Anda di halaman 1dari 10

398 | Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.

2 (2019) 398-407

FAMILY CENTERED CARE PADA BAYI BARU LAHIR YANG


DIRAWAT DI RUANG NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT RSUD DR.
M. HAULUSSY AMBON
Dary, Rifatolistia Tampubolon, Putry Grace Porsisa
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya
Wacana

Email: dary@staff.uksw.edu

Abstrak

Bayi dengan kondisi fisiologis yang tidak stabil adalah bayi dengan risiko tinggi yang harus dirawat di
Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Hal ini menyebabkan orang tua tidak dapat merawat bayi mereka
secara langsung. Peran perawat sebagai pemberi layanan kesehatan dapat melibatkan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara mengaplikasikan Family Centered Care (FCC).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan FCC pada bayi baru lahir yang dirawat di
ruang Neonatal Intensife Care Unit RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah delapan orang perawat dan bidan, yang
ditentukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria memiliki pengalaman kerja minimal 2
tahun di ruang NICU. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dari orang tua
bayi. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, kemudian data diolah dengan reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mendapatkan empat tema yaitu:
Pengetahuan tentang FCC, Penerapan FCC, Manfaat penerapan FCC dan Kendala dalam penerapan FCC.
Kesimpulan: FCC sudah diterapkan pada perawatan bayi baru lahir di ruang NICU RSUD Dr M Haulussy
Ambon. Penerapan FCC yang dilakukan adalah memandang keluarga sebagai mitra dan kehormatan,
berbagi informasi, partisipasi, dan kolaborasi. Penerapan FCC memiliki manfaat yaitu meningkatkan
kontak batin antara ibu dan bayi, keluarga dapat merawat bayi dan mempercepat proses penyembuhan
pada bayi. Adapun kendala dalam penerapan FCC yaitu kurangnya tenaga kesehatan, peraturan ruangan
bahwa keluarga hanya masuk pada jam kunjungan dan kesibukan dalam pemberian perawatan.

Kata kunci : Bayi Baru Lahir, Family centered care.

Abstract

A Baby with an unstable physiological condition is a baby with high risk that must be treated in the
Neonatal Intensive Care Unit (NICU). This cause parents are not able to take care of their baby directly.
The role of nurse as health care provider in taking care of a sick family member can apply Family
Centered Care (FCC) to get an easier help. This study aim to describe the application of FCC on
neonatal who are treated in Neonatal Intensive Care Unit Dr. M. Haulussy Hospital, Ambon. The method
used is a qualitative method. The participants in this study were eight nurses and midwives, who were
determined by purposive sampling method and having a minimum of 2 years work experience in the
NICU room. The validation of the data in this study used triangulation of sources from the parents of a
baby. The data was obtained through an interview, and got processed using data reduction, data
presentation and conclusions. The results of the study obtained four themes, which: knowledge of FCC,
application of FCC, benefits for FCC and constraints in the implementation of FCC. Conclusion: FCC
has been applied to the newborns treated in the NICU room of Dr M Haulussy Hospital in Moluccas. The
application of the FCC is to look at families as partners and honors, sharing information, participation
and collaboration. The application of FCC has benefits of increasing inner contact between mother and
baby, families can care for babies and accelerate the healing process in infants, besides that there are
obstacles in the implementation of FCC namely the lack of health workers, space regulations that only
enter the family during visiting hours and busyness in providing care.

Keywords: Newborn Baby, Family centered care.


Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407 | 399
AKB yang tinggi perlu penanganan
PENDAHULUAN yang tepat untuk menurunkan bahkan
Salah satu alat untuk mengevaluasi dan mengatasi jumlah AKB, oleh sebab itu peran
menentukan tingkat keberhasilan aktif tenaga kesehatan dengan melibatkan
penyelengaraan pelayanan kesehatan adalah keluarga diperlukan untuk menangani hal ini
Angka kematian bayi. Angka kematian pada (9). Menurut Friedman keluarga adalah
bayi (AKB) berdasarkan data World Health bagian yang tidak terlepas dari keperawatan
Organization (WHO) 2015 pada negara karena keluarga berperan sebagai lingkungan
ASEAN (Association of South East Asia pertama yang dapat mencegah dan mengatasi
Nations) yaitu Singapura 3 per 1000 masalah-masalah kesehatan di dalamnya (10).
kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 Hasil observasi oleh Hendrawati di
kelahiran hidup, Thailand 17 per 1000 lapangan menyatakan bahwa hubungan
kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 interaksi antara perawat dengan orang tua
kelahiran hidup, dan Indonesia 22 per 1000 hanya sekedar memberikan informasi tentang
kelahiran hidup. Berdasarkan target MDGs kondisi bayi dan bukan pada penerapan FCC
(Millenium Development Goals) tahun 2015 dikarenakan besarnya beban kerja perawat di
yaitu 23 kematian per 1000 kelahiran hidup, ruangan. Orang tua berinteraksi dengan
data menunjukkan bahwa Indonesia perawat hanya ketika perawat meminta
merupakan negara dengan AKB tertinggi dari persetujuan tindakan. Kondisi psikologis
negara ASEAN lainnya (1). Di Indonesia orang tua kurang diperhatikan oleh perawat
AKB berdasarkan data Survei Penduduk karena rencana keperawatan yang diberikan
Antar Sensus (SUPAS) 2015 sebanyak 22,23 lebih diutamakan untuk mengatasi masalah
dari 1000 kelahiran hidup, hal ini kesehatan bayi (11). Pendapat Shaw et al.
