sinyal beli/sinyal jual). Dengan menggunakan atau menggabungkan kedua analisis
tersebut secara tepat, bertujuan untuk menghasilkan capital gain yang optimum.

a. RASIO LIKUIDITAS

Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan,
karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah
perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:

1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca.
2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak
dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.
Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan
perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:
Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.
a. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar
b. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid).
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar
c. Cash ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan kas dan bank.
Cash ratio = kas+bank / kewajiban lancar
b. RATIO PROFITABILITAS

Ratio profitabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

a. Gross Prrofit margin : mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih
perusahaan
Gross Profit Margin = Laba bruto / penjualan bersih
b. Operating profit margin : mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap
penjualan bersih perusahaan
Operating profit margin = Laba usaha / operasi penjualan bersih
c. Net Profit margin : mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap
penjualan bersih perusahaan
Net profit margin = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
d. Return on asset (ROA) : mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap
c. RASIO PENGUNGKIT

Rasio pengungkit : mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban


jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal
dari pinjaman.

a. Debt ratio : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan aktiva
perusahaan.
Debt ratio = total kewajiban / total aktiva
b. Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari pemegang
saham.
Debt equity ratio = total kewajiban / total modal
c. Leverage ratio : mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal pemegang
saham.
Laverage ratio = total aktiva / modal pemegang saham
d. RASIO PASAR

Rasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.

a. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinvestasikan.
EPS = laba bersih setelah pajak – dividen saham preferen total saham yang diterbitkan
b. Dividen yield : mengukur jumlah dividen persaham relatif terhadap harga pasar yang
dinyatakan dalam bentuk persentase.
Dividen yield = dividen persaham / harga pasar saham
c. Price earning ratio (P / E) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan
perusahaan.
P/E = harga pasar per lembar saham biasa / earning per share
d. Dividen persaham : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinveestasikan.
Dividen persaham = total dividen dalam satu tahun / total saham yang diterbitkan.

e. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS FUNDAMENTAL

Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental :

a. Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan
semakin besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan.
b. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka
akan semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal
dari dalam negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG
dibandingkan informasi dari luar negeri.
c. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat
pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham.
d. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu
Negara dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.
f. SIFAT BERITA FUNDAMENTAL
1. Berita permintaan bersifat bullish
Bullish berasal dari kata bull (sapi jantan). Sifat tersebut menggambarkan gerakan
harga pasar terlihat seolah-olah akan turun namun sebenarnya akan naik (mirip
gerakan sapi jantan menanduk musuhnya musuhnya yaitu menanduk lalu dilepar
keatas)
Contoh berita bersifat bullish dari reuter / media cetak :
-cuaca buruk / strom/ unfavourable
- 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
- triggered buying, bottomside /bottomout ,buying power, dll

Proses analisa fundamental

Segala informasi hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna
dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan suatu index saham. Pada intinya, informasi
tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas index saham suatu Negara.

Proses dari analisa fundamental sendiri adalah mengetahui kinerja keuangan emiten melalui
analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang diproyeksikan
ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan tersebut melalui
perbandingan internal dan eksternal.

Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas induvidu dengan
membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced.

g. MODEL ANALISIS FUNDAMENTAL


a. Model nilai buku, dalam model ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai
akuntansi setelah dikurangi oleh total liability dan preffered value stock dibagi dengan
hak pemegang saham (outstanding shares of common stock)
b. Model likuiditas, dalam model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa
depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan
dividen konstan.
c. Model rasio harga (price earning method), pada model ini, nilai saham perusahaan
dihitung berdasarkan perkalian antara laba perlembar saham yang diharaapkan oleh
perusahaan dengan rasio harga rata-rata industry/laba.
Kebanyakan informasi fundamental memfikuskan pada statistic ekonomi,
industry, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis. Dalam
melakukan metode analisis fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate
informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung, ketersediaan yang
ada di tempat kita. Namun untuk tranding index saham, informasi ini akan selalu
tersedia. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan
dilakukan melalui empat tahap (top-down analysis).
1. Melihat kondisi ekonomi secara umum (economi aspect)
Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makso atau keseluruhan, untuk
melihat lingkungan pasar saham pada saat ini tepat atau tidak. Apakah inflasi perlu
diwaspadai? Apakah tingkat bunga cenderung naik atau turun ? berapa penghasilan
rata-rata masyarakat saat ini yang mampu untuk investasi? Berapa konsumsi
masyarakat saat ini ? bagaimana neraca pembayaran Negara saat ini deficit atau
surplus ? apakah money supply saat ini diperbanyak atau dikurangi (tight money
policy)? pertanyaan
2. Melihat kondisi industry (industry aspect)
3. Melihat kondisi perusahaan (company aspect)
4. Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)

2. ANALISIS TEKNIKAL

a) Pengertian Analisa teknikal

b) Prinsip/ idikator Analisa teknikal

c) Tujuan Analisa teknikal

d) Asumsi Analisa teknikal

e) Jenis Analisa teknikal


a)
Pengertian Analisa teknikal

Analisa teknikal adalah analisa pergerakan yang didasarkan pada hitungan


matematis(rumus, grafik, chart, dsb). Dengan memadukan pergerakan suatu instrumen
dengan rumus-rumus matematis tertentu. Dapat memberikan gambaran atau prediksi di masa
depan. Nah yang anda harus hati-hati dan perhatikan adalah kata-kata gambaran/prediksi, jadi
keakuratan tidaklah 100%.

Besarnya keakuratan inilah yang menjadi seni dan level tersendiri dari masing-masing
trader. Semakin anda rajin mengasah rumus, mengevaluasi, memadukan, dsb maka akan
menjadi lebih presisi. Analisa teknikal dapat diterapkan untuk keseluruhan pasar/industri
tertentu atau saham individu. Para teknikalis berusaha untuk mengalahkan pasar dan
mendapatkan keuntungan abnormal dengan menggunakan indikator-indikator teknikal.

b)
Prinsip Analisa teknikal
Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

1. Market Price Discounts Everything

Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara ke
seluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan
termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya
peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.

2. Price Moves in Trend

Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu
arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan
memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.

3. History Repeats It Self

Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka
pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang
akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini
mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.
c)
Tujuan Analisa teknikal

Tujuan dari para trader menggunakan analisa teknikal antara lain untuk :

1. Volume transaksi
2. Trend

3. Level-level psikologis (support dan resistance)

4. Periode waktu yang terjadi.

d)
Asumsi Analisa teknikal
Fundamental pasar telah berpengaruh terhadap harga pasar saat ini. Jadi fundamental pasar
dan faktor lainnya, seperti perbedaan pendapat, harapan, rasa takut, dan sentimen pelaku
pasar, tidak perlu dipelajari lebih lanjut.

Sejarah berulang dengan sendirinya dan karena itu pasar bergerak di kisaran yang dapat
diprediksi, atau setidaknya memiliki pola tertentu. Pola-pola ini dihasilkan dari pergerakan
harga, dinamakan sinyal. Tujuan analisa teknikal adalah untuk mendapatkan sinyal yang
diberikan oleh kondisi pasar saat ini dengan mempelajari sinyal masa lalu.

