Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN DESA MANURUNG

NOMOR 04 TAHUN 2016

TENTANG

PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN


BADAN USAHA MILIK DESA
(BUM Desa)

BUM Desa
KARYA BERSUJUD

PEMERINTAH DESA MANURUNG


KECAMATAN KUSAN HILIR
KABUPATEN TANAH BUMBU
TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU
KECAMATAN KUSAN HILIR
DESA MANURUNG
PERATURAN DESA MANURUNG NOMOR 4 TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) “KARYA BERSUJUD”

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA MANURUNG,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,


dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pembentukan,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik
Desa, bahwa Desa dapat mendirikan BUM Desa berdasarkan
Peraturan Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a,
perlu membentuk Peraturan Desa tentang Pembentukan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Karya Bersujud”
di Desa Manurung Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah
Bumbu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438;)
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor
4866);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5657);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
6. PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan
Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang
Pedoman Administrasi Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113
Tahun 2014 tentangPengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Nomor 2093);
10. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 4 tahun 2015
Tentang Pembentukan, Pengurusan dan Pengelolaan dan
Pembubaran Badan usaha Milik Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 10 Tahun 2009
tentang Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2007
Nomor 18 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Nomor 03);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 17 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2014 Nomor 17);

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA MANURUNG
dan
KEPALA DESA MANURUNG

MEMUTUSKAN :

Menetapakan : PERATURAN DESA MANURUNG PEMBENTUKAN DAN


PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA “KARYA
BERSUJUD” DI DESA MANURUNG KECAMATAN KUSAN
HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Tanah Bumbu.
4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh
pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangkat desa sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan Desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD, adalah
lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dan
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa.
9. Peraturan Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang dibuat
BPD bersama Kepala Desa.
10. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat BUMDdes,
adalah usaha desa yang dibentuk / didirikan oleh pemerintah desa
yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah desa dan masyarakat.
11. Usaha desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi
desa seperti Unit Usaha Pembuatan Kain Tenun / Songket, Unit
usaha jasa dan simpan pinjam, Perdagangan dan umum, unit usaha
Perikanan Pertanian & Peternakan, unit usaha Finance.

BAB II
NAMA, KEDUDUKAN, PEMBENTUKAN, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Dengan nama BUM Desa “Karya Bersujud”;


(2) BUM Desa berkedudukan di Desa Manurung;
(3) BUM Desa dalam melakukan usahanya dengan prinsip : demokrasi
ekonomi yang dimaksud adalah dari oleh dan untuk masyarakat,
pengayoman, pemberdayaan dan keterbukaan.

Pasal 3

(1) Syarat pembentukan BUM Desa :


a. Atas inisiatif pemerintah desa dan/atau masyarakat berdasarkan
musyawarah warga desa;
b. Adanya potensi usaha ekonomi masyarakat;
c. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam
pemenuhan kebutuhan pokok;
d. Tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan secara
optimal, terutama kekayaan desa;
e. Tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan
usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat desa;
f. Adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan
ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan
kurang terakomodasi; dan
g. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan
asli desa.

(2) Mekasnisme pembentukan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dilakukan melalui tahap :
a. rembug desa / musyawarah untuk menghasilkan kesepakatan
yang didirikan unsur pemerintah desa, BPD, Lembaga
Kemasyarakatan Desa lainya.
b. kesepakatan dituangkan dalam Anggaran Dasar dam Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART) yang sekurang-kurangnya berisi :
1) Anggaran Dasar memuat Nama Organisasi dan tata kerja,
Tempat Kedudukan, Maksud dan Tujuan, Kepengurusan, jenis
Usaha, Kepemilikan Modal, system pertanggungjawaban dan
pelaporan, bagi hasil dan kepailitan;
2) Anggaran Rumah Tangga memuat Hak dan Kewajiban Pengurus,
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus, Masa
Bakti Kepengurusan, Penetapan Operasional Jenis Usaha dan
Sumber Permodalan serta Penetapan Jasa /Jasa Pinjaman.
c. pengusulan materi kesepakatan sebagai draft peraturan desa; dan
d. penerbitan peraturan desa.
(3) Peraturan Desa tentang pembentukan BUMDes termasuk AD/ART,
Keputusan Kepala Desa agar di sampaikan kepada Camat, dan
Bupati Tanah Bumbu melalui Kepala BPMPD, paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja sejak ditetapkan.

