Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEKNIK TENAGA LISTRIK

GENERATOR SEREMPAK

Dosen Pembimbing :

Ir.Ishak Kasim,MT

DISUSUN OLEH:
Frans Hagana 073001400042

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI
A. PRINSIP DASAR

Generator serempak memiliki prinsip lilitan yang berputar di dalam medan


magnet. Medan magnet dalam generator serempak / mesin sinkron ini adalah:

1 Medan Utama
• Medan Magnet Permanent :
Kekuatannyatakdapatdiaturdansemakinberkurang
• Elektro Magnet : Kekuatannya dapat diatur dalam batas
tertentu. Arus penguatnya digunakan arus searah yang diambil dari
mesin penguat yaitu dynamo pembangkit

2 Medan Jangkar
• Medan jangkar atau meda stator merupakan superposisi dari
medan bolak-balik
• berasaldaritigakumparan stator.
• Sumbunyamembentuk 2π/3
• arus yang mengalirsalingberbedaphasa(120o)
• amplitude danfrekuensisama (medanputar)
• kecepatandanarahperputaransamadenganmedanutama
(sehinggadapatsuperposisi)

contoh:

P = jumlahkutub = 4

f =frekuensi = 50 Hz

120 𝑓 120.50
𝑛= = = 1500𝑟𝑝𝑚
𝑃 4
Sehinggauntukmencarifrekuensi:

𝑃. 𝑛
𝑓=
120

Generator Serempak Page 2


A.1 Tegangan Yang Diinduksikan

Untukmencarinilaiteganganefektif, dapatdigunakanhargategangan rata-rata

Erata = 4. f. N. Φ (untuk N lilitan0

Eefektif= fv .f .N .Φ

Untuk mencari tegangan yang diinduksikan dalam suatu bentuk sinus


dapat digunakan persamaan berikut :

fv = π/(2√2)= 1,11

Eefektif = 4,44 f. N . Φ
𝑃.𝑛
Eefektif = 4,44 𝑓 120. N Φ

𝑃
=(4,44 120 . N ) n . Φ

Eefektif = c . n . Φ

Mesin motor 60 c/s dipasangpadajalur 50 c/s maka Φ


naikkarenateganganefektiftetap, akibatnyakawatterbakarakibatisolasi break
down.Jikamesin 50 c/s dipasangke 60 c/s tidakakanberpengaruhapa-aoa,
hanyaefisiensiturun.

A.2 Diagram Vektor Generator Serempak

Yang digambar adalah diagram sinus dari tegangan dan arus satu
phasa.

I.Z I.X

IR

Generator Serempak Page 3


Jika E = tegangan yang diinduksir oleh resultan dan medan
utama dan medan jangkar maka :

U=E–IZ dengan Z = R + j X
Z = √𝑅2 + 𝑋 2
Keterangan :

Φɸ𝑎 // I
I R // I
I X tegaklurus I
E tegak lurus Φ

 = Selisih sudut antara E & I


Φ =Selisihsudutantara U & I

B. KARAKTERISTIK :
B.1 KarakteristikBebanNol

Ê
I=0

I0/2

If

Generator Serempak Page 4


E = E ( 𝐼𝑓 ) n , I = 0
E = c .n .Φ
E = 𝐶 ′ . Φ→ E ~ Φ
N = konstan

maka bentuk dari E = E ( 𝐼𝑓 ) akan merupakan fungsi :

B=B(H)

Lengkung tidak melalui titik nol karena ada remanensi.


E=c.Φ.n 𝑛
𝐸′ = E
𝑛′
𝐸 ′ = c . 𝑛′ . Φ

B.2 Karakteristik Hubung Singkat

𝐼ℎ𝑠 = 𝐼ℎ𝑠 (𝐼𝑓 ) n , U = 0

Ihs

If

Generator Serempak Page 5


Bentukgrafiknyamerupakangarislurus. Di
sinigrafiktidakmelaluititiknolkarenauntukharga𝐼𝑓 = 0 , telah ada
dari𝐼ℎ𝑠 ( sebab adanya reumanensi / magnet tinggal ).
Untuk perputaran n =𝑛0 , U = 0 dan n = ½ . 𝑛0 , U = 0 , maka grafiknya
dari 𝐼ℎ𝑠 = 𝐼ℎ𝑠 (𝐼𝑓 )akan berhimpit.

Sebagai generator :

E = U + I Z → dengan Z = R + X ( R << X → R dapat diabaikan terhadap X )

Jadibila U = 0 → E = I Z = I X
E = I 𝑋𝑠 (𝑋𝑠 disebut syncronousreaclancedrop )
E0

I U

B.3 Karakteristik Beban

U = U (𝐼𝑓 ) n, I cos φ

Q“
P“

R
P Q

Q´´´ P Q1 If

Generator Serempak Page 6


Cos φ = 0 φ = ± π/2
U
n
t
u
kφ = + π/2 E = U + I Xs (lagging)
φ = - π/2 E = U - I Xs (leading)

Titik Q adalah tegangan yang diperoleh untuk arus penguat sebesar


𝑄𝑄 ′ ( pada beban
lagging ). 𝑄" adalah tegangan yang diperoleharuspenguatsebesar𝑄𝑄"
( pada beban
leading ). Diagram tersebut disebut diagram Fortier.

