Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

“Nutrisi Tumbuhan”

DISUSUN OLEH :

Indah Vanda Wangi (A1D017048)

Primayani Sijabat (A1D017060)

Hanizam Yuskawi (A1D017064)

Levita Tiara Kustiani (A1D017074)

DOSEN PEMBIMBING : Dra.Yennita, M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2019

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia- NYA sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “ Nutrisi Tumbuhan”

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna terutama untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang Fisiologi Tumbuhan. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat berharap adanya saran, kritik, dan usulan agar kedepannya
bisa diperbaiki.

Demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga makalah ini dapat dipahami. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Sekian dan Terimakasih.

Bengkulu, Februari 2019


Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang
pertanian, pangan, kesehatan, makanan dan industri, sumberdaya alam dan lingkungan mulai
menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu
terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa.

Berkembangnya bioteknologi ini tidak lepas dari peranan mikroba. Mikroba


merupakan organisme yang berukuran kecil yang tidak kasat mata. Mikroba sering disebut jasad
renik karena ukurannya yang kecil (kurang dari 0,1 mm), sehingga sukar dilihat dengan mata biasa,
umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, ada mikroba yang berukuran
besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar, pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana
dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Adapun berbagai macam mikroba antara lain jamur
mikroskopis, protozoa, bakteri, dan virus.

Mikroorganisme memiliki peranan penting dalam menjaga, memulihkan, dan meningkatkan


kualitas di alam. Mikroorganisme meliputi bakteri, fungi, virus dan lain-lain keseluruhan memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam suatu lingkungan tidak dapat dihindari bahwa
mikroba akan selalu berinteraksi dengan organism lain baik itu kelompoknya sendiri maupun
kelompok lain.

Keberadaan mikroba di alam sangat melimpah karena mikroba memiliki kemampuan


tumbuh yang sangat baik bila lingkungannnya mendukung.  Setiap mikroba memiliki peranan
masing-masing terkait dengan proses yang terjadi di alam. Mikroba yang menghuni ekosistem dapat
berinteraksi dengan faktor abiotik dan faktor biotik. Interaksi mikroba dengan faktor abiotik meliputi
interaksi mikroba dengan tanah dan air. Sedangkan interaksi mikroba dengan faktor biotik meliputi
interaksi mikroba dengan makhluk hidup yaitu dengan manusia, tumbuhan dan hewan.
Secara umum, pada penulisan makalah ini akan dibahas mengenai interaksi mikroba
yang dibagi atas bakteri, fungi, dan virus dengan aplikasinya pada manusia.
Interaksi mikroba dengan manusia ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan. Oleh
sebab itu, sebagai bagian dari kajian bioteknologi antara mikroba dengan manusia maka
secara mendalam akan dikaji interaksi antara mikroba dengan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penulisan latar belakang, maka adapun permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut:

1.      Bagaimanakah interaksi antara bakteri dengan manusia?

2.      Bagaimanakah interaksi antara fungi dengan manusia?

3.      Bagaimanakah interaksi antara virus dengan manusia?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka adapun tujuan penulisan makalah ini yang dapat
dirumuskan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui interaksi antara bakteri dengan manusia.

2.      Untuk mengetahui interaksi antara fungi dengan manusia.

3.      Untuk mengetahui interaksi antara virus dengan manusia.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Interaksi antara Bakteri dengan Manusia

Bakteri merupakan organisme sel tunggal yang berukuran sangat kecil. Bakteri hidup
dimana-mana, termasuk di dalam tubuh kita. Bakteri banyak berperan dalam proses yang terjadi di
dalam tubuh kita. Jumlah bakteri yang menguntungkan jauh lebih banyak daripada bakteri yang
merugikan. Sering kali mendengar nama bakteri saja, asosiasinya selalu pada penyebab penyakit.
Padahal, tidak demikian dengan bakteri baik yang disebut probiotik. Bakteri ini memang baik. Seperti
namanya, dia menghasilkan antibiotika alami yang membantu keutuhan mukosa usus. Selain
itu, probiotik dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu proses metabolisme dalam usus.

Sebuah penelitian di Finlandia menemukan bahwa probiotik mampu mencegah


invasi bakteri jahat dengan menghasilkan antibiotika yang menghambat pertumbuhan bakteri jahat.
Probiotik juga dinyatakan dapat mencegah konstipasi dan mengurangi bakteri  Helycobacter
pylori yang menyebabkan infeksi pada lambung. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis bakteri
yang sifat interaksinya menguntungkan.

2.1.1 Bakteri yang Menguntungkan Manusia

1)      Lactobacillus acidophilus

Lactobacillus acidophilus merupakan salah satu jenis bakteri asam laktat, termasuk bakteri gram
positif berbentuk kokus atau batang, bersifat nonmotil, dan non spora yang memproduksi asam
laktat sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai sumber
karbon utama dalam memproduksi energi.  Bakteri ini dapat tumbuh baik dengan ataupun tanpa
oksigen, dapat hidup pada lingkungan yang sangat asam seperti pada pH 4-5 atau dibawahnya dan
bakteri ini merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai
satu satunya produk akhir, bakteri ini dikenal sebagai bakteri yang sangat baik, umumnya ditemukan
pada saluran gastro intestinal manusia, hewan, mulut dan vagina. Kehadiran mereka dalam jumlah
yang normal penting untuk membantu produksi vitamin K dan menjaga sistem imun. Lactobacillus
yang terdapat di vagina berperan dalam menjaga keseimbangan pH vagina sehingga tidak akan
tumbuh jamur yang menyebabkan infeksi pada vagina. Lactobacillus yang terdapat di usus
memfermentasi serat dan mengubahnya menjadi asam lemak rantai pendek yang dapat melindungi
terhadap kanker. Selain itu, mereka membuat lingkungan usus menjadi asam serta menghambat
pertumbuhan bakteri berbahaya.
Interaksi E coli pada usus manusia

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu


jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan
oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E.
Coli tidak berbahaya,  Bakteri coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak
memiliki spora, memiliki pili, anaerobik fakultatif, suhu optimum 370C, flagella peritrikus,
dapat memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan gas, bersifat patogenik, menyebabkan
infeksi saluran kemih

            Habitat utama Escherichia coli adalah dalam saluran pencernaan manusia


tepatnya di saluran gastrointestinal yaitu pada colon dan juga pada hewan berdarah hangat.
Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40 derajat C, optimum pada 37
derajat. Total bakteri ini sekitar 0,1% dari total bakteri dalam saluran usus dewasa.

