PENDAHULUAN
1
Staphylococcus aureus. Daun sirih mempunyai kandungan minyak astiri yang cukup
banyak dan memiliki aktifitas antibakteri yang cukup besar. Dengan banyaknya
kandungan tersebut maka daun sirih dapat digunakan untuk membunuh bakteri dalam
mulut yang menjadi masalah utama penyebab bau mulut (halitosis). Berdasarkan hal
tersebut, maka makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
pengobatan trasdisional daun sirih untuk bau mulut (halitosis).
2
1.4 Manfaat penulisan
Menambah wawasan pembaca dan penulis tentang terapi komplementer
menggunakan daun sirih.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
praktiknya mengaitkan ilmu fisiologi, anatomi, patofisiologi, dan lain-lain. Hal ini
didukung dalam catatan keperawatan Florence Nightingale yang telah menekankan
pentingnya mengembangkan lingkungan untuk penyembuhan dan pentingnya terapi
seperti musik dalam proses penyembuhan. Selain itu, terapi komplementer
meningkatkan kesempatan perawat dalam menunjukkan caring pada klien (Snyder &
Lindquis, 2002).
5
Kingdom : Plantae.
Division : Magnoliophyta.
Class : Magnoliopsida.
Ordo : Piperales.
Family : Piperaceae.
Genus : Piper.
Species : P. Betle
6
merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau
yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm
berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan
terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar
1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan
hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-
abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal
dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang
seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang
cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8
cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm.
Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki
daun pelindung dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga
memiliki buah yang digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua
lapis). Bentuk buah ini bulat dan warnanya hijau cenderung abu-abu. Organ
akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan
warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.
7
allilpyrocatechol. Selain minyak atsiri, daun sirih juga mengandung karoten,
tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tannin, gula, pati, dan asam amino.
Daun sirih yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik
yang dapat membunuh bakteri sehingga banyak digunakan sebagai antibakteri dan
antijamur. Hal ini disebabkan oleh turunan fenol yaitu kavikol dalam sifat
antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan fenol biasa. Selain hasil
metabolisme gula, glukan juga merupakan salah satu komponen dari jamur.
Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki
yang luka dan mengobati pendarahan hidung / mimisan.
Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang
menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seksual.
Kandungan tannin pada daun sirih dipercaya memiliki khasiat mengurangi sekresi
cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare. Sirih juga
mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman yang bermanfaat untuk
merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, dan
meredakan dengkuran. Kandungan eugenol pada daun sirih mampu membunuh
jamur Candida albicans, mencegah ejakulasi dini, dan bersifat analgesik. Daun
sirih juga sering digunakan oleh masyarakat untuk menghilangkan bau mulut,
mengobati luka, menghentikan gusi berdarah, sariawan, dan menghilangkan bau
badan.
Daun sirih memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans,
Streptococcus sanguis, Streptococcus viridans, Actinomyces viscosus, dan
Staphylococcus aureus.
8
Bagian tumbuhan ini yang banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah
bagian daun karena pada daun sirih mengandung minyak atsiri, fenil propana,
estragol, kavicol, hidroksikavicol, kavibetol, caryophyllene, allylpyrokatekol,
cyneole, cadinene, tanin, diastase, pati, terpennena, seskuiterpena, dan gula.
Semua zat itu, menyebabkan sirih seperti ditakdirkan menjadi tanaman yang
dapat menyehatkan manusia, karena kaya manfaat dan kegunaannya.
2.7 Manfaat Tumbuhan Sirih
Daun sirih memiliki banyak manfaat yaitu:
1. Dengan Air rebusan Daun Sirih dapat digunakan untuk membersihkan mata
2. Daun sirih Juga Dapat menghilangkan bau ketiak
3. Bisa untuk mengobati gigi dan gusi bengkak. Caranya mudah, kunyah daun
Sirih Hijau secukupnya. Atau berkumur dengan rebusan daun sirih ini. Sakit
gigi dan gusi bengkak, berangsur-angsur akan hilang
4. Daun Sirih Hijau, dipercaya bisa untuk mengobati keputihan. Rebus daunnya
dengan porsi secukupnya. Bisa diminum, disamping itu airnya untuk
membasuh vagina.
5. Bagi mereka yang terkena sariawan, daun Sirih Hijau, bisa dijadikan solusi
yang baik. Kunyah daunnya atau kumur dengan rebusannya.
6. Bila secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau, bau mulut tidak sedap
pun akan hilang.
7. Mampu mengobati luka bakar. Caranya ambil daun Sirih Hijau, panaskan
supaya layu, lalu tempelkan pada luka bakar.
8. Bila hidung keluar darah terus (mimisan), gulungan daun Sirih Hijau yang
disumpalkan di hidung, bisa membuat darah yang keluar pun terhenti. Jadi
bisa dijadikan obat mimisan.
