PENDAHULUAN
8
1.2.1 Bagaimana cara membuat tepung dari limbah bonggol pisang sebagai bahan
dasar inovasi kue kering?
1.2.2 Bagaimana cara membuat kue kering dari tepung limbah bonggol pisang sebagai
inovasi kue kering sebagai pelu
ang menuju UMKM di Era Millenial?
1.2.3 Bagaimana hasil penjualan produksi inovasi kue kering dari tepung limbah
bonggol pisang sebagai peluang menuju UMKM di era millenial?
1.3 Tujuan
Dalam penulisan laporan ini diperoleh beberapa rumusan masalah, diantaranya yaitu :
1.3.1 Untuk mengetahui cara pembuatan tepung dari limbah bonggol pisang sebagai
bahan dasar pembuatan inovasi kue kering
1.3.2 Untuk mengetahui cara pembuatan inovasi kue kering dari tepung limbah
bonggol pisang sebagai peluang menuju UMKM di era Milenial
1.3.3 Untuk mengetahui hasil penjualan produk inovasi kue kering dari tepung limbah
bonggol pisang sebagai peluang menuju UMKM di era milenial
1.4 Manfaat
Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat sebagai kajian untuk mengolah
bonggol pisang menjadi produk kue kering unggulan Kabupaten Lumajang.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Tepung
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus
tergantung proses penggilingannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian,
rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya
tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari jagung atau hewani
misalnya tepung tulang dan tepung ikan.
10
Kabupaten Malang di barat. Kabupaten Lumajang terletak di wilayah Tapal Kuda,
Jawa Timur
2.4 Kue
2.4.1 Kue
Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bukan makanan utama.
Kue biasanya bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin. Kue
seringkali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung,
Baik tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun terigu. Kue tradisional
Nusantara lazim ditemukan di Indonesia, Malaysia, Singapura, serta Belanda
melalui hubungan sejarahnya dengan Indonesia.
2.4.1 Kue kering
Kue kering adalah istilah yang sering digunakan untuk kue yang bertekstur
keras tetapi renyah yang memiliki kadar air yang sangat rendah karena dibuat
dengan cara di oven. Kue kering memiliki daya tahan yang cukup lama, Bahan
yang umum digunakan utuk pembuatan kue kering diantaranya tepung beras,
tepung ketan, terigu ataupun sagu, Kue kering yang dioven biasanya di sebut
cookies.
Kue kering berbentuk karakter pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Kue kering adalah makanan ringan yang bukan makanan utama. Secara harafiah
kue seringkali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari tepung. Baik
tepung beras maupun terigu.
Roti tidaklah selalu sama dengan kue, sebab di Indonesia kadangkala roti
dianggap sebagai makanan utama
11
(a) Mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran (keunikan /ciri spesifik, kualitas
bagus, harga murah);
(b) Memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang potensial dapat dikembangkan;
(c) Mempunyai nilai tambah tinggi bagi masyarakat perdesaan;
(d) Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan
dan kemampuan sumberdaya manusia;
(e) Layak didukung oleh modal bantuan atau kredit.
Banyak penelitian dan kajian tentunya berkaitan dengan produk unggulan atau
sektor ungulan daerah, baik pendekatan menggunakan analisis Location Quotients
(LQ) maupun analisis lain. Tetapi titik beratnya sekarang bukanlah menemukan apa
produk ungulan yang ditemukan didaerah, tetapi lebih mengarah kepada tingkat
keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaannya.
Produk unggulan apapun yang ada tentunya diperlukan pengelolaan dan
pengembangan serta pemasaran yang sinergis. Agar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
1. Usaha Mikro
Usaha produktif milik perseorangan dan/atau badan usaha perseorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur dalam undang-undang.
2. Usaha Kecil
12
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh perseorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
yang diatur dalam undang-undang.
3. Usaha Menengah
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Data yang dihimpun dari kementerian koperasi dan UMKM adalah sebagai
berikut:
Pada Tahun 2014-2016 jumlah UMKM lebih dari 57.900.000 unit dan pada
tahun 2017 jumlah UMKM diperkirakan berkembang sampai lebih dari 59.000.000
unit. Dan pada Tahun 2016, Presiden RI menyatakan UMKM yang memiliki daya
tahan tinggi akan mampu untuk menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi
krisis global. Pada November 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para
pelaku UMKM di Istana Merdeka untuk dimintai pendapatnya. Jokowi sangat berharap
pelaku UMKM menjadi garda terdepan dalam membangun ekonomi rakyat.
13
UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN.
Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM dengan penyerapan tenaga
kerja mencapai 51,7-97,2%. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total
keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit. Oleh karena itu,
kerjasama untuk pengembangan dan ketahanan UMKM perlu diutamakan.
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, semua orang harus berlomba-
lomba menjalankan UMKM dan meraih peluang bisnis yang ada. Untuk itu, diperlukan
pengaturan keuangan bisnis yang baik untuk menunjang keberlangsungannya.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.2 Alat dan bahan pembuatan kue kering dari tepung bonggol pisang
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1 mixer 1 buah tepung bonggol 600 gram
2 timbangan 1 buah margarin 200 gram
3 oven 1 buah gula 400 gram
4 pengaduk 2 buah kuning telur 4 butir
5 loyang 3 buah baking powder 1 sendok teh
6 wadah 2 buah coklat 2 sendok makan
7 susu 2 sendok makan
8 santan 400 ml
15
3. Setelah dikupas dan dibersihkan, potonglah bonggol tersebut berbentuk
kotak-kotak ukuran kecil.
4. Rendamlah ptoongan bonggol tersebut kedalam air kapur sirih yang telah
disediakan sebelumnya ± selama 30 menit
5. Angkatlah potongan bonggol yang telah direndam dalam air kapur sirih
lalu, rendam di dalam air garam ±selama 15 menit
6. Setelah itu, angkat potongan bonggol dan kukuslah ± selama 30 menit atau
hingga bonggol benar-benar matang
7. Setelah bonggol matang, dinginkan lalu parutlah hingga membentuk
serpihan-serpihan
8. Kemudian, jemur atau keringkan parutan bonggol dibawah sinar matahari
langsung selama ± 4 hari atau hingga benar-benar kering.
9. Setelah kering, serpihan bonggol dihaluskan. Baik menggunakan mesin
(digiling) atau ditumbuk.
10. Jadilah tepung bonggol pisang
16
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil pembuatan tepung bonggol pisang
Warna yang dihasilkan dari tepung bonggol pisang ini berbeda dengan
tepung yang lain. Warna yang dihasilkan yaitu berwarna coklat, hal ini menjadi
daya tarik tersendiri bagi pecinta makanan. Tekstur yang dihasilkan sama
halnya dnegan tepung pada umunya tetapi pada tepung bonggol pisang ini lebih
nampak serat-serat yang terdapat pada bonggol pisang.
Bonggol atau akar pohon pisang mengandung protein, karbohidrat,
lemak, kalsium, fosfor, zat nbesi dan vitamin.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kandungan dan manfaat bonggol pisang
a. Kandungan Bonggol Pisang
Kalori Protein Lemak H. arang Ca P Fe Vitamin Air (%) A (si) B (mg) C
(mg)
Basah 43 0,6 - 11,6 15 60 0,5 - 0,01 12 86
Kering 245 3,4 - 66,2 60 150 2 - 0,04 4 20
(Daftar Komposisi Bahan Makanan, Dir. Gizi, 1979).
17
b. Manfaat Bonggol Pisang
- Penghitam dan pencegah rambut rontok, ambil bonggol pisang yang
baru ditebang secukupnya. Cincang dan parut, lalu diperas cairannya.
Cara lainnya adalah mengambil cairan bonggol pisang, yaitu dengan
membuat lubang besar pada bonggol yang tertinggal di dalam tanah,
setelah terlebih dahulu batang pisang ditebang dekat pada tangkalnya.
Bonggol ditutup agar kotoran tidak masuk. Cairan bonggol akan
terkumpul dengan sendirinya di dalam lubang tadi. Beberapa waktu
kemudian, cairan dapat disendoki dari lubang tersebut, lalu digunakan
untuk membasahi rambut dan kulit kepala sambil dipijat ringan.
Lakukan setiap pagi, kepala menjadi sejuk dan rambut menjadi subur.
Hampir semua jenis pohon pisang dapat digunakan kecuali pisang susu.
Cairan bonggol pisang jangan mengenai baju karena akan meninggalkan
noda yang sukar hilang.
- Penyakit wasir berdarah, berak darah, perdarahan nifas. Buat lubang
besar pada bonggol pisang yang tersisa di dalam tanah, setelah btang
semunya ditebang. Kumpulkan cairan pada bonggol tersebut, lalu
diminum. Lakukan tiga kali sehari, masing – masing setengah cangkir.
Akan lebih berkhasiat jika cairannya berasal dari bonggol pisang klutuk
atau kepok. Untuk mencegah perdarahan pada masa nifas, juga perlu
makan pisang ambon secara teratur.