Harga bergerak dalam bentuk tren. Analis teknikal biasanya tidak percaya bahwa fluktuasi
harga bergerak dalam kondisi tidak terprediksi dan acak. Harga dapat bergerak dalam salah
satu dari tiga bentuk arah, naik, turun, atau menyamping (sideways). Ketika sebuah tren
terbentuk dari arah-arah pasar yang ada, biasanya akan berlanjut sampai beberapa periode.

e)
Jenis Analisa teknikal

dua strategi yang biasa digunakan para teknikalis yaitu :

- mengikuti pasar (follow thesmart money view) dan

- berlawanan dengan pasar (contrarian view).

- Support & Resistance Level

1. Follow the smart money view

Analisis teknikal mengikuti tren yang sedang terjadi di pasar, analisis teknikal
mempercayai bahwa harga bergerak terus sehingga terjadi perubahan permintaan dan
penawaran.strategi mengikuti pasar mengasumsikan investor yang ada di pasar modal
pintar dan memahami apa yang mereka lakukan sehingga cukup bijak jika teknikalis
berperilaku ikut-ikutan (herding atau jump the bandwagon) selagi masih ada waktu.
Strategi ini bisa dibandingkan dengan hukum Newton dalam Fisika tentang
kelembaman yang mengatakan bahwa benda yang sedang bergerak cenderung untuk
tetap bergerak
 Strategy Penggunaan “Follow the smart money view ”

Penganut strategi ini akan membeli saham pada saat harga sedang bergerak naik
dengan harapan momentum naik ini akan berlanjut di masa depan. Mereka akan berbalik
arah dan menjual saham bila sentimen pergerakan naik telah melemah atau selesai.
Mereka berusaha menerapkan strategi buy high and sell higher. Jangan takut untuk
membeli saham pada harga tinggi

Investor di BEI umumnya tidak berani menyimpang dari pola umum. Jika suatu
saham diburu (dihindari) investor besar, mereka akan mengikuti. Melawan sentimen
pasar global dan aksi investor asing dinilai berisiko dan dapat menimbulkan penyesalan
besar di kemudian hari.

Karena itu, mereka menerapkan strategi follow the smart money yaitu mengekor
bursa dunia dan investor asing. Strategi investasi ini membawa efek destabilisasi di pasar
dan dapat menyebabkan harga saham semakin menjauhi nilai fundamentalnya, baik saat
pasar bullish maupun ketika bearish.

2. Contrarian View (berlawanan dengan pasar)

Strategi kontrarian, berpendapat mayoritas investor saham salah dan kita dapat
memanfaatkan kesalahan ini dengan cara mengambil posisi melawan pasar (kontra).
Ketika investor menunjukkan keserakahannya dalam membeli saham saat bullish,
pengikut kontrarian justru menunggu dan mencari saat yang tepat untuk menjual saham.
Kontrarian berusaha untuk menerapkan prinsip utama dalam berinvestasi yaitu buy low
sell high. Saat pasar bearish dan harga saham sudah turun banyak karena investor panik,
investor kontrarian justru melakukan aksi beli.

Ada beberapa alasan mengapa sulit untuk mengambil posisi yang berlawanan dengan
mayoritas investor:

1. sangat sulit bagi kita untuk mengambil pandangan yang berbeda dari orang-orang di
sekitar kita karena kebutuhan kita untuk beradaptasi dengan situasi tersebut.
2. kita akan lebih sering menemui perdebatan apabila kita mengambil sikap untuk
berlawanan dengan kebanyakan investor.

Strategi untuk membentuk pendapat bertentangan :


1. mencari tahu apa yang kebanyakan dipikirkan oleh investor

jika investor tersebut tidak pada pendapat yang ekstrem, tidak ada yang bisa dilakukan karena
kita hanya peduli dengan mengidentifikasi potensi pembalikan tren disaat para investor lain
memilih untuk melakukan suatu keputusan investasi. Kemungkinan lain adalah untuk
memantau valuasi. jika mereka berada dalam aturan yang diterima, ada sedikit yang harus
dipelajari, tetapi jika mereka mendekati ekstrim investor lain memberikan kita petunjuk yang
berharga mengenai kondisi pasar saat ini.

2. Membuat skenario alternatif

pada titik ini kita tahu apa yang kebanyakan dipikirkan investor jadi terserah kepada
kita sebagai pelawan yang benar untuk datang dengan alasan yang masuk akal

Alat analisa teknikal


Tipe-tipe grafik
-) Line chart

Sebuah analisa teknikal line chart memiliki pergerakan yang jelas dan halus tetapi
tidak menyediakan informasi harga tertinggi, terendah dan harga pembukaan setiap sesi,
akibatnya fluktuasi analisa teknikal pasar tidak terlihat selama periode tersebut. Tergantung
strategi yang anda memilih, hal ini dapat berarti atau tidak.
Bar chart

Analisa teknikal bentuk bar chart menyerupai batang yang memiliki tangkai di kiri
dan kanan, dan memiliki informasi yang lebih lengkap, berisi harga pembukaan, tertinggi,
terendah dan penutupan.

Candlestick chart

Analisa teknikal Candlestick merupakan grafik tertua yang ditemukan oleh analis
teknikal. Struktur tubuhnya menyerupai lilin, dan memiliki unsur yang sama dengan bar
chart, terdapat data Open, High, Low dan Close pada setiap sesinya.

Harga yang mengalami kenaikan biasanya dibentuk dengan warna terang, dan harga turun
dengan warna gelap. Selain berfungsi sebagai salah satu tipe grafik, candlestick juga
memiliki model analisa tersendiri yang telah luas digunakan oleh trader di dunia.
Beberapa istilah yang sangat berkaitan dengan analisis teknikal :

o Bullish Period

Periode pergerakan harga di mana harga terendah yang terjadi selalu lebih tinggi dari harga

tertinggi periode sebelumnya.

o Bearish Period

Periode pergerakan harga di mana harga tertinggi yang terjadi selalu lebih rendah dari harga

terendah periode sebelumnya.

o Trend

Arah gejala pergerakan harga yakni uptrend (tren naik), downtrend (tren turun), sideways

(tren mendatar.)

o Support Level

Tingkat harga di mana minat beli yang muncul mampu menahan tekanan jual sehingga harga
tidak jatuh lebih dalam.

Batasan suatu harga di mana analisis teknikal mempercayai bahwa di level harga tersebut
permintaaan saham atau komoditi itu akan dibeli (biasanya pemilihan support dilakukan
dengan menarik garis horisontal pada titik harga saham terendah).
o Resistance Level

Tingkat harga di mana tekanan jual yang muncul mampu menahan minat beli sehingga harga
tidak naik lebih jauh.

Kebalikan dari support, yaitu batasan di mana analisis teknikal mempercayai bahwa jika
harga mencapai level tersebut maka investor akan menjual sahamnya (garis horizontal dibuat
saat saham mencapai harga tertinggi lalu kemudian berbalik turun).

o Oversold

Kondisi ketika harga dinilai terlalu tinggi dan sebaiknya investor yang telah memiliki saham
di bawah harga ini dapat merealisasikan keuntungannya.

o Overbought

Kondisi ketika harga dianalisis secara teknikal cukup murah dan saat ini biasanya
dimanfaatkan oleh investor untuk membeli saham.

3. Support & Resistance Level

Salah satu teknik yang paling sering terdengar dari analisi teknikal adalah dugaan dari

support and resistance level. Support and resistance level adalah tingkat ketahanan harga
yang bergerak antara bullish (uptrend) dan bearish (downtrend). Bullish mendorong harga-
harga naik, dan bearish menurunkannya. Penunjuk harga pada dasarnya bergerak
menunjukkan sampai seberapa jauh harga bergerak naik atau turun.

