Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Latar belakang : Sunat atau khitan atau sirkumsisi (circumcision) adalah tindakan
memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis.
Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang
dinamakan frenektomi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum berarti
“memutar” dan caedere berarti “memotong”. Secara medis tidak ada batasan umur untuk
melakukan sirkumsisi. Di Indonesia menurut WHO umur yang paling sering adalah 5-12
tahun dan banyaknya anak laki-laki yang melakukan sirkumsisi adalah 10,2 juta
(12%).Padahal Indonesia merupakan Negara islam terbesar yang mempraktikan sirkumsisi.
Dalam tindakan sirkumsisi seringkali timbul komplikasi yang tidak kita inginkan, terkadang
hal ini tidak pernah kita duga sebelumnya. Bila terdapat komplikasi segera tangani dengan
perawatan yang baik.
Tujuan : Untuk mengetahui/menilai tingkat pengetahuan orang tua tentang komplikasi dan
perawatan pasca sirkumsisi pada anak laki-laki.
Metode penelitian : Jenis penelitian merupakan survei deskriptif dengan pengambilan data
secara cross sectional dari kusioner yang telah diedarkan. Sampel penelitian adalah orang
tua yang mempunyai anak lelaki yang telah disirkumsisi dan belum melakukan sirkumsisi,
Medan dari periode Augustus- November 2015. Pengambilan sampel ditetapkan secara non
probability sampling berupa consecutive sampling, dan harus memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi yang telah ditetapkan. Pengolahan data telah dilakukan dengan menggunakan
komputer dengan perisian SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 21,0
kemudian dianalisa dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi.
Hasil : Pada penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua tentang
komplikasi dan perawatan pasca sirkumsisi orang tua laki-laki baik adalah baik 29 orang
(29,0%) dan yang sedang adalah sedang 23 orang (23,0%) manakala yang kurang 4
orang (4,0%). Perempuan yang b e r p e n g e t a h u a n baik a d a l a h 16 orang (16,0%),
sedang 20 orang (20,0%) dan yang kurang 8 orang (8,0%).
Kesimpulan dan saran : Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan
orang tua adalah sedang. Untuk itu kepada petugas kesehatan dan juga rumah sakit
diharapkan melakukan promosi kesehatan, yaitu melakukan penyuluhan berulang kali untuk
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kepedulian akan kepentingan mengenali
komplikasi dan perawatan pasca sirkumsisi dan lebih memperbanyak informasi untuk orang
tua.

Kata kunci : sirkumsisi, komplikasi pasca sirkumsisi, perawatan pasca sirkumsisi


ABSTRACT

Background : Circumcision is the act of cutting or eliminating some or all leather front
cover of the penis. Medically there is no age limit to perform circumcision. In Indonesia,
according to WHO the most common age is 5-12 years and the number of boys who
perform circumcision is 10.2 million ( 12,0 % ) . In fact, Indonesia is the largest Islamic
country which practice circumcision. In the act of circumcision complications often arise,
and it can be handled with good treatment and care.
Purpose : To determine / assess the level of parental knowledge on complications and
treatment about post- circumcision
Methods : This research is a descriptive survey with cross sectional data retrieval from a
questionnaire that has been circulated. Samples are parents who have boys who have been
circumcised and yet to perform circumcision, Medan from period Augustus November
2015. Samples were taken by measure of consecutive sampling which is a non-probability
sampling technique and has to meet the inclusive and exclusive criteria. The data were later
processed by using the computer with Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)
software version 21, 0 and the results would be shown in the form of distribution tables after
being analyzed.
Results : The level of parental knowledge about complications and treatment of post-
circumcision according to the respondents can be divided as good, average and poor. Male
respondents: 29 people (29, 0 %) are in good category and those that are in average category
are 23 people (23, 0 %) whereas 4 people (4, 0 %) in the poor category. Women
respondents: 16 people (16, 0 %) are in a good category, while 20 people (20, 0 %) are
having average knowledge and 8 people (8, 0 %) are in poor category.
Conclusions and suggestions : From this study it can be seen that the level of parental
knowledge is moderate .The hospital and those medical officers is being expected to
promote health awareness by conducting regular counselling to empower the community
and to increase awareness on complications and treatment of post- circumcision

Keywords : Circumcision, Complications on post-circumcision, treatment of post-


circumcision.

Anda mungkin juga menyukai