Pasal 4

Pembentukan BUM Desa “Karya Bersujud” dimaksudkan sebagai wadah


kegiatan usaha-usaha desa untuk meningkatkan perekonomian dan
pendapatan desa dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat
desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa dan Masyarakat.

Pasal 5

Tujuan pembentukan BUM Desa “Karya Bersujud” adalah:


a. terbentuknya lembaga perekonomian desa yang mandiri dan tangguh;
b. terciptanya kesempatan berusaha guna mengurangi pengangguran;
c. mendapatkan keuntungan melalui usaha-usaha desa guna
meningkatkan Pendapatan Asli Desa;
d. pemberian pelayanan kebutuhan Masyarakat; dan
e. meningkatkan perekonimian desa guna meningkatkan
kesejahteraan warga masyarakat yang berpenghasilan
rendah/miskin.Meningkatnya kualitas pelayanan yang
berkelanjutan dan berkembangnya usaha ekonomi masyarakat serta
terlindunginya kepentingan masyarakat perdesaan melalui
pengaturan dan pengawasan usaha diperdesaan;
f. Tersedianya berbagai macam jasa keuangandan usaha ekonomi
masyarakat dalam mengatasi ketidak seimbangan antara besarnya
permintaan dengan ketersedian layanan usaha mikro;
g. Terciptanya kesempatan berusaha yang setara antara Bank, Koperasi
dan Usaha Simpan Pinjam masyarakat dalam pelayanan permodalan
usaha mikro diperdesaan.

BAB III
ORGANISASI, TATA KERJA, KEPENGURUSAN DAN STUKTUR
KEKUASAN

Pasal 6

Organisasi BUM Desa terpisah dari struktur organisasi pemerintah desa.

Pasal 7

Organisasi BUM Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 terdiri dari :


(1) Komisaris (Penasehat) yang secara ex officio dijabat oleh Kepala Desa;
(2) Direksi (Pelaksana Operasional) terdiri dari:
a. Direktur;
b. Skeretaris;
c. Bendahara; dan
d. Kepala Unit.
(3) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota;
b. Anggota.

BAGIAN I
KOMISARIS

Pasal 8
Komisaris (Penasehat) mempunyai tugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dalam menjalankan
kegiatan pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.

Pasal 9

(1) Wewenang Komisaris BUM Desa “Karya Bersujud” adalah:


a. mendapatkan penjelasan dari pengurus mengenai segala
persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha desa;
b. mendapatkan Laporan kegiatan dan keuangan secara periodik
dari pengurus setiap 1 (satu) bulan sekali dan laporan
pertanggungjawaban akhir tahun anggaran; dan
c. melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak
kelangsungan dan citra BUM Desa “Karya Bersujud”.

(2) Tanggungjawab Komisaris BUM Desa “Karya Bersujud” adalah:


a. membina dan mengembangkan usaha desa agar tumbuh dan
berkembang menjadi badan usaha yang bermanfaat bagi warga
desa;
b. mungusahakan agar tetap tercipta pelayanan yang adil dan
merata;
c. membina kerjasama yang baik dengan lembaga perekonomian
lainnya;
d. mungusahakan kemandirian dalam pengelolaan BUMDesa agar
tidak dijadikan sebagai alat mencapai kepentingan pribadi atau
golongan.

BAGIAN II
DIREKSI

Pasal 10

Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” merupakan kesatuan tugas yang


melaksanakan hasil-hasil keputusan Musyawarah Desa.

Pasal 11

Direksi BUM Desa “Karya Bersujud”mempunyai tugas mengurus dan


mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

Pasal 12

(1) Wewenang Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” adalah:


a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha
BUMDesa setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa
kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
d. melakukan regruitmen Karyawan sesuai dengan kebutuhan
BUMDesa dan atau unit usaha;
e. membuat uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab,
pembagian peran dan aspek pembagian kerja lainnya; dan
f. melakukan penilaian kinerja karyawan serta dapat memberikan
sanksi kepada Karyawan yang berkinerja rendah.

(2) Tanggungjawab Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” adalah:


a. mengembangkan BUM Desa agar tumbuh dan berkembang
menjadi badan usaha yang dapat melayani kebutuhan ekonomi
warga masyarakat;
b. mengusahakan terciptanya pelayanan ekonomi desa yang adil dan
merata;
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
lainnya;
d. menggali dan memanfaatkan potensi desa untuk meningkatkan
pendapatan asli desa; dan
e. menyampaikan laporan rincian neraca laba rugi dan penjelasan
atas dokumentasi.
f. menyampaiakan laporan kegiatan utama usaha BUM Desa dan
perubahannya selama tahun buku; dan
g. membuat laporan pertanggung-jawaban setiap akhir tahun
kepada Pemerintah Desa.

(3) Hak Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” adalah:


a. Direksi BUMDesa berhak mendapatkan gaji dan tunjangan
penghasilan yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan
usaha; dan
b. standar besaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada
huruf (a) ditetapkan dalam Musyawarah Desa
Pertanggungjawaban.

Pasal 13

(1) Tata cara pembentukan Direksi BUM Desa “Karya Bersujud”


dilakukan melalui Musyawarah Desa (Musdes).
(2) Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Kepala Desa untuk memilih anggota Direksi secara demokratis.
(3) Calon anggota Direksi BUM Desa terdiri dari tokoh masyarakat atau
warga desa yang memiliki kemampuan, kemauan dan kepedulian
terhadap kemajuan pembangunan desa sebagaimana dijelaskan pada
Pasal 3).
(4) Penentuan kedudukan/jabatan kepengurusan Direksi BUM Desa
“Karya Bersujud” ditetapkan melalui Rapat Direksi.
(5) Kepengurusan yang terpilih ditetapkan dengan keputusan Kepala
Desa.

Pasal 14

Masa bhakti Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” ditetapkan 5 (lima)


tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bhakti berikutnya.

Pasal 15

Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” berhenti atau diberhentikan


apabila:
a. telah berakhir masa bhaktinya;
b. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
d. pindah tempat tinggal dan atau menetap di desa lain;
e. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik;
f. tidak masuk kerja secara terus-menerus selama 60 (enam puluh) hari
kerja; dan
g. dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.

BAGIAN III
PENGAWAS

Pasal 16

(1)Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) mewakili


kepentingan masyarakat.
(2) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
kewajiban menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja
BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk:
a. pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud
pada pasal 2 ayat (3);
b. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM
Desa;
c. dan
d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
Pelaksana Operasional.
(4) Masa bhakti Pengawas BUM Desa “Karya Bersujud” ditetapkan 5
(lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bhakti
berikutnya.

BAGIAN IV
OPERASIONAL

Pasal 17

(1) Biaya – biaya yang timbul akibat kegiatan dan operasional BUMDes
“Karya Besujud” diambil dari hasil pendapatan yang diperoleh
BUMDes pada setiap bulannya;
(2) Pendapatan setiap bulan yang diperoleh BUMDes “Karya Bersujud”
pengeluarannya diatur sebagai berikut :
a. Untuk Biaya Operasional ( Honor, Alat tulis kantor, Rumah
Tangga Kantor, jasa simpan pinjam, dll )
(3) Pendapatan sebagaimana disebut diatas adalah pendapatan dari
pengelola yang diperoleh BUMDes “Karya Bersujud” termasuk
pendapatan administrasi, jasa pendapatan bunga dari bank dan
pendapatan lain – lainnya;
(4) Biaya Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maksimal
40% dari keuntungan “Karya Bersujud”.

Pasal 18

(1) Musyawarah Desa (Musdes)


1. Musyawarah Desa BUM Desa “Karya Bersujud” merupakan forum
pengambilan keputusan tertinggi;
2. diselenggarakan 1 (satu) kali setiap tahun;
3. penyampaian laporan pertanggung-jawaban tahunan dan
penetapan program kerja tahunan;
4. evaluasi dan Penetapan AD/ART bila diperlukan;
5. dihadiri oleh Pemerintah Desa, BPD, Direksi/Pengurus, dan
Undangan); dan
6. Musyawarah Desa dianggap sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya 50% + 1 (satu) dari jumlah peserta. Apabila tidak
terpenuhi maka Musyawarah Desa ditunda 1 x 24 jam dan
selanjutnya Musyawarah Desa dianggap sah.

(2) Musyawarah Desa (Musdes) Khusus


1. Musyawarah Desa Khusus diselenggarakan dalam rangka
memutuskan hal-hal khusus yang dianggap penting dan untuk
segera dilaksanakan;
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan;
2. dihadiri oleh Pemerintah Desa, BPD, Direksi/Pengurus, dan
Undangan); dan
3. Musyawarah Desa Khusus dianggap sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya 50% + 1 (satu) dari jumlah peserta. Apabila
tidak terpenuhi maka Musyawarah Desa ditunda 1 x 24 jam dan
selanjutnya Musyawarah Desa dianggap sah.
(3) Rapat Direksi
a. Rapat Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” merupakan
musyawarah pelaksana operasional;
b. Memilih dan menetapkan susunan pengurus Direksi BUM Desa
“Karya Bersujud”
c. evaluasi kebijakan dan evaluasi kinerja Karyawan;
d. diselenggarakan minimal 6 (enam) bulan sekali;
e. dihadiri oleh jajaran Direksi dan Tim Ahli bila diperlukan; dan
f. Rapat Direksi dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya
50% + 1 (satu) dari jumlah pengurus BUMDesa “Karya Bersujud”.
Apabila tidak terpenuhi maka Rapat Pengurus ditunda 1 x 24 jam
dan selanjutnya Rapat Pengurus dianggap sah.

(4) Rapat Insidental


a. Rapat Insidental BUM Desa “Karya Bersujud” dilaksanakan
apabila ada permasalahan teknis yang menuntut untuk segera
diselesaikan;
b. mengevaluasi permasalahan dan menetapkan kebijakan BUMDesa
“Karya Bersujud”;
c. dihadiri oleh Direksi, Karyawan dan Tim Ahli bila diperlukan; dan
d. Rapat Insidental dianggap sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya 50% + 1 (satu) dari jumlah pengurus. Apabila tidak
terpenuhi maka rapat ditunda 1 x 24 jam dan selanjutnya rapat
dianggap sah.

Pasal 19

Direksi BUM Desa “Karya Bersujud” harus memenuhi syarat sebagai


berikut:
a. warga Desa Manurung yang memiliki jiwa wirausaha;
b. bertempat tinggal dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun secara terus-menerus;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian
terhadap perekonomian desa;
d. memiliki sikap untuk mengutamakan kepentingan masyarakat,
saling menolong dalam semangat persaudaraan;
e. sekurang-kurangnya telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun;
f. pendidikan minimal SLTP atau yang berpengetahuan sederajat; dan
g. tidak sedang menjabat sebagai perangkat desa mupun anggota BPD.

BAB IV
PERMODALAN

Pasal 20

Permodalan BUM Desa “Karya Bersujud” dapat berasal dari:


a. modal sendiri yang diusahakan Pemerintah Desa (kekayaan
desa/asset desa yang dipisahkan pembukuannya);
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten
dapat berupa dana tugas pembantuan atau hibah;
c. pinjaman dari lembaga keuangan atau pemerintah kabupaten; dan
d. penyertaan modal masyarakat desa, pihak lain atau kerjasama bagi
hasil atas dasar saling menguntungkan.

Pasal 21

Modal BUM Desa “Karya Bersujud” selain sebagaimana dimaksud dalam


pasal 20.dapat berasal dari dana bergulir program pemerintah,
pemerintah provinsi dan/atau pemerintah Kabupaten yang diserahkan
kepada Desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa.

BAB V
JENIS DAN PENGEMBANGAN USAHA

Pasal 22

(1) Jenis usaha BUM Desa “Karya Bersujud” antara lain:


a. Unit Usaha Produksi (Tenun / Songket);
b. Unit Usaha Perdagangan dan Umum;
c. Unit Usaha Jasa & Simpan Pinjam;
d. Unit Usaha Perikanan, Pertanian dan Peternakan;
e. Unit Finance; dan
f. Kegiatan bisnis produktif lainnya.
(2) Pengembangan usaha BUM Desa dapat dikembangkan sesuai dengan
potensi dan kemampuan yang ada.

