Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sanchia Fairuz Salsabil

NIM : 18108040057
Prodi : Akuntansi Syariah
ETIKA BISNIS
1. Utilitarianisme & Utilitas
Utilitas, yang berarti useful, berguna, berfaedah dan
menguntungkan.Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normatif yang
menyatakan bahwa suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan
penggunaan (utility), biasanya didefinisikan sebagai memaksimalkan
kebahagiaan dan mengurangi penderitaan. “Utilitarianisme” berasal dari kata
Latin utilis, yang berarti berguna, bermanfaat, berfaedah, atau menguntungkan.
Istilah ini juga sering disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest
happiness theory).
Maka, Utilitarianisme adalah suatu pandangan terhadap sebuah
tindakan yang diliat dari sisi etika,dimana tujuan tersebut untuk
memaksimalkan kegunaan dan kebahagiaan bagi sebanyak mungkin orang.

2. Hak & Keadilan


Hak dapat diartikan wewenang atau kekuasaan yang secara etis
seseorang dapat mengerjakan, memiliki, meninggalkan, mempergunakan atau
menuntut sesuatu. Hak juga dapat berarti panggilan kepada kemauan orang lain
dengan perantaraan akalnya, perlawanan dengan kekuasaan atau kekuatan fisik
untuk mengakui wewenang yang ada pada pihak lain.
Poedjawijatna mengatakan bahwa keadilan adalah pengakuan dan
perlakuan terhadap hak (yang sah). Sedangkan dalam literarur islam, keadilan
dapat diartikan istilah yang digunakan untuk menunjukan pada persamaan atau
bersikap tengah-tengah atas dua perkara.

3. Hak Moral
Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya
dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral
disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di
mata manusia lainnya.Hak yang berasal dari sistem standar moral yang tidak
tergantung pada sistem hukum tertentu. Hak merupakan sebuah sarana atau cara
yang penting dan bertujuan agar memungkinkan individu untuk memilih
dengan bebas apapun kepentingan dan melindungi pilihan mereka.
Hak moral memiliki 3 karakteristik penting yang memberikan fungsi
pemungkinan dan pelindungan antara lain:
1. Hak moral erat dengan kewajiban.
Memiliki hak moral bearti orang lain memiliki kewajiban tertentu terhadap
pemilik hak tersebut. Misalkan hak moral untuk melakukan ibadah sesuai
keyakinan saya, dapt didefinisikan kaitannya dengan kewajiban moral
orang lain untuk tidak mengganggu ibadah yang saya lakukan.
2. Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam
mencari kepentingan mereka.
Hak menunjukkkan aktivitas yang bebas mereka cari. Misalnya saat akan
melakukan ibadah sesuai keyakinan, maka tidak perlu izin orang lainsaat
melaksanakannya.
3. Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan
seseorang dan untuk melindungi orang lain.
Jika memiliki hak moral untuk melakukan sesuatu maka otomatis juga akan
memiliki pembenaran moral dalam melakukannya. Misalnya saat kita
membenarkan tindakan dari orang kuat yang sedang membantu orang yang
lemah.

4. Hak Positif & Hak Negatif


Sejumlah hak yang disebut hak negative dapat digambarkan dari fakta
bahwa hak-hak yang termasuk di dalamnya dapat didefinisikan sepenuhnya
dalam kaitannya dengan kewajiban orang lain untuk tidak ikut campur dalam
aktivitas-aktivitas tertentu dari orang yang memiliki hak tersebut. Contohnya,
jika saya memiliki hak privasi, ini berarti semua orang, termasuk atasan saya,
berkewajiban tidak ikut campur dalam urusan atau aktivitas-aktivitas pribadi
saya.
Sebaliknya, hak positif tidak hanya memberikan kewajiban negative,
namun juga mengimplikasikan bahwa pihak lain (tidak selalu jelas siapa
mereka) memiliki kewajiban positif pada si pemilik hak untuk memberikan apa
yang dia perlukan untuk dengan bebas mencari atau mengejar kepentingan-
kepentingannya. Contohnya, jika saya punya hak untuk memperoleh kehidupan
yang layak, maka ini tidak hanya berarti orang lain tidak boleh ikut campur
namun juga berarti jika saya tidak bisa memperoleh penghasilan yang layak,
maka harus ada pihak lain (mungkin pemerintah) yang wajib memberikan
pekerjaan dengan penghasilan yang layak.
5. Virtue Ethics
Teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang.
Dalam etika dewasa ini terdapat minat khusus untuk teori keutamaan sebagai
reaksi atas teori-teori etika sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam
mengukur perbuatan dengan prinsip atau norma. Namun demikian, dalam
sejarah etika teori keutamaan tidak merupakan sesuatu yang baru. Sebaliknya,
teori ini mempunyai suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu filsafat
Yunani kuno.

6. Moral Hazzard
Moral hazard merupakan bentuk lain dari pelanggaran etika, kontrak,
regulasi selain kecurangan. Moral hazard tidak harus melanggar ketentuan
hukum. Moral hazard pada dasarnya adalah upaya untuk menyiasati
kontrak/regulasi/etika untuk kepentingan diri sendiri yang dapat merugikan
pihak lain. Secara harafiah, “hazard” dapat diterjemahkan sebagai “resiko” atau
“bahaya”. Jadi, moral hazard berarti risiko modal atau bahaya moral.
Dipandang dari perspektif perilaku, moral hazard adalah tindakan yang
cenderung berani mengambil risiko karena biaya atas risiko tersebut telah
dipindahkan kepada pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai