Anda di halaman 1dari 12

Tugas individu

PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PENGGUNAAN


SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI DALAM E- COMMERCE

OLEH:
YUYUN ANGGRAENI (A031171016)

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah
sistem Informasi Akuntansi.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Makassar, 09 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 7


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini merambah segala sendi kehidupan
manusia. Teknologi informasi membuat semua hal menjadi lebih mudah dan murah.
Peran teknologi imformasi (TI) dalam bisnis juga semakin kuat, hal ini ditunjukkan
dengan keaktifan perusahaan besar multinasional untuk menggunakan internet sebagai
sarana pemasaran produknya. Penggunaan internet dan world wide web (www) bagi
perusahaan saat ini sangat diperlukan. Setiap perusahaan yang ingin memperluas
jangkauan pemasarannya pasti mempunyai website, yang menjadi wahana promosi maupun
transaksi bagi perusahaan.
Pertumbuhan penggunaan Internet didorong oleh semakin baiknya kemudahan
penggunaannya, biaya akses dan telekomunikasi yang makin murah, komputer yang semakin murah
dan cepat dan yang paling penting adalah meningkatnya jumlah informasi dan hiburan. Perubahan
dramatis dalam bidang teknologi telah merubah cara hidup konsumen, cara belanja, dan berinteraksi
dengan yang lainnya.
Meningkatnya popularitas perdagangan secara online (e-commerce) di Indonesia
mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk dalam sistem pembayaran. Sekitar 76%
konsumen telah menggunakan sistem pembayaran non-tunai dalam transaksi
e-commerce. Ini juga membuka peluang layanan keuangan berbasiskan teknologi
atau financial technology (fintech) membesarkan jangkauan usaha dan pasarnya.
Namun, di sisi lain banyak masyarakat yang masih ragu dalam menggunakan
sistem pembayaran non tunai. Hal ini disebabkan karena masih tingginya tingkat
penipuan yang beredar dan masih kurangnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap
sistem tersebut. Penipuan tidak hanya dialami dari sisi penjual atau pun pembeli hal
ini terjadi dikarenakan minimnya informasi mengenai identitas si pelaku serta
ketidaktahuan si korban. Nah dari sinilah kita bisa melihat bahwa tingkat
kepercayaan akan sesuatu hal itu sangat dibutuhkan, bukan langsung menjudge dan
takut mengambil tindakan karena akan rasa takut terhadap resiko yang akan terjadi di
masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu berkaitan dengan
seberapa besar pengaruh tingkat kepercayaan konsumen terhadap sistem yang
berlaku dalam e-commerce salah satunya yaitu dengan menggunakan sistem
pembayaran non tunai.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat
kepercayaan konsumen terhadap sistem e-commerce khususnya yaitu pembayaran
non tunai.
BAB II
PEMBAHASAN
Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran
elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan
transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik
(electronic data interchange /EDI), dll.
Internet telah membuat interaksi bisnis menjadi multi-aspek. Sekarang orang bisa
melakukan bisnis, seperti membeli sesuatu, bertransaksi, dan menjalankan
fungsi-fungsi bisnis melalui internet. Konsumen dan pemilik/pengelola bisnis dapat
mendapatkan dan melakukan apa yang mereka inginkan tanpa harus meninggalkan
beranjak dari tempat duduk, selama terhubung dengan internet.
E-commerce pada prinsipnya melibatkan pertukaran uang dalam transaksi.
E-commerce dalam proses transaksinya umumnya menggunakan dua alat metode
pembayaran yaitu Paypal dan via ATM. Seiring dengan berkembangnya teknologi
para pengguna internet juga semakin meningkat, di mana - mana pada zaman
sekarang semua orang sudah menggunakan fasilitas yang canggih salah satunya yaitu
dengan melakukan pembayaran yang bersifat non tunai. Di era sekarang ini
pembayaran non tunai dengan seiring berjalannya waktu juga semakin meningkat,
seperti halnya dengan ojek online yang juga sudah menerapkan Gopay (Gojek), OVO
(Grab).
Pembayaran adalah suatu tindakan menukarkan sesuatu ( uang/barang) dengan
maksud dan tujuan yang sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Salah
satu jenis Pembayaran yaitu pembayaran non tunai. Pembayaran non tunai adalah
pembayaran yang dilakukan dengan cara: a). Bayar dimuka yaitu pembayaran harga
sebelum barang diterima atau sebelum barang ada. b). Bayar dibelakang, yaitu
pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah barang diterima. c).
COD (cash on delivery), dimana pembayaran dilakukan pada waktu barang
diserahkan pada pembeli, dan ada pula yang pembayaran dilakukan pada waktu
dokumen tiba.
Instrumen pembayaran non tunai dapat dibagi atas alat pembayaran non tunai
dengan media kertas, seperti cek, bilyet giro, wesel, dll, serta alat pembayaran non
tunai dengan media kartu (plastic money) seperti: kartu kredit, kartu debit, dll.
Industri perbankan secara signifikan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Pertumbuhan aplikasi jaringan kemputerisasi perbankan mengurangi biaya transaksi
dan meningkatkan kecepatan layanan secara substansial. Sifat perantara membuat
bankbank meningkatkan teknologi produksi mereka dengan berfokus pada distributor
produk, sehingga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah
mendorong perkembangan alat pembayaran menggunakan kartu (Kartu Kredit, Kartu
Debit, Kartu ATM), dan kartu prabayar berbasis elektronik (Uang
Elektronik/e-money). .
Alat pembayaran menggunakan uang elektronik telah berkembanag pesat
sehingga memerlukan perhatian khusus dari sisi pengaturan dan pengawasan.
Sehubungan dengan hal tersebut, pengaturan uang elektronik (e-money) diatur lebih
lengkap dalam peraturan tersendiri yang terpisah dari pengaturan alat pembayaran
menggunakan kartu. Penyelenggaraan alat pembayaran menggunakan kartu yang
sebelumnya diatur dalam PBI Nomor 11/11/PBI/2009 telah mengalami perubahan
berdasarkan PBI Nomor 14/2/PBI/2012. Pembaharuan tersebut dikarenakan
banyaknya khasus pelanggaran dan tindak pidana terhadap kartu kredit.
Perubahan tersebut ditujukan untuk penyempurnaan regulasi kartu kredit yang
dalam pelaksanaannya telah menimbulkan sejumlah dampak negative di masyarakat.
Penyempurnaan ini diperlukan dalam rangka mendorong pertumbuhan yang lebih
sehat dalam transaksi pembayaran menggunakan kartu dan menekan keluhan dari
pengguna alat pembayaran menggunakan kartu khususnya pemegang kartu e-money.
Kalau kita melihat keuntungan dari sistem e-commerce dengan adanya sistem
pembayaran non tunai, dapat memudahkan segala jenis transaksi dan dapat
mengefisienkan waktu yang ada. Tapi, ternyata dalam penggunaan e - commerce ini
juga mengalami hambatan dalam proses perkembangannya karena maraknya
penipuan di lingkungan sekitar. pembayaran elektronik menuntut peningkatan
pengamanan dan privasi, karena media telah membuktikan bahwa sistem
komputerisasi masih mungkin diganggu oleh hacker yang dapat mengakses rekening
seseorang dan mencuri dananya.
Meskipun banyaknya terjadi penipuan dalam transaksi online, hal tersebut tidak
mengurangi minat konsumen untuk melakukan transaksi. Terdapat banyak faktor
yang menyebabkan seseorang untuk berbelanja online di situs Internet. Mulai dari
biaya yang murah, kualitas jenis barang, kepercayaan, fasilitas kemudahan transaksi,
sampai dengan beberapa faktor lainnya.
Oleh sebab itu, tingkat kepercayaan masyarakat sangat dibutuhkan dalam
berkembangnya e-commerce ini namun dibarengi dengan tingginya rasa
kemanusiaan untuk tidak menyalahgunakan fasilitas yang ada. Nyatanya kepercayaan
berpengaruh positif terhadap minat seseorang dalam bertransaksi dalam jenis apapun
salah satunya yaitu dengan menggunakan pembayaran non tunai yang umumnya
digubakan untuk belanja di situ-situs online.
Kepercayaan merupakan sebagai kesediaan individu untuk menggantungkan
dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran karena individu mempunyai
keyakinan kepada pihak lain. Ketika satu pihak mempunyai keyakinan bahwa pihak
lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat
dikatakan ada kepercayaan.
Koufaris dan Hampton Sosa dalam riski adi perwira 2017 menyatakan bahwa
kepercayaan konsumen akan e-commerce merupakan salah satu faktor kunci
melakukan kegiatan jual beli secara online. Kepercayaan dianggap faktor penting dan
merupakan salah satu faktor kritis dalam stimulant transaksi secara online. Saat
kepercayaan yang semakin tinggi tentu akan dapat dijadikan ukuran untuk
menumbuhkan minat beli konsumen untuk bertransaksi secara online, jadi Semakin
tinggi kepercayaan maka semakin tinggi minat beli.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
tingkat kepercayaan masyarakat sangat dibutuhkan dalam berkembangnya
e-commerce ini namun dibarengi dengan tingginya rasa kemanusiaan untuk tidak
menyalahgunakan fasilitas yang ada. Nyatanya kepercayaan berpengaruh positif
terhadap minat seseorang dalam bertransaksi dalam jenis apapun salah satunya yaitu
dengan menggunakan pembayaran non tunai yang umumnya digubakan untuk
belanja di situ-situs online.
Koufaris dan Hampton Sosa dalam riski adi perwira 2017 menyatakan bahwa
kepercayaan konsumen akan e-commerce merupakan salah satu faktor kunci
melakukan kegiatan jual beli secara online.
DAFTAR PUSTAKA