menunjukkan bahwa telah mendekati nilai dalam Cleveland (2008), orang tua
MDG 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran mengalami stres ketika berpisah dengan
hidup (2). Bayi yang memiliki masalah bayinya yang dirawat di ruang NICU, dimana
asfiksia persentasinya sebesar 37%, 34% ibu merasa tidak mampu untuk menolong,
bayi mengalami prematuritas dan BBLR, melindungi, dan merawat bayinya (12). Hasil
12% dengan sepsis, 7% hipotermi, 6% wawancara yang dilakukan Hendrawati
terkena Ikterus, 5% post matur, dan 1% dengan beberapa ibu yang bayinya dirawat di
mengalami kelainan kongenital, masalah- ruang NICU, mengatakan bahwa ibu merasa
masalah tersebut merupakan penyebab sedih dan kehilangan karena bayinya dirawat
tingginya AKB di Indonesia (3,4). terpisah dengan ibu, hal ini terjadi karena
Menurut Syafrudin jumah bayi yang keadaan bayi yang memerlukan perawatan
meninggal pada usia neonatal sebesar 47%, khusus. Sedangkan bayi yang lain dapat
di Indonesia kematian bayi disebabkan oleh dirawat bersama ibunya. Ibu mengatakan
beberapa penyakit diantaranya 29% bayi bahwa sejujurnya mereka tidak ingin jauh
dengan BBLR, 27% Asfiksia Neonatorum, dari bayi dan selalu ada mendampingi sampai
trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain bayi bisa melewati masa kritisnya. Namun, di
dan kelainan kongenital (5,6). Bayi dengan ruang NICU keluarga atau orang tua tidak
kondisi fisiologis yang tidak stabil, seperti diijinkan masuk untuk menemui dan
bayi baru lahir dengan risiko tinggi harus menemani bayinya setiap saat artinya ada
dirawat di Neonatal Intensive Care Unit pembatasan jam kunjungan, orang tua hanya
(NICU) dan terpisah dengan orang tuanya diijinkan masuk ketika jam istirahat atau saat
karena perlu perawatan yang intensif (7). dibutuhkan oleh perawat dan dokter (11).
Menurut Pinontoan data penyebab kematian Hasil penelitian Ludyanti, menjelaskan
bayi yang diperoleh dari ruangan NICU bahwa perawatan bayi di ruang intensif
diantaranya adalah BBLR 209 kasus (49,6%), dilakukan oleh perawat sendiri dan tidak
sepsis 127 kasus (30,1%), kelainan semua perawat melibatkan ibu untuk
kongenital 44 kasus (20,4%), asfiksia 41 merawat bayinya, ibu hanya dilibatkan saat
kasus (9,7%) sehingga total kematian bayi di pemberian nutrisi (ASI) saja (13).Upaya
ruangan NICU adalah 421 kasus kematian yang dapat dikembangkan untuk
(8).
400 | Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407
meningkatkan perawatan pada bayi adalah penelitian Nurlaila (2015), penerapan FCC di
dengan menerapkan family centered care Indonesia khususnya RSUD Kebumen sudah
(FCC) (12). diterapkan namun, belum sepenuhnya
FCC adalah filosofi perawatan yang terlaksana karena masih memiliki hambatan
diberikan untuk mengutamakan dan dalam penerapan FCC. Hambatan tersebut
mengikutsertakan peran dari keluarga. Peran antara lain: fasilitas rumah sakit yang belum
keluarga dalam memberikan dukungan dapat memadai, peraturan di ruang perawatan
membangun kekuatan dan membantu untuk neonatus dengan resiko tinggi (PERISTI)
pengambilan keputusan. Konsep FCC dalam RSUD Kebumen hanya ibu yang boleh
melihat keluarga sebagai unit pelayanan masuk ke ruang bayi, kesibukan perawat dan
adalah keluarga memiliki martabat dan rasa dokter dalam memberikan perawatan pada
hormat, berbagi informasi, partisipasi, dan pasien, dan biaya hidup di rumah sakit
kolaborasi dengan pasien dan keluarga (14). seperti biaya pengobatan dan perawatan
Martabat dan kehormatan adalah perawat pasien selama di rumah sakit (7). Hasil
mendengarkan dan menghormati pandangan penelitian Hendrawati (2017), menyatakan
dan pilihan pasien. Berbagi informasi yaitu bahwa hubungan interaksi antara perawat
berkomunikasi dengan keluarga agar pasien dengan orang tua hanya sekedar memberikan
dan keluarga mendapatkan informasi setiap informasi tentang kondisi bayi dan bukan
waktu, lengkap, akurat sehingga keluarga pada penerapan FCC dikarenakan besarnya
dapat berpartisipasi dalam perawatan dan beban kerja perawat di ruangan (11).