Pasal 23

Kegiatan Usaha yang dijalankan BUM Desa “Karya Bersujud” antara lain :
a. Kegiatan Unit Usaha Produksi Tenun / Songket, dimana kegiatan ini
merupakan kegiatan utama dari BUM Desa “Karya Bersujud” yang
mana produk adalannya adalah Jilbab tenun / songket;
b. Kendala utama dari Unit Usaha Produksi Tenun / Sonket adalah
pemasaran atau penjualan untuk itu diadakan satu Unit Usaha
Perdagangan & Umum tujuannya adalah untuk memasarkan hasil
produk maupun hasil unit – unit lainnya.
c. Unit Usaha Jasa & Simpan Pinjam adalah Satu uint yang menaungi
pelayanan jasa pembayaran Listrik / Token, PPOB, BPJS, PDAM,
PULSA dll. Sedangkan Simpan Pinjam Memberikan pinjaman modal
usaha kepada masyarakat desa, terutama masyarakat miskin yang
berpotensi untuk mengembangkan usaha dan dinilai layak untuk
diberikan pinjaman. (Dalam hal BUMDes simpan pinjam) serta
Menerima tabungan, deposito atau penyertaan modal dari anggota,
masyarakat desa atau pihak lain sesuai dengan perjanjian yang
disepakati dan untuk segala kententuan Simpan Pinjam diatur dalam
Standar Oprasional Prosedur (SOP) Simpan Pinjam BUM Desa “Karya
Bersujud”;
d. Desa Manurung mempunyai letak yang sangat strategis dan
mempunyai struktur lahan yang sangat baik dengan kondisi alam
yang sangat bersahabat dengan kondisi tersebut sehingga ada
beberapa yang memiliki tambak ikan, sebagai pekerjaan sampingan
sebagai petani bahkan ada juga yang beternak. Dengan adanya
kegiatan seperti ini maka BUM Desa “Karya Bersujud” membentuk
Unit Usaha Perikanan, Pertanian & Peternakan;
e. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga Desa Manurung,
banyak warga yang melakukan kredit barang – barang rumah tangga
yang memiliki suku bunga yang sangat tinggi dengan melalui BUM
Desa “Karya Bersujud” membuatkan satu Unit Usaha Finance; dan
f. Kegiatan bisnis produktif lainnya.

BAB VI
PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNG-JAWABAN

Pasal 24

Pengelolaan BUM Desa “Karya Bersujud” harus dilakukan sebagai


berikut:
a. transparan;
b. akuntabel;
c. partisipasi;
d. berkelanjutan; dan
e. akseptabel.

Pasal 25
(1) Tanggung jawab administrasi fungsional BUM Desa “Karya Bersujud”
dilakukan oleh direksi (pelaksana operasional) kepada pemerintah
desa;
(2) Dalam melaksanakan tugas sekretaris, bendahara dan kepala unit
usaha bertanggung jawab kepada direksi;
(3) Pertanggung jawaban administrasi fungsional BUM Desa “Karya
Bersujud” sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku;
(4) Pengurus BUM Desa “Karya Bersujud” yang dengan sengaja
menimbulkan kerugian bagi BUM Desa “Karya Bersujud” wajib
mengganti kerugian dimaksud dengan penyelesaiannya sesuai
dengan ketentuan perundangan-undangan;
(5) Setiap tahun anggaran pengelola wajib menyusun laporan
pertanggungjawaban untuk di sampaikan kepada pemerintah desa
dan pemerintah desa melaporkan kepada BPD dalam forum
musyawarah desa;
(6) Laporan pentanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain memuat :
a. laporan kinerja pengelolaan selama 1 (satu) tahun ;
b. kinerja usaha yang menyangkut realisasi kinerja usaha, upaya
pengembangan,indicator keberhasilan dsb;
c. laporan keuangan termasuk rencana pembagian sisa hasil usaha
(SHU);
d. rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi;
(7) Proses pertanggungjawaban dilakukan sebagai upaya untuk evaluasi
tahunan serta pengembangan usaha kedepan; dan
(8) Mekanisme dan tata tertib pertanggungjawaban ini disesuaikan
dengan AD/ART.

BAB VII
KERJA SAMA

BAGIAN I
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 26

(1) BUMDesa “Karya Bersujud” dapat melakukan kerjasama dengan


pihak ketiga atas dasar saling menguntungkan.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
mendapat persetujuan dalam Musyawarah Desa.

