Anda di halaman 1dari 9

Oleh:

Fitriyanti Saeni
endometrium atau polip uterus
adalah massa atau jaringan lunak
yang tumbuh pada lapisan dinding
bagian dalam endometrium dan
menonjol ke dalam rongga
endometrium. Pertumbuhan sel – sel
yang berlebih pada lapisan
endometrium (rahim) mengarah
pada pembentukan polip.
 Penyebab polip endometrium tidak diketahui
secara pasti namun faktor hormonal berperan
penting timbulnya polip endometrium. Polip
endometrium terjadi karena:
 Adanya bagian dari endometrium yang sangat
sensitif terhadap hormon estrogen sehingga
mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan
besar dibandingkan bagian endometrium yang
lain.
 Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon
estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon
progesteron.
 Polipendometrium sering didapati
terutama dengan pemeriksaan
histeroskopi. Polip berasal antara lain
dari adnoma, adenofibroma, mioma ,
submukusum, plasenta.insiden tidak
diketahui paling sering pada
perempuan berumur 30-59 tahun.
Kurang dari sepertiga
memperllihatkan endometrium
fungsional. Bisa memperlihatkan
Berikut beberapa faktor resiko
yang meningkatkan seseorang
terkena polip endometrium :
Obesitas atau kegemukan
Menjalani terapi tamoxifen, obat
kemoterapi untuk kanker
payudara
Hipertensi atau tekanan darah
tinggi
 Gejala dan tanda polip endometrium yang
mungkin terjadi adalah :
 Perdarahan haid yang tidak teratur
 Perdarahan diantara waktu haid
 Perdarahan vagina setelah menopause
 Infertilitas (susah memiliki anak)
 Polip endometrium dapat berkembang pada
wanita pre atau post menopause. Wanita
postmenopause mungkin hanya mengalami
perdarahan bercak.
 Berikut beberapa tes dan prosedur untuk menegakkan
diagnosa polip endometrium :
 USG transvaginal. Sebuah perangkat yang ramping
berbentuk tongkat di tempatkan di vagina yang akan
menggambarkan endometrium penderita.
 Histeroskopi. Sebuah alat kecil yang disertai dengan
kamera bercahaya dimasukkan melalui vagina dan
serviks masuk kedalam endometrium. Histeroskopi
memungkinkan dokter melihat secara langsung bagian
dalam endometrium sekaligus mengangkat polip
 Kuretase. Tujuan dari kuret adalah mengangkat polip
endometrium dengan cara mengikis dinding bagian
dalam endometrium. Hal ini bertujuan juga untuk
mengumpulkan specimen (contoh jaringan) untuk
pengujian laboratorium. Dokter juga dapat melakukan
 Waspada. Polip kecil yang tidak menimbulkan gejala dan
tanda tidak membutuhkan pengobatan kecuali beresiko
menjadi kanker endometrium.
 Obat. obat hormon tertentu, termasuk pelepas hormon
progestin dan agonis-gonadotropin, mungkin dapat
mengecilkan polip endometrium dan mengurangi
gejala.namun biasanya gejala akan kambuh setelah berhenti
minum obat.
 Kuretase. Kuretase adalah tindakan untuk mengikis dinding
endometrium bagian dalam dengan menggunakan alat yang
berbentuk logam yang ujungnya tajam. Selain menghilangkan
polip, kuretase bertujuan untuk mengumpulkan sampel atau
contoh jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
 Histerektomi. Jika pemeriksaan lebih dekat menunjukkan
bahwa polip endometrium mengandung sel kanker, operasi
untuk mengangkat endometrium (histerektomi) menjadi perlu
untuk dilakukan.
 Komplikasi yang dapat terjadi karena polip
endometrium antara lain
Kemandulan/infertilitas
 Apakah polip endometrium menyebabkan
kemandulan masih kontroversial. Dalam sebuah
penelitian, wanita infertil yang menjalani operasi
pengangkatan polip (polypectomy histeroskopi)
memiliki tingkat kehamilan lebih tinggi – 63 persen
versus 28 persen – setelah inseminasi intrauterin
(IUI) daripada wanita dengan polip endometrium
yang menjalani IUI sendirian.
Keguguran
 Polip endometrium juga dapat menyebabkan
peningkatan risiko keguguran pada wanita yang
menjalani fertilisasi in vitro (IVF). Jika Anda
menjalani perawatan IVF dan Anda memiliki polip
endometrium, dokter mungkin akan

Anda mungkin juga menyukai