Support

adalah tingkat tahanan harga dibawah harga pasar saat itu, dimana buying interest
seharusnya bisa menguasai tekanan penjualan dan mempertahankan harga agar tidak jatuh.
Level support tepatnya berada dibawah harga running, tetapi ini adalah hal yang umum
untuk melakukan transaksi ketika harga mendekati support tetapi untuk lebih amanya kita
harus bisa mempertimbangkan dimana melakukan transaksi dengan tepat. Analisis
teknikal bukan pengetahuan eksakta ini terkadang sulit untuk menentukan level support
yang tepat, terkadang harga volatile dan turun melebihi area support. Kadang ini tidak
masuk akal untuk mempertimbangkan bahwa support telah pecah atau telah di tembus,
jika harga penutupan sudah melebihi 1/8 dibawah support yang dibangun.untuk alasan ini
beberapa trader membuat namanya area support (support zones).

Resistance

adalah tingkat tahanan harga diatas harga pasar saat itu, dimana tekanan penjualan
seharusnya cukup kuat untuk menguasai tekanan pembelian dan mempertahankan agar
tdak terlalu tinggi. Level resistance tepatnya berada diatas harga running tetapi ini adalah
hal yang umum untuk melakukan transaksi ketika harga mendekati resistance. Tetapi
untuk lebih amanya kita harus bisa mempertimbangkan dimana melakukan transaksi
dengan tepat. Analisis teknikal bukan pengetahuan eksakta ini terkadang sulit untuk
menentukan level resistance yang tepat, terkadang harga yang bergerak volatile dan naik
melebihi area resistance. Kadang ini tidak masuk akal untuk mempertimbangkan bahwa
harga resistance telah pecah atau tertembus jika harga penutupan sudah melebihi 1/8 diatas

resistance yang dibangun.untuk alasan ini beberapa trader membuat namanya area
resistance atau resistance zones.

Metode untuk membangun support & resistance level diantaranya :

1. Baseline

Kuat dan lemah pergerakan harga tergantung dari pondasi atau baseline yang di bangun.
Biasanya setelah harga menembus harga support atau resistance maka akan mengalami
koreksi yang berada pada garis yang telah di tembus. Setelah mengalami beberapa periode
waktu harga melanjutkan kembalai untuk pergerakan yang lebih panjang, hal ini yang di
sebut sebagai baseline atau perubahan support menjadi resistance atau sebaliknya.

2. Trading Range

Trading ranges dapat menjadi peran penting untuk menentukan aturan bahwa support dan
resistance akan menjadi titik balik atau menjadi pola penerusan. Trading range adalah
pereode waktu ketika harga secara relative bergerak dengan range yang relative sempit.
ketika harga sudah menembus trading range atau menembus harga resistance atau
kebawah menembus harga support. Maka dapat dikatakan pemenang setelah mengalami
pereode waktu range harga telah muncul.

3. Zona Support dan Resistance

Karena analisis Tekhnikal bukan pengetahuan eksakta, dimana segala sesuatunya tidak
memiliki kepastian yang tetap maka ini sangatlah penting untuk membuat area support
dan resistance support dan resistance zone.

Ketika investor mengharapkan perubahan, seringkali mereka lakukan dengan tiba-tiba.


Catatan: breakout diatas level resistance disertai dengan peningkatan yang signifikan di
volume tersebut. Perkembangan level support dan resistance kemungkinan merupakan
kejadian yang paling nyata dan terukur di chart harga. Penetrasi level support/resistance bisa
dipicu oleh perubahan fundamental diatas atau dibawah ekspektasi investor (contohnya:
perubahan pendapatan, manajemen, kompetisi dll.) atau oleh self-fullfilling prophecy
(investor melakukan pembelian saat harga naik). Penyebabnya tidak sesignifikan seperti efek
new expectations yang menuntun pada level harga baru.

Pola zigzag yang terjadi pada gambar diatas memiliki trend ke atas ('bullish'). Saat harga naik
dan turun kembali, harga tertinggi yang tercapai sebelum harga turun kembali adalah
resistance. Kemudian pasar kembali mengarah ke atas, harga terendah yang tercapai sebelum
harga kembali naik adalah support. Dengan demikian support dan resistance terus-menerus
terbentuk secara dinamis bersamaan dengan naik-turunnya gerakan pasar. Hal ini juga
berlaku pada pasar yang memiliki trend ke bawah ('bearish').
Dalam analisis teknikal garis support atau resistance yang yang memiliki validasi tinggi
dalam artian harga mengalami tekanan yang berkali kali pada saat harga menyentuh level ini,
garis ini disebut sebagai garis support atau resistance major. Sementara garis support dan
resistance yang lebih rendah validasinya disebut sebagai garis support/resistance minor.
Tidak ada ukuran yang pasti berapa kali support atau resistance di sentuh sehingga bisa di
sebut sebagai support atau resistance mayor atau minor tetapi mungkin bisa dikatakan
support atau resistance mayor jika memantul lebih dari 3 kali dan support atau resistance
minor jika garis ini di tes kembali oleh harga selama minimal 2 kali.

Resistance becomes Support

Satu dari dua hal yang akan terjadi ketika harga instrument financial mendekati level
support/resistance. Di satu sisi, hal tersebut dapat bereaksi sebagai reversal point. Dengan
kata lain, ketika harga saham jatuh ke level support, harga akan naik kembali. Sementara di
sisi lain level support/resistance akan bergerak balik saat penetrasi. Contohnya, ketika harga
pasar jatuh dibawah level support, level support sebelumnya akan menjadi level resistance
sementara pasar kemudian kembali ke level sebelumnya.

Menentukan Support dan Ressistance

Ada 4 cara menentukan support & resistance yang paling populer, yaitu :

1. Titik tertinggi dan terendah dalam suatu periode.

Cara ini adalah yang paling sederhana. Ada juga yang menyebutnya sebagai metode klasik
berhubung cara menentukannya cukup dengan menarik garis horizontal secara manual
semata-mata. Hal pertama yang perlu dipahami dengan menggunakan cara klasik seperti
ini adalah harus mengetahui history pergerakan tertinggi dan terendah dari pasangan mata
uang yang sedang dianalisis pada periode waktu tertentu. Periode yang dipilih haruslah
tidak boleh terlalu panjang supaya rentang support dan ressistance jangan terlalu besar
namun juga tidak boleh terlalu pendek sehingga menyulitkan kita menentukan kapan harus
mengambil posisi berhubung jarak antara Sup-Res yang terlalu pendek.
2. Moving Average bukan hanya digunakan sebagai penentu tren namun juga bisa
digunakan sebagai level support dan resistance.

Indikator ini biasanya digunakan untuk memprediksi trend pergerakan harga. Namun
apabila mengeplotnya dalam periode yang lebih besar maka Moving Average dapat
berguna sebagai garis Support atau Resistance harga. Dan kelebihannya dibandingkan
dengan metode klasik seperti contoh sebelumnya adalah garis support atau resistance ini
bersifat dinamis mengikuti pergerakan harga.