            Usus besar atau kolon pada manusia memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas
kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue
(usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung
sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel
darah putih yang berperan dalam imunitas.

             Pada colon, zat-zat sisa ini masih  mengandung banyak air dan garam mineral yang
diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding
kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari.
Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu
bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12.

          Pada proses pembusukan tersebut terjadi fermentasi zat-zat sisa makanan pada
colon yang dibantu oleh bakteri Escherichia coli.  Sebelum zat sisa makanan tersebut masuk
ke dalam colon , terlebih dahulu terjadi penyerapan di dalam usus halus. Zat-zat makanan
yang diserap di dalam usus ini misalnya monosakarida, disakarida, vitamin dan lemak.
Selanjutnya zat sisa tersebut akan mengalami pembususkan di colon. Selama pembusukan
tersebut terjadi fermentasi zat-zat yang masih terkandung dalam zat sisa seperti
polisakarida. Polisakarida ini akan difermentasi sehingga menghasilkan zat-zat yang tertentu
seperti asetat propaniat butirat. Dalam proses pembususkan ini juga menghasilkan vitamin K
dan B12 yang bermanfaat magi tubuh manusia. Selanjutnya zat-zat sisa yang tidak dapat
terserap lagi akan dikeluarkan sebagai feses.  Berikut ini merupakan bagan simbiosis bakteri
coli dalam colon.

Disamping peranan yang menguntungkan beberapa bakteri juga dapat merugikan


manusia, antara lain sebagai berikut :

2.1.2 Bakteri yang Merugikan Manusia


Bakteri merupakan mikroba yang ada disekitar hidup manusia, khususnya di tubuh manusia
terdapat beberapa mikroba yang hidup dalam keadaan flora normal. Bakteri dikatakan menjadi
parasit (pathogen) atau merugikan ketika bakteri dalam keadaan melebihi flora normal akibatnya
akan menimbulkan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Jadi, bakteri merugikan adalah
bakteri yang menyebabkan penyakit/kerugian pada manusia. Sebagian besar bakteri sebagai
penyebab penyakit adalah bakteri gram negative dan menginfeksi dalam jumlah jamak. Adapun
beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah sebagi berikut.

·      Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera pada manusia.

·      Mycobacterium tubercolosis,  penyebab penyakit TBC (Tubercolosis).

·      Salmonella typhosa,  penyebab penyakit tifus pada manusia.

·      Vibrio comma, penyebab penyakit kolera pada manusia.

·      Haemophilus influenza,  penyebab penyakit influenza pada manusia.

·      Diplococcus pneumonia, penyebab radang paru-paru pada manusia.

·      Clostridium tetani, penyebab penyakit tetanus pada manusia.

·      Neiseria meningtis,  penyebab radang selaput otak.

·      Neiseria gogorrhoeae,  penyebab penyakit kencing nanah.

·      Treponema pallidum, penyebab penyakit kelamin yang disebut penyakit sifilis atau lebih dikenal
dengan penyakit raja singa.

·      Mycobacterium leprae, penyebab penyakit kulit yaitu lepra.

·      Shigella dysenteriae,  penyebab penyakit disentri basiler (Anne Ahira,2012)

Dari beberapa penyakit yang disebutkan, akan dijelaskan lagi mengenai penyakit
Tubercolosis yang menginfeksi paru-paru dan penyakit tifus yang menginfeksi usus manusia yaitu
sebagai berikut.

Bakteri merugikan pada Sistem pernafasan

Pada jalannya pernafasan normal, berbagai macam mikroba akan terhirup masuk kedalam
saluran pernafasan baik bakteri baik ataupun bakteri pathogen yang mampu menyebabkan penyakit.
Salah satu bakteri yang menimbulkan penyakit pada manusia yaitu bakteri Mycobacterium
tubercolosis, bakteri ini merupkan penyebab penyakit TBC (Tubercolosis). Penyakit TBC dapat
menyerang pada siapa saja tanpa terkecuali baik pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta
dimana saja. Pemyakit ini menyebabkan batuk yang disertai darah.

-          Karakteristik & Klasifikasi Ilmiah


Adapun karakteristik dari bakteri penyebab penyakit TBC (Tubercolosis) yaitu
Bakteri Mycobacterium tubercolosis yakni sebagai berikut.

Bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis  ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang
ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 m m dan
lebar 0,2 - 0,5 m m yang bergabung membentuk rantai. Basil ini tidak bergerak dan tidak
membentuk spora, tidak membentuk kapsul dan apabila diwarnai sering nampak bermanik atau
berbutir-butir. Satu karakteristik basil tuberkel yang menonjol adalah penampilannya yang berlilin.
Zat lilin ini berperan dalam terbentuknya fase atau formasi granuloma/bintil/nodul yang terlihat
pada hasil foto rontgen paru-paru penderita TBC (Dwija Bawa,2010).

-          Cara Penularan/Infeksi  Penyakit TBC

Bakteri ini biasanya berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya melalui saluran
pernafasan, keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk saat
seseorang menarik nafas, juga dapat menular melalui udara. Habitat asli
bakteri Mycobacterium tuberculosis  sendiri adalah paru-paru manusia. Droplet yang terhirup sangat
kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan
sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil
berkembang biak dengan cara pembelahan diri di dalam paru-paru dan menyebabkan batuk yang
disertai darah (Dwija Bawa,2010).

-          Cara Pencegahan

Adapun cara pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terinfeksi bakteri penyebab
penyakit TBC yaitu sebagai berikut.

1.      Konsumsi makanan bergizi. Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan
meningkat. Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan
bakteri TBC yang kemungkinan terhirup.

2.      Vaksinasi. Dengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-sel darah putih
menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri TBC. Meski begitu,
vaksinasi ini tidak menjamin penderita bebas sama sekali dari penyakit TBC, khususnya
TBC paru.

3.      Lingkungan. Lingkungan yang kumuh dan padat akan membuat penularan TBC


berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa lingkungan yang sehat dan kebersihan makanan
dan minuman sangat perlu untuk dijaga (Anonim,2012)

-          Cara Pengobatan
Pengobatan TBC harus dilakukan secara tepat sehingga secara tidak langsung akan
mencegah penyebaran penyakit ini. Berikut adalah beberapa obat yang biasanya digunakan
dalam pengobatan penyakit TBC:

1.      Isoniazid (INH). Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) ini


merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk menimbulkan efek.
Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel mikrobakteri

2.      Rifampisin / Rifampin. Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan


mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri

3.      Pirazinamid. Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam


lemak yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri

4.      Streptomisin. Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh sel mikroba


dengan cara menghambat sintesis protein

5.       Ethambutol. Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukan dinding


sel bakteri dengan meningkatkan permeabilitas dinding

6.      Fluoroquinolone. Fluoroquinolone adalah obat yang menghambat replikasi bakteri M.


tuberculosis. Replikasi dihambat melalui interaksi dengan enzim gyrase, salah enzim yang
mutlak diperlukan dalam proses replikasi bakteri M. Tuberculosis. (Dwija Bawa,2010).

Bakteri merugikan pada Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan terdiri
dari organ-organ yang fungsinya saling bergantung. Jika salah satu organ mengalami kerusakan maka
sistem pencernaan bermasalah sehingga tidak mampu memecah makanan menjadi energi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh infeksi mikroba di dalam sistem
pencernaan, salah satunya adalah bakteri penyebab penyakit typhus.

Typhus  adalah penyakit yang disebarkan oleh bakteri Salmonella typhosa, dimana bakteri


ini menginfeksi usus, sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh akibat antibodi yang gagal dalam
melawan bakteri ini.Penyakit ini bisa sangat berbahaya jika tidak segera dilakukan pengobatan sedini
mungkin, karena dapat mengakibatkan pendarahan usus ataupun kebocoran usus (Marlina,2011)

-          Karakteristik & Klasifikasi Ilmiah

Salmonella typhosa  adalah suatu genus bacteria enterobakteria gram negatif berbentuk
tongkat. Bisa bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfide, tidak berspora dan panjangnya
bervariasi. Kebanyakan species bergerak dengan flagel peritrih. Tumbuh cepat pada pembenihan
biasa tetapi tidak meragikan sukrosa dan laktosa, bisa hidup dalam air yang dibekukan dengan masa
yang lama, resisten terhadap zat-zat kimia tertentu misalnya hijau brilian, natrium tetrationat, dan
natrium dioksikholat. Senyawa ini menghambat kuman koliform dan karena itu bermanfaat untuk
isolasi salmonella dari tinja.

2.2 Interaksi antara Fungi dengan Manusia

            Fungi merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia fungi atau regnum
fungi. Fungi adalah organisme kemoheterotrof  yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya
(sumber karbon dan energi). Fungi pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri fungi
berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan,
dan  reproduksinya.  Struktur tubuh dari fungi tergantung pada pada jenisnya, ada yang
uniseluler,berbentuk oval, tidak berfilamen serta tidak berflagela misalnya khamir sedangkan yang
multiseluler  adalah kapang, tubuhnya dapat dibedakan menjadi dua yakni miselium dan spora.
Miselium adalah kumpulan  beberapa filament yang disebut hifa.

Cara makan dan habitat fungi adalah semua jenis fungi bersifat heterotrof. Namun, berbeda
dengan organisme lainnya, fungi tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh
makanan, fungi menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena fungi merupakan konsumen maka fungi
bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia
lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, fungi dapat
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Pertumbuhan dan reproduksi dari fungi
adalah Reproduksi fungi dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual,
fungi menghasilkan spora. Reproduksi secara seksual pada fungi melalui kontak
gametangium  dan konjugasi. Dalam kehidupan manusia peranan fungi sangat banyak, baik peran
yang merugikan maupun yang menguntungkan.  Fungi yang menguntungkan meliputi berbagai jenis
antara lain sebagai berikut.

2.2.1 Fungi yang Menguntungkan Manusia

Berberapa jenis jamur mempunyai peran yang menguntungkan bagi kehidupan manusia,
peran yang menguntungkan tersebut terjadi melalui campur tangan manusia yang nantinya dapat
berguna bagi kehidupanya baik di bidang kesehatan, pangan atau industri. Namun berikut ini akan
dibahas jamur atau fungi tersebut yang berperan di bidang kesehatan atau medis, antara lain yaitu
sebagai berikut.

1. Penicillin

- Sejarah Penicillin

Antibotik pertama kali ditemukan pada tahun 1910 oleh Paul Ehrlich, yang dinamakan
Arsphenamin. Antibiotik Penicillin ditemukan pada tahun 1929 oleh Alexander Fleming, ilmuan
biologi dari Skotlandia (1881-1955).  Prestasinya yang paling terkenal adalah penemuan enzim
liusozome (1923) dan antibiotik penisilin dari jamur Penicillium chryzogenum  atau Penicillium
notatum  (1929). Beliau mendapat penghargaan Nobel pada 1945, bersama Howard Walter Florey
dan Ernst Boris Chain.

            Penisilin (Penicillin atau PCN) dalah sebuah kelompok antibiotika β-laktam yang digunakan


dalam penyembuhan penyakit infeksi karena bakteri, biasanya berjenis Gram positif. Sebutan
"penisilin" juga dapat digunakan untuk menyebut anggota spesifik dari kelompok penisilin. Semua
penisilin memiliki dasar rangkaPenam, yang memiliki rumus molekul R-C 9H11N2O4S, dimana R adalah
rangka samping yang beragam.

Penemuan penislin selalu dikaitkan dengan ilmuwan Skotlandia, Alexander Fleming


pada 1929, walaupun sebenarnya banyak ilmuwan lain yang telah mencatat efek antibakteri
sebelum Fleming. Fleming, dalam laboratoriumnya di Rumah Sakit Santa Maria (kini
merupakan salah satu rumah sakit pendidikan di London),mencatat adanya lingkaran
hambatan (zona bening) pada pertumbuhan bakteri di piringan kultur Staphylococcus.

Fleming menyimpulkan bahwa hambatan itu dikarenakan sebuah subtansi


penghambat pertumbuhan dan menghancurkan bakteri. Ia kemudian menumbuhkan sebuah
kultur murni dan menemukan Penicillium yang kemudian dikenal sebagai Penicillium
chrysogenum. Fleming memberikan istilah "penisilin" untuk menggambarkan hasil filtrasi dari
kultur mikrobiologis Penicillium. Penisilin ditemukan efektif melawan bakteri Gram positif dan
tidak efektif pada Gram negatif dan jamur. Fleming optimis bahwa penisilin akan menjadi
disinfektan yang sangat berguna, berpotensi tinggi dengan tingkat keracunan yang rendah
dibandingkan antiseptik masa itu.

Lingkup aktivitas penisilin yang sempit menjadikan para peniliti mencari turunan
penisilin yang dapat mengobati infeksi yang lebih banyak. Howard Florey dan Ernst
Chain selanjutnya mengambil alih pengembangan penisilin selanjutnyaa. Perkembangan
besar yang pertama adalah ampisilin, yang memiliki lingkup aktivitas yang lebih luas
daripada penisilin asli. Perkembangan berikutnya menghasilkan penisilin yang dapat
menahan enzim beta-laktamase termasuk flukloksasilin, dikloksasilin, dan metisilin.
Penemuan ini sangat penting untuk melawan spesies bakteria yang memiliki beta-
laktamase, namun tidak dapat melawan strain Staphylococcus aureus yang tahan metisilin.
Penisilin yang antipseudomal seperti Tisarsilin dan Piperasilin efektif untuk melawan
bakteri untuk Neisseria gonorrhoea, yang menyebabkan gonore, walau bakteri ini
adalah Gram negatif. Penemuan baru penicillin diketahui efektif melawan strain patogen dari
genera : Micrococcus, Streptococcus, Diplococcus, Neisseria, Clostridium, Treponema,
Borrelia, Leptospira, Corynebacterium, Bacillus,d a n Actinomyces. Sebagai tambahan,
beberapa strain dari mikroorganisme tipe lain, termasuk virus dan Rickettsia
(seperti Miyagawanella psittacii) juga ada yang sensitif terhadap penicillin. Produksi
Penicillin dilakukan melalui metode surface-culture untuk produksi komersial penicillin yang
sekarang ini tidak lagi digunakan di USA atau Inggris tapi metode ini adalah metode
produksi komersial pertama.

Karakteristik  & Klasifikasi Penicilium

Nama Penicillium berasal darikata Latin yang memiliki arti “kuas” sebab bentuk dari
jamur  Penicillium seperti kuas jika dilihat secara mikroskopik. Anggota Ascomycota sendiri memiliki
ciri-ciri khusus yang dimilki yaitu : 1) dapat menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil
reproduksi seksual, berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spora; 2) kotak spora ini
menyerupai kantong, sehingga disebut askus hidup saprofit, parasit, atau bersimbiosis; 3) hifa
bersekat melintang serta hifanya bercabang-cabang; 4) tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan
ada juga yang multiseluler; 5) Reproduksi aseksual dengan tunas (pada jamur uniseluler) ,
fragmentasi dan spora aseksual/konidia (pada jamur multi seluler); 6) Spora aseksual terbentuk pada
ujung hifa khusus yang disebut konidiofor ; 7) Warna spora dan konidia bermacam-macam, ada yang
hitam, cokelat, kebiruan, dan bahkan ada yang merah orange. reproduksi seksual dilakukan dengan
askus. askus adalah semacamsporangium yang menghasilkan askospora; 8) Beberapa askus biasanya
mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma.

Untuk spesies  Penicillium sendiri, secara umum memiliki ciri-ciri yaiutu : 1) hidup secara


saprofit di berbagai tempat, terutama pada substrat yang mengandung gula (seperti nasi, roti, dan
buah yang telah ranum); 2) berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia.
Konidia    dibentuk pada ujung hifa. Hifa pembawa konidia disebut konidiofor. Sehingga setiap
konidia dapat dapat tumbuh membentuk jamur baru; 3) konidiofor nya berbentuk seperti sikat/kuas;
4) reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi secarageneratif sulit
ditemukan.

Pada kultur yang sama dapat menghasilkan beberapa macam molekul penicillin


antara lain penicillin G dan penicillin V. Penicillin G merupakan penicillin yang paling banyak
diproduksi secara komersial dewasa ini.
Gambar 10.  Struktur Benzilpenisilin

 Benzilpenisilin atau penisilin G adalah antibiotika yang berspektrum sempit, artinya hanya


mampu menghambat atau membunuh mikroorganisme tertentu yaitu bakteri Gram positif.
Penisilin G secara khusus diberikan tidak melalui mulut karena sifatnya yang tak stabil
dengan asam hidroklorat di lambung. Penisilin G adalah antibiotik pertama yang berfungsi
secara klinis, ditemukan oleh Howard Florey dan koleganya pada tahun 1939.

Fenoksimetilpenisilin , atau dikenal dengan penisilin V, adalah penisilin yang aktif


secara oral (diberikan melalui mulut). Obat ini kurang aktif dibandingkan benzilpenisilin. Obat
ini hanya sesuai pada kondisi konsentrasi jaringan tinggi tidak diperlukan.

Berdasarkan sifat kimia yang menonjol dibedakan ke dalam 5 kelompok sebagai


berikut :
1)      Penicillin alami.

Misalnya penicillin-G, yang dihasilkan dari biakan jamur yang diekstraksi dan kemudian
dimurnikan. Kalau diberikan secara oral kelompok penicillin ini cepat mengalami hidrolisis
oleh asam lambung

2)      Penicillin yang tahan asam, termasuk asam lambung.

Kelompok penicillin ini memiliki gugus phenoxyl yang terikat oleh gugus alkyl dari rantai acylnya.
Dalam kelompok ini terdapat Phenoxy-methyl-penicillin, Phenoxy- aethyl-penicillin, Phebenicillin,
Amoxicillin dan Ampiciliin.

3)      Penicillin yang tahan terhadap enzim penicillinase & beta-laktamase.

Disebabkan oleh penggantian cincin aromatis untuk melindungi cincin β laktam. Termasuk
kelompok ini adalah Methicillin, Azidocillin dan Pirazocillin. \

4)      Penicillin yang tahan asam dan enzim penicillinase.

Termasuk kelompok ini meliputi Oxacillin, Nafcillin, Cloxacillin, Quinacillin dan Dicloxacillin.

Secara sederhana lagi kelompok diatas dapat di

kelompokkan menjadi subbagian tertentu menjadi.

1)   Penisilin semi-sintetetik
Dilakukan modifikasi struktur pada rantai samping dari inti penisilin untuk meningkatkan
kemampuan obat, menstabilkan aktivitas beta-laktamase, dan meningkatkan lingkup kerja.

 
2)      Penisilin lingkup sempit
Kelompok ini dikembangkan untuk meningkatkan keefektifitas melawan beta-laktamase
yang dibuat oleh Staphylococcus aureus,dan dikenal dengan penisilin anti-staphylococcal.