- Bila digigit ular berbisa, cuci bonggol pisang raja sebesar kepalan
tangan, lalu diparut. Tambahkan satu sendok makan madu murni sambil
diremas – remas sampai merata. Peras dan saring, lalu minum cairan
yang terkumpul sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
- Penderita radang ginjal, kencing terasa sakit. Tambahkan gula
secukupnya pada satu cangkir cairan yang diperoleh dari batang semu
pisang, lalu diminum
18
4.2.3 Biaya yang digunakan untuk membuat kue kering dari tepung bonggol pisang
Biaya pembuatan kue kering dari tepung bonggol pisang sebagai berikut:
No Bahan Jumlah Harga (Rp)
1 Mixer 1 buah 0,-
2 timbangan (neraca) 1 buah 0,-
3 Oven 1 buah 0,-
4 pengaduk 2 buah 0,-
5 Loyang + wadah 5 buah 0,-
6 tepung bonggol pisang 600 gr 0,-
7 margarin 200 gr 6.000,-
8 Gula 400 gr 5.500,-
9 Telur 4 butir 5.000,-
10 baking powder ½+½=1 2.000,-
11 Coklat 1 1.500,-
12 Susu 1 1.500,-
13 Santan 400 ml 1.000,-
Jumlah 22.500,-
Jumlah
No Uraian Keterangan
(Rp)
1 Listrik 1.000,- untuk mixer dan lampu
2 gas yang dipakai 8.500,- 1 gas 17.000/2 = 8.500
3 Kompor 0,- 1 buah
4 Toples 17.000,- @3500 x 5
5 Logo 1.500,- 1 lembar 8 logo
6 Isolasi 1.000,- 1 buah
Jumlah 29.500,-
Total biaya keseluruhan dalam pembuatan tepung dan kue kering dari bonggol
pisang yaitu sebesar Rp. 58.500,-
4.3 Break Event Point (BEP) Penjualan Tepung dan Kue Kering Dari Bonggol
Pisang
BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau
investasi usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal (indah, 2014)
BEP harga dan produksi dihitung menggunakan rumus :
4.3.1 BEP Tepung Bonggol Pisang
Total Biaya Rp .6 .500
BEP harga ¿ = =2.166,67
Total Produksi 3 bks
19
= 2.500,-
Total Biaya Rp .6 .500
BEP produksi ¿ = =2,6=3 kemasan
Harga Produk 2.500
4.3.2 BEP Kue Kering dari bonggol pisang
Total Biaya Rp .58 .500
BEP harga ¿ = =11.700
Total Produksi 5 bks
Jadi BEP harga penjualan adalah Rp. 11.700,- penjualan produk setidaknya
tidak ingin rugi tetapi juga tidak ingin untung harus dijual dengan harga
tersebut.
4.3.3 Tabel Hasil Penjualan Kue Kering Bonggol Pisang Bulan Januari – September
2018
Produk
Jumlah Produk
Tgl/Bulan/Tahun Tidak Keuntungan Kerugian
Produk Terjual
Terjual
4 Januari 2018 5 produk 5 produk 0 produk Rp. 16.500 -
11 Januari 2018 5 produk 3 produk 2 produk - Rp. 13.500
17 Januari 2018 5 produk 4 produk 1 produk Rp. 1.500 -
24 Januari 2018 5 produk 5 produk 0 produk Rp. 16.000 -
27 Januari 2018 5 produk 5 produk 0 produk Rp. 16.000 -
25 22
Jumlah 3 Produk Rp. 51.000 Rp.13.500
Produk Produk
Produk
Jumlah Produk
Tgl/Bulan/Tahun Tidak Keuntungan Kerugian
Produk Terjual
Terjual
7 Februari 2018 5 Produk 1 Produk 4 Produk - Rp. 43.500
17 Februari 10 10
0 Produk Rp. 33.000 -
2018 Produk Produk
22 Februari
5 Produk 5 Produk 0 Produk Rp. 16.500 -
2018
28 Februari
5 Produk 5 Produk 0 Produk Rp. 16.500 -
2018
25 20
Jumlah 5 Produk Rp. 66.000 Rp.43.500
Produk Produk
20
Tidak
Produk Terjual
Terjual
10 10
10 Maret 2018 0 Produk Rp. 33.000 -
Produk Produk
23 Maret 2018 5 Produk 3 Produk 2 Produk - Rp.13.500
15 13
Jumlah 2 Produk Rp. 33.000 Rp.13.500
Produk Produk
Produk
Jumlah Produk
Tgl/Bulan/Tahun Tidak Keuntungan Kerugian
Produk Terjual
Terjual
10 9 1
20 April 2018 Rp. 18.000 Rp.1.500
Produk Produk Produk
10 9 1
Jumlah Rp. 18.000 Rp.1.500
Produk Produk Produk
Produk
Jumlah Produk
Tgl/Bulan/Tahun Tidak Keuntungan Kerugian
Produk Terjual
Terjual
5 0
16 Mei 2018 5 Produk Rp. 16.500 -
Produk Produk
5 5 0
Jumlah Rp. 16.500 -
Produk Produk Produk
Produk
Jumlah Produk
Tgl/Bulan/Tahun Tidak Keuntungan Kerugian
Produk Terjual
Terjual
04 Juni 2018 5 Produk 5 produk 0 Produk Rp.16.500 -
12 Juni 2018 5 Produk 3 Produk 2 Produk - Rp.13.500
21 Juni 2018 5 Produk 4 Produk 1 Produk Rp. 1.500 -
15 12 Rp.