3. Fibonacci Retracement, si angka ajaib Fibonacci juga sangat direkomendasikan


untuk menentukan titik support dan resistance. Cara menarik garisnya juga mudah,
cukup tentukan periode yang diinginkan, lalu tarik garis dari low terendah hingga
high tertinggi. Semua software charting baik berbayar maupun gratisan seperti
ChartNexus menyediakan tools untuk membuat garis Fibo ini. Fibonacci Retracement
yang digunakan dapat berupa harga High Close atau harga pada titik Close.
4. Metode Pivot Points adalah cara ke empat yang bisa kita pakai untuk menentukan
support dan resistance. Namun untuk menghitung pivot point secara manual agak susah
dan lama sehingga lebih efektif jika menggunakan bantuan software charting seperti
Ammibroker

Cara menghitung Pivot Points :

Pivot levels diturunkan dari harga High, Low, Close di hari sebelumnya. Pivot points
terdiri dari 5 levels :

R2 - Resistance kedua

R1 - Resistance pertama
PP - Pivot Point

1. Jika market open diatas Pivot maka diperkirakan market bullish, jika merket open
dibawah Pivot diperkirakan market bearish. Dan seberapa jauh harga open dari PP, atau
jika open dibawah S1 atau diatas R1.

2. Jika open dibawah S1 atau diatas R1, maka diperkirakan harga akan mencoba koreksi
terlebih dahulu sebelum bergerak searah dengan trend.

Penggunaan Support dan Resistance dalam Analisis Teknikal

Support dan resistance dapat menggambarkan area “psikologi” pada market yang
bersangkutan. Kita anggap support dan resistance sebagai tembok atau pagar, semakin sulit
ditembus menandakan semakin kuat level “psikologi” tersebut.
Pada saat market mengenai support/resistance level tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi:

1. Berbalik arah (reversal)

2. Berhenti bergerak dan diam sampai market memutuskan hendak kemana arah yang dituju.

3. Breakout dari support/resistance tersebut untuk kemudian melanjutkan arah trendnya baik
itu yang sebelumnya atau trend yang baru.

Kelebihan dari Analisis Teknikal terkait Support/ Resistance Level

Banyak sekali trader yang mereka sangat dekat sekali dengan analisis teknikal, cara ini
dikenal bukan hanya caranya yang praktis tetapi juga sangat menghemat waktu dibandingkan
dengan analisis fundamental. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan analisis teknikal,
salah satunya yang berkaitan dengan support/ resistance adalah :

Secara simple grafik dapat membantu untuk mengidentifikasi level support dan
resistance. Ini biasanya ditandai dengan harga yang beberapa periode waktu yang
relative lama bergerak dalam range harga tertertentu, ini adalah informasi buat kita
bahwa kekuatan permintaan dan penawaran adalah mengalami kemacetan. Ketika
harga bergerak keluar dari range harga maka ini adalah signal bahwa baik penawaran
atau permintaan memulai melakukan penekanan. Jika harga sudah melewati garis atas
(resistance) maka dikatakan bahwa permintaan adalah pemenangnya sedangkan
sebaliknya jika harga menembus garis bawah (support) maka penawaran mempunyai
control lebih terhadap permintaan.

RESIDUAL INCOME

residual income yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai laba residu, seringkali
digunakan dalam aktivitas finansial di dalam sebuah usaha / bisnis.

Pengertian residual income itu sendiri adalah laba usaha (operating income) yang mampu
dihasilkan sebuah pusat investasi di atas penghasilan (return) minimum aset-asetnya.

Laba residu = laba usaha bersih – (tingkat penghasilan minimum dari investasi x aset
operasional total). Tingkat penghasilan (rate of return) minimum seringkali didasarkan pada
rata-rata tertimbang biaya modal (weighted-average cost of capital) suatu perusahaan.

Keuntungan menggunakan residual income dalam mengevaluasi kinerja masing-masing


divisi meliputi hal-hal berikut ini:
1. Residual income merupakan laba ekonomis yang memperhitungkan penghasilan
minimum yang harus diperoleh aset.

2. Tingkat pengembalian (rate of return) minimum dapat bervariasi, tergantung pada


tingkat risiko dari suatu divisi.

3. Aset yang berbeda mungkin dibutuhkan untuk memperoleh return yang berbeda
tergantung pada risikonya.

4. Aset yang sama mungkin dibutuhkan untuk memperoleh return yang sama terlepas dari
dalam divisi apa aset tersebut berada.

5. Dampak dari memaksimalkan dollar ketimbang memaksimalkan persentase akan


menyebabkan keserasian pencapaian tujuan.

Kelemahan utama dari residual income yaitu

1. Tidak dapat digunakan untuk membandingkan divisi-divisi yang berbeda


ukurannya.

2. Residual income cenderung menguntungkan divisi yang lebih besar karena


melibatkan jumlah dollar yang lebih besar.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan
usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar,
siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan
badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua
analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya
layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut nilainya lebih
tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar.
Dengan kata lain harganya terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki
sahamnya.

Analisa teknis atau lebih dikenal dengan analisis teknikal adalah merupakan suatu
teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend
suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lamau, terutama pergerakan
harga dan volume. Pada awalnya analisa teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga
pasar atau instrument yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh
factor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain.
Analisa teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan
harga digunakan metode seperti misalnya, index kekuatan relative, index pergerakan rata-
rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu
dengan cara menganalisa pola grafik.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dalam penulisan makalah ini kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu demi terciptanya
sebuah karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang terus temenerus
mengalami perkembangan yang sangat cepat, kami dengan senang hati menerima kritik dan
saran serta masukan-masukan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekonomi.kabo.biz/2011/01/analisis-teknikal.html?m=1

http://www.ceobisnis.com/2014/12/istilah-dan-cara-analisa-teknikal-saham.html?m=1

BAB I
PENDAHULUAN

D. LATAR BELAKANG

Analisa teknikal merupakan metode evaluasi instrumen investasi dengan melakukan


analisis statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar, seperti harga-harga yang terjadi dan
volume. Analisa teknikal tidak mencoba untuk mengukur nilai intrinsik dari sebuah investasi
atau komoditas, melainkan menggunakan grafik dan metode lain untuk mengidentifikasi
pola-pola yang dapat menunjukkan aktivitas masa depan.Sama seperti banyaknya model
investasi di sisi fundamental, ada juga berbagai jenis trader teknikal. Beberapa hanya
mengandalkan pola grafik, yang lain menggunakan indikator teknikal dan oskilator, dan
sebagian besar menggunakan beberapa kombinasi dari keduanya. Dalam situasi apapun,
penggunaan eksklusif analisa teknikal pada data harga historis dan volume menjadi pemisah
utama dari analisa fundamental. Tidak seperti analisa fundamental, analisa teknikal tidak
peduli apakah saham atau komoditas dalam keadaan undervalued, satu-satunya hal yang
penting adalah data perdagangan terdahulu dan informasi apa dimana data ini dapat
memberikan pandangan tentang kemungkinan pergerakan di masa depan.

Kritik utama dari analisa teknikal adalah pada faktor hanya mempertimbangkan
pergerakan harga, mengabaikan faktor fundamental. Namun, analisia teknikal
mengasumsikan bahwa, pada waktu tertentu, harga mencerminkan segala sesuatu yang
dimiliki atau dapat mempengaruhi, termasuk faktor fundamental. Analisa teknikal percaya
bahwa fundamental, bersama dengan faktor-faktor ekonomi yang lebih luas dan psikologi
pasar, semua difaktorkan ke dalam harga, menghilangkan kebutuhan dari benar-benar
mempertimbangkan faktor-faktor ini secara terpisah. Ini hanya meninggalkan analisa
pergerakan harga, yang dilihat teori teknikal sebagai produk dari penawaran dan permintaan
untuk instrument tertentu di pasar.