B.4 Karakteristik Luar


U=U(I)

U 0,8 lead
1.0

0,8 lag

cos φ = 0,8 ( leading ) →bebankapasitif


cos φ = 1 bebanresistif→tahananmurni
cos φ = 0,8 ( lagging ) → beban induktif

Generator Serempak Page 7


B.5 Karakteristik Pengatur

I = I ( 𝐼𝑓 ) U , P nyata Pnom
0,5Pnom
Cos φ 0,25Pnom

P=0

underexitasiover exitasi

Lengkunganinidisebutlengkungan v (v-curves)

P = √3 . U . I cos φ
U , P nyata , konstan
jadi I cos φ jugakonstan

terdapatselisihsatuphasaantara U dan I, makaarahdari I dapatdiatur


// dengan U.
Karena itu 𝐼𝑥 dapat terletak // dengan U.
Tk = tempatkedudukan

Generator Serempak Page 8


A. HUBUNGAN KERJA PARALEL

1. Generator paralel dengan jala-jala yang berkekuatan ~


2. Generator paraleldengan generator lain (
palingseringdilaksanakan ).

Tujuannya :

- Menghindarkankenaikandariarusbeban nominal
jikapemakaianbertambah→bilaterjadi overloading →panasakannaik.
- Menghindarkanpenghentianpemberianarus /
dayajkamesinmengalamikerusakan / perbaikan / disservice /
overhall.

Syaratkerjaparalel :

1. 𝑈1 = 𝑈2 atau 𝑈1 eff = 𝑈2 eff


2. 𝜔1 = 𝜔2 atau 𝑓1 = 𝑓2
3. 𝜑1 = 𝜑2 atau 𝜑1 - 𝜑2 = 0 (satu phasa)

C.1 CheckingTegangan

Generator Serempak Page 9


Bilapenutupansaklar S
masihterdapatperbedaanpotnesialantarakeduaujung yang
terbukamakaakanmengakibatkanterjadinyaarushubungansingkatdna
arusiniakanmengalirkedalammasing-masing generator
karenaadanyaarushubungansingakt, makakumparandalam generator
dapatterbakar( karenaisolasirusak ).
Untuk menghindari hal tersebut maka harus diteliti syarat :

𝑈1 = 𝑈1 cos (𝜔1t - 𝜑1 )
𝑈2 = 𝑈2 cos (𝜔2 t - 𝜑2 )
jadi 𝑈1 = 𝑈2

Untuk mengecek kesamaan tegangan dapat diperiksa dengan


menggunakan 2 buah voltmeter pada masing-masing generator.
Dapat pula denganmenggunakansebuah voltmeter yang
dihubungkandengan change-over switch ( onsaklar ).

C.2 CheckingFrekuensi

Seringjugadipergunakanlampusincronoscopuntukmen
gecekkesamaanphasa /
jugafrekuensi.Untukmengecekkesamaanfrekuensidipakaifrekuensi-
meter.

Generator Serempak Page 10


C.3 CheckingPhasa

Misalkan generator denganklem-klem u, v, w


diparalelkandenganjala-jaladenganklemklem R , S , T .
Antaraklemtersebutkitapasangkantigabuahlampu𝐿1 , 𝐿2 , 𝐿3 .
Ada 2 duahubungan :

a. HubunganGelap :
Bila :𝐿1 diletakkan antara v
dan R
𝐿2 diletakkan antara w dan S
𝐿3 diletakkan antara u dan T

Tegangan antara lampu-lampu tersebut adalah selisih tegangan


antara phasa di mana lampu-lampu tersebut dihubungkan. Tegangan
yang didapatkan pada suatu saat akan mencapai harga 2 kali lebih
besar daripada tegangan nominal dari jala-jala / generator. Pada saat
di mana sinor-sinor tegangan yang dihubungkan itu berhimpit maka

Generator Serempak Page 11


lampu L padam dan saklar dimasukkan sebelum tercapai kesamaan
dari phasa dan frekuensi maka lampu akan berkelap-kelip terus.

b. HubunganTerang :
Bila :𝐿1 diletakkan antara u dan
R
𝐿2 diletakkan antara v dan S
𝐿3 diletakkanantara w dan T

Lampuakansalingbergantianmenyaladanpadamdengankecepat
ansebesarperbedaan (𝜔1 -𝜔2 ). Tegangan lampu juga 2 kali tegangan
generator atau jala-jala. Persamaan tercapai pada saat lampu 𝐿1
padam dan 𝐿2 , 𝐿3 menyala sama terang (untuk hubungan di atas).

L1Padam

L3-L2Menyalasamaterang

Selainmenggunakansincronoscopjugadapatmenggunakannol-voltmeter (
Zero voltmeter ) yaitusebuahoV meter denganskala yang sensitive

Generator Serempak Page 12


sekaliterhadapsikapnoldantahanan yang konstan (
tidakberubahterhadaptemperatur ).

Generator Serempak Page 13

Anda mungkin juga menyukai