9. Menghilangkan gatal-gatal di kulit. Caranya balurkan tumbukan daun Sirih
Hijau, ke bagian tubuh yang gatal-gatal, niscaya gatalnya jadi reda atau
bahkan hilang sama sekali.
10. Daun Sirih Hijau juga bisa untuk mengobati eksim, atau penyakit kulit
lainnya.
9
11. Tanaman Sirih Hijau, ternyata bisa mengusir semut, nyamuk, lalat dan
serangga lain. Di sekitar lokasi tanaman ini, semut dan serangga akan
menyingkir.
12. Cairan daun Sirih Hijau, bisa untuk obat semprot hama dan tidak mematikan
tanaman. Penyakit dan kutu yang menyerang tanaman bisa sirna.
13. Sirih Hijau, daunnya juga dipercaya bisa untuk mengobati demam berdarah.
Minum rebusan daunnya, bisa mematikan kuman penyebab demam berdarah.
Atau oleskan gilingan daun Sirih Hijau ke tubuh, dibalurkan, nyamuk
penyebab demam berdarah tidak berani menggigitnya.
10
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya halitosis (bau mulut)
adalah:
1. Menjaga kebersihan gigi
2. Obat kumur tidak efektif dalam mengatasi penyebab bau mulut dan penggunaan
obat kumur yang mengandung alkohol konsentrasi tinggi bisa meningkatkan
resiko terjadinya kanker mulut
3. Berhenti merokok
Pengobatan halitosis dapat diobati tergantung kepada penyakit yang
menyebabkan terjadinya bau mulut. Daun sirih dapat dijadikan salah satu
pengobatan alternatif untuk mengatasi halitosis. Salah satu manfaat daun sirih
adalah sebagai obat untuk mengatasi bau mulut tak sedap. Masalah bau mulut
membuat seseorang menjadi tidak percaya diri, apalagi jika berbaur dengan orang
banyak untuk membicarakan masalah-masalah penting atau masalah pekerjaan.
Dengan menggunakan bahan alami daun sirih, akan dapat mengatasi bau mulut
yang tidak sedap dengan cara yang cukup mudah dan sederhana. Karena
merupakan bahan alami sehingga sangat minim efek samping dan aman.
Berikut ini cara menggunakan daun sirih untuk mengatasi bau mulut yang tidak
sedap.
Bahan:
1. 5-10 lembar daun sirih
2. 4 gelas air
Cara membuat dan memakainya:
1. Bersihkan 5-10 lembar duan sirih tadi
2. Kemudian seduhlah semua daun sirih yang telah bersih ke dalam 4 gelas air
hingga tersisa 2 gelas.
3. Setelah itu saring dan dinginkan seduhan tersebut.
4. Gunakan air seduhan yang telah dingin untuk berkumur 2 kali sehari
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya terapi tradisional seperti jamu
yang telah berkembang lama. Kenyataannya klien yang berobat di berbagai
jenjang pelayanan kesehatan tidak hanya menggunakan pengobatan Barat
(obat kimia) tetapi secara mandiri memadukan terapi tersebut yang dikenal
dengan terapi komplementer. Perkembangan terapi komplementer atau
alternatif sudah luas, termasuk didalamnya orang yang terlibat dalam memberi
pengobatan karena banyaknya profesional kesehatan dan terapis selain dokter
umum yang terlibat dalam terapi komplementer. Hal ini dapat meningkatkan
perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian-penelitian yang dapat
memfasilitasi terapi komplementer agar menjadi lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
12
2.2 Saran
Diharapkan makalah ini memberikan pengetahuan lebih mengenai terapi
komplementer dalam keperawatan dengan menggunakan bahan alami. Serta menjadi
pertimbangan menambah bahan bacaan mengenai terapi komplementer pemanfaatn
daun sirih untuk halitosis (bau mulut) sebagai refrensi mahasiswa dalam menyusun
makalah keperawatan komplementer.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/260437229/Makalah-Komplementer-Daun-Sirih
(Diakses pada 18 Desember 2019 pukul 19:21 WIB)
https://www.scribd.com/document/354123760/Makalah-Terapi-Komplementer
(diakses pada 18 Desember 2019 pukul 19:40)
Andrews, M., Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson, P.H. (1999).
Nurse’s handbook of alternative and complementary therapies. Pennsylvania:
Springhouse.
Imroatun 2012, Kasiat daun sirih hijau, diakses 3 November 2014, <daun sirih hijau.
blogspot. com, bekasi>
Muthoharoh, Layin 2011, Analisis Berbagai Pigmen Daun Sirih Hijau (Piper betle
L.) dan Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Berdasarkan Umur
Fisiologis Daun, Universitas Negeri Malang, Malang.
14