pengambilan keputusan. Partisipasi yaitu Hasil penelitian Yugistyowati,
keluarga dapat mengambil bagian dalam menunjukkan bahwa di RSUD
merawat anggota keluarga yang sakit. Saras Husada Purworejo sudah menerapkan
Kolaborasi dengan pasien dan keluarga yaitu FCC di ruang NICU namun masih belum
perawat berkolaborasi dengan pasien dan terlaksana dengan baik karena permasalahan
keluarga dalam pengambilan kebijakan dan yang ada yaitu jumlah perawat yang sangat
pengembangan program, implementasi dan terbatas, beban kerja dan aktivitas perawat
evaluasi, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang cukup berat, kehadiran orang tua yang
terutama dalam pemberian perawatan. tidak dapat diprediksi secara langsung
Namun, penerapan perawatan yang berpusat memengaruhi komunikasi efektif antara
pada keluarga terus-menerus belum berhasil perawat dengan orang tua, serta kesadaran
dilaksanakan dan masih terdengar pasien dan setiap perawat berbeda-beda dalam
keluarga yang mengevaluasi hubungan memberikan dukungan dan memfasilitasi
mereka dengan penyedia layanan kesehatan orang tua selama jam kunjungan (17).
seperti tidak peduli, sulit, dan mengintimidasi Berdasarkan gambaran latar belakang diatas,
(15). maka penelitian ini bertujuan untuk
Menurut penelitian Bell, pelaksana mendeskripsikan penerapan family centered
layanan kesehatan memiliki pendidikan dan care pada perawatan bayi baru lahir di ruang
keahlian lebih. Namun, kurang tertarik untuk Neonatal Intensife Care Unit RSUD Dr. M.
menjalin hubungan kolaboratif dengan Haulussy Ambon.
keluarga. Pelaksana layanan kesehatan
menyatakan bahwa mereka tidak punya METODE PENELITIAN
waktu untuk melibatkan keluarga. Padahal, Penelitian ini menggunakan jenis
jika pelaksana layanan kesehatan percaya penelitian kualitatif dengan teknik
bahwa mereka memiliki pengetahuan dan pengumpulan data melalui wawancara
keterampilan yang baik, mereka akan mampu mendalam. Partisipan dalam penelitian ini
menyambut dan mengakui keluarga sebagai adalah perawat dan bidan yang berjumlah
mitra (16). delapan orang, ditentukan dengan metode
Hendrawati (2017) dalam penelitiannya, purposive sampling dengan kriteria memiliki
menyatakan bahwa pengaplikasian FCC pengalaman bekerja di ruang Neonatal
belum pernah diterapkan pada bayi yang Intensive Care Unit minimal 2 tahun dan
dirawat di ruang intensife (11). Hasil mampu berkomunikasi dengan baik (18).
Validasi data menggunakan triangulasi
Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407 | 401
sumber dari orang tua bayi. Analisa data penerapan family centered care dan Kendala
yang digunakan adalah model teori Miles dalam penerapan family centered care.
dan Huberman pada tahun 1984, yang terdiri 1. Pengetahuan tentang family centered
dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian care
data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian Menurut seluruh partisipan, family
ini dilakukan di RSUD Dr. M. Haulussy centered care merupakan perawatan yang
Ambon pada bulan April – Juni 2018. berfokus pada keluarga. Berikut ungkapan
beberapa partisipan :
HASIL DAN PEMBAHASAN “family centered care itu perawatan yang
a. Hasil melibatkan keluarga”(Q2P2A2).
Penelitian dilaksanakan pada Bulan “FCC itu pelayanan yang berpusat
April 2018 yang bertempat di Ruang seutuhnya untuk pasien dan keluarga”
Neonatal Intensive Care Unit RSUD Dr. M. (Q2P7A2).
Haulussy Ambon. Partisipan yang diteliti
adalah bidan dan perawat. Bidan berjumlah 2. Penerapan family centered care
lima orang dan perawat berjumlah tiga orang Dalam penerapan FCC ada hubungan
yang bertugas di ruang NICU RSUD Dr. M. saling menghormati antara partisipan dan
Haulussy Ambon. Karakteristik partisipan keluarga. Partisipan menghormati keluarga
dapat dilihat pada tabel 1. dalam memilih dan mengambil keputusan
Tabel 1. Karakteristik Partisipan dan itu di sampaikan oleh seluruh partisipan.
Kode Usia Pendidikan Lama Berikut ungkapan beberapa partisipan:
“semua keluarga pasien pasti memiliki
Bekerja martabat dan kehormatan untuk itu bidan
P1 33 DIII 9 Tahun harus menghargai atau menghormati semua
keluarga pasien dengan segala keputusan
Tahun Kebidanan yang keluarga ambil”(Q3P6A1).
P2 35 DIII 8 Tahun “ya pastinya semua punya martabat jadi
saya sebagai perawat harus menghargai dan
Tahun Kebidanan menghormati keluarga pasien sebagai orang
P3 33 DIII 2 Tahun 6 tua yang mempunyai hak dan kewajiban
dalam segala hal termasuk dalam mengambil
Tahun Keperawatan Bulan keputusan” (Q3P8A1).
P4 49 DIII 9 Tahun Berdasarkan hasil wawancara dengan
keluarga, keluarga mengungkapkan bahwa
Tahun Kebidanan perawat dan bidan menghormati keluarga.
P5 43 DIII 3 Tahun Berikut ungkapan orang tua:
“ya kami menghormati perawat dan bidan
Tahun Kebidanan sebagai petugas dan perawat juga
P6 56 DIII 11 Tahun menghormati kami orang tua pasien”.
“tante deng om menghormati petugas
Tahun Kebidanan bagitupun sebaliknya”.
