Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel. Penelitian ini digunakan untuk
mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak
usia prasekolah (3-5 tahun) di lingkungan III Kelurahan Dwikora Helvetia wilayah kerja
puskesmas Helvetia Medan tahun 2017. Pendekatan ini menggunakan pendekatan cross
sectional, yaitu melakukan pengukuran dan pengamatan pada saat bersamaan.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh orang tua yang memiliki anak usia
prasekolah (3-5 tahun) dan memiliki saudara dengan jarak kelahiran 1-3 tahun di
Lingkungan III wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan tahun 2017, sebanyak 106
KK dan 176 anak prasekolah.

2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini sebagian dari orang tua yang memiliki anak usia
prasekolah (3-5 tahun) dan memiliki saudara dengan jarak 1-3 tahun di Lingkungan
III wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan tahun 2017. Metode pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah :
a. Anak tidak memiliki cacat mental
b. Jarak kelahiran anak 1- 3 tahun

36
37

Rumus dalam pengambilan sampel berdasarkan rumus Arikunto (2006) apabila


populasi lebih dari 100 maka dapat diambil rumus antara 10-15% atau 20-25% atau
30 %. Dari populasi diambil 30 % sehingga jumlah sampelnya adalah 30% x 106 KK
= 32 orang.

C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan III Kelurahan Dwikora Helvetia wilayah kerja
puskesmas Helvetia Medan tahun 2017

D. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan 23 Januari sampai 22 Maret Tahun 2017.

E. Defenisi Operasional
Defenisi Operasional Penelitian
Variabel Defenisi Oprasional Cara Hasil ukur Skala ukur
Ukur
Variabel Interaksi antara anak dan orangtua Kuision 1. Baik : Ordinal
independen : yang dapat membentuk
er 35-45
kepribadian anak yang diterapkan
Pola asuh dalam kehidupan sehari-hari 2. Cukup
orang tua meliputi pola asuh otoriter, pola
: 25-34
asuh demokratis, pola asuh
permisif. 3. Kurang
: 15-24

Variabel dependen : Kecemburuan antara saudara Kuision 1.Terjadi : 21- Nominal


kandung yang terjadi di usia 3-5
er 28
Sibling rivalry pada tahun yang diperlihatkan dengan
anak pra sekolah terjadinya pertengkaran, rasa 2.Tidak
marah, merengek, bersungut dan
terjadi : 14-
menarik simpatik orang lain dan
jika tidak diatasi akan berdampak 20
pada masa dewasa
38

F. Aspek Pengukuran
1. Pola Asuh Orang Tua
Untuk mengukur pola asuh orang tua dengan kejadian sibling rivalry yang terdiri dari
dari 15 pernyataan dengan 3 pilihan jawaban selalu (S), kadang-kadang (KK) dan
tidak pernah (TP). Jawaban selalu (S) diberi skor 3, kadang-kadang (KK) diberi skor
2 dan tidak pernah (TP) diberi skor 1. Nilai terendah yang akan dicapai adalah 15 dan
nilai tertinggi 45 dengan menggunakan rumus interval :
R
p=
BK
45−15
p=
3
p=10
Keterangan :
P = panjang kelas
R = rentang (skor tertinggi-skor terendah)
BK = banyak kelas (banyak kategori)

Berdasakan hasil di atas maka variabel pola asuh orang tua dapat dikategorikan
menjadi :
a. Baik : jika skor 35- 45
b. Cukup : jika skor 25 – 34
c. Kurang : jika skor 15 – 24

2. Sibling Rivalry Pada Anak Usia Prasekolah ( 3-5 tahun)


Untuk mengukur Sibling Rivalry pada anak usia pra sekolah (3-5tahun) yang terdiri
dari 14 pernyataan. Masing-masing kuisioner terdiri dari 7 pernyataan positif (nomor
genap) dan 7 pernyataan negatif (nomor ganjil) dengan menggunakan 2 pilihan
jawaban ya dan tidak. Jawaban untuk pernyataan positiif (nomor genap) adalah ya
diberi skor 2 dan tidak diberi skor 1. Jawaban untuk pernyataan negatif (nomor
39

ganjil) adalah ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 2. Nilai terendah yang akan
dicapai adalah 14 dan nilai tertinggi 28 dengan menggunakan rumus interval:
R
p=
BK
28−14
p=
2
p=7
Keterangan :
P = panjang kelas
R = rentang (skor tertinggi – skor terendah)
BK = banyak kelas (banyak kategori)

Berdasakan hasil di atas maka variabel sibling rivalry dapat dikategorikan menjadi :
a. Terjadi : jika skor 21-28
b. Tidak terjadi : jika skor 14 – 20

G.Metode Pungumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) data primer
yaitu diperoleh dari responden dengan cara pemberian kuisioner / angket tertutup yang
telah di sediakan, disebarkan secara langsung kepada responden. Sebelum pengumpulan
data dilakukan, terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang isi dari daftar pernyataan
kepada responden (2) data skunder yaitu data yang didapatkan dari pihak Kelurahan
Dwikora Helvetia Medan.

