PENDAHULUAN
Masyarakat yang hidup di daerah perdesaan maupun yang hidup di daerah perkotaan
Beberapa jenis luka yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah luka gores
(Vulnus Eksorasi) dan luka sayat (Vulnus Scisum), luka tubuh digolongkan menjadi luka
disengaja (intentional) atau luka tidak disengaja (unintentional) (Kozier & Erb, 2009; 796).
Luka adalah terputusnya kontinuitas atau hubungan anatomis jaringan sebagai akibat dari
ruda paksa. Luka dapat merupakan luka yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu, seperti
luka insisi pada operasi atau luka akibat trauma seperti luka akibat kecelakaan (Hunt,2003;
Mann ,2001).
Penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks dengan melibatkan banyak sel.
Proses yang dimaksud disini karena penyembuhan luka melalui beberapa fase. Fase tersebut
meliputi; koagulasi, inflamasi, proliferasi, dan fase remodeling (Suriadi, 2004; 7). Proses
Merawat luka merupakan salah satu tugas dari seorang perawat, perawatan luka yang
lama akan berdampak pada menurunnya produktifitas pasien. Begitu banyak cara yang dapat
dilakukan dalam merawat luka. Metode perawatan luka mulai mengalami perkembangan di
era modern seperti sekarang banyak pilihan dressing yang dapat digunakan untuk luka,
namun karena faktor ekonomi terutama masyarakat yang hidup di daerah perdesaan saat
mereka mengalami luka seringkali kesulitan mencari dressing untuk digunakan maka kita
sebagai perawat perlu mencari dressing alternatif yang bisa digunakan untuk merawat luka.
Salah satu dressing alternatif adalah dengan penggunaan herbal yang relatif murah
dan mudah didapatkan oleh masyarakat. Indonesia dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa
berbagai jenis sumberdaya alam hayati berupa aneka ragam tumbuhan yang dapat dijadikan
sebagai obat tradisional, pemakaian obat tradisional untuk pengobatan telah lama
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia
genus anredera dan tergolong Famili Basellaceace (Walters, 1989 dalam Rahmawati dkk,
2012). Binahong adalah tanaman obat dari daratan Tiongkok yang dikenal dengan nama asli
dheng san chi, sedangkan di dunia internasional binahong dikenal dengan nama hearthleaf
madeiravine (Suseno, 2013). Di indonesia tanaman ini dikenal sebagai gendola yang sering
digunakan sebagai gapura yang melingkar diatas jalan taman. Tanaman merambat ini perlu
dikembangkan dan diteliti lebih jauh terutama untuk mengungkapkan khasiat dan bahan aktif
dkk,2012)
Manfaat tanaman ini sangat besar dalam dunia pengobatan,secara empiris binahong dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Seluruh bagian tanaman menjalar ini berkhasiat mulai
tinggi dan antivirus. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan
tanaman ini adalah: kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan jantung,muntah darah, tifus,
menyembuhkan segala luka dalam dan khitanan, radang usus,melancarkan dan menormalkan
peredaran dan tekanan darah, sembelit, sesak napas,sariawan berat, pusing-pusing, sakit perut,
menurunkan
panastinggi,menyuburkankandungan,maag,asamurat,nkeputihan,pembengkakanhati,
meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh (Manoi, 2009 dalam Khunaifi, 2010).
Daun pepaya (Carica papaya) merupakan salah satu tanaman yang bisa dijadikan tumbuhan
obat yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Daun pepaya mengandung saponin yang
berguna untuk memicu pembentukan kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan
luka, papain berguna sebagai antiinflamasi dan antiedema, serta mengandung flavonoid dan
fenol yang mempunyai aktivitas sebagai antiseptik, mencegah pembentukan radikal bebas
Ekstrak etil asetat daun binahong mempunyai aktivitas rendah sebagai antioksidan dengan
nilai IC50 sebesar 1458,8 ppm (Rahmawati dkk, 2012). Binahong mempunyai aktivitas
biologis karena adanya senyawa bioaktif asam fenolat yang memiliki aktivitas antioksidan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu
apakah terdapat efektifitas ekstrak daun binahong (Anredera corodifolia) dan daun pepaya
(Carica papaya) terhadap proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus
daun papaya (carica papaya) dalam proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih
1.3.2.1 Mengetahui rata-rata lama penyembuhan luka menggunakan ekstrak daun daun
binahong (Anredera corodifolia) dan daun papaya (carica papaya) dalam proses
penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus Norvergicus Strain Wistar)
1.3.2.2 Mengetahui karakteristik penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi pelayanan
keperawatan dan dapat dijadikan pedoman untuk melakukan perawatan bagi pasien yang
mengalami luka. Khususnya luka sayat dengan penggunaan alternatif herbal yaitu ekstrak
khususnya perawatan luka tentang proses penyembuhan luka sayat menggunakan ekstrak
daun binahong dan daun pepaya dapat menjadi referensi untuk penelitian berikutnya.
membantu menemukan salah satu obat alternatif dari berbagai pilihan obat untuk
penyembuhan luka. Selain itu diharapkan juga dapat membantu masyarakat dalam
menemukan obat tradisional yang murah dan mudah didapat berkaitan dengan kemampuan
Manfaat bagi peneliti adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah
didapatkan di perkuliahan serta menemukan hal baru terutama dibidang perawatan luka,
khususnya perawatan luka sayat dengan menggunakan ekstrak daun binahong dan daun
pepaya.