P7 37 S1 4 Tahun Partisipan juga memberikan informasi
kepada keluarga dengan cara memanggil,
Tahun Keperawatan memperkenalkan diri dan memberikan
dan Ners informasi kepada keluarga pasien terkait
keadaan bayi, tindakan-tindakan yang
P8 50 DIII 10 Tahun nantinya diberikan dan meminta persetujuan
Tahun Keperawatan tindakan oleh keluarga hal ini yang
diungkapkan oleh delapan partisipan. berikut
Berdasarkan hasil wawancara dengan ungkapan partisipan:
partisipan didapatkan empat tema yaitu “bidan panggil keluarga pasien
Pengetahuan tentang family centered care, memperkenalkan diri kepada keluarga dan
Penerapan family centered care, Manfaat
402 | Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407
memberikan informasi kepada keluarga” mempercepat penyembuhan bayi. Berikut
(Q4P1A1). ungkapan partisipan:
“informasi yang diberikan terkait dengan “bidan melibatkan keluarga, bukan hanya
kondisi bayi saat ini dan tindakan-tindakan bidan tapi semua petugas di sini juga
yang akan dilakukan serta meminta melibatkan keluarga namun tidak semua
persetujuan tindakan oleh keluarga” tindakan kami libatkan” (Q5P6A1).
(Q4P5A2). “kami melibatkan keluarga dalam
Pemberian informasi yang diberikan merawat bayi seperti PMK (perawatan
partisipan dirasakan oleh keluarga, keluarga metode kanguru) yaitu bayi diletakkan di
mengungkapkan bahwa selalu mendapatkan dada ibu atau ayah hal ini dilakukan agar
informasi terkait dengan kondisi bayinya, meningkatkan kontak batin antara orang tua
tindakan yang dilakukan dan meminta dengan anak dan juga melibatkan keluarga
persetujuan dari kami orang tua. Berikut dalam perawatan luka kolostomi supaya saat
ungkapan orang tua: bayi sudah bisa pulang orang tua sudah bisa
“memberikan informasi tentang keadaan lanjutkan perawatannya di rumah. Keluarga
ade didalam kalau ade masih harus tetap juga dilibatkan dalam pemberian nutrisi ASI
dirawat dan keluarga berdoa untuk dan diajarkan secara teori cara memandikan
pengobatan yang diberikan”. bayi bagi orang tua yang baru pertama kali
“iya itu biasanya bidan atau perawat memiliki bayi.”(Q5P7A2).
memanggil keluarga ke ruangan dan “untuk memandikan dan menyusui itu
menjelaskan tindakan yang akan diberikan kami petugas yang melakukan tapi ketika
dan meminta persetujuan dari keluarga”. pasien sudah diperbolehkan pulang, kami
Selain informasi tentang kondisi bayi, mengajarkan orang tua (ibu) cara
partisipan juga memberikan pendidikan memandikan bayi khususnya bagi ibu-ibu
kesehatan (PENKES) kepada orang tua agar yang baru pertama punya anak. Menyusui
orang tua mengetahui tentang kesehatan dan juga biasanya kami panggil ibu bayi untuk
dapat diterapkan saat masuk ke dalam menyusui agar sampai di rumah tidak minum
ruangan. Informasi lain yang diberikan susu formula tapi ASI” (Q5P4A3).
partisipan kepada orang tua adalah tentang “keluarga perlu dilibatkan karena dengan
tindakan perawatan metode kanguru. Berikut melibatkan keluarga dapat memberikan
ungkapan partisipan: kontak antara ibu dengan bayi dan
“memberikan pendidikan kesehatan mempercepat penyembuhan bayi” (Q5P4A4).
kepada keluarga contoh personal hygine Dua partisipan lainnya mengatakan
sebelum melakukan perawatan metode bahwa keluarga tidak perlu untuk dilibatkan
kanguru (PMK) dan sebelum masuk ke karena ruang NICU ruangan khusus untuk
ruangan”(Q6P7A1). bayi dan mencegah terjadinya infeksi.
“memberikan pendidikan kesehatan Berikut ungkapan partisipan :
kepada keluarga contoh saat ibu menyusui “keluarga tidak perlu dilibatkan karena di
bidan memberitahukan caranya seperti apa ruang NICU merupakan ruangan khusus
agar saat bayi minum susu tidak masuk ke bayi yang memiliki masalah kesehatan”
paru-paru (tersendak)” (Q6P6A1). (Q5P1A2)
“tidak diperbolehkan melibatkankan
Enam partisipan mengungkapkan keluarga karena (resti infeksi)” (Q5P3A1)
bahwa dalam penerapan FCC keluarga “keluarga tidak perlu dilibatkan karena
dilibatkan dalam merawat bayi seperti disini kan ruang NICU yang memang
melakukan Perawatan Metode Kanguru ruangan khusus untuk bayi yang memiliki
(PMK), perawatan luka, pemberian nutrisi masalah kesehatan, jadi memang tidak perlu
dan mengajarkan secara teori cara dilibatkan menurut kakak” (Q5P3A2)
memandikan bayi untuk keluarga yang Berbeda dengan yang diungkapkan oleh
pertama kali mempunyai anak agar keluarga partisipan, orang tua mengungkapkan bahwa
mengetahui cara merawat anak, adanya untuk saat ini kami orang tua tidak dilibatkan
ikatan batin antara ibu dan anak dan dalam perawatan bayi di dalam ruangan
Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407 | 403
karena perawatan dilakukan oleh perawat dan skin (kontak batin langsung antara bayi
bidan. Namun, untuk keperluan bayi seperti dengan ibu)” (Q7P2A2).
pakaian, popok dan obat disiapkan oleh “penting untuk diterapkan, karena dengan
keluarga. Berikut ungkapan orang tua: adanya FCC membantu keluarga mengetahui
“tidak dilibatkan tapi untuk kebutuhan perkembangan bayi dan dapat merawat
ade seperti pakaian, susu, obat dan popok bayinya serta mempercepat proses
perawat meminta bantuan dari orang tua penyembuhan pada bayi” (Q7P7A3).
untuk menyiapkan”. “penting untuk diterapkan, karena dengan
“tidak dilibatkan semua perawatan di adanya FCC membantu keluarga dalam
tangani oleh perawat dan bidan”. merawat bayi dan mempercepat proses
Selain keluarga dilibatkan, partisipan juga penyembuhan pada bayi” (Q7P5A3).
berkolaborasi dengan keluarga seperti 4. Kendala dalam penerapan Family
memberikan informasi, memberikan Centered Care
pendidikan kesehatan, solusi kepada keluarga Dalam penerapan FCC menurut
apabila dalam masalah, melakukan tindakan partisipan kendala yang dialami adalah
PMK dan perawatan luka kolostomi serta kurangnya tenaga kerja, peraturan rumah
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian sakit dan ruangan bahwa orang tua hanya
terapi. Sebagaimana ungkapan dari masuk pada jam kunjungan karena resiko
partisipan: tinggi infeksi, dan kesibukan dalam
“panggil keluarga, berikan informasi, memberikan perawatan di ruangan. Berikut
bantu berikan solusi apabila keluarga ungkapan partisipan:
mengalami masalah. Bidan juga selalu “kendala dalam melibatkan keluarga
memberikan pendidikan kesehatan kepada adalah jumlah petugas yang ada di ruang
keluarga contoh saat ibu menyusui bidan NICU tidak banyak hanya 18 orang dengan
memberitahukan caranya seperti apa agar shift yang berbeda ( shift pagi, siang dan
saat bayi minum susu tidak masuk ke paru- malam) tidak mungkin kami bisa melibatkan
paru (tersendak)”(Q6P6A1). orang tua pasien semua untuk sama-sama
“panggil keluarga, berikan informasi, melakukan dan menjelaskan tindakan
untuk keputusan dari keluarga kami hargai perawatan metode kanguru (PMK) dan
tapi kami juga memberikan pilihan-pilihan perawatan luka. kami juga sibuk dalam
yang bisa dipertimbangkan oleh keluarga memberikan perawatan pada bayi”
sebelum mengambil keputusan” (Q6P8A1) (Q8P6A2).
“kolaborasi yang ibu lakukan kalau “Kami hanya melibatkan keluarga ketika
dengan dokter biasanya dalam pemberian diperlukan karena kami juga mencegah
terapi seperti obat, atau foto terapi pada resiko infeksi akibat kuman yang dibawah
bayi ikterus, memberikan informasi dan keluarga dari luar ke dalam ruangan”
konsultasi dengan dokter tentang keadaan (Q5P8A1).
pasien agar dokter mengetahui .Pembahasan
perkembangan pasien dan bisa memberikan 1. Pengetahuan tentang Family Centered
terapi lanjutan atau menghentikan terapi. Care
Kalau dengan keluarga melakukan PMK dan Dalam penelitian ini menurut
perawatan luka itu saja” (Q6P7A2) partisipan FCC adalah perawatan yang
3. Manfaat dalam penerapan Family melibatkan keluarga secara langsung dalam
Centered Care perawatan bayi. Menurut Cleveland FCC
Manfaat dari penerapan FCC menurut merupakan perawatan yang berpusat pada
partisipan adalah kontak batin antara ibu dan keluarga, keluarga dilihat sebagai mitra dan
bayi, keluarga mengetahui cara merawat dan kehormatan artinya perawat mendengar dan
menyusui bayi serta mempercepat proses menghormati pilihan dari keluarga pasien,
penyembuhan pada bayi. Berikut ungkapan berbagi informasi, partisipasi dan kolaborasi
partisipan: untuk meningkatkan pelayanan dalam proses
“FCC mempunyai manfaat yaitu dapat pemberian perawatan (12). Menurut
membantu penyembuhan bayi dan skin to penelitian Bell (2009) mengungkapkan
404 | Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407
bahwa nilai-nilai perawatan yang berpusat berkomunikasi dengan keluarga untuk
pada pasien dan keluarga adalah berbagi memberikan informasi terkait kondisi bayi
informasi, rasa hormat dan kolaborasi (16). saat ini dan tindakan-tindakan yang akan atau
Hasil peneliti didukung oleh Gooding dkk sudah dilakukan serta meminta persetujuan
yang mengungkapkan bahwa selama tindakan dari keluarga sehingga keluarga
perawatan di NICU, tenaga kesehatan harus mengetahui keadaan dan perkembangan dari
membantu orang tua untuk terlibat dalam bayi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh
pemberian makan, prosedur perawatan, dan orang tua bahwa perawat dan bidan
perawatan sehari-hari (19). memberikan informasi tentang kondisi bayi,
2. Penerapan Family Centered Care menjelaskan dan memberitahukan tindakan
Keterlibatan keluarga sangat penting yang dilakukan dan meminta persetujuan
dalam memberikan perawatan pada bayi tindakan dari orang tua. Berdasarkan hasil
untuk itu peran partisipan dalam penelitian wawancara partisipan dan orang tua yang
ini sangat diperlukan untuk mendorong mengungkapkan bahwa adanya pemberian
keterlibatan keluarga, hal ini bisa dilakukan informasi kepada keluarga, maka hal ini
dengan menghormati dan membantu masuk dalam konsep FCC yaitu berbagi
keluarga dalam pengambilan keputusan agar informasi. Penelitian peneliti di dukung oleh
keluarga merasa terlibat untuk memberikan hasil penelitian Penny Paliadelis et al yang
perawatan bagi bayinya. Partisipan mengatakan bahwa peran perawat penting
mengungkapkan bahwa keluarga dan untuk menjalin kepercayaan antara perawat
partisipan saling menghormati, partisipan dengan keluarga melalui komunikasi
menghormati semua keputusan yang diambil sehingga perawat harus menjaga agar
oleh keluarga. Contoh partisipan dalam keluarga mendapatkan informasi dengan
menghormati keputusan keluarga adalah lengkap (20). Selain informasi yang
ketika keluarga memaksa ingin dibutuhkan keluarga, keluarga juga ingin
memulangkan bayinya yang sedang dirawat selalu berada disamping bayinya, dalam
di ruang NICU karena masalah finansial, penelitian ini keluarga dilibatkan dalam
partisipan mencoba memberikan melakukan perawatan pada bayi dan
pertimbangan-pertimbangan kepada keluarga berkolaborasi dengan partisipan.