H. Etika Penelitian
Selama penelitian, responden dilindungi daengan memperhatikan aspek-aspek self
determination, privacy and anonmymity, benefience maleficience, justice (Polit & Beck,
2013). Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dengan menekankan
masalah etika sebagai berikut :
40

1. Tekad Individu (Self determination)


Prinsip self determination dijelaskan bahwa responden diberi kebebasan oleh
peneliti untuk menentukan keputusan sendiri, apakah bersedia ikut dalam penelitian
atau tidak tanpa paksaan (sukarela). Setelah responden bersedia, maka langkah
selanjutnya peneliti menjeaskan maksud dan tujuan serta manfaat penellitian,
kemudian peneliti menanyakan kesediaan responden, setelah setuju respon di minta
untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi subjek penelitian atau informed
consent yang disediakan.
2. Kerahasiaan (Privacy and anonmymity)
Prinsip etik privacy anonmymity yaitu prinsip menjaga kerahasiaan informasi
responden dengan tidak mencantumkan nama, tetapi hanya menuliskan kode inisial
dan hanya digunakan untuk kepentingan peneliti.
3. Kebaikan (Benefience)
Benefience merupakan prinsip etik yang mementingkan keuntungan, baik bagi
peneliti maupun responden sendiri. Peneliti ini menjelaskan kepada responden
tentang manfaat peneliti.
4. Tidak Merugikan (Malefience)
Peneliti ini menggunakan prosedur yang tidak menimbulkan bahaya bagi responden
dan terbebas dari rasa tidak nyaman, dalam hal ini peneliti meyakinkan responden
bahwa ini tidak merugikan responden dan peneliti.
5. Keadilan (Justice)
Justice merupakan prinsip etik yang memandang keadilan dengan memberikan
keadilan bagi responden dan perlakuan sama kepada semua responden.
6. Persetujuan (Informend Consent)
Informend Consent merupakan persetujuan atau izin yang di berikan oleh responden
untuk memperbolehkan dilakukannya suatu tindakan atau perlakuan.
41

H. Teknik Pengolahan dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk table
distribusi frekuensi. Tahap pengolahan data dimulai dari :
a. Editing
Proses editing dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data dan kesalahan data
responden. Perbaikan data dilakukan segera setelah peneliti memperoleh hasil
kuesioner yang diisi langsung oleh responden, sehingga apabila terjadi kesalahan
data dapat segera diperbaiki. Pada saat meminta kuesioner, bila peneliti
mendapatkan satu responden yang menjawab tidak lengkap sesuai dengan pada
lembar kuesioner maka peneliti mengambil tindakan klasifikasi kepada
responden mengenai beberapa item pertanyaan yang tidak diisi dan memberi
kesempatan sekali lagi kepada responden untuk mengisi kuesioner yang belum
terisi tersebut. Selanjutnya oleh peneliti melakuka pemeriksaan kembali setelah
kuisioner terkumpul dan kemudian diberi nomor urut responden.

b. Coding
Pemberian kode dalam bentuk angka untuk mempermudah dalam pengolahan
data dan proses selanjutnya melalui tindakan pengklarifikasian data terhadap
jawaban hasil kuesioner untuk memudahkan proses entri data dan analisa data.
Pada variabel pola asuh orang tua digunakan angka selalu (S) : 3, kadang-
kadang (KK) : 2 dan tidak pernah (TP) : 1. Sementara pada variabel sibling
rivalry pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) menggunakan angka apabila
pernyataan positiif (nomor genap) adalah ya : 2 dan tidak : 1. Pada pernyataan
negatif (nomor ganjil) adalah ya: 1 dan tidak : 2. Selain itu, beberapa unsur lain
yang ikut dilakukan coding adalah: (1) Pendidikan : SD diberi kode 1, SMP
diberi kode 2, SMA diberi kode 3 dan perguruan tinggi diberi kode 4, (2)
Pekerjaan : wiraswasta diberi kode 1, PNS diberi kode 2 dan lain-lain diberi
kode 3.
42

c. Entering
Proses penyusunan data atau pengorganisasian data dengan cara memasukkan
data yang telah diberi kode dengan menggunakan komputerisasi yaitu Program
Statistical Product Service Solution (SPSS).

d. Tabulating
Memasukkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi maupun tabulasi silang
untuk mempermudah dalam pengolahan data dan analisa data dan pengambilan
keputusan.

2. Analisa Data
Analisa menggunakan perangkat komputer
a. Analisa univariat
Data yang dianalisis menggunakan uji univariat yaitu untuk melihat distribusi
frekuensi dari karakteristik responden.

b. Analisa bivariat
Analisa ini dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen dan
dependen. Uji analisa bivariat menggunakan statistik uji statistik Chi Square.
Tingkat kemaknaan menggunakan alpha 0,05 dengan CI 95%.

Anda mungkin juga menyukai