3)   Penisilin lingkup sedang

Kelompok ini dikembangkan untuk meningkatkan llingkup kerja, seperti pada amoksisilin.

a)      Amoksisilin

b)      Ampisilin

4)   Penisilin lingkup luas


Kelompok ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi melawan bakteri Gram negatif.

a)      Piperasilin
b)      Tisarsilin

c)      Azlosillin

d)     Karbenisilin

-    Mekanisme Kerja Penisilin

Penicillium chryzogenum adalah salah satu produsen lipase terbaik diantara jamur dalam satu


genus.selain itu, Penicillium chryzogenum  memilikiaktivitas enzimatik yang tinggi dan memiliki
kemampuan untuk menghasilkanalpha-amilase. selain itu, Penicillium chryzogenum mampu
menghasilkan antibiotik yang dikenal penisilin. Penicillium chryzogenum  (juga dikenal sebagai Penicillium
notatum) merupakan sumber untuk memproduksi penisilin, antibiotik  pertama. Penisilin bekerja
terhadap bakteri gram positif seperti Staphylococcus   dan Pneumococcus.

Cara kerja dari pinisilin adalah dengan cara mengganggu sintesis peptidoglikan di dinding sel
bakteri. Crosslinking pada saat pembentukan peptidoglikan yang terjadi pada bakteri dicegah oleh
pinisilin dengan cara menghambat transpeptidase enzim, dengan kata lain β-laktam akan terikat
pada enzim transpeptidase yang berhubungan dengan molekul peptidoglikan bakteri sehingga
nantinya menyebabkan cacat dinding sel pada bakteri. Kemudian terjadi pengambilan kelebihan air
dan melemahkan dinding sel bakteri ketika sel bakteri membelah sehingga menyebabkan mereka
pecah (lisis sel) dan akhirnya bakteri tersebut mati.

Untuk bakteri Gram negatif seperti  Escherichia coli dan Klebsiella  pneumonia mekanismenya


tidak berbeda dengan mekanisme aksi pada bakteri Gram positif. Hal yang membedakan mekanisme
aksi pada bakteri Gram positif dan negatif yaitu pada bakteri Gram positif, setelah kehilangan
dinding sel akan menjadi protoplas, sedangkan pada bakteri Gram negatif akan menjadi
sferoplas.Protoplas dan sferoplas inilah yang nantinya akan lisis (pecah).

            Disamping peranan yang menguntungkan beberapa fungi juga dapat merugikan manusia,
antara lain sebagai berikut :

2.2.1 Fungi yang Merugikan Manusia

1.      Fungi Penyebab Penyakit Panu

Penyakit panu merupakan “penyakit rakyat” yang dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur.  Penyakit panu dalam bahasa kedokterannya disebut pitiriasis
versikolor atau tinea versikolor  yang disebabkan oleh fungi dalam genus Malassezia  dan sebagai
spesies tunggal disebut sebagai Malassezia furfur. Nama Malassezia furfur  diambil dari nama
penemunya Louis-Charles Malassez  (dari prancis) pada akhir abad ke-19.

-          Karakteristik & Klasifikasi Ilmiah


Malassezia furfur  merupakan flora normal dan terdapat pada mukosa dan kulit. Fungi ini
berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal, dan hifanya berbatang pendek dan
bengkok. Malassezia furfur  menghasilkan konidia sangat kecil ( mikrokonidia ) pada hifanya, tetapi di
samping itu juga menghasilkan makrokonidia besar, multiseptat, berbentuk gelendong yang jauh
lebih besar daripada mikrokonidianya.

-          Cara Menginfeksi

Infeksi yang disebabkan dari fungi Malassezia furfur  akan menimbulkan penyakit pitiriasis


versikolor atau panu. Gejalanya berupa bercak-bercak putih, kadang kemerahan atau cokelat.
Biasanya terdapat di badan tapi bisa juga menyebar ke wajah dan disertai rasa gatal bila berkeringat.
Jika sudah sembuh, penyakit panu itu sering meninggalkan bercak putih yang menetap dalam
beberapa bulan sebelum kembali ke kulit normal. Pitiriaris versikolor timbul ketika yeast Malassezia
furfur  yang secara normal mengkoloni kulit berubah dari bentuk yeast menjadi bentuk miselia yang
patologik, kemudian menginvasi stratum korneum kulit.

Beberapa kondisi dan faktor yang berperan pada patogenesis pitiriaris versikolor antara lain
lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi, produksi kelenjar keringat yang berlebih. Fungi yang
ditemukan sebenarnya normal ditemukan di kulit manusia. Namun dalam keadaan tertentu,
misalnya kulit berkeringat, fungi ini akan membuat kulit menjadi berubah warna. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur baik laki-laki maupun perempuan. Penyakit ini termasuk penyakit menular,
karena fungi bisa berpindah dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Terutama dari rambut ke kulit
di bawahnya.

Hal-hal yang memudahkan seseorang terkena panu:

1. Kurang menjaga kebersihan tubuh

2. Keadaan basah atau berkeringat banyak

3. Keadaan yang lembab

-          Pencegahan dan Pengobatan

·         Pencegahan Penyakit Kulit Panu

-          Biasakan  membersihkan badan dengan mandi dua kali sehari

-          Tidak menggunakan handuk dengan orang lain terutama dengan penderita panu

-          Jemur handuk setelah dipakai, jangan biarkan dalam keadaan basah

-          Jangan memakai pakaian dengan orang lain

-          Ganti handuk sesering mungkin

·         Pengobatan Penyakit Kulit Panu


            Berbagai obat atau salep antifungi dapat digunkan untuk pengobatan. Selain obat-obatan
kimia, panu dapat disembuhkan dengan obat tradisional. Berkut beberapa obat tradisional untuk
menyembuhkan penyakit kulit panu.

-          Lengkuas. Lengkuas diparut dan dicampurkan degan garam yang butirannya lebih besar. Setelah
tercampur,gosokkan parutan lengkuas pada bagian kulit yang terkena panu.

-          Kunyit. Sama halnyadenngan lengkuas, kunyit diparut dan dicampur dengan garam kristal
kemudiangosokkan ke daerah yang terkena panu.