Dalam analisa teknikal, pergerakan harga diyakini mengikuti sebuah tren. Ini berarti
bahwa setelah tren telah terbentuk, pergerakan harga di masa depan lebih cenderung berada
dalam arah yang sama dengan tren daripada bergerak dalam arah bertentangan. Banyak dari
strategi trading teknikal didasarkan pada asumsi ini.

E. TUJUAN MASALAH

5. Apa pengertian dari analisis fundamental dan teknikal?


6. Apa saja prinsi-prinsip analisis fundamental?
7. Apa yang dimaksud dengan model analisi fundamental ?
8. Bagaimana metode analisis teknikal atau fundamental dilakukan?

F. RUMUSAN MASALAH

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis teknikal atau analisis fundamental.
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip analisis fundamental.
7. Untuk mengatahui apa saja model analisis fundamental.
8. Untuk mengetahui cara atau proses dalam melakukan analisis.
BAB II

PEMBAHASAN

2. ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan
usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar,
siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan
badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua
analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya
layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut nilainya lebih
tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar.
Dengan kata lain harganya terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki
sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya, saham itu layak untuk dibeli dengan alas
an harganya lebbih murah.

Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data
historis (berupa laporan keuangan perusahaan) analisis ini juga menggunakan data masa
depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi dimasa
mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap akan mempengaruhi kinerja
dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam proses
analisisnya, banyak vaiabel ditentukan berdasarkan judgment, misalnya , tingkat
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Akibatnya, meskipun beberapa orang
menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bias jadi
berbeda. Analisis ini biasa digunakan untuk jangka panjang, tetapi permasalahannya yang
seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan iformasi. Karena tidak semua investor
mendapat informasi yang lengkap sehingga jika hanya mengandalkan analisis fundamental,
dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi atau kesalahan timing sehingga
bias jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Untuk mengatasi masalah timing tersebut
dapat dilihat dari pergerakan saham tersebut melalui analisi teknikal untuk menentukan sinyal
transaksi (sinyal beli/sinyal jual). Dengan menggunakan atau menggabungkan kedua analisis
tersebut secara tepat, bertujuan untuk menghasilkan capital gain yang optimum.

d. RASIO LIKUIDITAS

Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan,
karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah
perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:

3. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca.
4. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak
dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.
Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan
perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:
Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.
d. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar
e. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid).
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar
f. Cash ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan kas dan bank.
Cash ratio = kas+bank / kewajiban lancar
e. RATIO PROFITABILITAS
Ratio profitabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

e. Gross Prrofit margin : mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih
perusahaan
Gross Profit Margin = Laba bruto / penjualan bersih
f. Operating profit margin : mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap
penjualan bersih perusahaan
Operating profit margin = Laba usaha / operasi penjualan bersih
g. Net Profit margin : mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap
penjualan bersih perusahaan
Net profit margin = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
h. Return on asset (ROA) : mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap
f. RASIO PENGUNGKIT

Rasio pengungkit : mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban


jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal
dari pinjaman.

e. Debt ratio : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan aktiva
perusahaan.
Debt ratio = total kewajiban / total aktiva
f. Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari pemegang
saham.
Debt equity ratio = total kewajiban / total modal
g. Leverage ratio : mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal pemegang
saham.
Laverage ratio = total aktiva / modal pemegang saham
h. RASIO PASAR

Rasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.

h. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinvestasikan.
EPS = laba bersih setelah pajak – dividen saham preferen total saham yang diterbitkan
i. Dividen yield : mengukur jumlah dividen persaham relatif terhadap harga pasar yang
dinyatakan dalam bentuk persentase.
Dividen yield = dividen persaham / harga pasar saham
j. Price earning ratio (P / E) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan
perusahaan.
P/E = harga pasar per lembar saham biasa / earning per share
k. Dividen persaham : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinveestasikan.
Dividen persaham = total dividen dalam satu tahun / total saham yang diterbitkan.

l. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS FUNDAMENTAL

Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental :

e. Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan
semakin besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan.
f. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka
akan semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal
dari dalam negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG
dibandingkan informasi dari luar negeri.
g. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat
pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham.
h. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu
Negara dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.
m. SIFAT BERITA FUNDAMENTAL
3. Berita permintaan bersifat bullish
Bullish berasal dari kata bull (sapi jantan). Sifat tersebut menggambarkan gerakan
harga pasar terlihat seolah-olah akan turun namun sebenarnya akan naik (mirip
gerakan sapi jantan menanduk musuhnya musuhnya yaitu menanduk lalu dilepar
keatas)
Contoh berita bersifat bullish dari reuter / media cetak :
-cuaca buruk / strom/ unfavourable
- 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
- triggered buying, bottomside /bottomout ,buying power, dll

Proses analisa fundamental


Segala informasi hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna
dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan suatu index saham. Pada intinya, informasi
tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas index saham suatu Negara.

Proses dari analisa fundamental sendiri adalah mengetahui kinerja keuangan emiten melalui
analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang diproyeksikan
ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan tersebut melalui
perbandingan internal dan eksternal.

Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas induvidu dengan
membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced.

n. MODEL ANALISIS FUNDAMENTAL


d. Model nilai buku, dalam model ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai
akuntansi setelah dikurangi oleh total liability dan preffered value stock dibagi dengan
hak pemegang saham (outstanding shares of common stock)
e. Model likuiditas, dalam model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa
depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan
dividen konstan.
f. Model rasio harga (price earning method), pada model ini, nilai saham perusahaan
dihitung berdasarkan perkalian antara laba perlembar saham yang diharaapkan oleh
perusahaan dengan rasio harga rata-rata industry/laba.
Kebanyakan informasi fundamental memfikuskan pada statistic ekonomi,
industry, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis. Dalam
melakukan metode analisis fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate
informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung, ketersediaan yang
ada di tempat kita. Namun untuk tranding index saham, informasi ini akan selalu
tersedia. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan
dilakukan melalui empat tahap (top-down analysis).
5. Melihat kondisi ekonomi secara umum (economi aspect)
Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makso atau keseluruhan, untuk
melihat lingkungan pasar saham pada saat ini tepat atau tidak. Apakah inflasi perlu
diwaspadai? Apakah tingkat bunga cenderung naik atau turun ? berapa penghasilan
rata-rata masyarakat saat ini yang mampu untuk investasi? Berapa konsumsi
masyarakat saat ini ? bagaimana neraca pembayaran Negara saat ini deficit atau
surplus ? apakah money supply saat ini diperbanyak atau dikurangi (tight money
policy)? pertanyaan
6. Melihat kondisi industry (industry aspect)
7. Melihat kondisi perusahaan (company aspect)
8. Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)

4. ANALISIS TEKNIKAL

f) Pengertian Analisa teknikal

g) Prinsip/ idikator Analisa teknikal

h) Tujuan Analisa teknikal

i) Asumsi Analisa teknikal

j) Jenis Analisa teknikal

b)
Pengertian Analisa teknikal

Analisa teknikal adalah analisa pergerakan yang didasarkan pada hitungan


matematis(rumus, grafik, chart, dsb). Dengan memadukan pergerakan suatu instrumen
dengan rumus-rumus matematis tertentu. Dapat memberikan gambaran atau prediksi di masa
depan. Nah yang anda harus hati-hati dan perhatikan adalah kata-kata gambaran/prediksi, jadi
keakuratan tidaklah 100%.

Besarnya keakuratan inilah yang menjadi seni dan level tersendiri dari masing-masing
trader. Semakin anda rajin mengasah rumus, mengevaluasi, memadukan, dsb maka akan
menjadi lebih presisi. Analisa teknikal dapat diterapkan untuk keseluruhan pasar/industri
tertentu atau saham individu. Para teknikalis berusaha untuk mengalahkan pasar dan
mendapatkan keuntungan abnormal dengan menggunakan indikator-indikator teknikal.

e)
Prinsip Analisa teknikal
Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

1. Market Price Discounts Everything

Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara ke
seluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan
termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya
peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.

2. Price Moves in Trend

Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu
arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan
memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.

3. History Repeats It Self

Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka
pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang
akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini
mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.

f)
Tujuan Analisa teknikal

Tujuan dari para trader menggunakan analisa teknikal antara lain untuk :

5. Volume transaksi

6. Trend
7. Level-level psikologis (support dan resistance)

8. Periode waktu yang terjadi.

e)
Asumsi Analisa teknikal
Fundamental pasar telah berpengaruh terhadap harga pasar saat ini. Jadi fundamental pasar
dan faktor lainnya, seperti perbedaan pendapat, harapan, rasa takut, dan sentimen pelaku
pasar, tidak perlu dipelajari lebih lanjut.

Sejarah berulang dengan sendirinya dan karena itu pasar bergerak di kisaran yang dapat
diprediksi, atau setidaknya memiliki pola tertentu. Pola-pola ini dihasilkan dari pergerakan
harga, dinamakan sinyal. Tujuan analisa teknikal adalah untuk mendapatkan sinyal yang
diberikan oleh kondisi pasar saat ini dengan mempelajari sinyal masa lalu.

Harga bergerak dalam bentuk tren. Analis teknikal biasanya tidak percaya bahwa fluktuasi
harga bergerak dalam kondisi tidak terprediksi dan acak. Harga dapat bergerak dalam salah
satu dari tiga bentuk arah, naik, turun, atau menyamping (sideways). Ketika sebuah tren
terbentuk dari arah-arah pasar yang ada, biasanya akan berlanjut sampai beberapa periode.

f)
Jenis Analisa teknikal

dua strategi yang biasa digunakan para teknikalis yaitu :

- mengikuti pasar (follow thesmart money view) dan

- berlawanan dengan pasar (contrarian view).

- Support & Resistance Level

2. Follow the smart money view


Analisis teknikal mengikuti tren yang sedang terjadi di pasar, analisis teknikal
mempercayai bahwa harga bergerak terus sehingga terjadi perubahan permintaan dan
penawaran.strategi mengikuti pasar mengasumsikan investor yang ada di pasar modal
pintar dan memahami apa yang mereka lakukan sehingga cukup bijak jika teknikalis
berperilaku ikut-ikutan (herding atau jump the bandwagon) selagi masih ada waktu.
Strategi ini bisa dibandingkan dengan hukum Newton dalam Fisika tentang
kelembaman yang mengatakan bahwa benda yang sedang bergerak cenderung untuk
tetap bergerak

 Strategy Penggunaan “Follow the smart money view ”

Penganut strategi ini akan membeli saham pada saat harga sedang bergerak naik
dengan harapan momentum naik ini akan berlanjut di masa depan. Mereka akan berbalik
arah dan menjual saham bila sentimen pergerakan naik telah melemah atau selesai.
Mereka berusaha menerapkan strategi buy high and sell higher. Jangan takut untuk
membeli saham pada harga tinggi

Investor di BEI umumnya tidak berani menyimpang dari pola umum. Jika suatu
saham diburu (dihindari) investor besar, mereka akan mengikuti. Melawan sentimen
pasar global dan aksi investor asing dinilai berisiko dan dapat menimbulkan penyesalan
besar di kemudian hari.

Karena itu, mereka menerapkan strategi follow the smart money yaitu mengekor
bursa dunia dan investor asing. Strategi investasi ini membawa efek destabilisasi di pasar
dan dapat menyebabkan harga saham semakin menjauhi nilai fundamentalnya, baik saat
pasar bullish maupun ketika bearish.

3. Contrarian View (berlawanan dengan pasar)

Strategi kontrarian, berpendapat mayoritas investor saham salah dan kita dapat
memanfaatkan kesalahan ini dengan cara mengambil posisi melawan pasar (kontra).
Ketika investor menunjukkan keserakahannya dalam membeli saham saat bullish,
pengikut kontrarian justru menunggu dan mencari saat yang tepat untuk menjual saham.
Kontrarian berusaha untuk menerapkan prinsip utama dalam berinvestasi yaitu buy low
sell high. Saat pasar bearish dan harga saham sudah turun banyak karena investor panik,
investor kontrarian justru melakukan aksi beli.
Ada beberapa alasan mengapa sulit untuk mengambil posisi yang berlawanan dengan
mayoritas investor:

3. sangat sulit bagi kita untuk mengambil pandangan yang berbeda dari orang-orang di
sekitar kita karena kebutuhan kita untuk beradaptasi dengan situasi tersebut.
4. kita akan lebih sering menemui perdebatan apabila kita mengambil sikap untuk
berlawanan dengan kebanyakan investor.

Strategi untuk membentuk pendapat bertentangan :

1. mencari tahu apa yang kebanyakan dipikirkan oleh investor

jika investor tersebut tidak pada pendapat yang ekstrem, tidak ada yang bisa dilakukan karena
kita hanya peduli dengan mengidentifikasi potensi pembalikan tren disaat para investor lain
memilih untuk melakukan suatu keputusan investasi. Kemungkinan lain adalah untuk
memantau valuasi. jika mereka berada dalam aturan yang diterima, ada sedikit yang harus
dipelajari, tetapi jika mereka mendekati ekstrim investor lain memberikan kita petunjuk yang
berharga mengenai kondisi pasar saat ini.

2. Membuat skenario alternatif

pada titik ini kita tahu apa yang kebanyakan dipikirkan investor jadi terserah kepada
kita sebagai pelawan yang benar untuk datang dengan alasan yang masuk akal

Alat analisa teknikal


Tipe-tipe grafik
-) Line chart

Sebuah analisa teknikal line chart memiliki pergerakan yang jelas dan halus tetapi
tidak menyediakan informasi harga tertinggi, terendah dan harga pembukaan setiap sesi,
akibatnya fluktuasi analisa teknikal pasar tidak terlihat selama periode tersebut. Tergantung
strategi yang anda memilih, hal ini dapat berarti atau tidak.
Bar chart

Analisa teknikal bentuk bar chart menyerupai batang yang memiliki tangkai di kiri
dan kanan, dan memiliki informasi yang lebih lengkap, berisi harga pembukaan, tertinggi,
terendah dan penutupan.

Candlestick chart

Analisa teknikal Candlestick merupakan grafik tertua yang ditemukan oleh analis
teknikal. Struktur tubuhnya menyerupai lilin, dan memiliki unsur yang sama dengan bar
chart, terdapat data Open, High, Low dan Close pada setiap sesinya.

