Struktur bangunan dermaga adalah bangunan yang digunakan untuk berlabuh, merapat dan bertambatnya kapal-kapal untuk melakukan bongkar muat (loading – unloading) barang dan menaikan dan menurunkan penumpang. Struktur dermaga merupakan struktur bangunan yang dibuat di atas perairan (diatas laut) yang menghubungkan bagian darat dan terdiri dari bangunan atas (upper structure) yang terbuat dari balok, plat lantai, dan bangunan bawah (sub structure) yang terdiri dari pondasi tiang pancang yang mendukung bangunan di atasnya. Dalam operasinya struktur dermaga merupakan struktur bangunan yang cukup menderita karena selalu dibentur-bentur oleh kapal-kapal saat bersandar dan gaya-gaya lain pada saat kapal melakukan kegiatan loading-unloading. Bentuk, dimensi dan konfigurasi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang akan merapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Namun dalam merencanakan bentuk dan dimensi dermaga harus didasarkan pada ukuran-ukuran minimal sehingga kapal dapat bertambat, bongkar muat dan meninggalkan dermaga dengan aman, cepat, dan lancar tanpa terjadi tundaan tambat (demurage). Konstruksi dermaga dibedakan menjadi dua tipe yaitu wharf dan Jetty. Wharf adalah dermaga yang pararel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Wharf juga dapat berfungsi sebagai penahan tanah yang ada dibelakangnya. Sedangkan Jetty adalah dermaga yang menjorok ke laut. Berbeda dengan wharf yang digunakan untuk merapat pada satu sisinya, Jetty dapat digunakan pada satu atau dua sisinya, yang biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkan dengan daratan oleh jembatan (trestle) yang membentuk sudut tegak lurus dengan jetty, sehingga konstruksi jetty dapat berbentuk T, L atau jari. Permasalahan yang terjadi pada pada dermaga di Teluk Batang adalah kerusakan pada talud penahan gelombang, yang dikhawatirkan akan merusak area sisi darat dari pelabuhan dan jika tidak segera dilakukan perbaikan akan mempengaruhi struktur bangunan lainnya. Faktor penyebab permasalahan adalah faktor material, faktor metode dan faktor lingkungan. Faktor material disebabkan oleh spesifikasi material pasangan batu yang tidak resistance terhadap sifat korosif air laut dan usia material terpasang yang telah >20 tahun, tidak resistance terhadap abrasi gelombang dan pasang surut air laut. Faktor lingkungan terdiri dari sifat agresif air laut dengan kandungan garamnya yang mengakibatkan korosi dan pertumbuhan marine organisme yang merusak permukaan dari struktur talud. Dari faktor, penyebab dan dampak permsalahan sebagaimana yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab yang dominan adalah faktor kesulitan material perbaikan dan faktor kesulitan metode kerja yang akan digunakan. Oleh karena itu untuk membuat talud penahan gelombang perlu adanya rehabilitasi struktur dan membangun ulang talud yang telah rusak total.
1.2. Nama dan Pemilik Pekerjaan
Nama Pekerjaan ini adalah : Penyusunan DED Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan Teluk Batang Pemilik Pekerjaan ini adalah : Kantor UPP Kelas III Teluk Melano Sumber Pendanaan : DIPA APBN Kantor UPP Kelas III Teluk Melano Waktu Pelaksanaan :
1.3. Maksud dan Tujuan Pekerjaan
Adapun maksud dari penyusunan “Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan DED Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan Teluk Batang” adalah untuk : a. Melakukan identifikasi kerusakan pada talud penahan gelombang. b. Melakukan identifikasi kerusakan akses jalan masuk pelabuhan dan rencana penanganannya. Adapun tujuan dari penyusunan “Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan DED Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan Teluk Batang” adalah untuk memberikan : a. Memberikan gambaran spesifikasi material dan peralatan kerja yang digunakan dengan metode yang akan ditetapkan. b. Mengetahui panjang talud dan volumenya yang mengalami kerusakan. c. Mengetahui panjang jalan akses pelabuhan dan volumenya. d. Tersedianya dokumen perencanaan teknis proteksi dan perbaikan talud penahan gelombang dan akses jalan masuk pelabuhan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan proteksi dan perbaikan. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
1.4. Lokasi Pekerjaan
Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat dengan titik pelaksanaan adalah di Pelabuhan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara
1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan
Konsultan harus menyediakan dan memobilisasi semua tenaga ahli, berbagai peralatan dan sarana yang lainnya yang diperlukan dalam Perencanaan Proteksi dan Perbaikan talud dan akses jalan Pelabuhan Teluk Batang. Secara garis besar lingkup pekerjaan Perencanaan Proteksi dan Perbaikan Talud dan akses jalan Pelabuhan Teluk Batang adalah penyiapan dokumen teknis untuk acuan pelaksanaan pekerjaan proteksi dan perbaikan talud penahan gelombang dan juga akses jalan masuk.
Untuk pelaksanaan Perencanaan Proteksi dan Perbaikan talud penahan
gelombang dan akses jalan Pelabuhan Teluk Batang, Konsultan minimal harus melakukan pekerjaan antara lain :
1. Pengumpulan data data yang meliputi, studi literatur dan
standar perencanaan Proteksi dan Perbaikan talud penahan gelombang dan perbaikan akses jalan pelabuhan, data lingkungan kawasan dan informasi kawasan meliputi kondisi dermaga dan kebutuhannya. 2. Identifikasi permasalahan dan perumusan gagasan serta solusinya; 3. Menghitung kebutuhan bahan untuk proteksi dan perbaikan talud penahan gelombang dan akses jalan masuk yang mengalami kerusakan; 4. Pengembangan desain (design development) dengan berbagai aspek disiplin ilmu, yang meliputi gambar kerja, outline material dan pembiayaan pembangunan (RAB); 5. Dokumen teknis yang meliputi gambar kerja, syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan/methodologi dan spesifikasi material dan rencana anggaran biaya dan analisa harga satuan. 6. Untuk keperluan tersebut, dalam penawaran Konsultan diharuskan melampirkan : - Dokumen usulan teknis, - Metodologi penyelesaian pekerjaan, - Jadwal pelaksanaan, - Penjelasan tugas tenaga ahli dan mobilisasinya.
1.6. Keluaran Keluaran-keluaran dari pekerjan ini adalah berupa Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan Akhir dan Summary Report, RAB, Gambar Teknis, dan RKS.
1.7. Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan untuk kegiatan ini adalah 90 (Sembilan Puluh hari kalender).