agar bayi tidak dipulangkan. Namun, karena Keterlibatan keluarga dalam
keluarga tetap memutuskan untuk penelitian ini adalah ikut melakukan
memulangkan bayi sehingga partisipan juga perawatan metode kanguru (PMK),
harus tetap menghormati keputusan keluarga. perawatan luka, pemberian nutrisi (ASI) dan
Hal ini juga diungkapkan oleh keluarga setelah bayi diperbolehkan pulang keluarga
bahwa perawat dan bidan menghormati orang diajarkan secara teori cara memandikan bayi
tua pasien. Berdasarkan ungkapan partisipan untuk keluarga yang pertama kali
bahwa saling menghormati merupakan hal mempunyai anak. Menurut ungkapan
yag dilakukan dalam penerapan FCC partisipan bahwa adanya keterlibatan
sehingga hal tersebut masuk dalam konsep keluarga dalam merawat bayinya, maka hal
FCC yaitu martabat dan kehormatan. ini masuk dalam konsep FCC yaitu
Penelitian ini selaras dengan penelitian Ade partisipasi. Menurut penelitian Zolla Amely
Wulandari (2012) yang mengungkapkan yang mengatakan bahwa berbagai intervensi
bahwa keluarga adalah mitra dalam yang telah dilakukan untuk memfasilitasi
perawatan anak dan menjadi faktor keterlibatan ibu dan bayi adalah pemberian
pendorong untuk melibatkan keluarga (9). nutrisi, ikut dalam perawatan rutin,
Keluarga yang anggota keluarganya perawatan metode kanguru (PMK), creating
sakit dan dirawat di rumah sakit pastinya opportunities for parent empowerment
selalu ingin mendapatkan informasi yang (COPE), family nurture intervention (FNI),
lengkap setiap harinya tentang kondisi dari dan NICU Family Support (NFS) (21).
anggota keluarga yang sakit. Berdasarkan Namun, hal tersebut berbeda dengan yang
hasil wawancara dengan partisipan, diungkapkan oleh keluarga. Berdasarkan
partisipan mengungkapkan bahwa selalu hasil wawancara dengan orang tua, mereka
Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407 | 405
mengatakan bahwa keluarga tidak dilibatkan sudah sesuai dengan konsep teori yaitu
oleh perawat dan bidan, semua perawatan di memandang keluarga sebagai mitra dan
tangani oleh perawat dan bidan dan hanya kehormatan, berbagi informasi, partisipasi
dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan bayi dan kolaborasi.
seperti pakaian, susu, obat dan popok. Hal ini 3. Manfaat dalam penerapan Family
juga dikemukakan oleh Laviana dalam Centered Care
penelitiannya bahwa orang tua tidak Penerapan FCC yang sudah diterapkan
dilibatkan saat dilakukan perawatan, memiliki manfaat yang baik bagi bayi dan
perawatan dilakukan oleh perawat dan ibu juga keluarga. Dalam penelitian ini partisipan
hanya masuk ke dalam ruangan untuk mengatakan bahwa FCC memiliki manfaat
menyusui (13). Perbedaan hasil wawancara bagi bayi dan juga orang tua yaitu adanya
antara partisipan dan keluarga terkait kontak batin antara ibu dan bayi, membantu
keterlibatan dalam merawat bayi disebabkan keluarga mengetahui perkembangan bayi,
karena keadaan bayi yang baru seminggu keluarga dapat merawat bayinya dan
dirawat dan belum adanya perkembangan mempercepat proses penyembuhan pada bayi
yang baik pada bayi, jika keluarga dilibatkan lewat perawatan metode kanguru dan
saat kondisi bayi belum membaik resiko perawatan luka. Pendapat peneliti di dukung
terjadi infeksi pada bayi lebih besar sehingga oleh penelitian Allana Reis et al yang
orang tua belum dapat dilibatkan. Orang tua mengatakan bahwa perawatan metode
akan dilibatkan ketika perkembangan kondisi kanguru merupakan praktik yang
bayi sudah membaik. Sedangkan kolaborasi berkontribusi dalam perawatan yang berpusat
yang dilakukan antara partisipan dengan pada keluarga karena memiliki implikasi
keluarga adalah melakukan PMK dan yaitu menambah berat badan anak, ikatan
perawatan luka, memberikan informasi batin ibu dan anak dan mengurangi waktu
tentang pendidikan kesehatan, membantu rawat inap anak (23). Hasil penelitian
memberikan solusi kepada keluarga dalam Nurlaila juga mengungkapkan bahwa dengan
pengambilan keputusan dan berkolaborasi melibatkan keluarga dapat mempercepat
dengan dokter dalam pemberian terapi. kesembuhan bayi dan meningkatkan ikatan
Menurut Tahereh Ramezani dalam batin antara bayi dan keluarga (7). Menurut
penelitiannya bahwa kolaborasi merupakan Dewi Elizadiani dalam penelitiannya
keterlibatan keluarga dengan tenaga mengemukakan bahwa penerapan FCC
kesehatan dalam menerapkan intervensi membantu anak untuk pulih lebih cepat
keperawatan (22). karena aspek emosional yang diberikan orang
Peneliti menyimpulkan bahwa tua kepada anak (24).
