LAODE MUH. MUNADI (G2N1 18 003) Kajian Ketersediaan Pakan Ternak Sapi Bali Terintegrasi Perkebunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Kolaka. Dibimbing oleh DEKI ZULKARNAIN sebagai Pembimbing I dan MUHAMMAD AMRULLAH PAGALA sebagai Pembimbing II.
Pengembangan ternak sapi bali di Kabupaten Kolaka merupakan salah satu
alternatif untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memenuhi kebutuhan protein asal hewani. Dalam usaha peningkatan produksi ternak sapi bali berhubungan dengan luas lahan, ketersediaan pakan serta ternak, karena merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kolaka merupakan salah satu alternatif sebagai sumber pakan ternak. Karena, tersedianya hasil ikutan perkebunan serta hijauan yang terdapat pada sela perkebunan yang dapat dimanfaatkan oleh peternak sapi bali sebagai sumber pakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok ternak yang mereka miliki. Namun demikian, ketersediaan sumber daya alam berupa hasil ikutan perkebunan dan hijauan belum di ketahui secara pasti. Oleh karena itu, informasi detail tentang kajian ketersediaan pakan ternak sapi bali terintegrasi perkebunan kelapa sawit sangat diperlukan sebelum mengembangkan peternakan sapi bali di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketersediaan pakan ternak sapi bali berupa hasil ikutan perkebunan dan hijauan pakan ternak, menentukan daya dukung sekaligus mengkaji strategi pengembangan ternak sapi bali. Penelitian ini dirancang dalam bentuk survei kemudian dianalisis menggunakan Analisis Deskriptif, Analisis SDR (Summed Ratio Dominant), Analisis Daya Dukung, Analisis LQ (Location Quotient) dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 jenis hijauan dan 4 jenis hasil ikutan perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan daya dukung 59,29 ST untuk hijauan dan 15,026 ST untuk hasil ikutan perkebunan kelapa sawit. Sebaran basis yang berpotensi untuk pengembangan ternak sapi bali terdapat di Kecamatan Watubangga dengan nilai LQ 1,12 dan Kecamatan Polinggona 1,19. Selanjutnya, untuk analisis SWOT menunjukkan selisih skor kekuatan dan kelemahan (IFAS) serta selisih peluang dan ancaman (EFAS) adalah (1,91;1,14). Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan ternak sapi bali terintegrasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kolaka berpotensi untuk dikembangkan melalui pendekatan integrasi antara hasil ikutan perkebunan kelapa sawit dan hijauan pakan ternak.
Kata Kunci: Sapi Bali, Sistem Integrasi, Kelapa Sawit, Pengembangan
ABSTRACT
LAODE MUH. MUNADI (G2N1 18 003) Assessment of Availability of Integrated
Bali Cattle Feed in Palm Oil Plantations in Kolaka Regency. Supervised by DEKI ZULKARNAIN as Advisor I and MUH. AMRULLAH PAGALA as Advisor II.
The development of Bali cattle in Kolaka Regency is one alternative to increase
food security while meeting the protein needs of animal origin. To increase the production of Bali cattle related to the area of land, the availability of feed and livestock, because it is an inseparable unit. Oil palm plantations in Kolaka Regency are an alternative source of animal feed. Because of the availability of by-products of the plantations and forages contained in between the plantations that can be used by Bali cattle breeders as a source of food to meet the basic needs of livestock they have. However, the availability of natural resources in the form of by-products of plantations and forages is not yet known with certainty. Therefore, detailed information about the study of the availability of integrated Bali cattle feeds palm oil plantations is needed before developing a Bali cattle farm in Kolaka Regency. This study aims to examine the availability of Bali cattle feed in the form of by-products of the plantation and forage fodder, determine the carrying capacity and at the same time assess the development strategy of Bali cattle. This study was designed in the form of a survey then analyzed using Descriptive Analysis, SDR (Summed Ratio Dominant) Analysis, Carrying Capacity Analysis, LQ (Location Quotient) Analysis and SWOT Analysis. The results showed that there were 13 types of forage and 4 types of by-products of plantations that could be used as animal feed. With a carrying capacity of 59.29 ST for forage and 15.026 ST for the by-product of oil palm plantations. Potential distribution bases for the development of Bali cattle are in Watubangga District with an LQ value of 1.12 and the Polinggona District of 1.19. Furthermore, the SWOT analysis shows the difference between the strength and weakness scores (IFAS) and the difference between opportunities and threats (EFAS) is (1.91; 1.14). This indicates that the development of integrated Bali cattle in oil palm plantations in Kolaka Regency has the potential to be developed through an integrated approach between the results of the follow-up of oil palm plantations and forage.
Keywords: Bali Cattle, Integration System, Palm Oil, Development