Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sinta Puspita Dewi

NPM : 1810631220054

Acetobacter Xylinum
Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai
panjang 2 mikron dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai
pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan
Gram negatif.
Bakteri Acetobacter xylinum dapat hidup pada larutan dengan derajat keasaman atau
kebasaan 3,5-7,5 pH. Namun Acetobacter xylinum akan lebih tumbuh dengan optimal pada
derajat keasaman 4,3 pH. Idealnya bakteri Acetobacter xylinum hidup pada suhu 28-31℃.
selain itu, bakteri ini sangat membutuhkan pasokan oksigen.
Acetobacter xylinum merupakan bakteri yang tergolong dalam :
Kingdom: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Alphaproteobacteria
Order: Rhodospirillales
Family: Acetobacteraceae
Genus: Acetobacter
Specific descriptor: aceti
Subspecies: xylinum
Scientific name: Acetobacter aceti xylinum
Menurut Bergey's Manual, acetobacter dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu :
1. Bakteri yang mampu mengoksidasi asam asetat menjadi karbondioksida dan air.
Kelompok inipun masih dibagi menjadi dua kelompok lagi berdasarkan
kemampuannya untuk menggunakan garam amonium sebagai sumber nitrogen.
2. Bakteri yang tidak mengoksidasi asam asetat. Bakteri Acetobacter xylinum termasuk
dalam bakteri gram-negatif yang mempunyai kapsul dan terdiri dan polisakarida
dengan unit penyusun berupa glukosa ataupun selulosa. Kapsul ini berfungsi sebagai
adhesi, melindungi bakteri dan berbagai bahaya seperti pemangsa bakteri maupun sel
darah putih (fagosit), agen antimicrobial, melindungi dari pengeringan yang berlebihan.
Acetobacter xylinum memiliki ciri yaitu bentuknya batang dengan panjang 0,8 - 1,6 µ
dan lebar 0,5 µ, bersifat aerob, tidak mempunyai flagella, tidak berpigmen, tidak membentuk
spora dan bersifat kemotropik. Kemotropik adalah energi yang digunakan dalam metabolisme
zat dalam sel bakteri, energi ini didapat dari hasil penambahan senyawa kimia.
Sifat yang membedakan antara Acetobacter xylinum dengan bakteri asam asetat lain
seperti Acetobacter aceti dan Acetobacter orleanesis yaitu Acetobacter xylinum bila
ditumbuhkan dalam media yang mengandung gula mampu memecah komponen gula dan
membentuk suatu polisakarida yang dikenal dengan extracelluler cellulose, sehingga bakteri
ini sering disebut sebagai bakteri polisakarida. (Aitin Sultanto, 2002)
Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel
didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Bakteri
Acetobacter Xylinum mengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu sebagai berikut :
1. Fase adaptasi
Bakteri akan menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan substrat dan kondisi lingkungan
baru. Pada fase terjadi aktivitas metabolisme dan pembesaran sel, meskipun belum
mengalami pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak
inokulasi.
2. Fase pertumbuhan awal
Fase ini dimulai dengan pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung
beberapa jam saja.
3. Fase pertumbuhan eksponensial
Ditandai dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Fase ini dicapai antara 1-5 hari. Pada
fase ini bakteri mengeluarkan enzim ektraseluler polimerase sebanyak-banyaknya
untuk menyusun polimer glukosa menjadi selulosa (matrik nata). Fase ini sangat
menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter Xylinum dalam membentuk nata.
4. Fase pertumbuhan lambat
Terjadi perlambatan pertumbuhan karena ketersediaan nutrisi yang telah berkurang,
terdapatnya metabolit yag bersifat toksik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri,
dan umur sel yang telah tua. Pada fase in pertumbuhan tidak stabil, tetapi jumlah sel
yang tumbuh masih lebih banyak di banding jumlah sel mati.
5. Fase pertumbuhan tetap
Jumlah sel yang tumbuh relatif sama dengan jumlah sel yang mati. Sel akan lebih tahan
terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada
fase ini.
6. Fase menuju kematian
Bakteri mulai mengalami kematian karena nutrisi telah habis dan sel kehilangan banyak
energi cadangannya.
7. Fase kematian
Pada fase kematian sel dengan cepat mengalami kematian. Bakteri hasil dari fase ini
tidak baik untuk strain nata.
Daftar Pustaka

Fauzi, R. A. (2017). Laporan Praktikum PANG4422. Retrieved from www.academia.edu:


https://www.academia.edu/34290029/Laporan_Praktikum_PANG4422
Pujianti, A. (2014). Acetobacter Xylinum. Retrieved from www.slideshare.net:
https://www.slideshare.net/takayumelenciel/acetobacter-xylinum-ainur-pujianti
Robert S Breed, E. G. (1957). Bergey's Manual of Determinative Bacteriology ; Seventh
Edition. USA: The Williams and Wilkins Company.
Yunita, E. (2014). Proses Inokulasi Bakteri Acetobacter Xylinum Untuk Pembuatan Nata.
Retrieved from karedok.net: https://karedok.net/modul-buku/biologi/proses-inokulasi-
bakteri-acetobacter-xylinum-untuk-pembuatan-nata/

Anda mungkin juga menyukai