Anda di halaman 1dari 4

Tahap Tahap Perubahan

Tahap Perubahan Menurut Para Ahli


1. Teori Lewin Lewin
Mengatakan ada tiga tahap dalam sebuah perubahan, yaitu :
1. Tahap Unfreezing Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan
dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan
memilih jalan keluar yang terbaik.
2. Tahap Moving Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan
mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan
masalah.
3. Tahap Refreezing Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan
masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai
yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-
orang yang masih menghambat perubahan.

2. Teori Havelock Teori


Ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan
yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut
Havelock:
1. Membangun suatu hubungan
2. Mendiagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4. Memilih jalan keluar
5. Meningkatkan penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri

3. Teori Spradley Spradley


Menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk
mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem
berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley:
1. Mengenali gejala
2. Mendiagnosis masalah
3. Menganalisa jalan keluar
4. Memilih perubahan
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perbahan
7. Mengevaluasi perubahan
8. Menstabilkan perubahan

Tahap dan Pedoman Pengelolaan Perubahan


Pengelolaan perubahan menjadi kompetensi utama bagi manajer perawat saat
ini. Ketidakefektifan penerapan perubahan akan berdampak buruk terhadap manajer,
staf, dan organisasi serta menghabiskan waktu dan dana yang sia-sia. Pegawai ingin
belajar perubahan dari pimpinan. Bolton, et. Al., (1992) menjelaskan sepuluh tahap
pengelolaan perubahan organisasi sebagaimana pada Tabel 1.2 berikut.

Tabil 1.2 Tahap Pengelolaan Perubahan (Bolton, et. Al., 1992)


Tahap Penjelasan
Mendefinisikan tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian kepada orang
yang layak, menguji dokumen, dan menulis bahan-bahan yang sudah
1.
dikembangkan, serta secara konsisten menatap ke depan sesuai visi yang telah
ditetapkan.
Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana strategis
2.
organisasi.
Di mana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang lain akan
3.
dengan senang hati terlibat di dalamnya.
Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin harus
mengomunikasikan visi secara efektif kepada setiap orang di masing-masing
4.
tatanan jabatan organisasi dan berperan sebagai pelatihan, mentor,
pendengar, dan pendukung kelompok kerja.
5. Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat.
Mengidentifikasi instrumen tujuan yang spedifik yang dapat dipergunakan
6.
sebagai tolak ukur pencapaian perubahan.
Membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus mempunyai
7. tanggung jawab yang jelas, mampu berkomunikasi dengan yang lainnya, dan
juga mampu melakukan negosiasi serta penyelesaian masalah.
8. Melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik keperawatan
profesional kepada pasien. Tim tersebut harus mendukung dan terlibat dalam
perubahan yang diharapkan oleh organisasi.
9. Belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari kesalahan yang sama.
Ajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi perencanaan yang
10. baik. Selsalu mengembangkan sesuatu yang komprehensif dan
mengomunikasikanya secara terus-menerus.

Pedoman untuk Melaksanakan Perubahan

Hal-hal berikut ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan


perubahan.

1. Keterlibatan
Tidak ada seorangpun yang mengetahui semua hal. Menghargai
kemampuan dan pengetahuan orang lain serta melibatkannya dalam
perubahan merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan
bekerja sama dan menerima pembaharuan jika mereka menerima suatu
informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.

2. Motivasi
Orang yang terlibat aktif dalam pembaharuan jika mereka termotivasi.
Motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat
dan dihargai.

3. Perencanaan
Perencanaan ini teramasuk jika sistem tidak bisa berjalan efektif dan
perubahan perencanaan apa yang harus dilaksanakan.

4. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang
melanggar, dan dampak apa yang secara administratif harus diterima
olehnya.

5. Pendidikan
Perubhan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan
cara baru agar tujuan dapat tercapai.

6. Manajemen
Agen pembaharuan harus menjadi model dalam perubahan dengan
adanya keseimbangan antara kepemimpinnan terhadap orang dan
tujuan/produksi yang harus dicapai.

7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu, seperti hasil
yang berbeda dengan sebelumnya direncanakan, terselesaikannya
masalah-masalah di institusi, dan kepercayaan serta reaksi yang positif
dari staf.

8. Asuh (nurturen)
Bimbingan dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan
suatu bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan,
termasuk konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.

Daftar Pustaka
M. Mursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Nurhidayah, Endah R. 2003. Keperawatan dan Perubhana diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3593/keperika1.
pdf?sequence=1&isAllowed=y 24 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai