Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat yang hidup di daerah perdesaan maupun yang hidup di daerah perkotaan

dalam kehidupan sehari-harinya seringkali mengalami luka. Luka merupakan kerusakan

integritas dan fungsi jaringan tubuh (Suriadi, 2007; 17).

Beberapa jenis luka yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah luka gores

(Vulnus Eksorasi) dan luka sayat (Vulnus Scisum), luka tubuh digolongkan menjadi luka

disengaja (intentional) atau luka tidak disengaja (unintentional) (Kozier & Erb, 2009; 796).

Luka adalah terputusnya kontinuitas atau hubungan anatomis jaringan sebagai akibat dari

ruda paksa. Luka dapat merupakan luka yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu, seperti

luka insisi pada operasi atau luka akibat trauma seperti luka akibat kecelakaan (Hunt,2003;

Mann ,2001).

Penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks dengan melibatkan banyak sel.

Proses yang dimaksud disini karena penyembuhan luka melalui beberapa fase. Fase tersebut

meliputi; koagulasi, inflamasi, proliferasi, dan fase remodeling (Suriadi, 2004; 7). Proses

penyembuhan luka memerlukan waktu 4 hingga 14 hari (Hartono, 2013; 20).

Merawat luka merupakan salah satu tugas dari seorang perawat, perawatan luka yang

lama akan berdampak pada menurunnya produktifitas pasien. Begitu banyak cara yang dapat

dilakukan dalam merawat luka. Metode perawatan luka mulai mengalami perkembangan di

era modern seperti sekarang banyak pilihan dressing yang dapat digunakan untuk luka,

namun karena faktor ekonomi terutama masyarakat yang hidup di daerah perdesaan saat
mereka mengalami luka seringkali kesulitan mencari dressing untuk digunakan maka kita

sebagai perawat perlu mencari dressing alternatif yang bisa digunakan untuk merawat luka.

Salah satu dressing alternatif adalah dengan penggunaan herbal yang relatif murah

dan mudah didapatkan oleh masyarakat. Indonesia dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa

berbagai jenis sumberdaya alam hayati berupa aneka ragam tumbuhan yang dapat dijadikan

sebagai obat tradisional, pemakaian obat tradisional untuk pengobatan telah lama

dipraktekkan oleh masyarakat Indonesia.

“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia

akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Tanaman binahong (Anredera corodifolia) merupakan tanaman yang memiliki nama

genus anredera dan tergolong Famili Basellaceace (Walters, 1989 dalam Rahmawati dkk,

2012). Binahong adalah tanaman obat dari daratan Tiongkok yang dikenal dengan nama asli

dheng san chi, sedangkan di dunia internasional binahong dikenal dengan nama hearthleaf

madeiravine (Suseno, 2013). Di indonesia tanaman ini dikenal sebagai gendola yang sering

digunakan sebagai gapura yang melingkar diatas jalan taman. Tanaman merambat ini perlu

dikembangkan dan diteliti lebih jauh terutama untuk mengungkapkan khasiat dan bahan aktif

yang dikandungnya. Berbagai pengalaman dimasyarakat, binahong dapat dimanfaatkan untuk

membantu proses penyembuhan penyakit-penyakit berat (Manoi, 2009 dalam Rahmawati

dkk,2012)

Manfaat tanaman ini sangat besar dalam dunia pengobatan,secara empiris binahong dapat

menyembuhkan berbagai penyakit. Seluruh bagian tanaman menjalar ini berkhasiat mulai

dari akar,batang dan daunnya (Sulistyani dkk,2012).


Tanaman ini dikenal dengan sebutan Madeira Vinedipercaya memiliki kandungan antioksidan

tinggi dan antivirus. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan

tanaman ini adalah: kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan jantung,muntah darah, tifus,

stroke, wasir, rhematik, pemulihan pasca operasi, pemulihan pasca melahirkan,

menyembuhkan segala luka dalam dan khitanan, radang usus,melancarkan dan menormalkan

peredaran dan tekanan darah, sembelit, sesak napas,sariawan berat, pusing-pusing, sakit perut,

menurunkan

panastinggi,menyuburkankandungan,maag,asamurat,nkeputihan,pembengkakanhati,

meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh (Manoi, 2009 dalam Khunaifi, 2010).

Daun pepaya (Carica papaya) merupakan salah satu tanaman yang bisa dijadikan tumbuhan

obat yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Daun pepaya mengandung saponin yang

berguna untuk memicu pembentukan kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan

luka, papain berguna sebagai antiinflamasi dan antiedema, serta mengandung flavonoid dan

fenol yang mempunyai aktivitas sebagai antiseptik, mencegah pembentukan radikal bebas

serta meminimalisir luka akibat reaksi oksidasi.

1.2 Rumusan masalah

Daun binahong mengandung flavonoid yang menunjukkan aktivitas antioksidan.

Ekstrak etil asetat daun binahong mempunyai aktivitas rendah sebagai antioksidan dengan

nilai IC50 sebesar 1458,8 ppm (Rahmawati dkk, 2012). Binahong mempunyai aktivitas

biologis karena adanya senyawa bioaktif asam fenolat yang memiliki aktivitas antioksidan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu

apakah terdapat efektifitas ekstrak daun binahong (Anredera corodifolia) dan daun pepaya
(Carica papaya) terhadap proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus

norvergicus strain wistar) ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas pemberian ekstrak daun binahong (Anredera corodifolia) dan

daun papaya (carica papaya) dalam proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih

(Rattus norvergicus strain wistar)

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui rata-rata lama penyembuhan luka menggunakan ekstrak daun daun

binahong (Anredera corodifolia) dan daun papaya (carica papaya) dalam proses

penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus Norvergicus Strain Wistar)

1.3.2.2 Mengetahui karakteristik penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus

norvergicus strain wistar)

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi pelayanan

keperawatan dan dapat dijadikan pedoman untuk melakukan perawatan bagi pasien yang

mengalami luka. Khususnya luka sayat dengan penggunaan alternatif herbal yaitu ekstrak

daun binahong dan daun binahong.

1.4.2 Bagi Keilmuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dibidang keperawatan,

khususnya perawatan luka tentang proses penyembuhan luka sayat menggunakan ekstrak

daun binahong dan daun pepaya dapat menjadi referensi untuk penelitian berikutnya.

1.4.3 Bagi Masyarakat


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam

membantu menemukan salah satu obat alternatif dari berbagai pilihan obat untuk

penyembuhan luka. Selain itu diharapkan juga dapat membantu masyarakat dalam

menemukan obat tradisional yang murah dan mudah didapat berkaitan dengan kemampuan

daya beli masyarakat.

1.4.4 Bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah

didapatkan di perkuliahan serta menemukan hal baru terutama dibidang perawatan luka,

khususnya perawatan luka sayat dengan menggunakan ekstrak daun binahong dan daun

pepaya.

Anda mungkin juga menyukai