PENDAHULUAN
Perilaku dapat dibedakan menjadi nyata (overt) dan tersembunyi (covert). Perilaku nyata pada
dasarnya merupakan jelmaan dari perilaku tersembunyi. Pembagian ini penting artinya karena ada
yang penelitiannya hanya dan terhenti pada perilaku nyata yaitu behaviorisme dengan stimulus
responnya, seperti menyetel tv dengan dengan menekan knop (stimulus) dan gambar muncul di
layar (respons) tanpa ingin tahu apa yang terjadi antara keduanya atau bagaimana terjadi. Seringkali
orang mengalami kesulitan karena tingkah lakunya sendiri berlebih atau ia kekurangan tingkah laku
yang pantas. Konselor yang mengambil tingkah laku behavioral membantu klien untuk belajar cara
bertindak yang baru dan pantas, atau membantu mereka untuk memodifikasi atau mengeliminasi
tingkah laku yang berlebih. Dengan perkataan lain membantu klien agar tingkah lakunya menjadi
Pendekatan behavioral merupakan pilihan untuk membantu klien yang mempunyai masalah
spesifik seperti gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan disfungsi seksual. Pendekatan ini juga
berguna untuk membantu gangguan yang diasosiasikan dengan kecemasan (anxiety), stress,
Massachusetts, 18 Agustus 1990 pada umur 86 tahun) adalah seorang psikolog Amerika Serikat
terkenal dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia bergerak karena
mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang
menentukan" (operant conditioning). Setiap makhluk hidup pasti selalu berada dalam proses
bersinggungan dengan lingkungannya. Di dalam proses itu, makhluk hidup menerima rangsangan
atau stimulan tertentu yang membuatnya bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut stimulan yang
konsekuensi-konsekuensi tertentu.
Skinner percaya bahwa kita tidak memiliki sesuatu yang dinamakan pikiran, tetapi yang ada
adalah produk perilaku yang dapat diamati daripada kejadian-kejadian mental yang terjadi secara
internal. Skinner menempuh pendidikan dalam bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College.
Beberapa tahun kemudian, Skinner menempuh studi dalam bidang psikologi di Universitas Harvard.
Pada tahun 1936, Ia mengajar di Universitas Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di
Universitas Harvard sampai akhir hayatnya. Salah satu buku terbaik dalam bidang psikologi yang
Berdasarkan penjelasan yang di paparkan di atas maka kami akan membahas satu persatu dari
PEMBAHASAN
Skinner merupakan tokoh yang memang tidak memiliki ketertarikan terhadap struktural dari
kepribadian karena menurut skinner dapat didapatkan dari sebuah ilusi yang dapat dijelaskan dan
diprediksi dengan sebuah tingkah laku di dalam kepribadian, namun tingkah laku dapat dirubah juga
dikontrol dengan mengubah suatu lingkungan, dalam hal ini juga skinner menitikberatkan ke dalam
tingkah laku yang dapat dirubah. Unsur kepribadian menurut skinner yang relative tetap adalah
a) Tingkah laku dari responden (respondent behaviour) merupkan respon yang dihasilkan
untuk dapat menjawab sebuah stimulus yang memiliki hubungan dengan spontan termasuk
b) Tingkah laku operan (operant behviour) merupakan sebuh respon yang dimunculkan
sebuah organisme dengan tidak adanya stimulus yang secara langsung memaksa terjadinya
suatu respon, di dalam formulasi sistem tingkah laku, skinner juga meembedakan dua tipe
respon tingkah laku yaitu responden dan juga operan. tingkah laku responden sendiri
merupakan sesuatu yang spesifik dapat ditimbulkan dengan stimulus yang dikenal.
Kepedulian dari skinner tentang suatu perubahan tingkah laku, sehingga teori skinner merupakan
teori pembelajaran, dimana seorang individu memiliki tingkah laku yang baru, menjadi lebih
terampil, menjadi lebih tahu, pada kehidupan terus menerus dihadapkan tentang suatu situasi
Stimulus merupakan sebuah proses timbulnya dari stimulus yang serupa dengan stimuulus yang
seharusnya dapat menimbulkan sebuah respon, diskriminasi stimulus sendiri merupakan sebuah
kemampuan yang dapat membedakan suatu stimulus yang membuat stimulus menjadi tidak
Merupakan sebuah prinsip pendekatan dimana tingkah laku disebabkan dan juga dapat
dipengaruhi oleh suatu variabel eksternal, tidak adanya suatu di dalam diri seseorang dalam
bentuk kegiatan internal yang nantinya dapat mempeengaruhi tingkah laku. Kontrol diri sendiri
bukan merupakan sebuah kekuatan yang terdapat di daalam diri namun bagaimana dari dalam diri
kita mengonrtol variabel yang nantinya akan menghasilkan sebuah tingkah laku.
d) Stimulan Aversif
Stimulasi aversif adalah lawan dari stimulant penguatan, sesuatu yang tidak menyenangkan atau
bahkan menyakitkan. "Perilaku yang diikuti oleh stimulant aversif akan memperkecil
System tingkah laku, kata Skinner terdiri dari 2 hal yaitu responden dan operan (operant).
Singkatnya, setiap tingkah laku individu disebabkan oleh stimulus yang selalu mendahului
respons. Misalnya menyempitkan mata karena sinar, menggigil karena dingin dan sebagainya.
Orang pertama yang mempelajari pengkondisian ini adalah Ivan Pavlov dengan “pengkondisian
Mula-mula anjing itu diberi makan dan setiap makanan diberikan, sebelumnya lonceng
dibunyikan..karena adanya makanan, maka keluarlah air liur si anjing. Karena setiap
makanan keluar sebelumnya didahului lonceng juga bunyi, maka setelah beberapa waktu
pengkondisian itu, apabila lonceng dibunyikan walau tanpa makanan, maka air liur anjing
tetap keluar. Tetapi bila sampai beberapa saat, lonceng terus yang bunyi tanpa dibarengi
Demikian juga pengkondisian yang dilakukan oleh Watson dan Rayner pada tahun 1920.
sebelum pengkondisian Albert 11 th, tidak takut dengan tikus putih, kapas, topeng dll.
Setelah dikondisikan, bahwa setiap ada tikus putih, anak kecil itu diberi bunyi-bunyian
keras dibelakang dirinya. Setelah 7 kali pengkondisian, setelah lihat tikus putih saja, tanpa
bunyi anak kecil itu sudah menangis dan ketakutan. Pada tahap selanjutnya Albert
menggeneralisasi kondisi itu, sehingga ia takut pada anjing, mantel bulu, topeng, bahkan
rambut peneliti.
Sekalipun pengkondisian klasik itu benar, tetapi kata Skinner yang lebih penting adalah
dengan respon karena respon itu sendiri beroperasi memberi reinsforment. Skinner
Tingkah laku responden adalah tingkah laku otomatis atau refleks, yang dalam
kondisioning klasik respon diusahakan dapat dimunculkan dalam situasi yang lain dengan
situasi aslinya. Tingkah laku operan mungkin belum pernah dimiliki individu, tetapi
ketika orang melakukannya dia mendapat hadiah. Respon operan itu mendapat
reinforcement, sehingga berpeluang untuk lebih sering terjadi. Kondisioning operan tidak
tergantung pada tingkah laku otomatis atau refleks, sehingga jauh lebih fleksibel
B. F. Skinner dengan pandangannya yang radikal, banyak salah dimengerti dan mendapat
kritik yang tidak proporsional. Betapapun orang harus mengakui bahwa teori Behaviorisme paling
berhasil dalam mendorong penelitian dibidang psikologi dengan pendekatan teoritik lainnya. Berikut
a) teori skinner tidak menghargai harkat manusia. Manusia bukan mesin otomat yang diatur
lingkungan semata. Manusia bukan robot, tetapi organisme yang memiliki kesadaran untuk
b) gabungan pendekatan nomoterik dan idiografik dalam penelitian dan pengembangan teori
c) pendekatan skinner dalam terapi tingkah laku secara umum dikritik hanya mengobati
Teori Skinner adalah tentang perubahan tingkah laku, belajar, dan modifikasi tingkah laku.
Skinner yakin bahwa pemahaman tentang kepribadian akan tumbuh dari perkembangan tingkah laku
manusia dalam interaksinya yang terus menerus dengan lingkungannya.Skinner tidak melihat alasan
untuk membagi proses perkembangan ke dalam beberapa tahap. Ia juga tidak memberikan
a) Penghapusan
b) Penghapusan atau extinction terjadi ketika kita mencabut penguat dari suatu pengkondisian
terjadi apabila perkuatan yang mengikuti respon tersebut tidak ada lagi.
d) Adalah stimulus aversif yang bila terjadi sesudah berlangsungnya sebuah respon operan akan
stimulus yang mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon itu.
Sedangkan diskriminasi stimulus (Stimulus Discrimination) adalah kemampuan
untuk membedakan stimulus, sehingga stimulus itu tidak diberi respon, walaupun
2.4 Aplikasi
Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan) yaitu
dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi. Ada 6 asumsi yang membentuk landasan untuk
kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122). Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:
Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di tentukan kalau
Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber informasi yang
Tingkah laku abnormal, Tingkah laku abnormal dapat diubah menjadi normal dengan cara
memanipulasi lingkungan
a) Modifikasi perilaku,
Flooding adalah pendekatan alternatif terhadap masalah untuk mencegah agar respon
Token Economy adalah pemerkuat terkondisi untuk menjembatani antara saat ketika respon
b) Terhadap Pembelajaran
Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika
benar diperkuat.
a) Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi
penguat.
a) Salah seorang psikolog yang pandangannya paling berpengaruh dan banyak dirujuk oleh
masalah-masalah perilaku yang nyata karena didukung oleh hasil-hasil eksperimen yang
jelas.
c) Memberikan ide kreatif dan baru bagi metode dalam belajar dan terapi yang konvensional.
Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan
adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya,
hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner menyatakan bahwa
unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan
yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan.
Dari hasil eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner tersebut menghasilkan hukum-hukum belajar,
diantaranya :
a) Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat,
b) Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui
proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut
a) Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat
positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum,
Penutup
3.1 Kesimpulan
Bahwa behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan
oleh respons pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan
umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan. Hukuman kadang-
kadang digunakan dalam menghilangkan atau mengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan
Teori belajar behavioristik menekankan pada perubahan tingkah laku serta sebagai akibat interaksi
antara stimulus dan respon. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar apabila ia bisa
3.2saran
Dengan adanya teori tentang pendekatan behavioristik diharapkan agar mampu untuk memahami
secara secara detail apa konseling behavioristik yang sebenarnya, tujuan, serta hakekattentang
manusia, karakteristik dan peran serta fungsi konselor hingga dapat memahami hubungan konselor
dengan konseli, tahap dan teknik konseling bahkan diharapkan mampu menanggapi kelebihan dan
keterbatasan serta asumsi perilaku bermasalah serta cirri khusus yang ada pada konseling
behavioristik.
Daftar pustaka
http://galeri-psikologi.blogspot.com/2015/12/aplikasi-teori-operant-conditioning-bf.html
http://galeri-psikologi.blogspot.com/2015/12/aplikasi-teori-operant-conditioning-bf.html
https://dosenpsikologi.com/teori-skinner-dalam-psikologi-kepribadian
https://id.wikipedia.org/wiki/B.F._Skinner
https://afreliansristiyani.wordpress.com/2013/11/13/makalah-pendekatan-behavioristik/
https://achmadkholid14.wordpress.com/2013/05/29/teori-kepribadian-skinner/