Harga yang mengalami kenaikan biasanya dibentuk dengan warna terang, dan harga turun
dengan warna gelap. Selain berfungsi sebagai salah satu tipe grafik, candlestick juga
memiliki model analisa tersendiri yang telah luas digunakan oleh trader di dunia.
Beberapa istilah yang sangat berkaitan dengan analisis teknikal :

o Bullish Period

Periode pergerakan harga di mana harga terendah yang terjadi selalu lebih tinggi dari harga

tertinggi periode sebelumnya.

o Bearish Period

Periode pergerakan harga di mana harga tertinggi yang terjadi selalu lebih rendah dari harga

terendah periode sebelumnya.

o Trend

Arah gejala pergerakan harga yakni uptrend (tren naik), downtrend (tren turun), sideways

(tren mendatar.)

o Support Level
Tingkat harga di mana minat beli yang muncul mampu menahan tekanan jual sehingga harga
tidak jatuh lebih dalam.

Batasan suatu harga di mana analisis teknikal mempercayai bahwa di level harga tersebut
permintaaan saham atau komoditi itu akan dibeli (biasanya pemilihan support dilakukan
dengan menarik garis horisontal pada titik harga saham terendah).

o Resistance Level

Tingkat harga di mana tekanan jual yang muncul mampu menahan minat beli sehingga harga
tidak naik lebih jauh.

Kebalikan dari support, yaitu batasan di mana analisis teknikal mempercayai bahwa jika
harga mencapai level tersebut maka investor akan menjual sahamnya (garis horizontal dibuat
saat saham mencapai harga tertinggi lalu kemudian berbalik turun).

o Oversold

Kondisi ketika harga dinilai terlalu tinggi dan sebaiknya investor yang telah memiliki saham
di bawah harga ini dapat merealisasikan keuntungannya.

o Overbought

Kondisi ketika harga dianalisis secara teknikal cukup murah dan saat ini biasanya
dimanfaatkan oleh investor untuk membeli saham.

4. Support & Resistance Level

Salah satu teknik yang paling sering terdengar dari analisi teknikal adalah dugaan dari
support and resistance level. Support and resistance level adalah tingkat ketahanan harga
yang bergerak antara bullish (uptrend) dan bearish (downtrend). Bullish mendorong harga-
harga naik, dan bearish menurunkannya. Penunjuk harga pada dasarnya bergerak
menunjukkan sampai seberapa jauh harga bergerak naik atau turun.

Support

adalah tingkat tahanan harga dibawah harga pasar saat itu, dimana buying interest
seharusnya bisa menguasai tekanan penjualan dan mempertahankan harga agar tidak jatuh.
Level support tepatnya berada dibawah harga running, tetapi ini adalah hal yang umum
untuk melakukan transaksi ketika harga mendekati support tetapi untuk lebih amanya kita
harus bisa mempertimbangkan dimana melakukan transaksi dengan tepat. Analisis
teknikal bukan pengetahuan eksakta ini terkadang sulit untuk menentukan level support

yang tepat, terkadang harga volatile dan turun melebihi area support. Kadang ini tidak
masuk akal untuk mempertimbangkan bahwa support telah pecah atau telah di tembus,
jika harga penutupan sudah melebihi 1/8 dibawah support yang dibangun.untuk alasan ini
beberapa trader membuat namanya area support (support zones).

Resistance

adalah tingkat tahanan harga diatas harga pasar saat itu, dimana tekanan penjualan
seharusnya cukup kuat untuk menguasai tekanan pembelian dan mempertahankan agar
tdak terlalu tinggi. Level resistance tepatnya berada diatas harga running tetapi ini adalah
hal yang umum untuk melakukan transaksi ketika harga mendekati resistance. Tetapi
untuk lebih amanya kita harus bisa mempertimbangkan dimana melakukan transaksi
dengan tepat. Analisis teknikal bukan pengetahuan eksakta ini terkadang sulit untuk
menentukan level resistance yang tepat, terkadang harga yang bergerak volatile dan naik
melebihi area resistance. Kadang ini tidak masuk akal untuk mempertimbangkan bahwa
harga resistance telah pecah atau tertembus jika harga penutupan sudah melebihi 1/8 diatas
resistance yang dibangun.untuk alasan ini beberapa trader membuat namanya area
resistance atau resistance zones.

Metode untuk membangun support & resistance level diantaranya :

2. Baseline

Kuat dan lemah pergerakan harga tergantung dari pondasi atau baseline yang di bangun.
Biasanya setelah harga menembus harga support atau resistance maka akan mengalami
koreksi yang berada pada garis yang telah di tembus. Setelah mengalami beberapa periode
waktu harga melanjutkan kembalai untuk pergerakan yang lebih panjang, hal ini yang di
sebut sebagai baseline atau perubahan support menjadi resistance atau sebaliknya.

3. Trading Range

Trading ranges dapat menjadi peran penting untuk menentukan aturan bahwa support dan
resistance akan menjadi titik balik atau menjadi pola penerusan. Trading range adalah
pereode waktu ketika harga secara relative bergerak dengan range yang relative sempit.
ketika harga sudah menembus trading range atau menembus harga resistance atau
kebawah menembus harga support. Maka dapat dikatakan pemenang setelah mengalami
pereode waktu range harga telah muncul.

4. Zona Support dan Resistance

Karena analisis Tekhnikal bukan pengetahuan eksakta, dimana segala sesuatunya tidak
memiliki kepastian yang tetap maka ini sangatlah penting untuk membuat area support
dan resistance support dan resistance zone.
Ketika investor mengharapkan perubahan, seringkali mereka lakukan dengan tiba-tiba.
Catatan: breakout diatas level resistance disertai dengan peningkatan yang signifikan di
volume tersebut. Perkembangan level support dan resistance kemungkinan merupakan
kejadian yang paling nyata dan terukur di chart harga. Penetrasi level support/resistance bisa
dipicu oleh perubahan fundamental diatas atau dibawah ekspektasi investor (contohnya:
perubahan pendapatan, manajemen, kompetisi dll.) atau oleh self-fullfilling prophecy
(investor melakukan pembelian saat harga naik). Penyebabnya tidak sesignifikan seperti efek
new expectations yang menuntun pada level harga baru.

Pola zigzag yang terjadi pada gambar diatas memiliki trend ke atas ('bullish'). Saat harga naik
dan turun kembali, harga tertinggi yang tercapai sebelum harga turun kembali adalah
resistance. Kemudian pasar kembali mengarah ke atas, harga terendah yang tercapai sebelum
harga kembali naik adalah support. Dengan demikian support dan resistance terus-menerus
terbentuk secara dinamis bersamaan dengan naik-turunnya gerakan pasar. Hal ini juga
berlaku pada pasar yang memiliki trend ke bawah ('bearish').
Dalam analisis teknikal garis support atau resistance yang yang memiliki validasi tinggi
dalam artian harga mengalami tekanan yang berkali kali pada saat harga menyentuh level ini,
garis ini disebut sebagai garis support atau resistance major. Sementara garis support dan
resistance yang lebih rendah validasinya disebut sebagai garis support/resistance minor.
Tidak ada ukuran yang pasti berapa kali support atau resistance di sentuh sehingga bisa di
sebut sebagai support atau resistance mayor atau minor tetapi mungkin bisa dikatakan
support atau resistance mayor jika memantul lebih dari 3 kali dan support atau resistance
minor jika garis ini di tes kembali oleh harga selama minimal 2 kali.

Resistance becomes Support

Satu dari dua hal yang akan terjadi ketika harga instrument financial mendekati level
support/resistance. Di satu sisi, hal tersebut dapat bereaksi sebagai reversal point. Dengan
kata lain, ketika harga saham jatuh ke level support, harga akan naik kembali. Sementara di
sisi lain level support/resistance akan bergerak balik saat penetrasi. Contohnya, ketika harga
pasar jatuh dibawah level support, level support sebelumnya akan menjadi level resistance
sementara pasar kemudian kembali ke level sebelumnya.

