Koleksi naskah kuno merupakan koleksi yang unik, karena koleksi ini dianggap
sebagai salah satu warisan hasil karya budaya bangsa yang tak ternilai bagi bangsa
yang memilikinya. Naskah kuno Nusantara, misalnya merupakan peninggalan tertulis
yang dapat memberikan penjelasan mengenai sejarah, adat-istiadat dan kebudayaan
bangsa Indonesia. lewat naskah kuno dapat dipelajari berbagai pengetahuan, dan pola
pikir suatu bangsa dengan lebih nyata karena diceritakan oleh yang mengalaminya.
Pemetaan kegiatan naskah nusantara di tetapkan sebanyak 3 ( tiga ) provinsi yaitu
Provinsi Maluku Utara ( Ternate dan Tidore ), Provinsi Kalimantan Tikur
( Balikpapan ) dan Provinsi Sumatera Selatan ( Palembang ) , dikarenakan adanya
indikasi kantong-kantong naskah yang tersebar di tiga provinsi tersebut dalam
kondisi kritis dan perlu segera diselamatkan melalui pelestarian yang memadai. Selain
itu naskah kuno di provinsi tersebut mewakili kebudayaan Indonesia bagian timur,
tengah dan barat di mana pada jaman kejayaan kerajaan – kerajaan di daerah
setempat serta kebudayaan lokal . Untuk tiap-tiap lokasi menugaskan 2 orang untuk
melakukan identifikasi kerusakan fisik dan keberadaan naskah yang ada di daerah
pemetaan. Kegiatan dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 9 s.d 12 April 2019. Dari
hasil pemetaan diketahui bahwa naskah-naskah yang ada di daerah pemetaan sebagian
besar mengalami kerusakan dan masyarakat belum tau bagaimana cara merawat
naskahnya. Sebagian besar naskah berupa ajaran agama , pengobatan dan adat istiadat
setempat yang sampai saat ini masih dipergunakan untuk acara-acara adat daerah
setempat.Berdasarkan hasil kajian dari ke 3 tempat lokasi pemetaan yang untuk segera
ditinjaklanjuti untuk diberikan bantuan pelestarian adalah naskah yang berada di
Provinsi Sumatera Selatan ( Palembang ).
Kegiatan ini mendapatkan anggaran sebesar Rp 85.790.000,- yang terserap sebesar Rp
84.771.300,- ( 99% )