BAGIAN II
KERJASAMA ANTAR BUM Desa

Pasal 27

(1) BUM Desa dapat melakukan kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau
lebih:
(2) Kerjasama antar BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan dalam satu Kecamatan atau antar Kecamatan dalam
satu Kabupaten dengan persetujuan dari masing-masing Kepala
Desa.
(3) Kerjasama usaha desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 dibuat
dalam naskah perjanjian kerjasama.
(4) Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit memuat:
a. Subyek kerjasama;
b. Obyek kerjasama;
c. Jangka waktu;
d. Hak dan kewajiban
e. Pendanaan
f. Keadaan memaksa
g. Penyelesaian permasalahan; dan
h. Pengalihan.

Pasal 28

(1) Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2 (dua) desa atau
lebih dalam satu kecamatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19
ayat (4) disampaikan kepada Camat paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak ditandatangani;
(2) Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2 (dua) desa atau
lebih antar kecamatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat
(4), disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 14
(empat belas) hari sejak ditandatangani.

BAB VIII
BAGI HASIL

Pasal 29

(1) Bagi hasil usaha BUM Desa “Karya Bersujud” adalah pendapatan
BUM Desa yang diperoleh selama 1 (satu) tahun buku dikurangai
biaya operasional selama proses usaha.
(2) Alokasi pembagian hasil usaha BUM Desa “Karya Bersujud” setiap
tahun diatur sebagai berikut:
a. minimal 25 % untuk Pemupukan Modal Usaha;
b. minimal 25 % untuk Pendapatan Asli Desa;
c. minimal 5 % untuk Dana Sosial;
d. minimal 35 % untuk Jasa Pengelola dan
e. maksimal 10 % untuk Penguatan Kelembagaan.
(3) Persentase pembagian SHU/laba sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditetapkan dalam rapat pemilik modal;
(4) Apabila BUMDes menderita kerugian/pailit dibebankan pada pemilik
sesuai dengan bagian modal yang dimiliki masing-masing.

BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 30

(1) Bupati melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta


pelatihan teknis manajemen BUMDes sebagai upaya pengembangan
manajemen dan sumber daya manusia serta prakarsa dalam
permodalan yang ada diperdesaan.
(2) Camat mengkoordinasikan pembinaan teknis pengelolaan BUMDes
diwilayah kerjanya.
(3) Kepala desa mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan BUMDes
diwilayah kerjanya.

Pasal 31

(1) BPD dan/atau pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah


desa melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes.
(2) Inspektorat Kabupaten melakukan pengawasan atas pengelolaan
BUMDes.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini akan diatur lebih
lanjut oleh Kepala Desa Manurung dengan persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan apabila ada perubahan dalam
penetapan Desa ini akan diadakan peninjauan kembali.

Pasal 33

Peraturan Desa tentang Pembentukan dan Pengelolan BUMDes Desa


Manurung Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbumulai
berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Desa Manurung


Pada tanggal : 24 Oktober 2016
KEPALA DESA MANURUNG,

RAHMAT

Diundangkan di Desa Manurung


pada tanggal 24 Oktober 2016
SEKRETARIS DESA MANURUNG,

RAHMI

LEMBARAN DESA MANURUNG NOMOR 04 TAHUN 2016


LAMPIRAN :
Peraturan Desa Manurung Nomor 04 Tahun 2016 Tentang Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa)

STRUKTUR ORGANISASI
BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) KARYA BERSUJUD

PENASEHAT
(Kepala Desa)

PENGAWASAN
(BPD)

PELAKSANA OPERASIONAL

BENDAHARA SEKRETARIS

Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala


Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha
(Perikanan, (Finance) (Produksi (Perdagangan (Jasa & Simpan
Pertanian dan Tenun/Songket) dan Umum) Pinjam)
Peternakan)

Ditetapkan : di Desa Manurung


Pada tanggal : 24 Oktober 2016
KEPALA DESA MANURUNG,

RAHMAT

Diundangkan di Desa Manurung


pada tanggal 24 Oktober 2016
SEKRETARIS DESA MANURUNG,

RAHMI

LEMBARAN DESA MANURUNG NOMOR 04 TAHUN 2016


BERITA ACARA
RAPAT PLENO PEMBAHASAN RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BUMDES
DESA AL-KAUTSAR KECAMATAN SATUI

Pada hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Empat Bulan Juli Tahun 2014 bertempat di Ruang
Pertemuan Kepala Desa Al-Kautsar, telah diadakan rapat Pleno Pemerintah Desa Al-Kautsar
dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa yang dihadiri Kepala Desa dan Perangkat Desa,
BPD, dan LPM, Kecamatan dan BPMPD Kabupaten (daftar hadir terlampir).

Adapun mendasari rapat dimaksud adalah sehubungan terbentuknya BUM Desa Desa Al-Kautsar
pada Musyawarah Desa pada Tanggal 24 Juli 2014.

Pembahasan materi rapat yaitu Membuat Rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan dan
Pengelolaan BUM Desa Desa Al-Kautsar.

Hasil Rapat Pleno Desa diperoleh keputusan sebagai berikut :

Pemerintah Desa bersama-sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) MENYUSUN


RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG PEMBENTUKAN DAN
PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) ”MAKMUR SENTOSA”
DESA AL-KAUTSAR KECAMATAN SATUI untuk Menetapkan Peraturan Desa sebagai
salah satu Dasar Hukum BUMDes sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.

Rapat berjalan lancar dan mufakat.

Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk diketahui sebagaimana mestinya.

Al-Kautsar, 24 Juli 2014

Pemimpin Rapat, Notulen,

Ahmadianoraji,SPTiya Pratiwi
BERITA ACARA
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN/PENDIRIAN
BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)
DESA AL-KAUTSAR KECAMATAN SATUI

Pada hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Empat bulan juli Tahun 2014 bertempat di DesaAl-
Kautsar, telah diadakan rapat/musyawarah Pembentukan/Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa) dan Penetapan Pengurus BUM Des periode Jabatan 2014 – 2018, dihadiri Kepala Desa dan
Perangkat Desa, BPD, LPM, calon pengurus BUM Desa, Tokoh Masyarakat, pihak kecamatan dan
BPMPD Kabupaten (daftar hadir terlampir).

Adapun mendasari rapat/musyawarah ini dimaksud adalah :


1. Agar desa memiliki badan usaha yang dapat memanfaatkan segala potensi di desa untuk
peningkatan ekonomi desa dan masyarakat.
2. Memaksimalkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Desa Al-Kautsar dari pengelolaan potensi di
desa.

Materi rapat /musyawarah membahas hal sebagai berikut :


1. Menyepakati nama BUM Desa Desa Al-Kautsar
2. Menyepakati masa kepengurusan BUM Des Desa Al- Kautsar
3. Memilih dan menetapkan Kepengurusan BUM Desa Desa Al-Kautsar sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4. Membuat Rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan dan Pengelolaan BUMDesa Al-
Kautsar.
5. Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Pengesahan
BUMDesa Al-Kautsar.
Hasil Musyawarah Desa diperoleh keputusan sebagai berikut :
1. Nama BUMDesa Al-Kautsar adalah BUM Desa ------ ” MAKMUR SENTOSA ”
2. Masa Kepengurusan BUM Desa ” Makmur Sentosa” selama..............(disesuaikan dengan masa
Bhakti Kepala Desa 1 kali periode) tahun terhitung sejak dikeluarkan SK Kepengurusan.
3. Kepengurusan BUM Desa ” Makmur Sentosa” :
a. Penasehat : Ahmadianoraji,SP (Pjs.Kepala Desa)
b. Pelaksana Operasional : Syamsudin (Ketua)
c. Sekretaris : Tiya Pratiwi
d. Bendahara : Jumadiah
e. Kepala Unit Usaha :
a. Unit Usaha Jasa,
Transportasi dan Pertambangan : Abdul Kadir
b. Unit Usaha Peternakan : Darto
c. Unit Usaha Pertanian & Perkebunan : Winadi
4. Peraturan Desa, Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) BUM Desa akan
dibuat sebagaimana aturan yang berlaku.
Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk diketah
ui sebagaimana mestinya.

Al- Kautsar, 24 Juli 2014

Pemimpin Rapat, Notulen,

Ahmadianoraji, SP Tiya Pratiwi

Anda mungkin juga menyukai