Gejala Gastroenteritis
Demam dan menggigil
Sakit kepala
Mual
Tidak nafsu makan
Sakit perut
Nyeri otot dan sendi
Gastroenteritis dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu beberapa hari.
Namun, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami:
Gastroenteritis cukup sering terjadi pada anak-anak. Segera periksakan anak Anda
ke dokter, jika ia mengalami gastroenteritis atau flu perut yang disertai dengan:
Penyebab Gastroenteritis
Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung, misalnya saat berjabat tangan
dengan penderita atau tidak sengaja menghirup cipratan air liur yang keluar saat
penderita bersin. Virus juga dapat menular melalui makanan, minuman, dan benda
yang telah terkontaminasi virus.
Kebiasaan tidak mencuci tangan setelah buang air atau sebelum makan juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya gastroenteritis. Oleh karena itu, usahakan untuk
selalu mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
Ada beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terkena flu perut atau
gastroenteritis, yaitu:
Anak-anak
Balita atau anak-anak belum daya tahan tubuh yang kuat, sehingga mudah terserang
infeksi.
Penghuni asrama
Tingginya tingkat interaksi antarpelajar di lingkungan sekolah dan asrama dapat
meningkatkan risiko penularan gastroenteritis.
Lansia
Lansia cenderung mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga lebih mudah
terinfeksi flu perut atau gastroenteritis.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
Orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya penderita AIDS atau
penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi, memiliki daya tahan tubuh
yang lemah, sehingga dapat lebih mudah tertular virus.
Diagnosis Gastroenteritis
Gastroenteritis mudah diketahui dari tanda yang muncul, yaitu muntah dan diare.
Jika gejalanya bersifat ringan dan hanya berlangsung singkat, maka pemeriksaan ke
dokter tidak perlu dilakukan, karena kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan jika muncul gejala yang parah. Pada kondisi
ini, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan
fisik pada pasien, seperti mengukur tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh.
Pengobatan Gastroenteritis
Sebagian besar gastroenteritis atau flu perut tidak memerlukan pengobatan khusus,
karena penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Langkah pengobatan
gastroenteritis lebih bertujuan untuk menghindari gejala makin memburuk dan
mencegah terjadinya dehidrasi, terutama pada anak-anak.
Agar gejala tidak makin memburuk, hindari mengonsumsi susu, yogurt, kopi, alkohol,
keju, serta makanan pedas, berserat tinggi, atau tinggi lemak.
Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala yang
disebabkan oleh gastroenteritis. Jenis obat yang diberikan adalah:
Penderita perlu menjalani perawatan di rumah sakit jika mengalami dehidrasi yang
cukup parah. Perawatan ini bertujuan untuk mengganti cairan tubuh dan nutrisi yang
hilang, melalui pemberian cairan infus.
Jika anak Anda mengalami muntah atau diare, biarkan pencernaannya beristirahat
sejenak selama 15-20 menit. Setelah itu, berikan minum secara bertahap untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan mencegah dehidrasi. Jenis cairan yang diberikan
dapat berupa air putih, larutan oralit, atau ASI jika anak Anda masih bayi.
Berikan makanan dengan tekstur halus dan mudah dicerna, seperti roti, kentang,
atau pisang.
Jangan memberikan anak Anda makanan atau minuman yang mengandung susu
atau tinggi gula, seperti es krim, soda, dan permen.
Jangan memberikan anak Anda obat diare yang dijual bebas tanpa resep, kecuali
atas anjuran dokter. Pemberian obat sakit perut anak jenis apa pun sebaiknya
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Jika gejala muntah dan diare yang dialami anak Anda kian memburuk dan
penanganan yang diberikan tidak efektif untuk meredakan gejala, maka segeralah
periksakan anak Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Komplikasi Gastroenteritis
Pusing
Mudah lelah dan mengantuk
Rasa haus terus-menerus
Mulut kering
Urine berwarna pekat atau gelap
Pencegahan Gastroenteritis
Cucilah tangan Anda sampai ke celah jari dan kuku, menggunakan sabun dan air
hangat selama 20 detik, kemudian bilas hingga bersih. Jika tidak tersedia air dan
sabun, gunakan hand sanitizer.
Tidak berbagi penggunaan peralatan makan dan mandi dengan orang lain.
Membersihkan barang yang diduga telah terkontaminasi virus atau bakteri.
Menghindari konsumsi makanan mentah atau belum terlalu matang.
Membersihkan kamar mandi dan dapur secara rutin, terutama gagang pintu,
dudukan toilet, peralatan masak, dan lantai dapur.
Mengonsumsi air minum kemasan dan menghindari penggunaan es batu saat Anda
sedang bepergian. Anda juga dianjurkan menggunakan air kemasan untuk
menggosok gigi saat bepergian.
Untuk bayi yang usianya sudah lebih dari 6-8 bulan namun belum pernah
mendapatkan vaksin rotavirus, imunisasi ini tidak perlu dilakukan, sebab belum ada
studi untuk memastikan keamanan vaksin ini pada bayi dan anak-anak yang usianya
di atas 6-8 bulan.