-          Bawang putih. Satu suing bawang putih dan potong menjadi dua. Potongan tersebut kemudian
digosok-gosokkan kebagian yang terkena panu. Lakukan dengan teratur yakni pagi,siang dan malam
hingga panu mengelupas dan kering

2.      Fungi Penyebab Penyakit Kandidiasis

Kandidiasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh jenis mikroorganisme yaitu fungi
Candida, terutama Candida albicans. Infeksi selaput lendir seperti yang terjadi pada mulut atau
vagina, sering terjadi pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan normal, tetapi infeksi ini lebih
sering ditemukan atau merupakan infeksi yang menetap pada penderita diabetes atau AIDS dan
pada wanita hamil. Orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan menurun sering menderita
kandidiasis yang menyebar ke seluruh tubuhnya.

Karaketrisik & Klasifikasi Ilmia

-          Candida albicans adalah fungi sel tunggal, berbentuk bulat sampai oval. Jumlahnya sekitar 80
spesies dan 17 diantaranya ditemukan pada manusia. Dari semua spesies yang ditemukan pada
manusia, Candida.albicans merupakan yang paling pathogen. Candida albicans  merupakan fungi
dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel
tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan
membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang
mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran
2-5 μ x 3-6 μ hingga 2-5,5 μ x 5-28 μ . Candida. albicans  memperbanyak diri dengan membentuk
tunas yang akan terus memanjang membentuk hifa semu. Hifa semu terbentuk dengan banyak
kelompok blastospora berbentuk bulat atau lonjong di sekitar septum. Pada beberapa strain,
blastospora berukuran besar, berbentuk bulat atau seperti botol, dalam jumlah sedikit. Sel ini dapat
berkembang menjadi klamidospora yang berdinding tebal dan bergaris tengah sekitar 8-12 μ.
Morfologi koloni C. albicans  pada medium padat agar Sabouraud Dekstrosa, umumnya berbentuk
bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin dan kadang-kadang sedikit berlipat-lipat
terutama pada koloni yang telah tua. Umur biakan mempengaruhi besar kecil koloni. Warna koloni
putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape.
-          Cara Menginfeksi

Proses infeksi dimulai dengan perlekatan Candida albicans pada sel epitel vagina.


Kemampuan melekat ini lebih baik pada Candida albicans daripada spesies Candida lainnya.
Kemudian, Candida albicans mensekresikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-
ikatan protein sel pejamu sehingga memudahkan proses invasi.

Selain itu, Candida albicans juga mengeluarkan mikotoksin diantaranya gliotoksin yang


mampu menghambat aktivitas fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya
kolonisasi Candida albicans memudahkan proses invasi tersebut berlangsung sehingga menimbulkan
gejala pada pejamu.

Berbagai kondisi yang menurunkan keasaman vagina dan dapat meningkatkan resiko
terkena infeksi fungi vagina sebagai berikut:
• stress
• kurang tidur                                  

• sakit        

• diet yang buruk atau terlalu banyak makan makanan yang mengandung gula

• kehamilan

• menstruasi

• menggunakan pil KB

• menggunakan antibiotic

• menggunakan obat-obatan steroid

• penyakit seperti diabetes yang tidak terkontrol atau infeksi HIV

Pencegahan dan  Pengobatan

Untuk mengatasi Candida, dapat dilakukan empat hal utama, yaitu membunuh khamir
tersebut, mengurangi atau membatasi penggunaan antibiotik dan obat imunosupresif, diet atau
pengurangan makanan yang dibutuhkan Candida untuk berkembang, menyeimbangkan dan
meningkatkan sistem imun tubuh dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh secara tepat.Salah
satu cara terbaik untuk mengontrol Candida dalam tubuh melalui diet makanan adalah menghindari
konsumsi segala jenis gula, tepung putih (white flour), minuman beralkohol, jamur, acar, makanan
hasil fermentasi, kacang kering, keripik kentang, pretzel, junk food, bacon, daging babi hasil
penggaraman, daging dan segala jenis keju.

2.3 Interaksi antara Virus dengan Manusia

Virus merupakan agen penginfeksi nonseluler yang memiliki truktur sangat sederhna
tersusun atas asam nukleat  (AND atau ARN) yang selubungi oleh protein (kapsid). Virus memiliki
sifat utama sebagai parasit obligat di dalam sel sehingga seluruh aktivitas “kehidupannya”  ada di
dalam sel inangnya.Sejak awal penemuannya, kehadiran virus selalu dikaitkan dengan berbagai je is
penyakit.  Virus juga merugikan karena dapat mengancam  kelangsungan suplai bhan pangan melalui
ninfeksi pada hewan ternak maupun tanaman pangan. Selain merugikan, sebenarnya beberapa virus
ada pula yang menguntungkan, berikut akan dijelaskan virus yang menguntungkan manusia.

2.3.1 Virus yang Menguntungkan Manusia

Dalam kehidupan manusia, keberadaan virus seringkali dianggap merugikan karena


menyebarkan sejumlah penyakit. Berkat adanya teknologi yang berkembang secara pesat, virus
banyak dibudidayakan oleh manusia. Virus dapat dimanfaatkan di bidang kedokteran maupun dalam
bidang rekayasa genetika. Beberapa contoh manfaat virus di antaranya sebagai berikut :

1.      Penggunaan Bakteriofag untuk Mengidentifikasi Bakteri Patogen

Bakteriofag (Bacteriophage)” berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu Bakteria (Bacteria)
dan Phagus (Phagein). Secara umum Bakteriofag merupakan semua jenis virus yang dapat
menginfeksi bakteri, yang mana virus ini dapat berkembang dengan memanfaatkan bakteri
inangnya. Seperti halnya kebanyakan virus, bakteriofag memiliki komponen/struktur penyusun yang
serupa yaitu mantel protein dan asam nukleat. Adapun asam nukleat dari bakteriofag itu sendiri
dapat berupa ssDNA, ssRNA, dsDNA, dan dsRNA (ss: untai tungal, ds: untai ganda). Bentuk untaian
asam nukleat tersebut umumnya linier, circular maupun segmented. Beberapa bakteriofag dapat
menyisipkan asam nukleatnya dengan asam nukleat bakteri inang (fase lisogenik) dan dapa juga
langsung menyebabkan lisisnya bakteri inang dengan menghasilkan beberapa enzim yang berperan
dalam pelisisan tersebut. Enzim ini dikenal dengan sebutan “Endolisin”.