Menentukan Support dan Ressistance

Ada 4 cara menentukan support & resistance yang paling populer, yaitu :

2. Titik tertinggi dan terendah dalam suatu periode.


Cara ini adalah yang paling sederhana. Ada juga yang menyebutnya sebagai metode klasik
berhubung cara menentukannya cukup dengan menarik garis horizontal secara manual
semata-mata. Hal pertama yang perlu dipahami dengan menggunakan cara klasik seperti
ini adalah harus mengetahui history pergerakan tertinggi dan terendah dari pasangan mata
uang yang sedang dianalisis pada periode waktu tertentu. Periode yang dipilih haruslah
tidak boleh terlalu panjang supaya rentang support dan ressistance jangan terlalu besar
namun juga tidak boleh terlalu pendek sehingga menyulitkan kita menentukan kapan harus
mengambil posisi berhubung jarak antara Sup-Res yang terlalu pendek.
3. Moving Average bukan hanya digunakan sebagai penentu tren namun juga bisa
digunakan sebagai level support dan resistance.

Indikator ini biasanya digunakan untuk memprediksi trend pergerakan harga. Namun
apabila mengeplotnya dalam periode yang lebih besar maka Moving Average dapat
berguna sebagai garis Support atau Resistance harga. Dan kelebihannya dibandingkan
dengan metode klasik seperti contoh sebelumnya adalah garis support atau resistance ini
bersifat dinamis mengikuti pergerakan harga.

4. Fibonacci Retracement, si angka ajaib Fibonacci juga sangat direkomendasikan


untuk menentukan titik support dan resistance. Cara menarik garisnya juga mudah,
cukup tentukan periode yang diinginkan, lalu tarik garis dari low terendah hingga
high tertinggi. Semua software charting baik berbayar maupun gratisan seperti
ChartNexus menyediakan tools untuk membuat garis Fibo ini. Fibonacci Retracement
yang digunakan dapat berupa harga High Close atau harga pada titik Close.
5. Metode Pivot Points adalah cara ke empat yang bisa kita pakai untuk menentukan
support dan resistance. Namun untuk menghitung pivot point secara manual agak susah
dan lama sehingga lebih efektif jika menggunakan bantuan software charting seperti
Ammibroker

Cara menghitung Pivot Points :

Pivot levels diturunkan dari harga High, Low, Close di hari sebelumnya. Pivot points
terdiri dari 5 levels :

R2 - Resistance kedua

R1 - Resistance pertama
PP - Pivot Point

3. Jika market open diatas Pivot maka diperkirakan market bullish, jika merket open
dibawah Pivot diperkirakan market bearish. Dan seberapa jauh harga open dari PP, atau
jika open dibawah S1 atau diatas R1.

4. Jika open dibawah S1 atau diatas R1, maka diperkirakan harga akan mencoba koreksi
terlebih dahulu sebelum bergerak searah dengan trend.
Penggunaan Support dan Resistance dalam Analisis Teknikal

Support dan resistance dapat menggambarkan area “psikologi” pada market yang
bersangkutan. Kita anggap support dan resistance sebagai tembok atau pagar, semakin sulit
ditembus menandakan semakin kuat level “psikologi” tersebut.

Pada saat market mengenai support/resistance level tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi:

4. Berbalik arah (reversal)

5. Berhenti bergerak dan diam sampai market memutuskan hendak kemana arah yang dituju.

6. Breakout dari support/resistance tersebut untuk kemudian melanjutkan arah trendnya baik
itu yang sebelumnya atau trend yang baru.

Kelebihan dari Analisis Teknikal terkait Support/ Resistance Level

Banyak sekali trader yang mereka sangat dekat sekali dengan analisis teknikal, cara ini
dikenal bukan hanya caranya yang praktis tetapi juga sangat menghemat waktu dibandingkan
dengan analisis fundamental. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan analisis teknikal,
salah satunya yang berkaitan dengan support/ resistance adalah :

Secara simple grafik dapat membantu untuk mengidentifikasi level support dan
resistance. Ini biasanya ditandai dengan harga yang beberapa periode waktu yang
relative lama bergerak dalam range harga tertertentu, ini adalah informasi buat kita
bahwa kekuatan permintaan dan penawaran adalah mengalami kemacetan. Ketika
harga bergerak keluar dari range harga maka ini adalah signal bahwa baik penawaran
atau permintaan memulai melakukan penekanan. Jika harga sudah melewati garis atas
(resistance) maka dikatakan bahwa permintaan adalah pemenangnya sedangkan
sebaliknya jika harga menembus garis bawah (support) maka penawaran mempunyai
control lebih terhadap permintaan.

RESIDUAL INCOME

residual income yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai laba residu, seringkali
digunakan dalam aktivitas finansial di dalam sebuah usaha / bisnis.

Pengertian residual income itu sendiri adalah laba usaha (operating income) yang mampu
dihasilkan sebuah pusat investasi di atas penghasilan (return) minimum aset-asetnya.

Laba residu = laba usaha bersih – (tingkat penghasilan minimum dari investasi x aset
operasional total). Tingkat penghasilan (rate of return) minimum seringkali didasarkan pada
rata-rata tertimbang biaya modal (weighted-average cost of capital) suatu perusahaan.

Keuntungan menggunakan residual income dalam mengevaluasi kinerja masing-masing


divisi meliputi hal-hal berikut ini:

1. Residual income merupakan laba ekonomis yang memperhitungkan penghasilan


minimum yang harus diperoleh aset.

2. Tingkat pengembalian (rate of return) minimum dapat bervariasi, tergantung pada


tingkat risiko dari suatu divisi.

3. Aset yang berbeda mungkin dibutuhkan untuk memperoleh return yang berbeda
tergantung pada risikonya.

4. Aset yang sama mungkin dibutuhkan untuk memperoleh return yang sama terlepas dari
dalam divisi apa aset tersebut berada.

5. Dampak dari memaksimalkan dollar ketimbang memaksimalkan persentase akan


menyebabkan keserasian pencapaian tujuan.

Kelemahan utama dari residual income yaitu

1. Tidak dapat digunakan untuk membandingkan divisi-divisi yang berbeda


ukurannya.
2. Residual income cenderung menguntungkan divisi yang lebih besar karena
melibatkan jumlah dollar yang lebih besar.

BAB III

PENUTUP

C. KESIMPULAN

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan
usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar,
siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan
badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua
analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya
layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut nilainya lebih
tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar.
Dengan kata lain harganya terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki
sahamnya.

Analisa teknis atau lebih dikenal dengan analisis teknikal adalah merupakan suatu
teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend
suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lamau, terutama pergerakan
harga dan volume. Pada awalnya analisa teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga
pasar atau instrument yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh
factor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain.
Analisa teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan
harga digunakan metode seperti misalnya, index kekuatan relative, index pergerakan rata-
rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu
dengan cara menganalisa pola grafik.

D. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dalam penulisan makalah ini kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu demi terciptanya
sebuah karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang terus temenerus
mengalami perkembangan yang sangat cepat, kami dengan senang hati menerima kritik dan
saran serta masukan-masukan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekonomi.kabo.biz/2011/01/analisis-teknikal.html?m=1

http://www.ceobisnis.com/2014/12/istilah-dan-cara-analisa-teknikal-saham.html?m=1

residual income

Anda mungkin juga menyukai