Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN KADAR ENZIM ASPARTAT AMINOTRANSFERASE (AST) DAN ALANIN

AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA PASIEN RAWAT INAP PENDERITA DEMAM


BERDARAH DENGUE DI RSU BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Erni Novitasari Rahman1 Sri Anggarini Rasyid2,


Anggarini.09@gmail.com
STIKES Mandala Waluya Kendari

RINGKASAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi dengan manifestasi klinis
demam, nyeri otot, atau nyeri sendi yang disertai leukopeni, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan bintik-bintik perdarahan spontan (petekie). Peningkatan enzim
transaminase serta hepatomegali merupakan tanda yang sering ada pada penderita DBD.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa hati merupakan tempat replikasi virus yang utama.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kadar enzim
AST dan ALT pada pasien rawat inap penderita DBD di RSU Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan tehnik non
random sampling yaitu quota sampling, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 69
orang responden, terdiri dari 39 orang laki-laki dan 30 orang perempuan. Hasil
penelitian analisis univariat terjadi peningkatan kadar enzim AST pada 61 responden
(88,4 %) dan peningkatan kadar enzim ALT pada 54 responden (78,3 %). Kesimpulan
terjadi peningkatan kadar enzim AST dan ALT pada pasien rawat inap penderita DBD di
RSU Bahteramas Provinsi Sultra. Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukan
pemeriksaan kadar enzim AST dan ALT pada penderita DBD terhadap kemungkinan
terjadinya komplikasi kerusakan hati.
Kata Kunci : AST, ALT, penderita DBD
Pendahuluan Pasifik Barat, dan Karibia. Populasi di
dunia diperkirakan berisiko terhadap
Demam Berdarah Dengue (DBD) penyakit Demam Berdarah Dengue
adalah penyakit infeksi menular yang (DBD) mencapai 2,5-3 miliar, saat ini
disebabkan oleh infeksi virus dengue. juga diperkirakan sekitar 50 juta orang di
Demam berdarah dengue ditandai seluruh dunia terinfeksi Demam
dengan demam yang tinggi selama 7 hari, Berdarah Dengue (DBD) setiap tahunnya.
sakit kepala, nyeri pada beberapa bagian Asia menempati urutan pertama dalam
tubuh, keluar rash pada kulit, leukopenia, jumlah penderita DBD setiap tahunnya.1,
kegagalan sirkulasi serta 24

hepatomegali.15,16 Menurut data WHO23 Penyakit


Demam Berdarah Dengue (DBD) demam berdarah dengue pertama kali
banyak ditemukan di sebagian besar dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun
wilayah tropis dan subtropics. Penyakit 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya
ini tersebar di wilayah Asia Tenggara, menyebar ke berbagai negara. Sebelum

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 33


tahun 1970, hanya 9 negara yang penduduk, dan IR di 2016 mencapai
mengalami wabah DBD, namun sekarang 78.85 per 100 ribu penduduk. Angka ini
DBD menjadi penyakit endemik pada masih lebih tinggi dari target IR nasional
lebih dari 100 negara, diantaranya yaitu 49 per 100 ribu penduduk. 7, 23
adalah Afrika, Amerika, Mediterania Data Dinas Kesehatan Provinsi
Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat Sulawesi Tenggara melaporkan tahun
memiliki angka tertinggi terjadinya kasus 2016 merupakan tahun dengan Kasus
DBD. Jumlah kasus di Amerika, Asia DBD tertinggi dalam beberapa tahun
Tenggara dan Pasifik Barat telah terakhir, jumlah penderita DBD di
melewati 1,2 juta kasus di tahun 2008 Sulawesi Tenggara yang dilaporkan
dan lebih dari 2,3 juta kasus di tahun sebanyak 3.433 kasus, melonjak lebih
2010. Pada tahun 2013 dilaporkan dari 2 kali lipat dibanding tahun
terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di sebelumnya, 33 kasus di antaranya
Amerika, sebanyak 37.687 kasus meninggal dunia (Incidence Rate/Angka
merupakan DBD berat. Perkembangan Kesakitan 132,5 per 100.000 penduduk
kasus DBD di tingkat global semakin dan Case Fatality Rate (CFR)/Angka
meningkat, seperti dilaporkan Organisasi Kematian = 1,0%, angka ini Lebih rendah
Kesehatan Dunia (WHO) yakni dari 980 dibandingkan tahun sebelumnya yang
kasus di hampir 100 negara tahun 1954- mencapai 1,4%.4
1959 menjadi 1.016.612 kasus di hampir Jumlah penderita DBD yang
60 negara tahun 2000-2009.23,24 dirawat di RSU Bahteramas berdasarkan
Kasus DBD di Indonesia masih data Rumah Sakit Umum Bahteramas
terjadi setiap tahun, sejak ditemukan Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun
tahun 1968. Untuk menekan jumlah 2016 sebanyak 769 pasien dengan
penderita dan kematian akibat DBD, jumlah kematian sebanyak 15 pasien
Kementerian Kesehatan terus (1,95 %). Sedangkan pada tahun 2017
menggalakkan Pemberantasan Sarang mengalami kenaikan persentase sebesar
Nyamuk (PSN). Hingga saat ini PSN 4,03 % dengan jumlah pasien rawat inap
masih merupakan upaya paling efektif yang menderita DBD yaitu sebanyak 223
dalam menekan kasus DBD. Jumlah kasus pasien dan jumlah kematian sebanyak 9
DBD fluktuatif setiap tahunnya. Data dari pasien.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Pada pasien yang terinfeksi virus
Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, dengue sering juga ditemukan adanya
Kemenkes RI, pada 2014 jumlah keterlibatan organ salah satunya adalah
penderita mencapai 100,347, 907 hepar, yang juga merupakan organ target
orang diantaranya meninggal. Pada virus dengue. Serotipe virus dengue 1, 2
tahun 2015, sebanyak 129,650 penderita dan 3 telah diisolasi dari pasien yang
dan 1,071 kematian. Sedangkan di tahun meninggal karena gagal hati, dengan
2016 sebanyak 202,314 penderita dan infeksi dengue primer maupun sekunder.
1,593 kematian. Di tahun 2017, terhitung Beberapa penelitian telah membuktikan
sejak Januari hingga Mei tercatat adanya keterlibatan hati selama infeksi
sebanyak 17.877 kasus, dengan 115 virus dengue. 2,3,12
kematian. Angka kesakitan atau Aminotransferase adalah semacam
Incidence Rate (IR) di 34 provinsi di enzim yang paling sering dihubungkan
tahun 2015 mencapai 50.75 per 100 ribu dengan kerusakan sel hati yang termasuk

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 34


dalam golongan aminotransferase, yakni
enzim-enzim yang mengkatalisis Metode Penelitian
pemindahan gugusan amino secara Jenis penelitian yang dilakukan
reversible antara asam amino dan alfa adalah analisis deskriptif. Penelitian ini
keto. Aspartat Aminotransferase (AST) dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun
yang dulu bernama Glutamate 2018 di RSU Bahteramas Provinsi
Oksaloasetat Transaminase (GOT) Sulawesi Tenggara. Populasi dalam
mengerjakan reaksi antara asam aspartat penelitian ini adalah seluruh pasien
dan asam alfaketoglutamat. Alanin rawat inap yang terdiagnosis menderita
Aminotransferase (ALT) dulu dinamai penyakit DBD di RSU Bahteramas.
Glutamate Piruvat Transaminase (GPT) Sampel penelitian adalah 69 orang
menyelenggarakan reaksi serupa antara penderita DBD yang memenuhi kriteria
alanin dan asam alfaketoglutamat. inklusi. Pengambilan sampel dilakukan
Aktifitas enzim sebaiknya disebut dengan tehnik quota sampling. Analisis
dengan satuan internasional yaitu liter data menggunakan univariat.
pada 37 0C.11,21
Setiap jenis peradangan hati dapat Hasil
menyebabkan peningkatan pada Alanin Berdasarkan hasil penelitian yang
Aminotransferase (ALT) dan Aspartat telah dilakukan pada bulan Mei sampai
Aminotransferase (AST) misalnya pada dengan Juli 2018 kepada 69 pasien
Hepatitis virus dan DBD. Analisis secara Demam Berdarah Dengue yang dirawat
imunohistokimia pada beberapa kasus di RSU Bahteramas didapatkan hasil
infeksi dengue yang fatal menunjukkan sebagai berikut :
adanya antigen virus di dalam hepatosit, Tabel 1. Distribusi Responden
sel kupffer dan di dalam sel endotel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
hati.9,10,20
Penelitian mengenai kadar AST dan No Jenis Jumla Persentas
ALT serum pada infeksi dengue telah . Kelamin h e (%)
banyak dilaporkan dan menunjukkan
hasil yang bervariasi. Menurut Anggraini 1. Laki-laki 39 56,5
pada pasien DBD kadar AST meningkat 1
2. Perempua 30 43,5
sampai 3 kali dari nilai normal namun
n
kadar ALT masih dalam batas normal.
Total 69 100
Sedangkan menurut Ndraha sebagian
besar terjadi peningkatan AST dan ALT,
namun peningkatan AST lebih bermakna
daripada peningkatan ALT. 2,3,16 Tabel 2. Distribusi Responden
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti Penelitian Berdasarkan Usia
ingin meneliti kadar enzim Aspartat
Aminotransferase (AST) dan Alanin No Usia Jumla Peresent
Aminotransferase (ALT) pada pada Penderita h ase (%)
pasien rawat inap penderita DBD di (Tahun)
Rumah Sakit Umum Bahteramas 1. Balita 3 4,3
Sulawesi Tenggara.

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 35


2. 5 – 16 14 20,3

3. 17 – 45 47 68,1

4. > 45 5 7,2
Tabel 3. Gambaran Kadar Enzim AST
Total 69 100 dan ALT Pada Penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD)

AST ALT

Nilai Frekue (% Frekue (%


nsi ) nsi )

11, 21,
Normal 8 15 7
6

Mening 88, 78,


61 54 3
kat 4

10 10
Total 69 69 0
0
Tabel 4. Peningkatan Kadar Enzim AST Berdasarkan Jenis Kelamin

Kadar AST Jumlah


Jenis
Kelamin Norma %
% Meningkat % Total
l
Laki-laki 6 15,4 33 84,6 39 100

Perempuan 2 6,7 28 93,3 30 100

Tabel 5. Peningkatan Enzim ALT Berdasarkan Jenis Kelamin

Kadar ALT Jumlah


Jenis
Kelamin Normal % Meningkat % Total %

Laki-laki 10 25,6 29 74,4 39 100

Perempuan 5 16,7 25 83,3 30 100

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 36


Tabel 6. Peningkatan Enzim AST Berdasarkan Distribusi Usia

Kadar AST Jumlah


Usia
(Tahun) Normal % Meningkat % Total %

Balita 0 0 3 100 3 100

5 – 16 2 14,3 12 85,7 14 100

17 – 45 5 10,6 42 89,4 47 100

> 45 1 20,0 4 80,0 5 100

Total 8 11,6 61 88,4 69 100

Tabel 7. Peningkatan Enzim ALT Berdasarkan Distribusi Usia

Kadar ALT Jumlah


Usia
(Tahun) Normal % Meningkat % Total %

Balita 1 33,3 2 66,7 3 100

5 – 16 4 38,6 10 71,4 14 100

17 – 45 9 19,1 38 80,9 47 100

> 45 1 20,0 4 80,0 5 100

Total 15 21,7 54 78,3 69 100

Pembahasan puncak aktivitas yaitu pada pukul 08.00-


Pada penelitian ini jumlah 12.00 dan 15.00-17.00 dimana pada jam
keseluruhan responden adalah sebanyak tersebut laki-laki lebih sering
69 pasien. Data responden kebanyakan beraktivitas di luar rumah, seperti
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 39 bekerja. Rendahnya persentase
pasien (56,5%) dan responden perempuan penderita DBD
perempuan sebanyak 30 pasien dibandingkan laki-laki disebabkan
(43,5%). Dalam penelitian di Indonesia sistem imun perempuan lebih baik
didapatkan laki-laki lebih tinggi terkena daripada laki-laki. Pada perempuan,
DBD dibandingkan perempuan dengan produksi sitokinin anti inflamasi lebih
perbandingan 1,4 : 1 dikarenakan banyak sehingga perempuan yang
nyamuk Aedes aegypti yang aktif terinfeksi DBD memberikan keluhan
menggigit pada siang hari dengan dua klinis yang kurang jelas dan jarang yang

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 37


dirawat.13, 17 Hal ini disebabkan karena AST
Dari hasil penelitian ini didapatkan selain ditemukan di hati, juga ditemukan
juga bahwa usia mayoritas yang terkena di eritrosit, otot skeletal, otot jantung,
demam berdarah dengue pada bulan ginjal dan jaringan otak, sedangkan ALT
Mei-Juli 2018 adalah yang berusia di secara spesifik dilepaskan oleh
atas 15 tahun, hal ini sesuai dengan hasil hepatosit. Peningkatan enzim
penelitian yang dilakukan oleh Sudarmo transaminase dapat menjadi penanda
(2010) dan Wangsa (2014) dimana potensial dari infeksi virus lain selama
orang dewasa lebih sering melakukan fase demam. Deteksi dini peningkatan
akitivitas di luar rumah pada waktu enzim transaminase pada pasien dengue
puncak aktivitas nyamuk Aedes sangat penting untuk mencegah
aegypti.17 Anak usia di bawah 5 tahun terjadinya salah satu komplikasi infeksi
mempunyai risiko tertular virus dengue dengue yaitu hepatik ensefalopati.
karena pada umumnya tingkat Ensefalopati dengue menunjukkan
imunitasnya lebih rendah. Kelompok gangguan sistem saraf pusat berupa
usia 5-16 tahun berisiko terkena DBD 2 penurunan kesadaran menjadi apatis
kali lebih tinggi dibandingkan dengan dan dapat disertai kejang.13,14
umur >45 tahun. Pasien Demam Kesimpulan
Berdarah Dengue (DBD) pada usia muda Kesimpulan dari penelitian ini adalah
memiliki respon imunitas yang lebih terjadi peningkatan kadar AST sebanyak
kuat dibanding orang dewasa. Apabila 88,4 % dan peningkatan kadar ALT
anak terinfeksi oleh virus dengue, proses sebanyak 78,3 % pada pasien rawat inap
imunopatologi yang terjadi akan lebih penderita DBD di RSU Bahteramas
hebat dibandingkan dengan usia Provinsi Sulawesi Tenggara.
dewasa.13
Pada penelitian ini didapatkan
peningkatan kadar enzim AST 88,4 % Saran
lebih banyak dibandingkan peningkatan Bagi para petugas medis khususnya
kadar enzim ALT 76,8 %. Hasil ini sesuai dokter disarankan untuk melakukan
dengan penelitian sebelumnya yang pemeriksaan enzim AST dan ALT bagi
dilakukan oleh Ndraha, dkk (2015) dan semua pasien yang terdiagnosis
yang dilakukan oleh Saudo, dkk (2016) menderita DBD karena dapat digunakan
dimana peningkatan kadar enzim AST sebagai salah satu parameter untuk
lebih banyak daripada peningkatan evaluasi penyakit gangguan fungsi hati.
kadar enzim ALT. Penelitian yang Daftar Pustaka
dilakukan oleh Anggraini dkk (201) juga
mengatakan bahwa kadar AST 1. Achmadi, F.U. 2010. Demam
meningkat 1-3x dari nilai normal namun Berdarah Dengue. Buletin Jendela
kadar ALT masih dalam batas normal. Epidemiologi Volume 2.
Penelitian yang dilakukan di Iran 2. Anggraini, R. dkk. 2012. Analisis
(Jagadishkumar, 2012) dan India Pemeriksaan Darah Lengkap, SGOT,
(Khandelwal, 2016) juga ditemukan
SGPT, TNF-α pada Penderita Demam
kadar AST lebih tinggi dibandingkan
kadar ALT.5,8. dan Penderita Demam Dengue/
Demam Berdarah Dengue. Lembaga

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 38


Penyakit Tropis Universitas 10. Ndraha, S., dkk. 2017. Pola Klinis dan
Airlangga, Divisi Penyakit Tropik Peningkatan Enzim Hati Pasien DBD
Infeksi Departemen Ilmu Penyakit di RSUD Koja. Jurnal Kedokteran
RSU Dr. Soetomo-Fakultas Medik Volume 23 No. 61.
Kedokteran Universitas Airlangga. 11. Nurminha. 2013. Gambaran Aktifitas
Jurnal Kesehatan : 1-14. Enzim SGOT dan SGPT Pada
3. Atjo, S. Handayani, I. dan Penderita Demam Berdarah Dengue
Mutmainah. 2013. Analisis Kadar di RSUD Hi. Abdoel Moeloek Bandar
Aspartat Transminase dan Alanin Lampung. Jurnal Analis Kesehatan
Transferase Pada Demam Berdarah Volume 2 No. 2 : 276-281.
Dengue Derajat I dan Derajat II. 12. Satriani, L. 2009. Korelasi Kadar
Jurnal Kesehatan: 1- 7. Transforming Growth Faktor-Beta1
4. Dinkes Provinsi Sultra. 2016. Profil Dengan Kadar SGOT dan SGPT Pada
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Demam Berdarah. Tesis. FKUNDIP.
Sultra. Sulawesi Tenggara. Semarang.
5. Jagadishkumar, K. 2012. Hepatic 13. Soedarmo, S. 2008. Buku Ajar Infeksi
Involvement in Dengue Fever in dan Pediatri Tropis. IDAI. Jakarta.
Children. Iran J Pediatr. Volume 2 : 14. Soedarto, 2012. Demam Berdarah
231-6. Dengue “Dengue Haemorragic
6. Kartini, A. Mutmainah, dan Ibrahim, Fever”. Sagung Seto. Jakarta.
A. S. 2010. Korelasi Fungsi Hati 15. Soegijanto, S.2008. Demam Berdarah
Terhadap Derajat Penyakit Demam Dengue. Edisi 2. Airlangga
Berdarah Dengue Anak. Indonesian University Press. Surabaya.
Journal of Clinical Pathology and 16. Soegijanto, S. 2010. Kumpulan
Medical Laboratory. Vol.18 : 172- Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi
176. di Indonesia Jilid 6. Airlangga
7. Kementrian Kesehatan Republik University Press. Surabaya.
Indonesia, 2017. Kemenkes 17. Sudarmo, S. P. 2010. Masalah
Optimalkan PSN Cegah DBD. Demam Berdarah dengue di
www.depkes.go,id. 1 April 2018 Indonesia. Balai Penerbit FKUI.
(20.50). Jakarta.
8. Khandelwal, R. (2016). Effect of 18. Supharta, W. 2012. Pengendalian
Dengue Fever On Serum Terpadu Vektor Virus Demam
Aminotransferase in Children. Int J- Berdarah Dengue, Aedes Aegypti dan
Contemp Pediatr. Volume 2 :324-7. Aedes Albopictus. Fakultas Pertanian
9. Kusworini, dkk. 2011. Hubungan Universitas Udayana. Denpasar.
Kadar Enzim Hati Terhadap 19. Sutedjo, A. Y. 2010. Mengenal
Beratnya Manifestasi Klinis Demam Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Berdarah Dengue. Malang. Laboratorium. Medika Fakultas
Kedokteran UGM. Yogyakarta.

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 39


20. Thao, L. T. 2010. Tropical Medicine
and Hygine In Liver Involvement
Associated With Dengue Infection in
Adults in Vietnam. Oxford University.
Volume 8 no.4:74-80.
21. Widmann, F. K. 2009. Tinjauan Klinis
atas Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. EGC. Jakarta.
22. World Health Organization, 2009.
Dengue Guidelines for Diagnosis,
Treatment, Prevention and Control.
Media Centre WHO. Geneva.
23. World Health Organization, 2011.
Chomprehensive Guidelines for
Prevention and Control of Dnegue
and Dengue Haemorrhagic Fever.
WHO. India.
24. World Health Organization, 2014.
Dengue and Dengue Haemorragic
Fever. Media Centre WHO. Geneva.

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018 40

Anda mungkin juga menyukai