Teknologi kedokteran telah menggunakan bakteriofag (fag virulen) untuk mengenal dan
mengidentifikasi bakteri pathogen. Ketahanan dan kerentanan bakteri terhadap serangan
bakteriofag  dapat digunakan untuk menentukan galur-galur bakteri dalam sistem klasifikasinya.
Setiap galur bakteri menunjukkan tipe lisis tertentu apabila terinfeksi oleh tipe fag tertentu pula.
Cara menentukan galur bakteri dengan melihat tipe lisis setelah diinversi fag tertentu disebut
penentuan tipe fag. Proses penentuan ini secara rutin dipakai untuk mengidentifikasi bakteri
pathogen, misalnya Stafilokokus dan Basilus tifoid. Jadi fag merupakan alat untuk mendiagnosis
suatu penyakit dan untuk mengikuti penyebaran penyakit dimasyarakat. Lisogenik pada bakteri
merupakan suatu model konseptual untuk menelaah virus onkogenik (virus penyebab kanker)
karena virus-virus itu juga mempunyai kemampuan untuk mengekalkan materi genetiknya dalam
sel-sel yang terinfeksi.

2.         Virus digunakan untuk pembuatan vaksin

Vaksin (dari kata vaccinia), merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk


menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar". Vaksin dapat berupa galur
virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin
dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel
serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan
untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Vaksin pertama diproduksi oleh Edward Jenner pada tahun 1796 untuk memberikan
perlindungan terhadap penyakit cacar. Dalam keadaan biasa, tubuh manusia bereaksi
terhadap invasi virus dengan beberapa cara berbeda. Beberapa jenis vaksin dibedakan
berdasarkan proses  produksinya antara lain :

a. Vaksin hidup (Live attenuated vaccine)

Vaksin terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan, masih antigenik namun tidak
patogenik. Contohnya adalah virus polio oral. Oleh karena vaksin diberikan sesuai infeksi alamiah
(oral), virus dalam vaksin akan hidup dan berkembang biak di epitel saluran cerna, sehingga akan
memberikan kekebalan lokal.

b. Vaksin mati (Killed vaccine / Inactivated vaccine)

Vaksin mati dihasilkan dengan menghancurkan infektivitasnya sedangkan imunogenitasnya


masih dipertahankan dengan cara; (1) fisik misalnya dengan pemanasan, radiasi (2) chemis, dengan
bahan kimia fenol, betapropiolakton, formaldehid, etilenimin. Dengan perlakuan ini virus menjadi
inaktif tetapi imunogenitasnya masih ada. Vaksin ini sangat aman karena tidak infeksius, namun
diperlukan jumlah yang banyak untuk menimbulkan respon antibodi.

c. Rekombinan

Vaksin rekombinan memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar. Gen virus
yang diinginkan diekspresikan dalam sel prokariot atau eukariot. Sistem ekspresi eukariot meliputi
sel bakteri E.coli, yeast, dan baculovirus. Dengan teknologi DNA rekombinan selain dihasilkan vaksin
protein juga dihasilkan vaksin DNA. Penggunaan virus sebagai vektor untuk membawa gen sebagai
antigen pelindung dari virus lainnya, misalnya gen untuk antigen dari berbagai virus disatukan ke
dalam genom dari virus vaksinia dan imunisasi hewan dengan vaksin bervektor ini menghasilkan
respon antibodi yang baik.

d. Toksoid

Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. Pemanasan dan penambahan
formalin biasanya digunakan dalam proses pembuatannya. Hasil pembuatan bahan toksoid yang jadi
disebut sebagai natural fluid plain toxoid, dan merangsang terbentuknya antibodi antitoksin.
Imunisasi bakteriil toksoid efektif selama satu tahun.

e. Vaksin DNA ( naked plasmid DNA)


Suatu pendekatan yang relatif baru dalam teknologi vaksin yang memiliki potensi dalam
menginduksi imunitas seluler. Dalam vaksin DNA, gen tertentu dari mikroba diklon kedalam suatu
plasmid bakteri yang direkayasa untuk meningkatkan ekspresi gen yang diinsersikan kedalam sel
mamalia. Setelah disuntikkan DNA, plasmid akan menetap dalam nukleus sebagai episom, tidak
berintegrasi kedalam DNA sel (kromosom), selanjutnya mensintesis antigen yang dikodenya. Selain
itu vektor plasmid mengandung sekuens nukleotida yang bersifat imunostimulan yang akan
menginduksi imunitas seluler.

Beberapa kelemahan vaksin DNA bahwa kemungkinan DNA dalam vektor plasmid akan
berintegrasi kedalam genom host/inang, kemungkinan akan menginduksi tumor atau menginduksi
terbentuknya antibodi terhadap DNA. Selain itu vaksin DNA dapat menginduksi respon imun seluler
yang kuat tidak hanya terhadap antigen mikroba melainkan juga terhadap antigen inangnya.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui keamanan vaksin DNA yang efektif
terhadap patogen intraseluler.

2.3.2 Virus yang Merugikan Manusia

1. AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan suatu kumpulan gejala (sindroma)
yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang  merusak sistem imun tubuh
sehingga penderita sangat rentan terhadap mikroorganisme oportunistik. Munculnya Syndrome ini
erat hubungannya dengan berkurangnya zat kekebalan tubuh yang prosesnya tidaklah terjadi
seketika melainkan sekitar 5-10 tahun setelah seseorang terinfeksi HIV.

Berdasarkan hal tersebut maka penderita AIDS dimasyarakat digolongkan kedalam 2


kategori yaitu :

-          Penderita yang mengidap HIV dan telah menunjukkan gejala klinis (penderita AIDS positif).

-          Penderita yang mengidap HIV, tetapi belum menunjukkan gejala klinis (penderita AIDS negatif).

-          Penyebab  HIV/AIDS

Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis Retrovirus RNA. Dalam bentuknya yang asli
merupakan partikel yang inert, tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target.
Sel target virus ini terutama sel Lymfosit T, karena ia mempunyai reseptor untuk virus HIV yang
disebut CD-4. Didalam sel Lymfosit T, virus dapat berkembang dan seperti retrovirus yang lain, dapat
tetap hidup lama dalam sel dengan keadaan inaktif. Walaupun demikian virus dalam tubuh pengidap
HIV selalu dianggap infectious yang setiap saat dapat aktif dan dapat ditularkan selama hidup
penderita tersebut.

