Anda di halaman 1dari 3

A.

Judul
“Prosedur Uji Saring Darah Metode Tabung”

B. Tujuan
Untuk mengetahui apakah sel darah merah donor bisa hidup di dalam tubuh pasien,
dan untuk mengetahui ada/tidaknya antibodi komplement (tipe IgM) maupun antibodi
inkomplement (tipe IgG) dalam serum pasien (mayor) maupun serum donor yang
melawan sel pasien (minor).

C. Ruang Lingkup
UTD PMI Surabaya. Prosedur tetap ini hanya boleh dilakukan oleh petugas ATD / PTTD
atau petugas yang sudah dilatih khusus untuk melakukan crossmatch test dan tes
kecocokan.

D. Persyaratan Kualitas
Memakai sampel darah yang tidak lisis, memakai sampel darah yang sama golongan
darahnya, memakai suspensi sel 5%, Memakai serum sebagai bahan pemeriksaan.
Memakai bovine albumin 22%.

E. Referensi
http://odeyoni.blogspot.com/2013/04/crossmatch_23.html
https://www.slideshare.net/andreei/ti16-8396517

F. Persiapan alat dan bahan


I. Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Centrifuge
4. Inkubator
5. Mikroskop

II. Reagensia
1. Anti Human Globulin (AHG)
2. Serum Coombs
3. Bovine albumin 22%
4. NaCl 0,9%

III. Bahan Pemeriksaan


1. Serum pasien dan donor
2. Suspensi sel darah donor dan pasien 5%
G. Prosedur Pemeriksaan
- Reaksi silang Fase I (Fase Suhu kamar dalam Saline)
1. Siapkan 3 buah tabung
- Tabung 1 (reaksi silang mayor)
2 tetes serum pasien + 1 tetes suspensi sel darah merah donor 5%
- Tabung 2 (reaksi silang minor)
2 tetes serum donor + 1 tetes suspensi sel darah merah pasien 5%
- Tabung 3 (autocontrol)
1 tetes sel darah merah pasien 5% + 2 tetes serum pasien

2. Campur dan kocok hingga tercampur rata, kemudian Centrifuge 1000rpm selama
1 menit.
3. Lihat secara makroskopis dan mikroskopis, apakah terjadi aglutinasi atau
hemolisis. Jika terjadi hemolisis atau aglutinasi pada semua atau salah satu tabung
pada tahap ini, maka hasil crosmatch dinyatakan tidak cocok atau incompatible dan
fase berikutnya tidak perlu dilanjutkan. Bila reaksi negatif atau kompatibel,
lanjutkan ke fase II

- Reaksi silang Fase II (Fase Inkubasi 37℃)


1. Masukkan pada masing-masing tabung 2 tetes bovine albumin 22%
2. Campur dan inkubasi selama 20 menit pada suhu 37℃
3. Centrifuge 1000 rpm selama 1 menit
4. Lihat secara makroskopis dan mikroskopis, apakah terjadi aglutinasi atau
hemolisis. Hemolisis atau aglutinasi pada semua atau salah satu tabung
menandakan hasil positif atau inkompatibel dan pemeriksaan tidak perlu
dilanjutkan ke fase III. Apabila hasil negatif pada semua tabung, lanjutkan ke fase
III.

- Reaksi silang Fase III (Fase Anti Human Globulin (AHG)


1. Sel darah merah dicuci dengan NaCl 0,9% sebanyak 3-5mL, selama 3 kali
2. Tambahkan 2 tetes Coombs serum pada kedua tabung mayor dan Minor test.
3. Putar pada sentrifuge 1000 rpm selama 1 menit.
4. Baca adanya aglutinasi dan hemolisis dengan menggoyang perlahan-lahan sama
dengan fase I secara makroskopis.
5. Hasil reaksi dibaca secara makroskopis dan mikroskopis

- Validitas
1. Kepada tabung yang hasil coomb’s testnya negatif ditambahakan 1 tetes CCC
(Coomb’s Control Cell)
2. Diputar 3000 rpm selama 15 detik
3. Hasil dibaca :
Positif : Reaksi silang valid
Negatif : Reaksi silang tidak valid
4. Hasil penambahan CCC harus positif. Jika hasil tetap negatif dinyatakn invalid
dan uji silang serasi harus diulang kembali.
- Interpretasi
- Kompatibel (Cocok)
Apabila pada semua fase (reaksi silang mayor maupun reaksi silang minor) tidak
ada reaksi(Aglutinasi dan / atau hemolisis). Darah donor boleh diberikan kepada
pasien.
- Inkompatibel (Tidak Cocok)
Bila inkompatibel pada reaksi silang mayor : darah donor tidak boleh diberikan
kepada pasien.
Bila inkompatibel pada reaksi silang minor : darah donor masih dapat ditolerir
untuk diberikan berupa Packed Red Cell.

Anda mungkin juga menyukai