A.Hall,James.2011.Accounting Information System.USA:South Western Cengage


Learning.

Perwira,Riski Adi.2017.Pengaruh Kepercayaan, Harga, Dan Kemudahan Terhadap


Minat Beli Konsumen Pada Toko Online.Artikel Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta. Di ambil dari
http://repository.upy.ac.id/1702/1/Artikel.pdf. di akses pada 8 mei 2019.

Rafika,Ageng Setiana, dkk.2017.Sistem Pembayaran Rincian Biaya Kuliah Pada


Perguruan Tinggi Raharja Menggunakan Go+. jurnal Vol 3 No 1. di ambil
dari http://article%20Text-610-1-10-20180426.pdf. di akses pada 9 mei 2019.

Sitorus,Siera Rossa.2006.Analisis Pengaruh Penggunaan Kartu Pembayaran


Elektronik Dan Daya Substitusi Transaksi Non Tunai Elektronik Terhadap
Transaksi Tunai Indonesia.skripsi mahasiswa fakultas ekonomi dan
manajemen Institut Pertanian Bogor. Di ambil dari
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10583/H06srs.pdf?se
quence=4&isAllowed=y. di akses pada 08 mei 2019

Waspada,Ikaputera.2012. Percepatan Adopsi Sistem Transaksi Teknologi Informasi


Untuk Meningkatkan Aksesibilitas Layanan Jasa Perbankan.Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.1.di ambil dari
http://jurkubank.wordpress.com.

Anda mungkin juga menyukai