Secara mortologis HIV terdiri atas 2 bagian besar yaitu bagian inti (core) dan bagian selubung
(envelop). Bagian inti berbentuk silindris tersusun atas dua untaian RNA (Ribonucleic Acid). Enzim
reverce transcriptase dan beberapa jenis prosein. Bagian selubung terdiri atas lipid dan glikoprotein
(gp 41 dan gp 120). Gp 120 berhubungan dengan reseptor Lymfosit (T4) yang rentan. Karena bagian
luar virus (lemak) tidak tahan panas, bahan kimia, maka HIV termasuk virus sensitif terhadap
pengaruh lingkungan seperti air mendidih, sinar matahari dan mudah dimatikan dengan berbagai
disinfektan seperti eter, aseton, alkohol, jodium hipoklorit dan sebagainya, tetapi telatif resisten
terhadap radiasi dan sinar utraviolet.

Virus HIV hidup dalam darah, saliva, semen, air mata dan mudah mati diluar tubuh. HIV
dapat juga ditemukan dalam sel monosit, makrotag dan sel glia jaringan otak.

-          Cara penularan AIDS

Penularan HIV akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, yaitu:

a.       Melalui hubungan seksual yang tidak aman  dengan seorang pengidap HIV (homoseksual maupun
Heteroseksual).

b.      Melalui darah dan produk-produk darah yang tercemar oleh HIV.

c.       Melalui alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV.
Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama-sama oleh para pecandu narkotika akan
mudah menularkan HIV di antara mereka bila salah satu diantaranya pengidap HIV.

d.      Penularan HIV dari ibu hamil pengidap HIV kepada janin saat kehamilan, proses kelahiran atau pada
saat menyusui.

-          Patogenesis

Dasar utama patogenesis HIV adalah kurangnya jenis limposit T helper/induser yang
mengandung marker CD 4 (sel T 4). Limfosit T 4 merupakan pusat dan sel utama yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi fungsi-fungsi imunologik. Menurun atau
hilangnya sistem imunitas seluler, terjadi karena HIV secara selektif menginfeksi sel yang berperan
membentuk zat antibodi pada sistem kekebalan tersebut, yaitu sel lymfosit T4. Setelah HIV mengikat
diri pada molekul CD 4, virus masuk kedalam target dan ia melepas bungkusnya kemudian dengan
enzym reverse transcryptae ia merubah bentuk RNA agar dapat bergabung dengan DNA sel target.
Selanjutnya sel yang berkembang biak akan mengundang bahan genetik virus. Infeksi HIV dengan
demikian menjadi irreversibel dan berlangsung seumur hidup.

Pada awal infeksi, HIV tidak segera menyebabkan kematian dari sel yang di infeksinya tetapi
terlebih dahulu mengalami replikasi (penggandaan), sehingga ada kesempatan untuk berkembang
dalam tubuh penderita tersebut, yang lambat laun akan menghabiskan atau merusak sampai jumlah
tertentu dari sel lymfosit T4. setelah beberapa bulan sampai beberapa tahun kemudian, barulah
pada penderita akan terlihat gejala klinis sebagai dampak dari infeksi HIV tersebut. Masa antara
terinfeksinya HIV dengan timbulnya gejala-gejala penyakit (masa inkubasi) adalah 6 bulan sampai
lebih dari 10 tahun, rata-rata 21 bulan pada anak-anak dan 60 bulan pada orang dewasa.

Infeksi oleh virus HIV menyebabkan fungsi kekebalan tubuh rusak yang mengakibatkan daya
tahan tubuh berkurang atau hilang, akibatnya mudah terkena penyakit-penyakit lain seperti penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri, protozoa, dan jamur dan juga mudah terkena penyakit kanker
seperti sarkoma kaposi.  HIV mungkin juga secara langsung menginfeksi sel-sel syaraf, menyebabkan
kerusakan neurologis.

BAB III

PENUTUP
3.1         Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka simpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut :

1.      Baketri yang menguntungkan manusia yaitu Lactobacillus acidophilus yang terletak di dalam


vagina  dan Eschericia coli  yang terdapat pada usus manusia. Sedangkan untuk bakteri yang
merugikan adalah Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC dan Salmonella
thyposa menyebabkan penyakit tifus.

2.      Fungi yang menguntungkan manusia adalah Penicillium notatum yang menghasilkan penicillin.
Sedangkan fungi yang merugikan adalah Malassezia furfur yang menyebabkan penyakit panu
dan Candida albicans yang menyebabkan penyakit candidiasis.

3.      Virus yang menguntungkan manusia adalah virus digunakan untuk pembuatan vaksin, penggunaan
bakteriofag untuk mengidentifikasi bakteri pathogen. Sedangkan yang merugikan adalah AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan suatu kumpulan gejala (sindroma) yang
disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang  merusak sistem imun.

3.2         Saran
Saran yang dapat disampaikan mengenai makalah ini, agar para pembaca mampu mempelajari
interaksi mikroba dengan manusia sehingga mampu mencegah timbulnya interaksi yang merugikan
seperti beberapa penyakit pada manusia, serta mampu menerapkan bioteknologi baik secara
konvensional dan modern.

DAFTAR PUSTAKA
Lud, waluyo. 2013. Mikrobiologi Lingkungan. Malang:UMM PRESS

Sembel, danjte. 2015. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta: CV Offest

Darkuni, M. Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi, dan Mikologi). Malang: Universitas Negeri
Malang.

Gandjar, Wellyzar, dan Ariyanti. 2006. Dasar  Dan  Terapan  Mikologi. Yayasan Obor Indonesia: Jakar

            ta.
Hardiningsih, R., R.N.R. Napitupulu, dan T. Yulinery. 2006. IsolasidanUji
Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus pada pH Rendah.Biodiversitas, Volume 7 Nomor 1.

Jawetz, Ernesst, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Siagian, Albert, 2002, Mikroba Patogen pada Makanan dan


Sumber  Pencemarannya, http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-albiner3.pdf
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Malang: JICA.

Regezi, A., Joseph, 1993, Oral Phatology Clinical-Phatologic Correlation, International Edition, W.B. Saunders
Company, Philadelphia.

Sumarsih, S. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. http://www.google.co.id.

Srimaryati, Suharno, dkk. 2006. Biologi untuk SMA. Erlangga : Jakarta

Sinta purnama.S, dan Zakrinal. 2009. Jago Biologi SMA. Media Pusindo :
Soeroso, 1983.Petunjuk Praktikum Mikrobiologi untuk Mahasiswa Akademi
Kesehatan Lingkungan dan yang Sederajat. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto

Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai