Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM 1

PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Judul Praktikum : Alat Ukur dan Pengukuran.


Nama/NIM : Afrizal Salfarel /4.39.18.0.1
Hana Adiratna /4.39.18.0.8
Indra Bagus S /4.39.18.0.10
M.Pasha Ardesta /4.39.18.0.13
Kelas : TE-2C

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
A.Pendahuluan

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pengukuran menggunakan multimeter.
2. Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi alat ukur yang baik.

II. PENDAHULUAN
Multimeter merupakan sebuah alat yang sangat dibutuhkan manakala sedang memperbaiki atau
membuat suatu rangkaian listrik.Multitester ini adalah sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk
mengukur komponen listrik. Mulai dari mengukur hubungan Arus litrik (Ampere), Tegangan listrik
(Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi
dasarnya tersebut, alat ini sering disebut dengan AVO meter (Ampere, Voltage, Ohm).

Jenis-Jenis Multimeter

Alat ukur rangkaian listrik ini terdiri dari 2 jenis yaitu kategori Analog dan Digital. Berikut penjelasan
singkat mengenai jenis-jenis tersebut.

1. Analog
Jenis alat ukur yang pertama yaitu analog dengan ciri-ciri berupa tampilan jarum jam yang
dilengkapi dengan range-range angka hasil ukur. Dengan kata lain, jenis Analog lebih manual
penghitungannya sehingga dibutuhkan ketelitian terutama saat menentukan tegangan atau
Voltase yang cukup besar. Selain itu, akurasi hasil perhitungannya juga lebih rendah
dibandingkan jenis Digital.
2. Digital
Alat ukur jenis Digital lebih sering digunakan karena cara kerjanya jauh lebih mudah dan
akurat. Hasil alat ukur dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera. Istilah lain
dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi
Meter). Pada tipe Digital, selain dapat mengukur Tegangan, Hambatan, serta Arus listrik, alat
ukur ini juga mampu melakukan pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe
tertentu saja.

Fungsi Multimeter

Perbedaan pada tipe, jenis, serta merk AVO meter yang digunakan, maka fungsi yang dimiliki pun
sedikit berbeda. Namun, beberapa fungsi utama dari alat ukur ini antara lain:

1. Mengukur Arus Listrik.Fungsi utama AVO meter yang pertama adalah mengukur Arus listrik
atau Ampere. Terdapat dua jenis Ampere yang ada di sebuah alat ukur yaitu arus AC
(Alternating Current) dan arus DC (Direct Current). Demi menghindari kerusakan yang terjadi,
maka dihimbau untuk memperhatikan arus listrik yang akan diukur. Jangan sampai diluar
jangkauan batas ukur maksimum.
2. Mengukur Tegangan Listrik.Fungsi utama yang kedua adalah mengukur Tegangan atau tingkat
Voltase dari komponen listrik. Pada setiap Multitester terdapat saklar selector yang nantinya
berfungsi untuk menentukan batas ukur maksimum. Oleh karenanya, prediksi terlebih dahulu
level tegangan dari rangkaian listrik yang akan diukur.
3. Mengukur Hambatan Listrik.Fungsi yang ketiga yaitu mengukur tingkat Hambatan atau
Resistensi dari suatu komponen listrik atau resistor yang memiliki unsur resistansi. Penting
pula untuk memperhatikan batas ukur resistensi saat akan menggunakannya.
4. Fungsi Hfe.Tidak semua alat ukur memiliki fungsi Hfe. Fungsi tersebut digunakan untuk
mengetahui nilai dari faktor penguatan transistor. Fungsi Hfe ini biasanya digunakan untuk
mengukur penguatan transistor yang terdapat pada tipe NPN dan PNP.
5. Mengukur Nilai Kapasitansi.Fungsi lain yang belum tentu ada pada setiap Multitester adalah
mengukur nilai kapasitansi dari suatu kapasitor. Baik pada tipe Analog maupun Digital,
keduanya memiliki batas ukur tingkat resistansi yang harus diperhatikan.
6. Mengukur Frekuensi Sinyal.Fungsi yang terakhir adalah untuk mengetahui nilai Frekuensi dari
suatu isyarat atau sinyal pada komponen elektronika.

Bagian-bagian Multimeter
Multimeter memiliki beberapa komponen atau bagain-bagian penting yang harus dipahami

1. Sekrup berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum jam atau dikenal dengan istilah Zero
Adjust Screw. Sekrup ini bisa diputar ke kanan atau kiri mengunakan alat bantu obeng.
2. Tombol Pengatur JarumPenunjuk. Tombol ini berfungsi untuk mengatur jarum ukur agar
berada di posisi nol atau zero.
3. Saklar Selector.Bagian ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas
pengukurannya. Biasanya alat ukur ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu pengukuran resistansi,
arus DC, tegangan DC, serta tegangan AC.
4. Lubang Kutub Positif (+) dan Negatif (-).Lubang kutub tersebut berfungsi sebagai tempat
masuknya test lead + (warna merah) atau – (warna hitam).
5. Saklar Selector Polaritas.Saklar ini berfungsi untuk memilih polaritas arus DC atau AC.
6. Jarum Penunjuk.Jarum ini digunakan untuk menunjukkan besaran yang diukur.
7. Skala.
Bagian yang terakhir yaitu skala yang berfungsi untuk membaca hasil akhir dari komponen
listrik yang diukur.

III. PERALATAN DAN BAHAN


1. Multimeter Analog : 1 buah
2. Multimeter Digital : 1 buah
3. Baterai 1.5 V : 1 buah
4. Baterai 9 V : 1 buah
5. Tegangan AC

IV. LANGKAH KERJA / PERCOBAAN


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Pindah saklar selector pada DCV untuk pengukuran arus DC,dan pindah pada ACV untuk
pengukuran arus AC.
3. Tentukan batas ukur.
4. Lakukan kaliblrasi sebelum pengukuran.
5. Pasang probe pada 2 ujung baterai,probe merah untuk positif dan probe hitam untuk negatif.
6. Untuk pengukuran arus AC letakan 2 probe pada sumer tegangan AC.
7. Catat hasil pengukuran.
VI. LEMBAR KERJA
ANALOG
NO Sumber Alat Batas Hasil(V) Gambar
Tegangan Ukur Ukur
1 Baterai DC 10 1,5
1,5V

AC 50 3

2 Baterai DC 10 9,4
9V

AC 50 21
3 AC 220 V AC 250 235

AC 750 195

DIGITAL

NO Sumber Alat Hasil(V) Gambar


Tegangan Ukur
1 Baterai DC 1,462
1,5V
AC 0,04

2 Baterai DC 9,26
9V

AC 0,004
3 AC 220 V AC 225,9

VII. KESIMPULAN.
VIII. ANALISIS DATA

Anda mungkin juga menyukai