penerapan FCC sudah dilaksanakan pada 4. Kendala dalam penerapan Family
bayi baru lahir yang dirawat di ruang NICU Centered Care
RSUD Dr. M Haulussy Ambon. Penerapan FCC yang sudah terlaksana
Penerapannya yaitu partisipan menghormati tidak terlepas dari kendala yang dihadapi,
keluarga pasien dengan semua keputusan partisipan berpendapat bahwa kendala yang
yang diambil keluarga, memberikan didapatkan saat penerapan FCC yaitu
informasi tentang keadaan bayi dan meminta kurangnya tenaga kerja yaitu jumlah
persetujuan tindakan kepada keluarga, partisipan yang sedikit dan memiliki jam jaga
melibatkan keluarga dalam merawat bayinya yang berbeda harus merawat bayi dengan
secara langsung seperti melakukan PMK, jumlah yang banyak akan sulit untuk
perawatan luka, pemberian nutrisi dan melibatkan keluarga, selain itu kendala yang
mengajarkan cara memandikan bayi secara dialami adalah peraturan rumah sakit dan
teori kepada ibu yang baru pertama kali ruangan bahwa orang tua hanya masuk pada
mempunyai bayi. Partisipan juga jam kunjungan karena resiko tinggi infeksi,
berkolaborasi dengan keluarga dan dokter serta kesibukan dalam memberikan
dalam pemberian tindakan dan pendidikan perawatan di ruangan. Hal inilah yang
kesehatan, sehingga dapat dikatakan bahwa membuat partisipan hanya melibatkan
penerapan FCC sudah diterapkan karena keluarga apabila dibutuhkan seperti tindakan
406 | Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407
perawatan metode kanguru (PMK), memberikan perawatan di ruangan. Saran
perawatan luka, dan pemberian nutrisi (ASI), untuk penelitian ini adalah rumah sakit perlu
selain itu keluarga tidak dilibatkan. Hasil menunjang penerapan FCC dengan standar
peneliti di dukung oleh Penny Paliadelis dkk operasional prosedur/SOP dan menambah
yang menjelaskan dalam penelitiannya tenaga kesehatan.
bahwa hambatan yang partisipan alami
bervariasi yaitu kurangnya staf dan beban DAFTAR PUSTAKA
kerja yang berat sehingga partisipan lebih Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan
mudah melakukannya sendiri dan karna Indonesia 2015. 2016. 403 p.
kesibukan itu juga partisipan tidak memiliki Profil Penduduk Indonesia. Survei Penduduk
cukup waktu untuk mendampingi, Antar Sensus. badan pusat statistik; 2015.
menjelaskan dan mengajarkan sesuatu
Putriana Y. Hubungan Persalinan Presentasi
kepada setiap keluarga (20). Menurut Dennis
Bokong Dengan Kejadian Asfiksia Bayi
et al dalam penelitiannya mengatakan bahwa
Baru Lahir Di Rumah Sakit Kabupaten
terdapat 3 hambatan dalam melakukan FCC
Lampung Utara. J keperawatan.
yaitu pemahaman tentang FCC, dukungan
2016;XII(2):251–6.
untuk praktik dan perpaduan antara sistem
dan kebijakan rumah sakit. Partisipan yang Mahmudah R, Sulastri. Hubungan Kadar
tidak memiliki pengetahuan tentang FCC Hemoglobin Ibu Hamil Dengan
akan sulit untuk menerapkannya, partisipan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di
yang sudah mengerti akan FCC juga perlu RSUD Dr.Moewardi Surakarta.
didukung oleh sistem dan kebijakan rumah 2007;35–43.
sakit sehingga partisipan dapat mendorong Saifuddin A. Buku Panduan Praktis
keluarga untuk terlibat dalam merawat Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
anggota keluarga yang sakit (25). Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
KESIMPULAN Sarwono Prawirohardjo; 2002.
Family Centered Care sudah diterapkan Mastiningsih P. Asuhan Kebidanan Pada
pada bayi baru lahir yang dirawat di ruang Neonatus Umur 3 Hari Dengan
NICU RSUD Dr M Haulussy Ambon. Hiperbilirubinemia Di Ruang Pendet
Penerapan FCC yang dilakukan adalah (NICU) RSUD Badung. J Dunia Kesehat.
menghormati keputusan yang dipilih 2011;5:15–9.
keluarga, memberikan informasi kepada
keluarga tentang kondisi dan tindakan yang Nurlaila, Sitaresmi MN, Lusmilasari L. Studi
dilakukan pada bayi serta melakukan inform Eksplorasi Perawatan Berpusat pada
consent, melibatkan keluarga dalam merawat Keluarga di Ruang PERISTI RSUD
bayi seperti melakukan PMK dan perawatan Kebumen. J Ilm Kesehat Keperawatan.
luka, pemberian ASI, mengajarkan secara 2015;11(3):142–55.
teori cara memandikan bayi bagi ibu yang Pinontoan VM, Tombokan SG. Hubungan
baru pertama memiliki bayi, membantu Umur dan Paritas dengan Kejadian Bayi
memberikan solusi kepada keluarga yang Berat Lahir Rendah. J Ilm Bidan.
memiliki masalah dan memberikan 2015;3(1):20–5.
pendidikan kesehatan. Penerapan FCC
Wulandari A. Persepsi perawat terhadap
memiliki manfaat yang baik yaitu
perlibatan keluarga dalam perawatan
meningkatkan kontak batin ibu dan anak,
anak di RSUD Bima. J Kesehat prima.
mempercepat proses penyembuhan bayi dan
2012;6(2):948–54.
keluarga dapat merawat bayinya secara
langsung. Namun, dalam menerapkan FCC Friedman MM, Bowden VR & JE. Family
ada kendala yang ditemukan seperti nursing: research, theory, and practice.
kurangnya tenaga kerja, peraturan rumah USA: Pearson education; 2003.
sakit dan ruangan bahwa orang tua hanya Hendrawati S, Fatimah S, Yuyun S, Fitri R,
masuk pada jam kunjungan karena resiko Nurhidayah I. Kajian Kebutuhan Family
tinggi infeksi, serta kesibukan dalam
Dary, Rifatolistia T., Putry Grace P./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 398-407 | 407
Centered Care dalam Perawatan Bayi the Neonatal Intensive Care Unit:
Sakit Kritis di Neonatal Intensive Care Origins, Advances, Impact. Semin
Unit. J keperawatan. 2017;5(2):155–71. Perinatol. 2011;35(1):20–8.
Cleveland L. Parenting in the Neonatal Paliadelis P, Hons MN. Implementing
Intensive Care Unit. The Association of Family-Centred Care : An Exploration
Women’s Health, Obstetric and Of The Beliefs and Practices Of
Neonatal Nurses. JOGNN. Paediatric Nurses. Aust J Adv Nurs.
2008;37(6):666–91. 2005;23(1):31–6.
Ludyanti LN. Peningkatan Bonding Zolla Amely Ilda, Yeni Rustina ES.
Attachment Bayi Prematur Dengan Peningkatan Interaksi Ibu-Bayi dan
Melibatkan Orang Tua Dalam Asuhan Kepercayaan Diri Ibu: Efek Pelibatan
Keperawatan Sebagai Bentuk Tindakan Ibu Dalam Perawatan Bayi Prematur Di
Caring Yang Dilakukan Perawat. J Care. Ruang Perinatologi. J Keperawatan
2016;4(1):1–7. Indones. 2013;16(3):168–75.
Shields, L., Pratt, J., & Hunter J. Family Ramezani T, Shirazi ZH, Sarvestani RS,
Centred Care: A Review Of Qualitative Moattari M. Family-centered care in
Studies. J Clin Nurs. 2006;15:1317–1323. neonatal intensive care unit: a concept
analysis. Int J Community Based Nurs
Coyne, I., O’Neill, C., Murphy, M., Costello,
Midwifery. 2014;2(4):268–78.
T., & O’Shea R. What Does Family
Centred Care Mean To Nurses And How Correa AR, Andrade AC de, Manzo BF,
Do They Think It Could Be Enhanced In Couto DL, Duarte ED. The family-
Practice. J Adv Nurs. 2011;67:2561–73. centered care practices in newborn unit
nursing perspective. Esc Anna Nery -
Bell JM. Family Nursing Is More Than
Rev Enferm. 2015;19(4):629–34.
Family Centered Care. J Fam Nurs.
2013;19(4):411–7. Suza DE. Family-Centered Care Model
untuk Menurunkan Dampak
Yugistyowati Anafrin W. Penerapan Family
Hospitalisasi Anak dengan Penyakit
Centered-Care (FCC) Sebagai Program
Kanker di Medan , Sumatera Utara. Idea
Keberhasilan Perawatan Bayi Prematur.
Nurs J. 2016;6(1):15–24.
J Kesehat Al Irsyad. 2015;7(1):62–75.
Kuo DZ, Houtrow AJ, Arango P, Kuhlthau
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
KA, Simmons JM, Neff JM. Family-
Kualitatif dan R & D. Bandung:
centered care: Current applications and
Alfabeta; 2006.
future directions in pediatric health care.
Gooding JS, Cooper LG, Blaine AI, Franck Matern Child Health J. 2012;16(2):297–
LS, Howse JL, Berns SD. Family 305.
Support and Family-Centered Care in

Anda mungkin juga menyukai