Jumlah 3 Produk Rp. 18.000
Produk Produk 13.500
Produk
Jumlah Produk
Tgl/Bulan/Tahun Tidak Keuntungan Kerugian
Produk Terjual
Terjual
10
02 Juli 2018 9 Produk 1 Produk Rp.18.000 Rp.1.500
Produk
5
27 Juli 2018 5 Produk 0 Produk Rp.16.500
Produk
15 14
Jumlah 1 Produk Rp. 34.500 Rp.1.500
Produk Produk
21
Tidak
Produk Terjual
Terjual
10 Agustus 2018 5 Produk 3Produk 2 Produk - Rp.13.500
10
29 Agustus 2018 9 Produk 1 Produk Rp.18.000 Rp.1.500
Produk
15 12
Jumlah 3 Produk Rp.18.000 Rp.13.500
Produk Produk
Produk
Jumlah Produk
Tgl/Bulan/Tahun Tidak Keuntungan Kerugian
Produk Terjual
Terjual
05 September
5 Produk 4Produk 1 Produk Rp.1.500 -
2018
Jumlah 5 Produk 4 Produk 1 Produk Rp.1.500 -
4.3.4 Diagram keuntungan dan kerugian hasil penjualan kue kering dari
bonggol pisang bulan Januari – September 2018
70
60
50
40
30
20 Keuntungan
Kerugian
10
0
4.3.5 diagram hasil penjualan produk terjual dan tidak terjual kue kering dari
bonggol pisang bulan Januari – September 2018
25
20
15
10
Terjual
5 Tidak Terjual
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan laporan adalah sebagai berikut :
5.1.1 Proses pembuatan tepung bonghol pisang dilakukan dengan 4tahap yaitu
1.proses perendaman
2.proses pengukusan
3.proses pengeringan
4.proses penggilingan
5.1.2 Proses pembuatan kue kering dari tepung bonggol pisang diproses seperti
pembuatan kue kering pada umumnya,tetapi teksturdan rasa yang dihasilkan
berbeda dari kue kering pada umumnya.
5.1.3 Break Event Point (BEP) Penjualan produk kue kering dari tepung bonggol
pisang adalah :
Harga total Rp .58 .500
BEP harga ¿ = =11.700
Total Produksi 5 bungkus
23
5.2.1 Bagi pelajar
Peneliti berharap pelajar dapat melatif jiwa kewirausahaan melalui produk
pangan berkelanjutan dari bonggol pisang
5.2.2 Bagi masyarakat
Peneliti berharap masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan limbah
bonggol pisang sebaik mungkin
5.2.3 Bagi Pemerintah
Peneliti berharap pemerintah dapat mengembangkan produk pangan
berkelanjutan dari limbah bonggol pisang sehingga dapat dimanfaatkan lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
https://wikipedia.org/wiki/kue-kering
https://wikipedia.org/wiki/gambar-pohon-pisang
https://www.solselkab.go.id/post/read/690/http
yufrizal_67.blogspot.com.html
www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-bonggol-pisang-komposisi-nutrisi-bahan-
makanan.html
jagakesehatan.com/manfaat-khasiat/manfaat-daun-kulit-batang-hati-akar-daun-dan-
bonggol-pisang-bagi-kesehatan.html
https://id.answer.yahoo.com/question/index?qid
24
25
Proses Pembuatan Tepung Bonggol Pisang
26
27
Proses Pembuatan Kue Kering Dari Tepung Bonggol Pisang
28
29
30